Anda di halaman 1dari 21

Terapi lainnya pada pasien

anak dengan penyakit


kronis/terminal

Ns. Ni Kadek Sriasih, M.Kep.,Sp.Kep.An


Anak dengan
penyakit
kronis/
terminal

Terapi medis , Terapi lainnya:


farmakologis Terapi non
farmakologis

2
Terapi non farmakologi Nursing intervention:
Manajemen efek samping kemoterapi

Terapi musik Aromaterapi Sleep hygiene

Terapi relaksasi Manajemen


otot progresif nutrisi

3
Kondisi anak dengan penyakit
kronis

◎ Gangguan nutrisi
(penurunanan nafsu makan,
mual, muntah, mukositis)
◎ Nyeri
◎ Gangguan tidur
◎ Kelelahan
A child’s chronic illness may ◎ Cemas dan gangguan
progress to the point of emosional
becoming a terminal illness
Crabtree, Rach, Schellinger, Russell, Hammarback, & Mandrell, 2015);
(Crabtree, et al., 2015; Sharp, et al., 2017).
4
Terapi musik
Musik merupakan suatu bentuk Terapi musik adalah sebuah terapi
terapi dan evidenve-based yang untuk kesehatan dengan menggunakan
menggunakan media musik sebagai musik atau elemen musik (suara, ritme,
alat untuk memberikan intervensi melodi dan harmoni) sebagai media
yang bertujuan membantu untuk mendukung relaksasi dan
menyelesaikan masalah fisik meningkatkan kesehatan fisik, emosi,
maupun mental yang terjadi pada mental, sosial dan kognitif (Darnley-
sesorang (American Music Therapy Smith & Patey, 2003; McConnell, Scott,
Association, 2010). & Porter, 2016)

Penggunaan musik juga bermanfaat dalam mengatasi


nyeri, salah satunya diterapkan pada pelayanan
Terapi musik dapat meningkatkan palliative. Terjadi penurunan skor nyeri yang signifikan
kesehatan, mengurangi nyeri dan stres, pada kelompok intervensi setelah diberikan terapi
serta dapat meningkatkan mood. musik. Dengan berkurangnya nyeri yang dirasakan
(Kemper & Denhauer, 2005) maka dapat membantu pasien untuk istirahat tidur.
5 (Gutgsell, et al., 2013)
Rekomendasi pelaksanaan intervensi musik yang dapat diterapkan praktik
klinik untuk membantu kesembuhan pasien (kamioka, et al., 2014).

 Pilih musik yang lembut dan tempo lambat kira-kira 60-80 beats per minute
 Pilih musik tanpa lirik/ nonlyrical
 Maksimum tingkat volume 60dB
 Jenis musik adalah pilihan pasien sendiri berdasarkan panduan pemilihan
 Gunakan alat pemutar musik yang sesuai dengan kondisi
 Durasi musik minimal 30 menit
 Lakukan pengkajian, tindak lanjut dan dokumentasikan efek terapi musik
6
Manfaat terapi musik berdasarkan hasil riset

◎Music has been linked to better


comfort and improved physical and
emotional conditions to children with
cancer (Bilgiç & Acaroğlu, 2017;
McConnell, Scott, & Porter, 2016).
◎The benefits of music to alleviate
some of the side effects of
chemotherapy (Bilgiç & Acaroğlu,
2017).
◎Efek terapi musik juga bermanfaat
untuk mengatasi gangguan tidur pada
anak dengan penyakit kronis. (Naulia,
Allenidekania, Hayati, 2017).
◎Terapi musik (musik lullabies) dalam
kesehatan juga dilakukan untuk
meningkatkan mood dan motivasi
dalam melakukan kegiatan pada anak
yang dirawat di rumah sakit
(Barrera, Rykov, & Doyle, 2002)

7
Sleep Hygiene
◎ Sleep hygiene atau tidur sehat adalah serangkaian
perilaku yang direkomendasikan untuk pengembangan
kebiasaan tidur sehat. Tujuan penerapan sleep hygiene
yaitu untuk meminimalkan faktor-faktor yang dapat
mengganggu tidur, baik dari lingkungan maupun berasal
dari individu (Hellstrom, Fagerstrom, & Willman,
2011).

Contoh perilaku tidur sehat diantaranya:


 Menjaga waktu tidur dan bangun yang konsisten
 Aktivitas yang tenang sebelum tidur
 Lingkungan tidur yang sejuk dan cahaya tidak
terlalu terang
 Menghindari konsumsi kafein
 Menghindari makan mendekati waktu tidur
(Zupanec, 2017). 8
Manfaat Sleep Hygiene berdasarkan hasil riset
◎ Mengatasi kelelahan pada ◎Kombinasi sleep
anak kanker (NCCN hygiene dan terapi
2015) musik efektif dalam
◎ Mengatasi gangguan tidur mengatasi gangguan
akibat efek samping dari tidur, kelelahan dan
penggunaan obat meningkatkan status
(Hellstrom, Fagerstrom, fungsional anak kanker
& Willman, 2011).
◎ Sleep hygiene bagian dari Sriasih, N. K., Allenidekania, & Wanda,
D. (2019). The Effects of the
manajemen fatigue untuk COMMASH-E Intervention on the
meningkatkan status Fatigue, Sleep Quality and Functional
Status of Children with Cancer in
fungsional anak kanker Indonesia. Comprehensive Child and
Allenidekania, et al., Adolescent Nursing, 42(sup1), 197–207.
doi:10.1080/24694193.2019.1594451
(2017)

9
Inhalasi Aromaterapi
◎ Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis
pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan
tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak
esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan
yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau
kesehatan seseorang.

◎ Aromaterapi merupakan salah satu bentuk perawatan


complementary and alternative medicine (CAM) yang
menggunakan ekstrak esensial dari tanaman, khususnya
penggunaan herbal dan minyak esensial (Lawless dalam
Lee, Lim, Song, Kim, & Hur, 2017).

◎ Aromaterapi diyakini memiliki manfaat untuk


menstimulasi saraf olfaktorius (penciuman) yang
membantu merilekskan pasien sehingga mengakibatkan
terjadinya penurunan skala nyeri yang dirasakan pasien
(Shin & Lee, 2007). 10
Manfaat aromaterapi berdasarkan hasil riset
Salah satu Complementary & Intervensi inhalasi
Alternative Medicine yang aromaterapi terbukti efektif
sedang marak digunakan dan dalam membantu pasien
terbukti efektif dalam anak kanker dalam
memanajemen nyeri adalah mengontrol nyeri kronis yang
aromaterapi (Katja, Arndt, & dirasakan dibandingkan
Thomas, 2012). dengan perawatan rutin
(Triana, K.Y.,Allenidekania, &
aromaterapi bermanfaat untuk Hayati, H, 2018)
mengurangi agitasi, neuroleptik,
Intervensi aromaterapi juga
kecemasan dan nyeri (Marzouk,
merupakan salah satu
El-Nemer & Baraka, 2013) intervensi keperawatan yang
tercantum pada NIC, sehingga
Inhalasi aromaterapi memiliki menjadi salah satu intervensi
dampak positif lainnya, yaitu yang direkomendasikan
efektif dalam meningkatkan penerapannya dalam mengatasi
nyeri dan juga membuat pasien
kualitas tidur pasien, dan mampu
lebih relaks (Bulechek,
menurunkan depresi. Butcher, Dochterman, &
(Lee et al, 2017) Wagner, 2013).
11
Cara menerapkan teknik inhalasi aromaterapi pada pasien
(Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013; Pourandish, Hekmatpou, Parvizrad, & Farahani, 2017).

 Diawali dengan mengidentifikasi aroma yang disukai pasien


dengan cara meminta pasien mencium beberapa minyak
esensial, selanjutnya minyak esensial yang mengadung aroma
kesukaan pasien

 selanjutnya ditetesi sebanyak 4 tetes pada kassa, lalu kassa


tersebut selanjutnya diletakkan di dekat pasien yang setuju,
dengan jarak sekitar 20 cm hingga pasien mampu menghirup
aroma tersebut

 Catat respon nyeri yang dirasakan pada menit ke-0, ke-10, dan
ke-30.

 Apabila aroma tersebut sudah berkurang, maka kassa dapat


ditetesi kembali sebanyak 4 tetes, kassa sebaiknya diganti setiap
hari atau jika kotor 12
MENGATASI MASALAH NUTRISI PADA ANAK
DENGAN KANKER

PENYEBAB LANGSUNG: PENYEBAB TIDAK


Sumber Energi LANGSUNG
 Makanan Mual Perubahan rasa
 Pemecahan protein dan Muntah pada lidah
lemak di dalam tubuh Sariawan Perut terasa
Nyeri penuh karena
menelan tidak BAB
Diare

Intervensi:
 Perawatan mulut
(mengatasi mukositis)
 Manajemen nutrisi
13
Perawatan mulut pada anak kanker berdasarkan hasil riset

 Saldanha dan Almeida (2014), perawatan mulut dengan


berkumur menggunakan larutan salin 0,9% menjadi salah satu
pilihan dalam mengurangi derajat mukositis oral.
 Mencegah mukositis oral pada anak kanker yang mendapat
kemoterapi dikembangkan oleh Didem et al. (2014), yaitu
menggunakan permen karet.

 Seluruh permen karet sebenarnya dapat digunakan untuk


meningkatkan produksi saliva, namun permen karet jenis xylitol
lebih tepat karena mengandung kadar gula lebih rendah, bahkan
menurut penelitian Corsello et al. (2004), permen karet yang
mengandung xylitol dapat meningkatkan produksi saliva lebih
banyak dibandingkan permen karet non xylitol

Mengunyah permen karet lebih efektif dibandingkan


berkumur larutan salin dan dapat digunakan sebagai
salah satu protokol perawatan anak dengan
Utami, K. C., Hayati, H., & Allenidekania. (2018). Chewing gum is kemoterapi. (Utami, K. C., Hayati, H., & Allenidekania,
more effective than saline-solution gargling for reducing oral mucositis.
Enfermería Clínica, 28, 5–8. doi:10.1016/s1130-8621(18)30026-3 2018). 14
Cont…

 Pemberian edukasi manajemen nutrisi berbasis


Multimedia, dapat meningkatkan pengetahuan orang tua
serta perubahan berat badan pada anak dengan
leukemia. (Nova, F., Allenideknaia, A., & Agustini, N,
2019)

 Edukasi nutrisi intensif sangat dibutuhkan dan


berdampak positif terhadap peningkatan perilaku
perbaikan gizi. Informasi yang disampaikan dalam
manajemen nutrisi meliputi prinsip nutrisi pada
anak kanker Quidde, et al. (2016) .

 Manajemen nutrisi terbukti menjadi salah satu


intervensi yang efektif dalam meningkatkan
pengetahuan orangtua dan mengarahkan orangtua
dalam perubahan sikap yang lebih baik dalam
pemberian nutrisi pada anak dengan Kanker
(Sriasih, N. K., Allenidekania, & Hayati, H ,2019).
15
Beberapa teknik dalam manajemen
Penerapan manajemen nutrisi juga dapat
nutrisi yang dapat dilakukan
dilakukan dengan memberikan edukasi atau
(Prevost dan Grach, 2012). informasi terkait pedoman gizi seimbang
1. Makanan harus dibagi dalam porsi kecil
setiap pemberian (enam hingga delapan Pedoman gizi seimbang dengan Piring
porsi kecil per hari); sajikan makanan Makanku merupakan salah satu bentuk
favorit anak; gunakan set makan (piring, visual gizi seimbang yang menggambarkan
gelas, sendok, garpu) yang menarik. semua prinsip gizi seimbang (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
2. Kurangi aroma makanan yang kuat
dengan menyajikan makanan pada suhu
ruangan hindari menyajikan saat
makanan panas, karena memengaruhi
nafsu makan, serta sajikan dengan piring
berbahan non-logam

3. Berikan makanan yang kaya akan


protein, hindari makanan yang pedas
4. Modifikasi tekstur makanan
5. Ciptakan suasana yang nyaman dan
tenang saat anak makan
16
Terapi relaksasi otot progresif

17
MANFAAT RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Relaksasi otot progresif efektif


dalam mengatasi gangguan tidur
pada anak dengan kanker
(Khoirunisa, Hayati, H., Afiyanti,
Y., & Allenidekania, 2019)

18
Latihan relaksasi otot
progresif sebaiknya dilakukan
2 kali sehari selama 10-15
menit dalam setiap latihan

19
Masih banyak lagi nursing
intervention sebagai intervensi
lainnya dalam mengatasi masalah
kesehatan pada anak dengan
penyakit kronis/terminal serta
bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas hidup anak

20
21

Anda mungkin juga menyukai