Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 9

BAHAN DAN ALAT DALAM SUPERVISI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah: Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. TUTUT SHOLIHAH, M.Pd

Disusun Oleh :
ARZAKIAH
NIM. 1901110048
NUR WAHYUNI WIDAYATI
NIM. 1901110030
SATRIA NUR RIZKI
NIM. 1901110028

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN


TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN 2020 M/1442 H


KATA PENGANTAR

Segala puji semata hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena berkat
limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Bahan dan Alat Dalam Supervisi”. Tak lupa shalawat dan
salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Shalallahu alaihi
wassallam dan para sahabat yang berjuang dalam mengembangkan ajaran agama
Islam.

Selanjutnya penulis ingin menyampaikan bahwa dapat disusunnya makalah


ini sedemikian rupa, tidak lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan penuh rasa ta’dzim penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya tentunya dengan iringan doa semoga apa yang
telah diberikan semuanya mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala
tentunya sesuai dengan amal ibadah yang diniatkan. Kemudian tidak lupa penulis
sampaikan, sebagai hamba yang dhoif dan penuh dengan keterbatasan tentunya
banyak kesalahan dan kekurangan penulis dalam menyajikan makalah ini, oleh sebab
itu dengan penuh kerendahan hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, di
samping itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya, dengan mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, penulis


berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam meniti perjalanan berakidah
menuju jenjang kehidupan akhirat dan semoga makalah ini pula dapat berguna
sebagaimana mestinya.

Palangka Raya, 18 November 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Bahan Dalam Supervisi ............................................................................... 3

B. Alat-Alat Dalam Supervisi .......................................................................... 7

C. Pelaku Dalam Supervisi...............................................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

A. Kesimpulan................................................................................................. 14

B. Saran........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di
sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap semua kegiatan
dalam mencapai tujuan. Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan
tanggung jawab dari semua program. Supervisi berkaitan dengan semua
upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan factor
penentu keberhasilan. Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut
secara rinci dan akurat, dapat di ketahui dengan tepat pula apa yang di
perlukan untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.

Proses pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan


pemahaman peserta didik, namun lebih diarahkan pada pembentukan sikap,
perilaku dan kepribadian peserta didik, mengingat perkembangan komunikasi,
informasi dan kehadiran media cetak maupun elektronik tidak selalu
membawa pengaruh positif bagi peserta didik. Guna mencapai semua itu
maka dalam pelaksanaan tugas pendidik perlu adanya supervisi, maksud dari
supervisi di sini adalah agar pendidik mengetahui dengan jelas tujuan dari
pekerjaannya dalam mendidik.

Seorang supervisor dapat menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat


bantu itu dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan
kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru orang yang
disupervisi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya
dan ilmu pendidikan khususnya.

Maka dari itu, pentingnya pendidik dalam memahami bahan dan alat
bantu dalam supervisi yang bertujuan membantu guru agar dapat lebih
mengerti serta menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi
sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan itu.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bahan dalam supervisi ?

2. Bagaimana alat-alat dalam supervisi ?

3. Apa saja pelaku dalam supervisi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana bahan dalam kegiatan pembinaan dan


melaksanakan supervisi.

2. Untuk mengetahui pengertian alat-alat dalam supervisi.

3. Untuk mengetahui pelaku dalam supervisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahan Dalam Supervisi

Supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh


supervisor kepada guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Tujuan supervisi pendidikan
adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti serta menyadari
tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan itu. Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki
pengajaran. Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan
kualitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses
belajar mengajar.

Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi, supervisi


merupakan bagian dari proses administrasi dan manajemen. Kegiatan
supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah sebagai
fungsi terakhir. Dengan supervisi, akan memberikan inspirasi untuk
bersama-sama menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih
banyak, waktu lebih cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang lebih baik
daripada jika dikerjakan sendiri. supervisi mempunyai peran mengoptimalkan
tanggung jawab dari semua program. Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek
tersebut secara rinci dan akurat, maka kita dapat mengetahui apa yang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.

1. Pengertian Bahan

Material atau bahan adalah zat atau benda dari sesuatu yang dapat
dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahan adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti

3
untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, memberi ceramah atau
sesuatu yang menjadi sebab (pangkal) atau sikap (perbuatan).

2. Bahan Dalam Supervisi

Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa ada dua hal yang


berkenaan dengan bahan yang digunakan untuk kegiatan supervisi, yaitu
sebagai berikut1 :

a. Informasi atau Data Supervisi

Dalam kegiatan supervisi hendaknya berdasarkan data yang


lengkap, komprehensif, rinci dan aktual. Data harus disesuaikan
dengan perhatian pengawas. Dalam supervisi akademik, perhatian
supervisor tertuju pada proses pembelajaran dikelas, tentu beda dengan
supervisor supervisi administrasi. Inti pengertian supervisi adalah
upaya meningkatkan kualitas kegiatan sekolah berdasarkan data yang
lengkap, komperhensif, rinci, dan actual. Peningkatan kualitas tersebut
dilakukan dengan memberikan pembinaan kepada personel sekolah.
Adapun macam-macam bentuk data, yaitu sebagai berikut :

1) Data tertulis yang terdapat di dalam berbagai arsip dan dokumen


yang di miliki oleh sekolah, baik yang di simpan di kantor tata
usaha, oleh guru mata pelajaran, oleh wali kelas, dan oleh siswa
sendiri. Angket yang diisi oleh responden juga sebagai data
tertulis, seperti rapot, daftar nilai, absensi, angket dan lain-lain
2) Data berbentuk suara dan makna bahasa yang di keluarkan oleh
siapa saja yang di sengaja oleh pelakunya dalam bentuk pidato,
pembicaraan santai, pendapat atau usul, sanggahan atau bantahan,
diskusi dan dapat juga berupa jawaban ketikan orang yang
bersangkutan di wawancarai oleh pewawancara. Data berbentuk
suara dan bahasa yang dikeluarkan, seperti hasil wawancara
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, 2006, Jakarta : Renika Cipta. Hal. 44.

4
dengan wali murid, guru, kepala sekolah dan lain-lain. Datanya
berbentuk informasi, penjelasan, uraian, pendapat, atau usul dan
saran mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah atau sedang
berlangsung.
3) Data berbentuk gambaran atau grafis yang di tangkap oleh indra
penglihatan, antara lain berupa gambar gerak orang ( misalnya
gaya mengajar guru dan perilaku siswa ketika mengikuti pelajaran
di kelas), gambar benda mati ( misalnya suasana buku yang ada di
perpustakaan dan alat-alat yang ada di laboraturium). Data
berbentuk gambaran atau grafis, seperti rekaman vidio dan
lain-lain
b. Sumber data Supervisi

Yang di maksud dengan sumber data supervisi adalah sesuatu


yang di tuju oleh pelaku supervisi yang sedang mengumpulkan data,
dalam rangkaian upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Oleh karenanya sumber data supervisi pernah juga di kenal dengan
istilah sasaran supervisi. Istilah sumber data menunjuk pada tempat di
mana data dapat di ambil. Sumber data supervisi juga dikenal dengan
sasaran supervisi, yaitu sesuatu yang dituju oleh pelaku supervisi yang
sedang mengumpulkan data. Secara garis besar sasaran tentang sumber
data dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :

1) Person,

Data yang mungkin di ambil dari sumber yang berupa


orang adalah data yang berupa informasi, penjelasan, uaraian,
pendapat, atau usul dan saran mengenai kegiatan pembelajaran
yang sudah atau sedang berlangsung. Personel yang dapat di
hubungi dalam pengumpulan data supervisi akademik antara
lain kepala sekolah dan wakil-wakilnya, guru, wali kelas,
karyawan dan karyawati, dan yang paling utama adalah siswa
sendiri yang langsung merasakan dampak dari pembelajaran

5
maupun semua upaya yang di lakukan oleh sekolah untuk
meningkatkan kualitas sekolah.

Sumber data yang berupa orang dapat memberikan


data berupa keterangan, usul, uraian, tentang persepsi atau
pendapat rangsangan dari pihak lain. Selain karena di minta,
seseorang juga dapat memberikan keterangan berupa ide,
gagasan, hasil pemikiran, yang keluar dari lubuk hati dan
mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan,
keluhan dan sebagainya berwujud tulisan atau lisan. Dalam hal
ini orang yang digali informasinya lewat angket atau
wawancara, seperti kepala sekolah, guru, siswa dan
lain-lainnya.

2) Paper

Yang di maksud dengan dokumen dalam pembicaraan


tentang sasaran atau sumber data ini bukan terbatas pada
buku-buku pedoman atau arsip saja tetapi semua hal yang
mengandung tulisan, gambar, tabel, bahan atau simbol-simbol
grafis lainnya. Kadang-kadang dalam hal ini tentu, data yang
berasal dari dokumen ini lebih dapat di percaya karena
merupakan catatan yang telah lama di buat. Sehubungan
dengan supervisi akademik yang termasuk dalam kategori
dokumen yang berkenaan dengan komponen-komponen
pembelajaran antara lain :

a) Dokumen tentang komponen siswa, antara lain


pengumuman dalam rangka pendaftaran siswa baru, buku
pendaftaran, buku induk, dsb.
b) Dokumen tentang siswa yang jarang terfikir untuk di
cermati adalah buku catatan siswa, pekerjaan rumah,
pekerjaan tugas di kelas, dan pekerjaan ulangan permata

