Anda di halaman 1dari 1

A. Definisi B. Etiologi C.

Klasifikasi
Leukemia merupakan produksi sel darah putih yang berlebihan, Penyebab leukemia pada manusia tetap belum diketahui akan tetapi 1. Akut Limfoblastik Leukemia (ALL)
jumlah leukosit dalam bentuk akut sering kali rendah (sehingga beberapa faktor predisposisi atau faktor yang berperan telah diketahui Penyakit ini merupakan kanker yang paling
dinamakan leukemia). Sel-sel imatur ini tidak dengan sengaja termasuk faktor lingkungan dan genetik serta keadaan imuno defisiensi. sering menyerang anak-anak di bawah umur 15 tahun
menyerang dan menghancurkan sel darah normal atau jaringan Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi dengan puncak insidens antara umur 3 dan 4 tahun.
vaskuler. (Apriany, 2016). yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu: Manifestasi berupa poliferasi limfoblas abnormal
Leukemia merupakan penyakit akibat poliferasi (bertambah 1. Faktor genetik: virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan dalam sumsum tulang dan tempat-tempat
banyak, multiplikasi) patologi dari sel pembuat darah yang bersifat struktur gen (T cell leukemia lymphoma virus/ HTLV). ekstramedular.
sistemik dan biasanya berakhir fatal. (Susilaningrum dkk, 2013) 2. Radiasi
2. Akut Mieloid Leukemia (AML)
3. Obat-obat imunosupresif, obat obat karsinogenik seperti
Merupakan neoplasma uniklonal yang berasal dari
diethylstilbestrol.
transformasi suatu atau beberapa sel hematopoietik.
4. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.
5. Kelainan kromosom, misalnya pada Down Syndrome. (Suriadi, 2010).

D. Manifestasi Klinis F. Penatalaksanaan Terapeutik


1. Mudah lelah karena peningkatan sel darah putih LEUKEMIA 1. Pelaksanaan kemoterapi. Terdapat 3 fase pelaksanaan kemoterapi:
yang menyebabkan energi cepat habis a. Fase induksi : dimulai 4-6 minggu setelah diagnose
2. Berat badan menurun ditegakkan. Pada fase ini diberikan terapi kortikosteroid
3. Sering mengalami pendarahan (prednisone), vincristin, dan L asparaginase. Fase induksi
4. Timbulnys bintik-bintik merah atau ungu di dinyatakan berhasil jika tanda tanda penyakit berkurang atau
bawah kulit E. Pemeriksaan Diagnostik tidak ada dan dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel
5. Terjadinya pendarahan internal seperti 1. Pemeriksaan darah tepi : terdapat leukosit yang imatur muda kurang dari 5%.
pendarahan dalam tinja, urine, muntahan. 2. Aspirasi sumsum tulang (BMP) : hiperseluler terutama banyak b. Fase Proliferasi : sistem saraf pusat: pada fase ini diberikan
6. Pembengkakan kelenjar getah bening di bawah terdapat sel muda terapi methotrexate, cytarabine, dan hydrocortisone melalui
lengan serta di belakang dan di depan leher. 3. Biopsy sumsum tulang intrathecal untuk mencegah invasi sel leukemia ke otak.
7. Pembengkakan pada hati dan limpa. 4. Lumbal punksi untuk mengetahui apakah sistem sarah pusat Terapi irradiasi cranial dilakukan hanya pada pasien leukemia
8. Berkeringat pada malam hari. terinfiltrasi (Suriadi, 2010). yang mengalami gangguan sistem saraf pusat.
9. Mengalami kejang otot dan kesulitan dalam c. Konsolidasi : pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan
mengontrol otot maupun menyeimbangkan untuk mempertahankan remisi dan mengurangi jumlah sel sel
tubuh. leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala,
10. Sesak napas dan batuk dalam waktu yang lama. mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah lengkap
(Romyanti, 2016). untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan.
Jika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan
dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai