Anda di halaman 1dari 28

A.

Role Play
1. Role play Supervisi
a. Topik : Supervisi
Hari/tgl :Senin/ 15 Juni 2020
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : Ruang Mawar RSUD ITEKES BALI
Materi : Rawat Luka
b. Metode
1. Observasi
2. Diskusi
c. Instrumen
1. Status Klien
2. Instrumen Supervisi
3. Alat-Alat Rawat Luka
d. Struktur Pengorganisasian
1. Karu : Seftia Antari
2. Pasien : Bisma Supradnyana
3. Ibu Pasien : Febrianti
4. Bapak Pasien : Pradnyana
5. Kakak Pasien : Sarita
6. Istri Pasien : Inggita Anggari
7. Narator : Yoning Ayu
8. PP 1 : Dian
9. PP 2 : Laura
10.PA 1 : Gita Ayu
11.PA 2 : Pradnyana
12.PA 3 : Dwi Ariati

Di rumah sakit ITEKES Bali, di ruang Mawar, ada pasien laki-laki


bernama Bapak Bisma yang berumur 25 tahun. Bapak ini datang ke
rumah sakit karena kecelakaan dan memperbaiki luka parah (robek) di
kaki kanan. Dan diantar oleh keluarga pasien. Maka, PP dan PA
ditugaskan untuk merawat luka dan sekaligus melakukan supervisi
keperawatan yang sudah direncakan kemarin
Karu : Selamat pagi semua, hari ini kita akan merawat pasien bisma
untuk melakukan tindakan rawat luka sekaligus melakukan supervisi
keperawatan yang sudah saya beritahukan kemarin.
Semua : Selamat pagi bu
Karu : Apakah alat-alat supervisi sudah disiapkan dan alat rawat luka
sudah disiapkan?
PP1 : Baik bu , ini sudah saya siapkan instrumen penilaian/format
penilaian yang ibu butuhkan
Karu : Baik terimakasi Sarita. Suster laura, kamu punya tugasku
untuk melakukan rawat luka pada Bapak Bisma setengah jam lagi, kamu
siapkan alat-alatnya dulu ya !!
PP 2 :Baik Bu, akan saya siapkan alat-alatnya

(Perawat laura menyiapkan alat untuk merawat luka, diantaranya : Kasa


steril, Nacl, Pinset anatoni, Cucing, Bengkok, Supratul, Hipavix, Sarung
tangan, Gunting verband)

PA 2 : Apakah Alat nya sudah lengkap?

PP 2 : Sepertinya Sudah (Sambil Mengecek Alat-alat). Suster


pradnyana sepertinya kasa steril yang saya ambil masih kurang, saya
mintam tolong untuk diambilkan kasa steril ya

PA 2 : Baik akan saya ambilkan

PP 2 : Terimakasi suster Pradnyana

“Setengah jam kemudian Karu, PP 1, PP2, PA 1, PA 2, PA 3 menemui


pasien Tuan Firman untuk melakukan rawat luka, seperti yang di
tugaskan oleh Kepala Ruangan yang pada saat itu kepala Ruangan juga
berada di ruangan pasien untuk menanyakan kondisi pasien dan
memantau supervisi yang dilakukan”

PP 2 : (Ya Tuhan, semoga rawat lukat yang saya lakukan pada


pasien ini dapat berjalan dengan lancar). Selamat Pagi…!!!

Semua klg: Selamat Pagi Sus.

Perawat : Perkenalkan, saya perawat laura yang akan bertugas di


ruangan ini. Apa benar ini dengan Bapak Bisma?

Pasien : Iya Sus, (sambil mengangguk lemas)

Ibu px : Iya suster, ini dengan Tn. Bisma, anak saya.

Istri px : Tindakan apa yang dilakukan kepada suami saya sekarang


sus?

PA 1 : Baik pak hari ini kami akan melakukan tindakan rawat luka
kepada pasien bisma, tujuannya agar luka tidak terinfeksi.

Bapak Px : Baik sus silahkan lakukan yang terbaik untuk anak saya.
PA 1 : Oh iya kalau begitu. Bapak, saya di sini akan menanyakan
beberapa pertanyaan kepada anak bapak. Mohon dijawab dengan sebenar-
benarnya ya, pak.

Bapak px dan px : Iya suster.

PA 1 : Nah sekarang, apa yang bapak rasakan saat ini?

Pasien : Saya merasa nyeri suster. Kaki saya sakit pas di lukanya
suster, nyerinya seperti disayat-sayat, 

Kakak px : Dari tadi adik saya merintih terus sus kesakitan, saya tidak
tega melihatnya

PA 3 : Baik kalau begitu perawat laura akan segera melakukan


tindakan rawat luka kepada bapak, bapak tahan sebentar ya pak lukanya, 

Pasien : Iya Sus,

(Setelah melakukan bina hubungan saling percaya Perawat Sarita


melakukan tindakan rawat luka)

PP 2 : Permisi pak saya buka perbannya dulu (sambil memakai


sarung tangan)

Pasien : Iya Sus silahkan

(Kemudian Suster Laura menginspeksi luka apakah terjadi infeksi pada


luka dengan cara menekan area sekitar luka dengan pinset apakah
terdapat pus)

PA 3 : Luka Bapak tidak ada infeksi sekarang akan dilakuakan


pembersihan kepada luka bapak.

Pasien : Iya Sus hati – hati ya sakit.

PA 3 : Baik kami akan lakukan dengan cepat

PP 2 : Iya Pak saya akan berhati-hati, bila bapak merasa nyeri ambil
napas dalam ya pak lalu hembuskan pelan pelan melalui mulut.

Pasien : Iya Sus

(perawat membersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9% dengan kasa


steril dan pinset sampai luka bersih dari kotoran dan darah, kemudian
memberikan supratul pada luka dan menutupnya)
PP 2 : Sudah ya Pak , lukanya sudah bersih dan sekarang saya akan
menempelkan supratul pada luka selanjutnya luka akan di tutup kembali.

Pasien : Baik Sus

PP 2 : Baik Pak sudah selesai

(perawat membereskan alat yang sudah digunakan)

Pasien : Baik Sus terimakasi

PP 2 : Silahkan bapak beristirahat ya, saya akan kembali ke Nurse


Station. Jika Bapak memerlukan sesuatu silahkan pencet bel tersebut ya
Pak

Pasien : Baik Sus

(setelah itu PP dan PA lainnya melakukan tindakan lainnya nya masing


masing dan dilakukan supervisi oleh karu)

Di NurseStation

Karu : Baik semua nya sekarang silahkan berkumpul

Semua perawat : Iya Bu Seftia

Di Ruang Kepala Ruangan

Karu : Bagaimana Suster tadi tindakan rawat lukanya, apakah suster


merasa sudah benar melakukannya?

