Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ Alat Dan Bahan Pembinaan Supervisi Pendidikan ”

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Supervisi Pendidikan
Dosen :

Dr. Heru Juabdin Sada, M.Pd.I

Disusun
oleh :

NAMA NPM
BIMO MAHARDIKA 2111010219
DEFRIYADI 2111010224
EGIS PERMANA PUTRA 2111010235

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Supervisi Pendidikan
dengan judul “Alat Dan Bahan Pembinaan Supervisi Pendidikan ” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap
gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.

Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang
telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya. Semoga makalah ini dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Aamiin

Bandar Lampung, 29 Maret 2023

Kelompok 4

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ...ii

Daftar Isi ..............................................................................................................................................iii

BAB II PEMBUKAAN ........................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat supervisi Pendidikan..........................................................................................3
2.2 Pengertian Bahan Supervisi Pendidikan ....................................................................................3
2.3 Alat Supervisi Pendidikan ...........................................................................................................3
2.4 Bahan Supervisi Pendidikan .......................................................................................................6

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................................9


KESIMPULAN ......................................................................................................................................9

Daftar Pustaka .................................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep
dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa
dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar,
pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta
didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses
pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena
itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala
sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini
adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah
lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan
tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangannya supervisi
pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga
para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan
adanya mata kuliah supervisi pendidikan pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan
akan lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi
pada pendidikan yang baik.

Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi , supervisi merupakan bagian dari proses
administrasi dan manajemen. Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di
sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan.
Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi
bersangkutpaut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan
factor penentu keberhasilan. Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan
akurat, dapat di ketahui dengan tepat pula apa yang di perlukan untuk meningkatkan kualitas
organisasi yang bersangkutan.

Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat, dapat di ketahui dengan
tepat pula apa yang di perlukan untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem nilai yang
berkembang dalam kehidupan. Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan
pemahaman peserta didik, namun lebih diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku dan
kepribadian peserta didik, mengingat perkembangan komunikasi, informasi dan kehadiran media
cetak maupun elektronik tidak selalu membawa pengaruh positif bagi peserta didik. Guna mencapai
semua itu maka dalam pelaksanaan tugas pendidik perlu adanya supervisi, maksud dari supervisi di
sini adalah agar pendidik mengetahui dengan jelas tujuan dari pekerjaannya dalam mendidik. Ini
tidak lain membantu pendidik agar lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan
dan menghindarkan dari pelaksanaan pendidikan yang tidak relevan dengan tujuan pendidikan.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Alat Supervisi Pendidikan?


2. Apa yang dimaksud dengan Bahan Supervisi Pendidikan ?
3. Apa saja contoh Alat Supervisi Pendidikan?
4. Apa saja contoh Bahan Supervisi Pendidikan?

1.3 Tujuan

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Supervisi Pendidikan:

1. Untuk Mengetauhi Alat-alat Supervisi Pendidikan


2. Untuk Memahami Bahan Supervisi Pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Supervisi Pendidikan


1.Pengertian Alat
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), alat adalah benda
yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang fungsinya untuk mempermudah pekerja
an. lalu bagaimana dengan alat supervisi pendidikan( Alat supervisi pendidikan adalah al at-
alat bantu yang dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan
kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru) orang yang disupervisi
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan
khususnya.

2.2Pengertian Bahan Supervisi Pendidikan


2.Pengertian Bahan
Material atau bahan adalah zat atau benda dari sesuatu yang dapat dibuat darinya, atau
barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa
Indonesia, bahan adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan
tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, memberi ceramah atau
sesuatu yang menjadi sebab ,(pangkal) atau (sikap) perbuatan.

2.3 Alat Supervisi Pendidikan

Agar kegiatan supervisi pendidikan berjalan dengan lancar, seorang supervesior


dapat menggunakan alat bantu. Alat-alat bantu itu di pergunakan dengan maksud untuk
memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan
oleh guru/orang yang di supervise sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu pendidikan pada khususnya. Alat-alat bantu supervise antara lain :
1. Perpustakaan Professional dan Perpustakaan Sekolah

Superveisor harus mendorong agar di lingkungan lembaga pendidikan/sekolah di


selenggarakan perpustakaan. Buku-buku dan koleksi lain harus up to date dalam arti
mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat. Di samping itu bahan-bahan lama
harus di pertahankan dan di jaga dengan baik, karena sewaktu-waktu akan sangat bergna.
Dengan kata lain perpustakaan harus terus di kembangkan tidak saja dengan
menghimpun buku-buku akan tetapi juga koleksi lain sepeti : Koran, majalah-majalah,
brosur, bulletin dan lain-lain khususnya yang berhubungan dengan perkembangn
pendidikan. Supervaisor juga harus berusaha memberikan motivasi kepada guru-guru agar
selalu berminat untuk membaca di perpustakaan guna perkembangan keterampilan
dan pengetahuannya.
3
2. Buku Kurikulum /Rencana Pelajaran dan Buku Pegangan Guru.

Setiap guru yang bertuga pada sebuah lembaga pendidikan harus mengethui
program yang akan di laksanakan, baik secara keseluruhan (garis-garis besarnya) maupun
secara mendetail tentang program yang berkenaan dengan bidangnya. Program surat
lembaga pendidikan pada umumnya telah tersusun didalam buku yang di sebut
kurikulum/rencana pelajaran yang berisi jenis kegiatan yang dapat di lakukan untuk
mencapai tujuan sekolah. Berdasarkan kurikulum seorang guru juga harus di
lengkapi dengan buku pegangan di bidangnya. Agar dapat menjalankan tugastugasnya
dengan baik.
3.Bulletin pendidikan dan bulletin sekolah.

Bulletin pendidikan termasuk brosur-brosur dan majalah-majalah tentang pendidikan


merupakan salah satu sarana tertulis yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan guru. Bulletin itu mungkin bersifat lokal (terbatas di
lingkungan lembaga tertentu), regional, nasional ataupun internasional.
Bulletin lokal berupa brosur atau majalah sekolah pada umumnya dipergunakan untuk
menyampaikan informasi tentang keadaan sekolah. Di samping itu bulletin sekolah dapat
juga dipergunakan untuk menyalurkan kemampuan murid dan guru dalam membahas suatu
persoalan, menyusun suatu karangan dan lain-lain agar di antara yang satu dengan yang
lainnya terdapat komunikasi yang sehat. Dengan jalan itu diharapkan timbul saling
pengertian dan hubungan kerja yang efektif dan positif. Dalam bentuk sederhana bulletin
sekolah dapat berupa majalah dinding, yang karena kesulitan penerbitan dalam jumlah besar,
hanya dibuat beberapa eksemplar saja untuk ditempel pada beberapa papan pengumuman.
Dalam bentuk yang lebih sempurna bulletin atau majalah pendidikan dapat diterbitkan oleh
suatu badan yang berusaha menghimpun berbagai tulisan tentang perkembangan
pendidikan/ilmu pengetahuan. Seorang supervisor harus berusaha agar guru yang
disupervisinya selalu mendapat kesempatan membaca majalah seperti itu guna pertumbuhan
dan perkembangan keterampilan dan pengetahuannya. Di samping majalah atau bentuk-
bentuk lain yang secara langsung mengenai bidang pendidikan, tak kurang pentingnya usaha
memberi kesempatan kepada guru-guru agar mempunyai kesempatan membaca berbagai
masalah kemasyarakatan melalui surat kabar. Bilamana sarana tertulis itu sulit didapatkan,
seorang supervisor harus berusaha mendorong agar guru-guru membiasakan diri mengikuti
program-program siaran melalui radio/televisi terutama dalam mata acara yang berkenaan
dengan bidang pendidikan. Dengan jalan itu diharapkan guru-guru akan berkembang sesuai
dengan perkembangan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan sehingga selalu dapat
melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

4
4. Penasehat ahli dan resource person.

Pada sebuah sekolah atau kantor pendidikan perlu ada seorang atau sejumlah orang yang
tergabung dalam suatu cabang ilmu sebagai suatu staf ahli yang selalu siap memberikan
bantuan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sekolah atau guru. Seorang
supervisor dapat meminta bantuannya bilamana dipandang perlu, minsalnya diminta
memberikan ceramah, up grading, memberi nasehat/saran-saran penyelesaian masalah dan
lain-lain. Bilamana staf ahli atau penasehat ahli itu tidak tersedia, supervisor dapat meminta
bantuan dari siapa pun di luar lembaga pendidikan (recourse person) yang dipandang
mampu atau ahli, untuk membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru.
Misalnya mengundang seseorang dari Perusahaan Listrik Negara untuk memberikan
ceramah tentang listrik, dari Kepolisian untuk berceramah tentang keamanan lalu lintas dan
sebagainya. Demikian pentingnya kedudukan guru sebagai orang yang dipercayakan
membimbing dan mengarahkan pertumbuhan pribadi anakanak, sewajarnya bilamana
pertumbuhan dan perkembangan guru itu sendiri agar dapat menjalankan tugas-tugasnya
dengan baik, mendapat perhatian sepenuhnya. Untuk itu program supervisi pendidikan
dalam rangkaian kepemimpinan dan administrasi pendidikan menduduki tempat yang sangat
penting. Dalam batas-batas tertentu bilamana belum tersedia supervisor yang khusus, maka
seorang Pemimpin/Administrator dapat menjalankan fungsi sebagai supervisor. Akan tetapi
harus disadari dalam perkembangan kepemimpinan pendidikan di Indonesia kedua bidang
tersebut lambat laun harus dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, walaupun dalam
realisasinya tetap dituntut koordinasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya. Dengan kata lain
perlu disediakan petugas khusus sebagai supervisor untuk membantu
pimpinan/administrator dalam membina para petugas pendidikan agar selalu bekerja sesuai
dengan tuntunan perkembangan dan kemajuan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Check-list

Check-list dalam pelaksanaan supervisi merupakan suatu alat untuk mengumpulkan


data dalam melengkapi keterangan-keterangan yang lebih objektif teradap belajar dan
mengajar di dalam kelas.

5
2.4 Bahan Superivsi Pendidikan

1. Informasi Data atau Data Supervisi


Inti pengertian supervisi adalah upaya meningkatkan kualitas kegiatan sekolah berdasarkan
data yang lengkap, komperhensif, rinci, dan actual. Peningkatan kualitas tersebut dilakukan dengan
memberikan pembinaan kepada personal sekolah. Dari pengertian tersebut dapat di tarik
kesimpulan bahwa di dalam supervisi terdapat dua kegiatan pokok, yaitu :
• Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud
inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan
sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.

Metode Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya.
Diantaranya : pengamatan (Observasi), kuesioner atau angket, dan dokumenter. Berikut ini
adalah penjelasan contoh metode pengumpulan data pada suatu penelitian.

1.Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (Observasi) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau
kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan,
merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.

2.Survei
Survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta
tanggapan dari responden tentang sampel. Ciri-ciri nya adalah:
a. Dipakai pada sampel yang mewakili populasi, khususnya probabilistic sampling.
b. Tanggapan (respon) didapatkan secara langsung dari responden.
c. Karena biasanya survei dipakai pada sampel yang mewakili populasi, maka metode itu
lebih disukai jika ingin ditarik kesimpulan dari sampel. Penggunaan survei melibatkan
banyak responden, dan mencakup area yang lebih luas di bandingkan metode lainnya.
d. Survei dilaksanakan dalam situasi yang alamiah. Biasanya responden dikunjungi
dikantor atau dirumah untuk dimintai informasi. Responden tidak perlu direpotkan
dengan keharusan untuk menghadiri acara tertentu.
Pada dasarnya survei teridiri atas: wawancara dan kuesioner. Wawancara biasanya
dilaksanakan dalam hubungan langsung atau bentuk tatap muka antara pewawancara dan
responden, mengajukan pertanyaan, meminta tanggapan, dan melaporkan laporan itu secara
tertulis.

6
3.Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi
berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik
responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.karena itu,
wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan,
pengalaman, emosi, motif yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan.

Wawancara dilihat dari bentuk pertanyaan dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu:
a.Wawancara berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang


dikemukakan. Misalnya: ”bentuk tes apakah yang paling sering anda lakukan dalam
mengadakan evaluasi?” bentuk test ada beberapa macam (objective test, essay test,
written test, dan sebagainya), dan responden diarahkan pada salah satu dari bentuk itu.

b. Wawancara tak berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa terikat pada
pola-pola tertentu. Misalnya: “ mengapa memilih guru sebagai profesi anda?”
pertanyaan sepertni ini tidak terikat pada struktur jawaban tertentu, dan karena itu
disebut pertanyaan bebas.

c. Campuran

Bentuk ini merupakan campuran antara wawancara berstruktur dan tak berstruktur.
Misalnya: “ dalam melaksanakan evaluasi tertulis, test apakan yang sering anda pergunakan, dan
mengapa?"

