Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN PELAYANAN PRIMER

KONSEP KESEHATAN LINGKUNGAN


DOSEN PENGAMPU : Ns. Vivi Sovianti, S.Kep., M.Kep

DI SUSUN OLEH :

Anita Agustina (144012459)

Dini dwi septiani ()

Hestiyani (144012468)

Ita Agita Dewi ()

Silvia malik

PRODI DIPLOMA KEPERAWATAN

POLITEKNIK KARYA HUSADA JAKARTA


2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’al atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Keperawatan

Pelayanan Primer Konsep Kesehatan Lingkungan” ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa

adanya bimbingan dari pihak yang bersangkutan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ns.

Vivi Sovianti, S.Kep., M.Kep selaku dosen keperawatan pelayanan primer Politeknik Karya

Husada dan pembimbing utama yang memberikan bimbingan kepada penulis selama proses

penyusunan makalah ini sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

penyempurnaan makalah dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

bagi pembaca bagi umumnya, Aamin.

Depok, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1...............................................................................................................................

2.2...............................................................................................................................

2.3...............................................................................................................................

2.4...............................................................................................................................

2.5...............................................................................................................................

2.6...............................................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,


bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di
mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan
belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah
disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta
perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang
berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak
pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan
kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa
datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang
memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai. Di
samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan
lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari
pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah
untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kesehatan lingkungan


2. Apa saja syarat-syarat lingkungan yang sehat
3. Bagaimana cara-cara pemeliharaan kesehatan lingkungan
4. Apa tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan
5. Bagaimana ruang lingkup kesehatan lingkungan

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan lingkungan


2. Untuk mengetahui syarat-syarat lingkungan yang sehat
3. Untuk mengetahui cara-cara pemeliharaan kesehatan lingkungan
4. Untuk mengetahui tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan
5. Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan lingkungan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan
bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi,
karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat
dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.Jadi
kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat

Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan, masing-masing
pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai jaman dan kebutuhannya.
Ketiga pengertian tersebut adalah :

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan olehP.Halton Purdon


(1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar
kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan lingkungan adalah aspek kesehatan masyarakat
yang meliputi semua aspek kesehatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.
Tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat
yang setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, sifat-
sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan se


Dunia (World Health Organization). WHO menyatakanEnvironment health refers to ecological
balance that must exist beetwen man and his environment in order to ensure his weel being.
Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis antara manusia dan
lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan
Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects of human health and disease that are
determined by factors in the environment. It also refers to the theory and practice of assessing
and controlling factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila
disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini
titik pusat pandang dari Kesehatan Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu
masyarakat sehat dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.

3. Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan lingkungan dan
manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih,
sehat, aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan penyakit. Pengertian Kesehatan
Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya
dikemukakan oleh Umar Fahmi Achmadi. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan
Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan
kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan komponen
lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan
masyarakat.

B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

1. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air
tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di
dalam air tersebut mati.

2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen
dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat
carbondioksida).

3. Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar
oleh zat-zat logam berat.

4. Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat mengganggu
aktifitas/alat pendengaran manusia.

C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan sebanyakbanyaknya pada lahan


kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan
atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan
tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit
dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan
dengan cara-cara sebagai berikut ;
a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan
oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan
mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
1). Daun-daun tumbuhan
2). Ranting-ranting tumbuhan
3). Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang tidak
dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non
organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi 2,secara umum dan secara
khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain :

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan
dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan
institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi bencana alam atau
wabah penyakit menular.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus, antara lain:

1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.


2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di konsumsi secara luas
oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan, dan gas
beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab
terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri,
rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara
memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan
lingkungan.

E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :

1. Penyediaan Air Minum


2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No
23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara

2. Pengamanan Limbah padat/sampah

3. Pengamanan Limbah cair

4. Pengamanan limbah gas

5. Pengamanan radiasi

6. Pengamanan kebisingan

7. Pengamanan vektor penyakit

8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya


dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan
lingkungan antara lain :

1. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat-syarat Kualitas Air
Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

• Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


• Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks
500 mg/l)
• Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)
2. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

• Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


• Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau
sumur
• Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
• Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
• Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin
• Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
• Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

• Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang
cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
• Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah
• Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit
dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup
• Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat
penghuninya jatuh tergelincir

4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktorfaktor /unsur,
berikut:

• Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah


penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
• Penyimpanan sampah
• Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
• Pengangkutan
• Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan
urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini
secara efisien

5. Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai
vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit
Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk
Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya
dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu
yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M
(menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD,
Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit
kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan
DAFTAR PUSTAKA

WORLD HEALTH ORGANIZATION (WHO). ENVIRONMENTAL HEALTH. DISITASI


DARI : HTTP://WWW.WHO.INT. LAST UPDATE : JANUARI 2008

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBIK INDONESIA.. UNDANG-UNDANG NOMOR 23


TAHUN 1992 TENTANGKESEHATAN.

MENTERI KESEHATAN RI. PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO 416 TAHUN 1990


TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR.

SOEPARMAN DAN SUPARMIN. 2001.PEMBUANGAN TINJA DAN LIMBAH CAIR :


SUATU PENGANTAR. JAKARTA : EGC.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


1098/MENKES/SK/VII/2003 TENTANGPERSYARATAN HYGIENE SANITASI RUMAH
MAKAN DAN RESTORAN

Anda mungkin juga menyukai