DOSEN PENGAMPU
Dr. Maksuk, S.KM , M.Kes
DISUSUN OLEH
Kelompok 9
1. Dewinda (PO.71.20.1.18.030)
2. Hary Akbar (PO.71.20.1.18.046)
3. Indah Sari (PO.71.20.1.18.047)
TINGKAT 2A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang konsep dasar kesehatan lingkungan ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Konsep dasar kesehatan lingkungan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan saya buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi..............................................................................................................2
2.8 Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu, Keluarga, dan
Masyarakat ...................................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
2. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
3. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
4. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
b. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi
Dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan se-Dunia (WHO). WHO
menyatakan Environment health refers to ecological balance that must
exist beetwen man and his environment in order to ensure his weel being.
Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis
antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat
dan sejahtera.. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan
Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat
sehat dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
6
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu
tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
d. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang
dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.
7
3) Akar-akar tumbuhan
4) Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah
sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan
sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
8
2) Menurut Undang-Undang di Indonesia
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam
Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada delapan,
yaitu :
a. Penyehatan Air dan Udara
b. Pengamanan Limbah padat/sampah
c. Pengamanan Limbah cair
d. Pengamanan limbah gas
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan vektor penyakit
h. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
9
1. Faktor Fisik
Faktor fisik berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut
berperan penting bagi masyarakat dalam memperhatikan di mana tempat
tinggal mereka akan dibangun. Jika suatu rumah dibangun di pedesaan,
sudah tentu disesuaikan dengan kondisi di pedesaan itu. Misalnya,
keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan membawa
dampak yang baiik bagi kesehatan masyarakat di pedesaan itu.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, di
mana faktor tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan
lingkungannya. Misalnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan
gempa, maka rumah yang mereka bangun di kawasan tersebut harus dibuat
dari bahan-bahan yang ringan namun kokoh. Disamping itu masyarakat
juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat dengan usaha-
usaha tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak penampungan sampah.
3. Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan, di
mana pada umumnya di lingkungan tersebut diduduki sebagian besar
orang yang tidak mampu, maka secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya di daerah
pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka tidak
memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.
10
positif maupun negatif. Lingkungan sehat dan gizi yang cukup dapat
menghindarkan seseorang dari penyakit.
2. Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Keluarga
Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat,
maka kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih
dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah yang
ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga dari resiko terjadinya
penyakit atau gangguan saluran pernapasan.
Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat
mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan perilaku yang bisa
memperbaiki tingkat kesehatan lingkungan. Karena bagi mayoritas
masyarakat kita, rumah tidak hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga
sebagai tempat berkumpul anggota keluarga, tetangga, bahkan keluarga
yang jauh. Dengan demikian, dalam sebuah rumah yang tidak sehat dapat
menjadi tempat saling menularnya penyakit dan menjadi indikasi negatif
terhadap upaya meningkatkan kesehatan lingkungan.
3. Pengaruh Lingkungann yanng Tidak Sehat Terhadap Msyarakat
Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari
penyakit. Tindakan masyarakat membuang limbah sembarangan, akan
berakibat terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup, timbulnya penyakit
terhadap masyarakat yang tidak sehat, dan timbulnya bencana akibat
perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.
11
3. Upaya Pengelolaan Lingkungan Sosial
Upaya pengelolaan lingkungan sosial meliputi pembangunan kualitas
hidup penduduk dan pembangunan kualitas lingkungan.
4. Upaya Pengembangan Modal Sosial
Upaya pengembangan modal sosial meliputi kearifan lingkungan, etika
lingkungan, dan pembangunan jiwa sosial yang tinggi.
12
3. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut.
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan
dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang
mengganggu
b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah
rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian
yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya
makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain
persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh,
tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya
jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan
faktor-faktor /unsur, berikut.
a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas,
pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan
kemajuan teknologi
b. Penyimpanan sampah
c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
d. Pengangkutan
e. Pembuangan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Cara-cara Pemeliharaan
Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
3.2 Saran
Semoga makalah ini memberikan wawasan kepada kita tentang atonia uteri
sebagai salah satu penyebab utama perdarahan post partum yang juga sebagai
penyebab seringnya kematian pada ibu setelah melahirkan. Dan kepada ibu
dosen pembimbing mata kuliah ini kiranya dapat memberikan masukan, kritik
dan saran guna melengkapi pengetahuan tentang atonia uteri terutama yang
berkaitan dengan asuhan keperawatan secara umum, dan secara lebih khusus
pada ibu yang mengalami atonia uteri.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
15