Apapun bentuk wawancara yang dipergunakan, perlu dipersiapkan daftar pertanyaan


(instrumen) dalam bentuk Pedoman Wawancara dngan responden dilakukan dalam situasi
yang santai. Untuk itu perlu dicari waktu yang sesuai yang tidak mengganggu kesibukan
responden. Wawancara dibuka dengan perkenalan dan penciptaan situasi yang kondusif.

4.Kuesioner (Angket)

Kuesioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada kuesioner, pertanyaan disusun
dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat
pernyataan dengan opsi jawaban yang tersedia. Kalau metode pengamatan dan metode
wawancara menempatkan peneliti dalam hubungan langsung dengan responden, maka
dalam metode angket hubungan itu dilakukan melalui media, yaitu daftar pertanyaan yang
dikirim kepada responden. Sering terjadi bahwa kuesioner yang dikirim itu tidak diisi dan
tidak dikembalikan oleh responden. Dalam hal seperti ini maka peneliti mendatangi sendiri
responden dan menyampaikan kembali kepada mereka daftar pertanyaan untuk diisi. Ini
berati disamping angket dipakai, pengamatan dan wawancara juga digunakan.

7
5.Metode dokumenter
Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau pristiwa pada waktu yang
lalu. Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) misalnya adalah dokumen politik yang
mencatat pristiwa penting yang terjadi pada tanggal 11 Maret 1966. Data statistik yang
diterbitkan secara berkala oleh Biro Pusat Statistik adalah dokumen yang mencatat berbagai
perkembangan yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu.jurnal dalam bidang
keilmuan tertentu termasuk dokumen penting yang merupakan acuan bagi peneliti dalam
memahami obyek penelitiannya. Bahkan, literatur-literatur yang relevan dimasukkan pula
dalam kategori dokumen yang mendukung penelitian. Semua dokumen yang berhubungan
dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber informasi.

2. Sumber data Supervisi

Yang di maksud dengan sumber data supervisi adalah sesuatu yang di tuju oleh pelaku
supervisi yang sedang mengumpulkan data, dalam rangkaian upaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Oleh karenanya sumber data supervisi pernah juga di kenal dengan
istilah sasaran supervisi. Istilah sumber data menunjuk pada tempat di mana data dapat di
ambil. Secara garis besar sasaran tentang sumber data dapat di bedakan menjadi tiga bentuk
atau macam, yaitu:

a. Orang atau Personel


Data yang mungkin di ambil dari sumber yang berupa orang adalah data yang berupa
informasi, penjelasan, uraian, pendapat, atau usul dan saran mengenai kegiatan
pembelajaran yang sudaha atau sedang berlangsung. Personel yang dapat di hubungi dalam
pengumpulan data supervise akademik antara lain kepala sekolah dan wakilwakilnya, guru,
wali kelas, karyawan dan karyawati, dan yang paling utama adalah siswa sendiri yang
langsung merasakan dampak dari pembelajaran maupun semua upaya yang di lakukan oleh
sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Sumber data yang berupa orang dapat memberikan data berupa keterangan, usul, uraian,
tentang persepsi atau pendapat rangsangan dari pihak lain. Selain karna di minta, seseorang
juga dapat memberikan keterangan berupa ide, gagasan, hasil pemikiran, yang keluar dari
lubuk hati dan mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan, keluhan dan
sebagainya berwujud tulisan atau lisan.

b. Dokumen
Yang di maksud dengan dokumen dalam pembicaraan tentang sasaran atau sumber data ini
bukan terbatas pada buku-buku pedoman atau arsip saja tetapi semua hal yang
menganndung tulisan, gambar, tabel, bahan atau symbol-simbol grafis lain. Kadangkadang
dalam hal ini tentu, data yang berasal dari dokumen ini lebih dapat di percaya karena
merupakan catatan yang telah lama di buat.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Alat supervisi pendidikan adalah alat-alat bantu yang dipergunakan dengan maksud untuk
memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru
Bahan Supervisi adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu,
seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, memberi ceramah atau sesuatu yang
menjadi sebab ,(pangkal) atau (sikap) perbuatan.

9
Daftar Pustaka
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Supervisi. Rineka Cipta

https://www.scribd.com/document/345255164/Bahan-Dan-Alat-Untuk-Supervisi-Pendidikan#

Gulo W.Metodologi Penelitian.Grasindo.2001. hal 118-123

https://documents.tips/documents/alat-dan-bahan-supervisi-3-mamoy.html

http://ruzirahmawati.blogspot.co.id/2012/03/instrumen-instrumen-supervisi-pndidikan.html

10

Anda mungkin juga menyukai