Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

WOC LIMFOMA MALIGNA

DISUSUN OLEH:

Airien Fitria (144012402)

Erni Diah Saputri (144012465)

Hana Muntazah Asraf (144012427)

Nurlaely Qudsiyah (144012438)

Mellania Tri Gustami ( 144012477)

Ulil Amry Fadhly (144012453)


Definisi: WOC KEL. 2 Pemeriksaan Diagnostik:
Etiologi:
Ada empat Limfoma Maligna (Kelenjar Getah Bening) merupakan a. Biopsi eksisional atau core biopsy.
kemungkinan bentuk keganasan dari sistem limfatik. Sel limfosit Limfoma Maligna b. Rutin Hematologi:
penyebabnya yaitu: yang abnormal (limfoma) bisa berkumpul di dalam -Darah Perifer Lengkap (DPL) : Hb, Ht, leukosit, trombosit, LED, hitung jenis.
Faktor keturunan, getah bening dan meyebabkan pembengkakan. -Gambaran Darah Tepi (GDT) : morfologi sel darah.
kelainan sistem c.
kekebalan, infeksi
virus/bakteria. Penatalaksanaan:
Pembesaran nodus Penyebaran ke organ a. Cara pengobatan bervariasi dengan jenis
Faktor predisposisi limfe lain penyakit.
a. Usia dewasa Beberapa pasien dengan tumor keganasan
muda antara 18- tingkat rendah, khususnya golongan
35 tahun. Penyebaran limfoma ke limfositik, tidak membutuhkan pengobatan
b. Jenis kelamin. awal jika mereka tidak mempunyai gejala
semua kelenjar getah
c. Gaya hidup yang Pembesaran kelenjar Mengenai nodus limfe dan ukuran lokasi limfadenopati yang
bening
tidak sehat. getah bening di thoraks bukan merupakan ancaman.
b. Radioterapi
Agen cedera biologi Walaupun beberapa pasien dengan
Pembentukan
stadium I yang benar-benar terlokalisasi
Manifestasi Klinis: antibodi
dapat disembuhkan dengan radioterapi.
Manifestasi Klinis dari Obstruksi Penekanan Nyeri Akut
Limfoma Maglina yaitu: trakeobronkial pada tonsil
Demam, sering keringat Invasi bakteri
dan esofagus
malam, penurunan nafsu Intervensi Intervensi
makan, kehilangan berat Pain management: Temperature management:
Resiko pola Demam,
badan lebih 10 % selama Disfagia 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Identifkasi penyebab hipertermi.
napas tidak berkeringat malam
6 bulan, sesak nafas, komprehensif lokasi, karakteristik, 2. Monitor suhu tubuh.
efektif 3. Monitor kadar elektrolit.
anemia, infeksi. durasi, frekuensi, kualitas.
Mual muntah 2. Observasi reaksi nonverbal dari 4. Longgarkan atau lepaskan pakaian. Basahi dan
ketidaknyamanan. Hipertermia kipasi permukaan tubuh.
3. Tingkatkan istirahat. 5. Berikan cairan oral.
Ketidakseimbangan 4. Kolaborasi pemberian analgetik 6. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika
untuk menurangi nyeri. perlu.
Intervensi nutrisi
7.
Respiratory monitoring:
1. Pantau kedalaman
bernapas, irama, dan DAFTAR PUSTAKA:
Intervensi Bakta IM. Limfoma Non Hodgkin. Hematologi Klinik Ringkas. Penerbit
usaha bernapas. Nutrition management:
2. Pantau kesimetrisan dada Buku Kedokteran EGC. 2006. h: 202-19.
1. Tentukan status nutrisi dan kemampuan memenuhi kebutuhan nutrisi.
dan penggunaan otot Hoffbrand, A.V, et all. 2002. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta : EGC.
2. Identifikasi dan monitor asupan nutrisi harian.
bantu dan retraksi dada. Karlina Isabella. (2018). Ki-67 sebagai parameter prognosis pada limfoma
3. Anjurkan pasien dan keluarga memonitor asupan nutrisi harian.
3. Pantau suara napas. non Hodgkin.
4. Monitor Berat Badan pasien.
5. Kolaborasi pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai