OLEH:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
1
lepas dari kinerja dan anggaran pemerintah daerah. Pemerintah daerah dari masing-
masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat menyusun Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) SKPD. Hal ini sesuai dengan undang-undang no 17 tahun
2003 tentang Keuangan Negara pasal 19 ayat 1 dan 2 bahwa Satuan Kerja Perankat
Daerah (SKPD) menyusun rencana kerja dan aktivitas dalam suatu moneter yang
SKPD Kota Denpasar dipilih untuk menjadi objek dalam penelitian ini
karena anggaran baik yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) maupun anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) masih rendah.
Kenaikan APBD ditahun 2014, 2015 dan 2016. APBD di tahun 2014 sebesar 11,7
persen, di tahun 2015 23,76 persen sedangkan di tahun 2016 meningkat menjadi
1
2
menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi
suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama
yang mempunyai sifat keuangan dari satuan usaha ekonomi. Jadi apabila
dihubungkan dengan anggaran, data akuntansi merupakan salah satu sumber utama.
Hal ini karena akuntansi menyediakan data historis dan actual yang bersifat
semua perhatian tidak hanya berfokus pada operasional jnagka pendek. Hal ini
penting karena anggaran, sebagai rencana satu periode, memiliki sifat untuk jangka
pendek agar anggaran tepat sasaran dan tujuan, anggaran yang disusun hendaknya
Komunikasi dan koordinasi antara bawahan dan atasan, karyawan dan manager,
yaitu perilaku manager untuk sejalan dengan tujuan organisasi; serta mencegah
(pendekatan dari atas ke bawah), bottom-up (pendekatan dari bawah ke atas), dan
penyusunan anggaran. Hal ini karena manager puncak biasanya tidak mengetahui
tanggungjawab serta kinerja dari manager level bawah dan menengah. Manager
dapat menyampaikan ide-ide kreatif yang dimilikinya kepada manager atas, yang
mana ide tersebut mempunyai tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari
adanya keikutsertaan para manager level menengah dan bawah dalam penentuan
dalam diri manager untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini karena manager
sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk publik, namun sebaliknya pada sektor pemerintahan atau publik anggaran
justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik dan didiskusikan dengan
4
manajerial.
terhada nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Manajer yang
memiliki tingkat komitmen yang tinggi akan dapat memiliki pandangan positif
dan akan berbuat yang terbaik untuk kepentingan organisasi. Dengan adanya
keinginan untuk menjadikan organisasi tersebut kearah yang lebih baik, sehingga
5
dapat lebih besar terjadinya penurunan kinerja apabila individu tersebut terlibat
dalam penyusunan anggaran. Jadi bila individu memiliki komitmen yang kuat
hasil yang berbeda dari Ni Ketut Sari Sukma Dewi (2017) dan Suhanda (2018)
tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
perbuatannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ridwan (2015) dan Ni Ketut Sari
kinerja manajerial. Sedangkan hasil yang berbeda dari Supartini (2015) dan
6
Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja.
Agar penilaian kinerja organisasi dapat dilakukan secara objektif, maka perlu
adanya indikator kinerja untuk tolak ukur dalam pencapaian program yang
ditetapkan. Indikator kerja yang ideal harus terkait pada efisiensi biaya dan kualitas
pelayanan.
Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan
Hal ini dapat berarti mengoordinasikan pekerjaan dari satu kelompok atau
departemen, atau dapat berarti menyelia satu orang saja. Pengoordinasian tersebut
terdiri atas orang-orang dari organisasi berbeda, seperti karyawan temporer atau
karyawan yang bekerja di pemasok dari organisasi tersebut (Arfan Ikhsan Lubis,
2011: 46).
Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Manajerial Pada Satuan Kerja Perangkat
B. Perumusan Masalah
yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan adalah
Kota Denpasar?
Denpasar?
1. Tujuan Penelitian
Denpasar.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
Denpasar.
D. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Teori Atribusi
b. Partisipasi Anggaran
2) Fungsi Anggaran
pemerintah.
estimasi ekonomi.
ditetapkan.
penganggaran publik.
antara lain:
bersifat komprehensif.
c) Keutuhan
umum.
d) Nondiscretionary apropriasi
e) Periodik
f) Akurat
g) Jelas
h) Transparan
pemrioritasan.
belanja.
aspek, yaitu:
berlakunya anggaran.
14
anggaran.
ditetapkan.
c. Komitmen Organisasi
normative
15
a) Affective
b) Continuance Commitmen
tersebut.
c) Normative Commitmen
d. Motivasi
1) Pengertian Motivasi
dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain.
dari luar individu, apakah adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari
e. Kinerja Manajerial
2) Klasifikasi Manajer
strategi.
congruence.
terpenuhi.
objektif.
20
sebagai berikut:
a) Perencanaan
b) Investigasi
c) Koordinasi
d) Evaluasi
e) Pengawasan
g) Perwakilan
bawah ini.