PP 2 : Iya Bu saya rasa, saya sudah melakukan prosedur dengan


benar

Karu : Suster tadi melakukan prosedur dengan baik namun, ada yang
kurang dari tindakan anda. Apakah tadi sebelum melakukan tindakan
suster sudah cuci tangan 6 langkah? 

PP 2 : Astaga iya bu maaf saya lupa cuci tangan 6 langkah sebelum


melakukan rawat luka tadi, maaf bu tindakan berikutnya akan lebih saya
perhatikan.

Karu : Coba suster dian jelaskan dan contohkan prosedur cuci tangan
6 langkah

PP 1 : Baik bu, cuci tangan 6 langkah yaitu prosedur yang


dilakukan saat sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan
tindakan ke pasien, sesudah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien,
sesudah bersentuh dengan pasien dan sesudah bersentuhan dengan
lingkungan pasien (sambil melakukan cuci tangan 6 langkah)

Karu : langkah-langkah cuci tangan itu sangat penting guna


mencegah infeksi pada luka pasien. Diingatkan untuk semua perawat agar
selalu mengingat langkah tersebut.

Semua : Baik bu

Karu : Suster laura baik tidak apa – apa jangan diulangi lagi ya,
besok kita lakukan rawat luka lagi bersama saya. Sekarang silahkan
lanjutkan tugas kalian masing-masing

Semua : Baik bu terimakasi

2. Role Play Discharge Planning


a. Topik : Discharge Planning
Hari/tgl: Rabu/ 1 Januari 2020
Waktu : 10.00 WITA
Tempat: Ruang penyakit dalam RSUP Sanglah
Materi : Rawat Luka
b. Metode
1. Diskusi
c. Instrumen
1. Status Klien
2. Format Discharge Planning
3. Sarana dan Prasarana Perawatan
d. Struktur Pengorganisasian
1. Karu : Laura Alcina
2. Wakaru : Inggita
3. Pasien : Dwi Ariati
4. Anak Pasien : Febrianti
5. Suami Pasien : Bisma
6. Kakak Pasien : Sarita
7. Narator : Seftia
8. PP 1 : Dian
9. PP 2 : Pradnyana
10. PP 3 :Yoning Ayu
11. Katim 1 : Gita Ayu
12. Katim 2 : Prisilia

Pada tanggal 1 Januari 2020 datang seorang pasien bernama Ny. Dwi
di Ruang Penyakit Dalam ruang melati RSUP Sanglah, dengan diagnosa
medis Diabetes melitus dengan luka Gangren di tungkai kaki sebelah kiri.

Karu           : “selamat pagi bu?”

Pasien         : “pagi sus”

Karu           : “selamat datang di RSUP Sanglah , saya perawat laura


kepala ruangan di ruangan ini dan ini perawat inggita yang bertugas pada
pagi ini beserta PP dan katim, mohon maaf dengan ibu siapa ?”

Pasien         :” Ibu Dwi”

Wakaru       :”baik bu dwi, apa yang anda keluhkan pada pagi hari ini ?”

Pasien         :”lemas, dan pusing sekali sus”

Suami px : “iya sus dari tadi istri saya pusing terus saya jadi khawatir
sus”

Wakaru       :” ada lagi selain

Pasien         :” tidak ada sus”

Wakaru        :”o.. gitu ya pak dan bu, nanti dokter yang akan menangani
Ibu akan segera datang. Sambil menunggu dokter, karena disini ibu baru
datang perawat siti akan mengenalkan Ibu dengan keluarga mengenai
peraturan dan fasilitas yang ada di ruangan ini. Tujuannya untuk menjaga
kenyaman Ibu selama dirawat disini, apakah Ibu bersedia?”

Suami px     :”iya, boleh”

PP   1           :”baiklah bapak dan ibu, waktunya tidak lama sekitar 10


menit saja,Ibu bisa dengan tetap berbaring di tempat tidur dan bapak
dengan keluarga bisa menyimak. sebelumnya saya akan membacakan
peraturan untuk ruangan ini terlebih dahulu, pertama mengenai jam
kunjung, di RS ini, jam kunjungan dibatasi karena untuk menjaga
kenyamanan klien. Jam kunjungan pagi jam 09.00 samapai jam 11.00,
kunjungan sore dari jam 14.00 sampai jam 17.00, pengunjung yang
masuk ruangan maksimal 2 orang, jadi apabila ada kerabat keluarga Ibu
yng berkunjung lenih dari 2 orang disediakan ruangan untuk bergantian
menjenguk. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?”

Anak px      :” sementara tidak ada sus”

PP 2              :”baiklah kalau begitu kita lanjut ya Pak dan bu. Selanjutnya


saya akan mengenalkan lingkungan dan fasilitas yang ada diruangan ini.
Tempat tidur ini bisa dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada
pemutarannya yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan yang
kiri untuk menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan TT ada lemari kecil
disana nanti bisa dipakai untuk menyimpan pakaian ganti untuk Ibu dan
keluarga. Dibagian kiri dekat pintu ada kamar mandi, jadi nanti Ibu bisa
mandi atau buang air disini. Diatas TT ada bel, jika bapak membutuhkan
sesuatu atau jika pada keadaan darurat silahkan menekan bel. Selain itu
diruangan ini tidak diperkenankan merokok dan mohon bantuananya
untuk menjaga kebersihan ruangan untuk kenyamanan bersama.
Bagaimana ada yang ingin ditanyakan ?”

Suami px      :”tidak ada sus, sudah cukup jelas”

Karu           :”baiklah kalau begitu Ibu istirahat dulu, nanti 10 menit lagi


dokter akan kesini untuk memeriksa keadaan Ibu”

Pasien         :”iya sus, terima kasih”

Karu          :”sama-sama pak, terima kasih atas kerjasamanya. Saya dan


rekan saya permisi dulu ya pak dan bu?”

Suami px     :”iya sus”   

Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien Ny. Dwi.


Setelah selesai diperiksa  Katim 1  dan PP 1 menyampaikan:
kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi
keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan,

Katim  1      :”selamat pagi Ibu Dwi?”

Pasien         :”selamat pagi sus”

Katim 1       :”bagaimana perasaan Ibu setelah diperiksa dokter?”

Pasien         :”baik sus, pusingnya sedikit berkurang”

Katim 1       :” o. Gitu ya Bu. Baik Bu disini saya akan meyampaikan


kemungkinan penyakit Ibu yaitu DM, perkiraan perawatan bapak
diruangan ini selama 1 minggu, kemudian untuk tindakan yang biasanya
dilakukan untuk pasien seperti kondisi Ibu adalah rawat luka karena luka
dikaki Ibu apabila tidak dirawat akan semakin parah dan sulit sembuh.

Kakak px      :”untuk biaya bagaimana sus?”

Katim 1 : “Untuk biaya keperawatan dan lain-lain seperti obat dan


alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan ke keluarga Ibu untuk
dilunasi, bagaimana bu dwi dan keluarga, apakah sudah jelas?”

Kakak px : “sudah sus”

PP 1             :”baik bu dwi, selain saya nanti juga ada perawat yoning dan
prisilia yang akan merawat ibu selama diruangan ini. Untuk perawat
yoning dan prisilia nanti akan merawat ibu pada dinas sore, nanti akan
saya perkenalkan ya bu”

Pasien         :”iya sus”

PP  1             :”baik bu dwi, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih


atas kerjasamanya”

Pasien         :”baik sus”

“Sebelum dinas sore dimulai, PP merencanakan dan mendelegasikan


tindakan keperawatan kepada PP dan katim untuk dinas sore”

“Setelah 6 hari dirawat pasien Wahyu diperbolehkan pulang karena


kondisinya sudah membaik. Untuk itu Karu beserta TIM di Ruang Melati
akan melakukan tindakan DischargePlanning”
Setelah 6 hari dirawat pasien Dwi diperbolehkan pulang karena
kondisinya sudah membaik. Untuk itu Karu beserta TIM di Ruang Melati
akan melakukan tindakan Discharge Planning.
“Tahap Persiapan di ruang Karu”

Karu :”selamat siang rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk
pasien Dwi adalah melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien
sudah membaik dan memungkinkan untuk perawatan dirumah,
Bagaimana persiapan katim dari pasien Dwi?”

Katim 2 :”baik, untuk persiapan discharge planning pada pasien Dwi


sudah siap. Status pasien dan format discharge planning sudah
dipersiapkan.Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki
sebelah kiri pasien yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga
perlu diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai diet, tempat
kontrol, cara perawatan kaki dirumah, dan tanda-tanda terjadi
kekambuhan dan kegawatan pada pasien”

Karu        :”baik, terima kasih untuk katim, coba berkas2nya saya periksa


dulu”

Katim  2    :”baik Bu ini berkas2nya beserta format discharge


planningnya”

(Setelah Karu, wakaru, pp dan katim memeriksa kelengkapan berkas,


Karu, wakaru, beserta Katim dan PP ke ruangan pasien untuk melakukan
discharge planning)

“Tahap pelaksanaan”

Wakaru          :”selamat pagi Ibu Dwi, bagaimana kabar Ibu hari ini?”

Pasien         :”selamat pagi Bu. Hari ini semakin baik”


wakaru          :”wah bagus bu, hari ini ada kabar gembira untuk Ibu. Jadi
hari ini Ibu diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga
harus mengurus administrasi”

Pasien         :”mohon maaf Bu untuk administrasinya sudah diurus semua,


ini berkas2nya”

Wakaru         :”o.. baik Bu, bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal
lagi yang perlu dilakukan terkait dengan kepulangan Ibu. Ini nanti suster
prisilia dan yoning akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan
perawatan Ibu dirumah, bagaimana apakah Ibu bersedia?”

Pasien         :”iya Bu, boleh. Silahkan”


Katim  2       :”baik Bu disini saya akan menyampaikan beberapa hal,
yaitu yang pertama :

1.      Ibu harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah


lemak, rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak darah, gula
darah dan kolesterol. (beras merah, hindari asin, jeroan, masakan
bersantan, dan olah raga yang teratur)

2.      tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti


mengantuk, binggung, lemas, keringat dingin, mual muntah maka Ibu
harus segera mencari bantuan untuk segera ke yankes.

3.      perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai


sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang lembab.

4.      Jaga luka tetap bersih dan kering

5.      Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka

6.      tetap kontrol gula darah secara rutin

7.      jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter

8.      Minum obat secara teratur

Katim 2       :”bagaimana ada yang ditanyakan Bu ?”

Pasien         :”tidak ada sus”

PP  3     :”baik kalau tidak ada, kita lanjutkan Bu ya, selain yang
disampaikan oleh perawat prisilia tadi hal ini juga perlu Ibu dan keluarga
ketahui, yaitu:

1.        cara perawatan kaki

·      Ibu sendiri atau bisa dibantu keluarga harus membersihkan kaki


dengan sabun terutama disela-sela jari

·      Potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan memotong
kuku berbentuk lurus pada tepinya karena dapat menyebabkan tekanan
pada jari-jari yang berdekatan

·      Hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah


kerusakan kuku

·      Hindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air panas

·      Gunakan pelembab untuk kulit yang kering

·      Pakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baik


·      latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi

2.      mengenai alas kaki

·      Hindari berjalan tanpa alas kaki

·      Pakai  sepatu yang pas, tidak sempit

·      Periksa sepatu dari benda asing setiap hari

·      Hindari memakai kaos kaki yang sempit

·      Gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap

·      Ganti sepatu bila sudah rusak

PP 3       :”bagaimana Bu sudah jelas?”

Pasien       :”sudah sus”

PP 3   :”coba Ibu ulangi lagi”

Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik

Katim 3   :”bagus sekali Ibu Dwi, saya kira Ibu cukup paham dengan apa
yang disampaikan oleh perawat. Untuk suami , dan anak yang akan
merawat ibu dirumah mohon kerjasama agar luka ibu cepat sembuh dan
juga jaga kebersihannya “

Anak px : baik sus , saya akan lakukan yang terbaik buat kesembuhan
ibu saya

Suami px : “ oya sus bagaimana dengan kontrol yang dilakukan oleh


istri saya?

Karu : “ untuk kontrol tadi dokter memberitahu bahwa dilakukan


setiap 3 hari sekali, dan bapak harus perhatikan juga kondisi luka ibu ,
jika ada pendarahan atau pun anah maka segera bawa kerumah sakit atau
puskesmas terdekat, dan jangan sampai menunggu jadwal kontrol jika
luka tidak baik-baik saja”

Suami px : “ baik sus akan saya pantau”

Wakaru :’Terima kasih atas kerjasamanya.”

Pasien         :”iya sus, sama-sama”


Karu           :”baik Ibu Dwi, saya kira semua sudah disampaikan dan
bapak sudah paham. Sekarang Ibu dan keluarga diperbolehkan untuk
bersiap-siap meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila
selama perawatan Ibu disini ada yang kurang. Semoga Ibu sehat selalu.”

Pasien         :”iya Bu, tidak apa-apa. Terima kasih banyak”

Karu           :”iya Bu sama-sama. selamat pagi Bu”

Pasien         :”selamat pagi”

(Kemudian Karu wakaru dan Katim kembali keruangan)

“Tahap penutup”

Karu           :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira


untuk kegiatan dischargeplanning pada pagi hari ini cukup bagus, namun
saya harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan
dan kepuasan pasien dan kelurga”

Semua        :”baik Bu”.

Karu           :”baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan


semangat”

Semua        :” baik bu”

3. Role Play Ronde Keperawatan

a. Topik : Ronde Keperawatan


Hari/tgl : Kamis/ 2 Januari 2020
Waktu : 08.00 WITA
Tempat : Ruang Unta RS ITEKES BALI
b. Metode
Diskusi
c. Instrumen
Status Klien
Form Persetujuan Ronde Keperawatan
d. Struktur Pengorganisasian
1. Karu : Inggita Anggari
2. Istri pasien : Febrianti
3. Dokter : Bisma
4. Ahli Gizi : Sarita
5. Konsultan : Gita Ayu
6. Fisioterapi : Laura
7. PP 1 : Dian
8. PP 2 : Dwi Ariati
9. PP 3 :Yoning Ayu
10. PA 1 : Prisilia
11. PA 2 : Seftia
12. Narator : Pradnyana

“Pra Ronde”

(PP 1 dan 2 mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah


pasien kelas 1)

PP 1 : selamat pagi, permisi Bu

Karu : selamat pagi, silahkan masuk dan silahkan duduk.

PP 1 :Terimakasih Bu, saya menghadap Ibu bersama perawat dwi


ingin mengkonsultasikan masalah pasien Tn”n” dan meminta saran Ibu.

Karu : ya silahkan.. apakah ada masalah dengan pasien tersebut

PP 2 : iya Bu, pasien Tn”n” datang dengan Kelemahan anggota


gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi, dan
penurunan kesadaran pasien. Dari diagnosa medis yang ditemukan adalah
CVA. Setelah dirawat selama 7 hari dan sudah diberi tindakan
keperawatan.

Karu : lalu apakah kamu sudah menyiapkan Tim Ronde dan


siapakah yang akan kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan
serta kapan pelaksanaannya??
PP 1 : sudah Bu, rencananya besok akan dilakukan ronde
keperawatan kemudian saya mengajak dokter, pp, pa, karu

Karu : baiklah kalau memang sudah siap, silahkan kamu lanjutkan


dan persiapkan yang perlu dipersiapkan.

PP 1 dan 2: terimakasih Bu, saya permisi dahulu

(Setelah masalah perijinan sudah selesai, kemudian PP 3 dan PA 1 diberi


tugas untuk mengunjungi kekemar pasien Tn”n” untuk melakukan
infomconsent dan meminta persetujuan untuk dilakukan ronde
keperawatan)

PP 3 : selamat pagi permisi Bu saya perawat prisilia dan ini perawat


yoning ,. Bagaimana kondisi Ibu hari ini??

Istri px : selamat pagi. seperti biasa masih tidak sadarkan diri..

PP 3 : begini ya bu.. untuk menindak lanjuti masalah yang masih


dirasakan Tn”n” maka saya berencana untuk mengadakan ronde
keperawatan.

Istri px : Apa itu ronde keperawatan sus?

PA 1 : Ronde keperawatan ini adalah suatau pemecahan masalah


kperawatan yang belum terselasaikan yang nantinya masalah ini akan
diberikan solusi oleh dokter ahli dan tim medis lainnya.

Istri px : Kalo boleh tau tujuannya apa ya sus?

PA 1 :Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk


menyelesaikan permasalahan yang masih dirasakan Tn”n” saat ini. Untuk
itu saya meminta ijin kepada Ibu untuk mengadakan ronde keperawatan
besok pagi dan mohon Ibu untuk mengisi formulir persetujuan tindakan
ronde keperawtan.

Istri px : saya setuju asal penyakit Pasien bisa segera sembuh

PP 3 : baiklah terimakasih atas persetujuan anda dan saya permisi


dahulu

“RONDE”

(Karu, PP , PA dan tin ronde keperawatan di Nurse station)

Karu : Selamat Pagi. terimasih atas kehadirannyan dan hari ini kita
akan mengadakan ronde keperawatan dan saya akan memperkenalkan tim
ronde. Kali ini tim ronde akan dilakukan oleh saya sebagai karu, PP, PA,
dokter, fisioterapi, ahli gizi, dan konsultan

Baiklah masalah akan di jelaskan oleh PP

PP 2 : Permasalahannya adalah Tn. “ n” sudah dirawat selama 7 hari


dengan diagnosa CVA dan keluhan yang masih dirasakan Kelemahan
anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi, dan
penurunan kesadaran meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan
dan tindakan medis. Maka dari itu PP mengadakan ronde keperawatan
yang bertujuan untuk meminta saran kepada semuanya untuk
menyelesaikan masalah Tn “n”. Baiklah PP 1 akan melihat pasien
bernama Tn “n” untuk menyamakan data yang sudah ada bersama PA

(PP 1 dan PA 2 mendatangi pasien untuk memvalidasi data)

PP 1 : selamat pagi, permisi bu, kami dari TIM ronde keperawatan


bermaksud untuk menanyakan perihal yang masih dirasakan Tn “n” saat
ini.

Istri Px : selamat pagi ya silahkan

PA 2 : Bagaimana kondisi Tn “n” apakah masih sadarkan diri


ataukah ada keluhan lain?

Istri Px : ya begini ini pak, seperti yang bapak lihat, bahwa pasien
mengalami Kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak
dapat berkomunikasi, dan penurunan kesadaran

PA 2 : Baik Bu , saya akan melakukan pemeriksaan fisik kepada


pasien (PA 2 melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan hal-hal lain
yang diperlukan untuk menunjang data)

Istri Px :Baik sus ..

PA 2 : Baiklah sudah selesai bu, terima kasih atas kerjasamanya


kami permisi dulu.

Istri Px : sama-sama sus

(Setelah Validasi data dan dari pasien, tim ronde kembali ke ners station
untuk menindaklanjuti dan membahas masalah yang ada)

Karu : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan PP,PA dan


dokter untuk memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan di
berikan kepada Tn “n”
PA 2 : Setelah saya validasi data kepada pasien langsung, saya
mendapatkan bahwa px belum ada perubahan. Menurut yang lain
bagaimana mengatasi mesalah px.

Konselor : Dilihat dari riwayat Tn “n” sebelumnya telah menderita


hipertensi sehingga mengakibatkan CVA yang dialaminya sekarang.

Dokter : Sebaiknya diberikan Asetosal 75 / 100 mg/hari, triklopidin


250 mg 2 kali sehari, pentoksivilin 400 mg 2 – 3 kli sehari.

Karu : Untuk tim gizi bagaiaman?

Tim Gizi : kita lanjutkan MLP saja


Fisioterapi : untuk mencegah terjadinya ulkus pasien lebih baik
dimiringkan
Karu : Baiklah saya rasa Ronde kali ini sudah cukup dan terima
kasih atas partisipasinya. Saya ucapkan terima kasih.

4. Role Play Sentralisasi Obat


a. Topik : Sentralisasi Obat
Hari/tgl: Sabtu/ 13 Juni 2020
Waktu : 09.00 WITA
Tempat: Ruang Cempaka RS ITEKES BALI
b. Metode
Diskusi
c. Instrumen
Status Klien
Form Persetujuan Sentralisasi
d. Struktur Pengorganisasian
1. Karu : Bisma
2. Wakaru : Yoning
3. Katim 1 : Febrianti
4. Katim 2 : Dwi Ariati
5. PA 1 : Sarita
6. PA 2 : Dian
7. PP 1 : Laura
8. PP 2 : Prisilia
9. PP 3 : Pradnyana
10. Pasien : Gita Ayu
11. Ibu Px : Seftia
12. Narator : Inggita

Pada hari Sabtu 13 Juni 2020


“Sekitar pukul 09.00 WITA Pasien Ny. Gita dengan diagnosis Typoid
dari ruangan UGD di rujuk keruangan Cempaka Rumah sakit ITEKES
BALI. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat UGD menuju ruang
cempaka dengan kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran
compos mentis. Sesampai di ruang cempaka, perawat ruangan dan
perawat UGD melaksanakanserah terima pasien baru. Setelah pasien baru
diterima di Ruang cempaka kemudian perawat ruangan akan
melaksanakan kegiatan desentralisasi/sentralisasi obat”

PP 1 : Selamat pagi Ns. Febri dan Ns. Dwi Saya Ns. Laura ingin
memberitahu bahwa ada pasien baru Ny. Gita diagnosismedis Typoid dari
ruangan UGD di rawat inap di ruang Cempaka. Keadaanumum pasien
lemah dan kesadaran compos mentis. Saya telah menerima pasien dansaat
ini pasien sudah berada di ruang rawat inap cemapaka dan saat ini saya
limpahkanwewenang untuk tindakan desentralisasi/sentralisasi obat
kepada Ns. Febri
Katim 1 : baik Ns. Laura saya terima pelimpahan wewenang perawatan
Ny. Gita untuk tindakan selanjutnya Prosedur desentralisasi/sentralisasi
obat pasien.
PP 1 : baik Ns. Kalau begitu saya lanjutkan tugas saya yang lainnya.
Katim 1 : iya Ns. Laura silahkan dan terima kasih.
PP 1 : sama-sama Ns. Febri, selamat pagi
(Katim 1 dan katim 2 untuk meminta ijin kepada karu dan wakaru untuk
melaksanakan desentralisasi/sentralisasi obat pasien )
Katim 2 : selamat pagi Ns. Bisma
Wakaru : iya selamat pagi Ns. Dwi dan febri, ada apa ini Ns?
Katim 2 : ini Ns, kita memiliki pasien baru Ny. Gita dengan diagnose
Typoid dengan keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos
mentis, yang tadi sudah dilakukan Penerimaan Pasien Baru oleh Ns.
Laura, nah, sekarang saya akan melakukan Desentralisasi/sentralisasi obat
pasien baru, bagaimana menurut Ns. Bisma?
Wakaru : kalau saya setuju untuk melakukan desentralisasi obat
terhadap pasien Ny. Gita. Bagaimana menurut Ns. Bisma selaku sebagai
karu.
Karu : baik Ns, saya juga setuju untuk dilakukan
Desentralisasi/sentralisasi obat pasien baru. Bagaimana tindakan
pelaksanaan dan keperluan instrumennya?
Katim 1 : untuk tindakannya pengelolaan obat dimana seluruh obat
yang akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya
oleh perawat. Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara
bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Instrument yang kita butuhkan antara lain :

1.Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat


2.Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki (kita sudah
memiliki)
3.Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4.Format pemberian obat oral dan injeksi
Wakaru : untuk formatnya bias saya lihat Ns?
Katim 2 : ini pak dan bu (menunjukan format).
Karu : baik Ns. Febri, saya rasa persiapannya sudah matang bisa
dilakukan sekarang Ns.
Katim 1 : baik Ns. Bisma terimakasih untuk perijinannya.

Ns.Sarita..........
PA 1 : iya Ns. Febri
Katim 1 : kita segera saja lakukan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien
baru bangsal 2A.
PA 1 : iya Ns. Febri Jadi yang harus saya lakukan sekarang apa Ns?
Katim 1 : baik Ns. Sarita kita bagi tugas, Ns. Sarita siapkan lembar
persetujuannya dan Ns. Dian yang memanggil keluarga pasien. Saya
bersama Ns. Dwi akan menunggu diruangan.
PA 1 : baik Ns. Febri. segera saya laksanakan.
Katim 1 : terima kasih Ns.
PA 2 : sama-sama Ns
(Perawat asosiet menuju ruang bangsal pasien)
PA 2 : selamat pagi, dengan keluarga pasien Ny. Gita yang masuk
pagi ini tadi?
Ibu px : iya sus, saya orang tua Ny. Gita , ada apa ya sus?
PA 2 : perkenal nama saya Ns. Dian, saya perawat pelaksana dapat
dinas Sift pagi hari ini. Ibu tadi sudah dijelaskan maupun diorientasikan
mengenai ruangan oleh Ns. Laura, sesuai dengan prosedur keselamatan
dan kenyamanan pasien selama dirawat di Ruangan Cempaka RSU
ITEKES BALI, maka saya akan meminta persetujuan Ibu untuk
pengaturan dan pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan obat adalah
menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan,
sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Bagaimana ibu setuju?
Ibu px : baik sus, saya setuju.. selanjutnya bagaimana sus? Kami
belum memiliki obat apa pun sus.
PA 2 : baik bu, nanti kami jelaskan secara lebih rinci di ruangan,
sekarang ibu ikuti saya keruangan, kepala tim keperawatan yang
menjelaskannya.
Ibu px : sebentar ya nak, ibu tinggal ke ruangan sebentar, biar kamu
segera mendapatkan perawatan yang baik.
(Perawat Asosiet dan keluarga pasien menuju ruangan)

PA 2 : selamat siang Ns. Febri


Katim 2 : iya, selamat siang Ns. Sarita, ini yang keluarga Ny. Gita?
Ibu px : iya Bu, saya orang tua Ny. Gita
Katim 2 : ohh iya Bu silahkan duduk.. perkenalkan saya Ns. Febri saya
bagian Kepala Tim perawat Dinas Pagi diruangan ini, Ibu sudah sedikit
dijelaskan alasan Ibu saya undang keruangan hari ini?
Ibu px : iya bu, saya tadi sedikit dijelaskan alasan saya diundang
kemari, katanya Ns. Dian akan dilakukan pengaturan dan pengelolaan
obat pasien dengan meminta persetujuan saya.
Katim 2 : iya bu benar sekali, jadi saya jelaskan kembali ya bu, mohon
diperhatikan dengan baik dan jika ada yang kurang dimengerti silahkan
ditanyakan.
Sesuai dengan Prosedur Standart keselamatan dan kenyamanan pasien
kami akan melaksanakan Prosedur Desentralisasi/sentralisasi Obat pasien.
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh
perawat.Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara
bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat terpenuhi. Hal-hal berikut ini adalah beberapa
alasan yang paling sering mengapa obat perlu disentralisasi,
antara lain :
1.Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
2.Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standart
yang lebihmurah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan
keamanan yang sama.
3.Meresapkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya untuk
mencoba“.
4.Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan
5.Memberikanobatkepadapasienyangtidakmempercayainya,danyangak
anmembuang atau lupa untuk minum.
6.Memesanobatlebihdaripadayangdibutuhkan,sehinggabanyakyangters
isa
sesudah batas kadarluarsa.
7.Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi
tidak aktif.
8.Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
9.Mengeluarkan obat ( dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada
suatu waktusehingga dipakai berlebihan atau dicuri .
Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat
1.Penangguang jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang
secara oprasionaldapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.
2.Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat
3.Penerimaan obat.
a.Obat yang telah diserapkan ditunjukan kepadaperawat
danobatyangtelah
diambilolehkeluargadiserahkankepadaperawat
denganmenerimalembarterima obat
b.Perawat menuliskan nama pasien, regestrasi, jenis obat, jumlah dan
sediaan (bilaperlu) dalam kartu control, dan diketahui (ditandatangani)
oleh keluarga ataupasien dalam buku masuk obat. Keluarga atau pasien
selanjutnya mendapatkan
penjelasan kapan atau bilamana obat tersebut akan habis, serta
penjelasan tentang
5T (jenis, dosis, waktu, pasien, dan cara pemberian).
c.Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang
harus diminum
beserta kartu sediaan obat.
d.Obat yang telah diserahkan selnjutnya disimpan oleh perawat dalam
kontak obat
4.Pembagaian obat
a.Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar
penmberian
obat.
b.Obatyangtelahdisimpanuntukselnjutnyadiberikanolehperawatdengan
memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian
obat: dengan
terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi diinstruksi dokter dan kartu
obat yang
ada pada pasien.
c.Padasaatpemberianobat,perawatmenjelaskanmacamobat,kegunaanob
at,jumlah obat, dan efek samping, usahakan tempat atau wadah obat
kembalikeperawatan setelah obat dikonsumsi, pantau efeksamping
pada pasien.
d.Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala
ruangan atau
petugas yang ditujuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat.
Obat –obatan yang hamper habis akan diinformasikan kepada keluarga
dan kemudiandimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada
dokter penanggung jawab pasien
5. Penambahan Obat:
a.Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau
perubahan alurpemberian oabat, maka informasi ini akan dimasukan
dalam buku masuk obatsekaligus dilakukan perubahan dalam kartu
sedian obat.
b.Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka
dokumentasi
hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanjutnya
diinformasikan kepadakeluarga dengan kartu khusus obat
Obat khusus :
a.Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang
cukup
mahal,menggunakanalurpemberianyangcukupsulit,memilikiefeksampi
ngyangcukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu /
sewaktu saja.
b.Pemberian obat khusus dilakukan menggunkan kartu khusus obat,
dilaksanakanoleh perawat primer.
c.Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga: nama obat,
kegunaan obat,
waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian, dan
wadah obatsebaiknya diserahkanatau ditunjukankepada keluarga
setelah pemberian,.Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat
pemberian obat
Bagaimana bu, ada yang ditanyakan?Atau sudah cukup jelas?
Ibu px : sudah bu, sudah sangat jelas..
Katim 1 : baik Bu mari saya bantu untuk mengisi berkas format
persetujuan. Ini berkasnya silahkan di baca terlebih dahulu.
Ibu px : baik bu
(Keluarga pasien mengisi format persetujuan Desentralisasi/sentralisasi
obat)
Ibu px : sudah bu.
Katim 1 : baik bu, ini ada resep yang harus Ibu tebus di apotik ruangan,
dan ini untuk surat pengambilan obat bu. saya tunggu diruangan untuk
obat yang sudah ditebus silahkan diantar kesini.
Ibu px : baik bu, saya tebus resep dulu bu.
(Setelah keluarga pasien menebus obat)
Ibu px : permisi bu, ini obat yang sudah saya tebus.
Katim 2 : baik bu, saya terima obatnya, saya cek dulu silahkan Ibu
duduk disini.
Ibu Px : baik bu.
Katim 2 : bu ini ada obat… (katim menunjukan obat yang sudah ditebus
kepada keluarga Pasien) .Silahkan bapak bertandatangan di format
pernyataan serah terima ini, tapi sebelumnya silahkan dipelajari yang
tertera didalam persetujuannya.
Ibu px : baik bu, saya setuju dan saya tanda tangan di sebelah sini bu?.
Katim 2 : iya bu benar … baik Ibu bisa kembali keruangan dan
menemani Ny. Gita nanti saat konsumsi obat di antar oleh perawat
pelaksana.
(Keluarga pasien keluar dari ruang Nurse stationer)
Katim 1 : Ns. Laura tolong ini obat Ny. Gita di atur dalam rak obat
pasien dan berikan obat untuk siang ini.
PP 2 : baik Ns. Febri
(Katim melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan
obat pasien kepada PP 2 dan 3)
PP 2 : permisi selamat siang Bu ?
Ibu px : Iya sus
PP 2 : perkenalkan nama saya Ns. Prisilia dan ini Ns. Pradnyana ,
saya perawat pelaksana yang bertugas pada dinas siangini. Saya akan
memberikan obat injeksi maupun obat oral kepada Ny. Gita. Sesuai
dengan standar aturan keselamatan pasien, maka sebelum memberikan
obat saya akan menanyakan identitas bapak terlebih dahulu. Ini bertujuan
untuk menjaga hak pasien dalam penerimaan obat yaitu 6 Benar :
Benar obat, benar pasien, benar dosis, benar rute, benar waktu, benar
dokumentasi.
Maka dari itu saya akan melaksanakan dengan Benar Pasien terlebih
dahulu saya ingin tanyakan identitas Ibu sesuai dengan gelang yang Ibu
gunakan. Jadi Ibusebutkan nama dan alamat Ibu saya cocokan dengan
yang tertera di gelang. Bisa
dipahami bu?
Pasien : iya sus, nama saya Gita Ayu, alamat Monang-Maning
PP 3 : baik bu, identitas yang Ibu sebutkan sudah sesuai dengan
yang tertera di dalam Gelang. Selanjutnya saya akan menginjeksikan obat
ini melalui selang infus ibu, sayaharap ibu rileks saaat saya suntikkan
obatnya. Obat akan terasa sedikit sakit saat memasuki pembuluh darah
ibu, reaksi obat jika sudah diserap oleh tubuh adalah
ibu akan merasakan mengantuk, dan itu baik untuk memulihkan
kesehatan ibu.Nanti kalau ada yang ditanyakan lagi, atau butuh bantuan
keperawatan, ibu bisa memanggil saya di ruang keperawatan
Pasien : baik sus terima kasih
PA 3 : baik bu kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang dan
selamat beristirahat.
(Perawat Asosiet menuju ruang keperawatan)
PA 2 : Ns. Febri saya sudah memberikan obat injeksi kepada pasien
Ny. Gita sesuai standart keamanan pasien, dan Desentralisasi obat pasien
Ny. Gita sudah saya rapikan di loker obat pasien.
Katim 1 : baik Ns. Sarita terima kasih sudah bekerja dengan baik.
Katim 1 : Ns. Bisma tindakan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien
Ny. Gita sudah dilaksanakansesuai prosedur keselamatan pasien.
Karu : baik Ns. Febri, terima kasih sudah bekerja dengan baik sesuai
Standart operasional prosedur
5. Role Play Operan
Pasien : Yoning Ayu
a. Topik : Operan
Hari/tgl: Jumat/ 12 Juni 2020
Waktu : 13.30
Tempat: Ruang Merak RS ITEKES BALI
b. Metode
Diskusi
c. Instrumen
Status Klien
Buku Operan
d. Struktur Pengorganisasian
1. Karu : Pradnyana
2. Katim 1 (Pagi): Dwi Ariati
3. Katim 2 (Pagi): Dian Rastika
4. PP 1 (Pagi) : Prisilia Wikrama
5. PP 2 (Pagi) : Gita Ayu
6. PP 3 (Pagi) : Inggita Angggari
7. PP 4 (Pagi) : Sarita Dewi
8. PP 1 (Siang) : Bisma
9. PP 2 (Siang): Febrianti
10. Pasien : Yoning Ayu
11. cucu Px : Seftia Antari
12. Narator : Laura Alcina

timbang terima dilakukan setiap pergantian sift pagi, siang dan malam

PRE KONFERENS
Nurse Station
Karu : selamat siang, sebelum kita melakukan operan, marilah kita
ucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha ESa. Karena
rahmat serta karunianya lah kita dapat berkumpul disini. Pada siang hari
ini hari jumat 12 juni 2020 akan dilakukan kegiatan operan yang rutin kita
lakukan setiap pergantian shift. Apakah semua sudah hadir?
PP 1 (pagi) : Hadir semua pak.
Karu : Baik, silahkan dimulai
Katim1 (pagi) : Kepada perawat pelaksana tim 1 yaitu PP 1 dan PP 2
yang dinas pagi dipersilahkan menjelaskan kondisi masing-masing pasien
saat ini ke perawat pelaksana yang dinas siang.
Karu : Dan untuk masing-masing ketua tim saya persilahkan
memvalidasi data yang sudah ada untuk merencanakan tindakan
keperawatan selanjutnya.
PP 1 (Pagi) : selamat siang, Terima kasih untuk kesempatan yang
diberikan kepada saya untuk menjelaskan kondisi pasien Saat Ini, Jumlah
Pasien Dari Tim 1 Saat Ini Adalah 4 orang. Dengan Tingkat
Ketergantungan Minimal 2 orang, Parsial 2 orang dan Total care 1 orang.
Identitas Pasien Yang Pertama Nama Ny.Y, umur 55 tahun,Tingkat
Ketergantungan minimal care Diagnosa Medis Ca.Mammae. Keadaan
Umum Pasien baik. Ttv Terakhir Pukul13.00 Tens, 120/80 mmHg, Suhu
36,80c, Nadi 8x/i, RR 20x/i GCS 15. pasien Mengeluhkan nyeri bagian
mammae.
PP 2 (Pagi) : Masalah Keperawatan Yang Ditemukan Adalah gangguan
rasa nyamannyeri. Implementasi Yang Sudah Dilakukan :
1. Mengkaji tingkat nyeri dengan hasil nyeri sedang
2. mempertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang,
sedikit penerangan
3. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.
4. Membatasi aktivitas.
6. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan.
Intervensi Yang Belum Terlaksana
1. Hindari merokok atau menggunakan nikotin.
2. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es,
posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbinganimajinasi,
3. hindari konstipasi.
Evaluasi (Soap)
S : pasien mengatakan nyeri mammae berkurang
O : pasien Nampak rileks
A : masalah nyeri sebagian teratasi
P : lanjutkan intervensi.
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien diruang
anggrek saat ini.
(Dan begitu juga pada perawat pelaksana tim 2 melaporkan keadaan
pasien saat ini)
Katim 2 (pagi) : Kepada perawat pelaksana tim 2 yaitu PP 3 dan PP 4
yang dinas pagi dipersilahkan menjelaskan kondisi masing-masing pasien
saat ini ke perawat pelaksana yang dinas siang.
PP 3 (Pagi) : Selamat siang, Terima kasih untuk kesempatan yang
diberikan Kepada Saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini, jumlah
pasien dari tim 2 saat ini sdalah 3 orang dengan tingkat ketergantungan
parsial care 2 orang dan Totalcare 1 orang. Identitas pasien yang pertama
nama Tn.R, umur 50tahun, tingkat ketergantungan partial care. Diagnosa
medis fraktur femur 1/3 distal. keadaan umum pasien lemah TTVterakhir
Pukul 13.00. Tensi 130/70 mmHg, S: 37,50c. Nadi64x/mnt. Rr : 22x/mnt.
Gcs 15. Pasien Mengeluhkan tidak bisa
beraktivitas seperti biasa.
PP 4 (Pagi) : Masalah Keperawatan Yang Ditemukan adalah
hambatanmobilitas fisik b/d terpasangx gips/traksi.Implementasi Yang
Sudah Dilakukan
1. Mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas.
2. Mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
3. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkanpenggunaan,
menyikat gigi /rambut dengan duduk dansebagainya ditempat tidur.
Intervensi Yang Belum Terlaksana
1. Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih periodeaktivitas.
(Seperti jadwal meningkatkan toleransi terhadapkemajuan aktivitas dan
mencegah kelemahan).
2. Jelaskan pada pasien pentingnya melakukan aktivitas
sesuaikemampuan.
Evaluasi (Soap)
S : pasien mengatakan sebagian aktivitasnya bisa dilakukan di
tempat tidur.
O : pasien nampak terbaring lemah
A : masalah belum teratasi
P : ulangi intervensi
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien di kamar
Dahlia saat ini
Karu : Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah
menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada yang
perlu ditambahkan darimasing-masing ketua tim untuk memvalidasi data.
Kalau tidak ada tambahan mari kita langsung saja menuju keruangan
pasien

KONFERENS SAAT BERADA DI RUANGAN PASIEN


Karu : Selamat siang , Bagaimana keadaannya ibu Yoning saat ini?
seperti biasa ibu, kita disini akan melakukankegiatan timbang terima yang
rutin setiap pergantian shift, tujuan dari timbang terima ini adalah
mengkomunikasikan keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi
yang penting antar shift jaga.
(Masing-masing perawat pelaksana dari yang dinas sore melakukan
validasi langsung ke pasien)
PP 1 (siang) : Apa yang dirasakan bu Yoning Saat ini apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya?
Pasien : Iya suster saya masih lemas dan sakit pada bagian dada terutama
pada payudara dan kepala saya jd pusing.
cucu px : kenapa ya sus nenek saya masih lemas, dan nenek saya
mengeluh nyeri dan sakit pada payudaranya, dan kepala nenek saya
pusing.
PP 2 (siang) : apakah sekarang masih pusing bu?
Pasien : masih sus.
PP 1(Siang) : Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang dirasakan
merupakan efek dari proses penyakit, namun ibu jangan terlalu cemas
karena sudah ada perawatan yang akan memberikan terapi obat yang di
berikan dokter untuk mengatasi masalah yang diderita ibu saat ini kami
akan akan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik.
Pasien : baik sus
Cucu px : mohon rawat nenek saya dengan baik ya sus
PP 2 (siang): pasti dik, kami tenaga kesehatan akan melakukan yang
terbaik dalam merawat ibu yoning
Pasien : terimakasih banyak sus
PP 2 (siang): iya bu sama sama
(Demikian perawat pelaksana dari masing-masing PP(siang) menanyakan
secara bergantian keluhan dari semua pasien yang ada di ruang perawatan
untuk memvalidasi data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana pada
masing-masing tim (pagi))
Karu : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksiyang
perlu didiskusikan kembali ?Jika tidak saya ucapkan terima kasih pada
semua pihak yangtelah mengikuti timbang terima ini. Selamat siang.
(sambil berjabat tangan dengan semua anggota timbang terima sambil
meninggalkan kamar pasien dan akan menuju ke nurse station)

POST KONFERENS
Karu : Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan
timbangterima, saya berharap dengan adanya kegiatan ini
prosespendelegasian tugas antar shift bisa jelas dan terstruktur.
Mungkindari pasien tadi ada yang masih harus di diskusikan lagi?
(Perawat pelaksana yang dinas siang mengklarifikasikan hasil validasi
kepada Karu, Katim 1 dan 2, serta Perawat pelaksana tim 1 dan 2 yang
dinas Pagi)
PP 2 (Siang) : Iya, ada tambahan dari pasien kamar VII atas nama Ny.
Nursiamasih mengeluh nyeri bagian post oprasi.
Katim 1 (Pagi) : Sudah diberikan terapi obat tramadol Yang sesuai
dengananjuran dari dokter. Untuk intervensi selanjutnya pasien Ny.
Nursia berikan posisi yang nyaman dan ajarkan teknik distraksi relaksasi
Katim 2(pagi) : bila perlu konsulkan lagi ke dokter jaga untuk terapi obat
apakah masih bisa diberikan atau diganti dngan obat yang lain.
Kepala ruangan : Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim 1 dan
ketua tim 2 beserta perawat pelaksana yang telah bekerja dengan
baik.Demikian tadi timbang terima ini semoga apa yang telah kitalakukan
hari ini memberikan banyak keuntungan bagi kita semua,dan kita
diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masingmasing.Demikian
saya akhiri selamat siang.

Anda mungkin juga menyukai