Menular Seksual
Perilaku seksual
Setia dengan satu pasangan (suami istri)
Tanya dan periksa adanya gejala lesi penis, disuria yg
dimiliki pasangan; hindari hubungan seksual atau gunakan
kondom jika gejala positif
Kenali pasangan seksual (riw menderita PMS atau infeksi
genital, memiliki kontak seksual dg org lain)
Hindari hub seksual jika merasa ada rasa gatal, lesi atau nyeri
Hindari kontak oral-genital
Hindari penetrasi anal-vaginal
Pendidikan Klien
Pencegahan Vaginitis
Perianal, anal,
Vulva, vagina, Urethra, penis,
oropharyngeal
cervix scrotum
infections
Faktor Risiko HPV
Usiamuda
Pasangan seksual multipel
Kegagalan penggunaan kondom
Gejala
Lesi berupa benjolan yang dapat berukuran besar,
berkelompok seperti kembang kol atau berupa benjolan
kecil, tunggal, berkelompok dekat atau tersebar luas
Kondiloma biasanya multipel meskipun dapat terjadi
lesi tunggal dan biasanya ditemukan pada vulva,
vagina, serviks dan rektum
Diagnosis dan terapi
Kondiloma dapat terdiagnosis melalui visualisasi
lesi anal, vulva, atau vagina; biopsi; pap smear
Penanganan:
Podofilin 10%-25% dalan tingtur benzoin
Asam trikloroasetat 80%-90%
Krioterapi dg nitrogen cair/cryoprobe
Elekrodesikasi/ellectrocautery
Herpes Genital
Dua tipe virus herpes simpleks (HSV) yg secara klinis dan imunologis
berbeda dapat menginfeksi saluran genitalia
HSV-1 terutama terlihat seperti “cold sores (sekumpulan
lepuhan/blister)” dibibir tetapi dapat menyebabkan erupsi genital
HSV-2 menyebabkan 85% lesi herpes genital dan biasanya ditularkan
secara seksual
Gejala
Periode inkubasi untuk infeksi primer: 3-4 hr
Setelah periode inkubasi akan muncul vesikel yg sangat nyeri
di area vulva dan perineum wanita yg terinfeksi HSV-2
Lesi ini akan mengalami ruptur, ulserasi dan kemudian
menjadi keropeng dan sembuh tanpa membentuk jaringan
parut
Serviks dan vagina dapat terinfeksi dg lesi tanpa
menimbulkan gejala yg dapat bertahan hingga beberapa bulan
Wanita yg terinfeksi biasanya mengalami gejala seperti flu
dengan sakit, demam, sakit kepala dan adenopati inguinal
Diagnosis
- Ruam (karakteristik dan distribusi), lesi (tukak, nodul, kutil, jaringan parut, jejas), warna (ikterik, pucat,
eritema), tekstur (hidrasi, bersisik, emasiasi/pelisutan)
Kelenjer limfe