Tabel 1
Publikasi Penelitian Sebelumnya
Widyatama, Universitas
Bandung Jember
Hasil Partisipasi Partisipasi 1) Berdasarkan 1) Berdasarkan hasil
Penelitian anggaran dan penyusunan hasil analisis dapat analisis dapat
komitmen anggaran terbukti disimpulkan disimpulkan bahwa,
organisasi berhubungan bahwa, partisipasi partisipasi anggaran
berpengaruh positif terhadap penyusunan berpengaruh positif
secara signifikan kecukupan anggaran terhadap kinerja
terhadap kinerja anggaran, berpengaruh positif manajerial.
manajerial komitmen terhadap kinerja 2)Berdasarkan hasil
organisasi, dan manajerial. analisis dapat
job relevant 2) Berdasarkan disimpulkan bahwa,
information. hasil analisis dapat komitmen organisasi
Sedangkan untuk disimpulkan tidak berpengaruh
partisipasi bahwa, komitmen terhadap kinerja
penyusunan organisasi tidak manajerial
anggaran, berpengaruh 3) Berdasarkan hasil
kecukupan terhadap kinerja penelitian dapat
anggaran, dan job manajerial disimpulkan bahwa,
relevant 3) Berdasarkan motivasi tidak
information tidak hasil penelitian berpengaruh terhadap
terbukti dapat disimpulkan kinerja manajerial.
berhubungan bahwa, motivasi
positif terhadap berpengaruh positif
kinerja terhadap kinerja
manajerial. Hanya manajerial.
komitmen
organisasi yang
berhubungan
positif terhadap
kinerja
manajerial.
3. Kerangka Pemikiran
kajian teoritis yang telah dikemukakan. Menjadi dasar hipotesis penelitian yang
Gambar 1
Model Penelitian
Penyusunan Anggaran
(X1)
H1 (+)
Komitmen Organisasi
H2 (+) Kinerja Manajerial
(X2)
(Y)
H3 (+)
Motivasi
(X3)
4. Hipotesis
berikut :
organisasi.
kinerja manajer akan meningkat, karena saat tujuan atau standar yang
berikut:
yang rendah, dan tingkat ketidak hadiran yang rendah (Luthans, 2009:
yang terbaik.
Kinerja Manajerial.
ekstrinsik (dari luar) dan motivasi intrinsic (dari dalam). Motivasi ekstrinsik
tersebut untuk mengubah seluruh sikap yang dimiliki olehnya saat ini ke
arah yang lebih baik. Sedangkan motivasi instrinsik adalah motivasi yang
muncul dan tumbuh serta berkembang dalam diri orang tersebut, yang
Penelitian yang dilakukan oleh Ketut Sari Sukma Dewi (2017) bahwa
Manajerial.
5. Metode Penelitian
a. Tempat Penelitian
b. Obyek Penelitian
a. Populasi
adalah Kepala Dinas atau Kepala Badan dan Kepala Sub Bagian
SKPD.
yaitu:
keseluruhan.
2) Pejabat atau Pegawai yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun. Karena
pejabat atau pegawai yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun dianggap
berikut:
29
Tabel 2
Pengambilan Sempel
3. Identifikasi Variabel
X3 adalah motivasi
sebagai berikut:
a. Partisipasi Anggaran
terlampir dalam kuesioner dengan skala likert lima poin dari 1 sampai
anggaran.
akhir
yang diusulkan.
sedang diusulkan.
b. Komitmen organisasi
organisasi.
saat ini
c. Motivasi
dengan skala likert lima poin dari 1 sampai 5. Kinerja manakerial diukur
dari indikator:
1) Perencanaan
2) Investigasi
3) Pengkoordinasian
4) Evaluasi
5) Pengawasan
6) Pemilihan Staf
7) Perwakilan
8) Negoisasi
berikut.
manajerial.
atau skor nilai dengan skala Likert sebagai berikut: (Sugiyono, 2014 : 133).
berikut:
manajerial.
1) Uji Validitas
2) Uji Reliabilitas
1) Uji Normalitas
2016:154).
2) Uji Multikoleniaritas
3) Uji Heterosdestisitas
(Ghozali, 2016:134)
Keterangan :
Y : Kinerja Manajerial
ɑ : Konstanta
X1 : Penyusunan Anggaran
X2 : Komitmen Organisasi
X3 : Motivasi
e : Error
38
yaitu jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak ada pengaruh secara
jika nilai signifikansi < 0,05 maka ada pengaruh secara parsial
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian
Pada bab ini aka diuraikan tentang lokasi penelitian dan obyek
perusahaan.
Pada bab ini menguraikan tentang deskripsi data, analisis data dan
pembahasan.
BAB VI : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim 2014, Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Jakarta: Selemba Empat
Ni Ketut Sari Sukma Dewi, I Gede Cahyadi Putra, Luh Komang Merawati (2017),
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi dan
Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial, Jurnal Riset Akuntansi JUARA,
Vol.7 No.2,September 2017
Umar Nimran dan Amirulah, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia dan
perilaku Organisasi, Bayumedia Publishing, Jakarta.
41