6
pelajaran. Dokumen yang sudah di kerjakan dan di simpan
oleh petugas Bimbingan dan Konseling dengan rapi dapat
di masukkan kedalam dokumen individu siswa karena
kegiatannya langsung pada siswa yang bersangkutan.
c) Dokumen tentang komponen ketenagaan, yaitu guru dan
personel yang lain antara lain buku induk pegawai,
surat-surat lamaran, kumpulan surat keputusan daftar gaji
dan lain sebagainya.
3) Place

Dua istlah yaitu “tempat atau “lokasi” dalam


pembicaraan sasaran atau sumber data dalam supervisi
akademik ini sudah cukup jelas. Dalam kunjungan kelas,
sebagai sunber data adalah “tempat” bukan personel guru
karena pengawas mengumpulkan data tentang gerak-gerik atau
kinerja guru di depan kelas bukan mewawancarai guru.
Demikian juga tentang gaya kepala sekolah dalam memimpin
rapat, data yang di perlukan di ambil dari pengamatan waktu
rapat berlangsung. Dapat dikatakan dalam pengertian ini
adalah tempat yang dapat digali informasinya dengan
pengamatan secara terprogram dan sistematis. Seperti kelas,
ruang rapat dan lain sebagainya.

B. Alat-alat Supervisi pendidikan


1. Pengertian Alat
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), alat adalah benda
yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang fungsinya untuk
mempermudah pekerjaan. lalu bagaimana dengan alat
supervisi pendidikan, Alat supervisi pendidikan adalah alat-alat bantu
yang dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan
kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru orang
yang disupervisi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada

7
umumnya dan ilmu pendidikan khususnya. Agar kegiatan supervisi
pendidikan berjalan dengan lancar.2

Agar kegiatan supervisi pendidikan berjalan dengan lancar, seorang


supervisor dapat menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu
dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan
kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru/ orang
yang disupervisi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu pendidikan khususnya. Alat-alat bantu supervisi antara
lain:

a) Perpustakaan profesional dan perpustakaan sekolah

Dari perpustakaan baik perpustakaan sekolah maupun


perpustakaan khusus mengenai profesi guru (pendidikan dan
pengetahuan), setiap guru dapat menambah pengetahuan dan
meningkatkan keterampilannya masing-masing. Supervisor harus
mendorong agar dilingkungan lembaga pendidikan/ sekolah
diselenggarakan perpustakaan. Supervisor harus selalu memberikan
motivasi kepada guru-guru agar selalu berminat untuk membaca di
perpustakaan guna perkembangan keterampilan dan pengetahuannya.
Supervisor harus mendorong agar di lingkungan lembaga
pendidikan/ sekolah di selenggarakan perpustakaan. Buku-buku dan
koleksi lain harus up to date dalam arti mengikuti perkembangan yang
terjadi di masyarakat. Di samping itu bahan-bahan lama harus di
pertahankan dan di jaga dengan baik, karena sewaktu-waktu akan
sangat berguna. Dengan kata lain perpustakaan harus terus di
kembangkan tidak saja dengan menghimpun buku-buku akan tetapi
juga koleksi lain sepeti : Koran, majalah-majalah, brosur, bulletin dan
lain-lain khususnya yang berhubungan dengan perkembangan
pendidikan.

2
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses 15 November 2020.

8
b) Buku Kurikulum/ rencana pelajaran dan buku pegangan guru
Setiap guru yang bertugas pada sebuah lembaga pendidikan
harus mengetahui program yang akan dilaksankan baik secara
mendetail tentang program yang berkenaan dengan bidangnya.
Program suatu lembaga pendidikan pada umumnya telah tersusun di
dalam buku yang disebut Kurikulum Pelajaran yang berisi jenis
kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah.
lembaga pendidikan pada umumnya telah tersusun didalam buku yang
di sebut kurikulum/ rencana pelajaran yangberisi jenis kegiatan yang
dapat di lakukan untuk mencapai tujuan sekolah. berdasarkan
kurikulum seorang guru juga harus di lengkapi dengan buku pegangan
di bidangnya. Agar dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.
c) Bulletin pendidikan dan bulletin sekolah
Bulletin pendidikan termasuk brosur-brosur dan
majalah-majalah tentang pendidikan merupakan salah satu sarana
tertulis yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan guru. Bulletin sekolah dapat juga dipergunakan
untuk menyalurkan kemampuan murid dan guru dalam membahas
suatu persoalan, menyusun suatu kerangka dan lain-lain agar diantara
yang satu dengan yang lain terdapat komunikasi yang sehat. Dalam
bentuk yang lebih sempurna bulletin atau majalah pendidikan dapat
diterbitkan oleh suatu badan yang berusaha menghimpun berbagai
tulisan tentang perkembangan pendidikan/ ilmu pengetahuan.
d) Penasehat asli dan resource person
Pada sebuah sekolah atau kantor pendidikan perlu ada seorang
atau sejumlah orang yang tergabung dalam suatu cabang ilmu sebagai
suatu staf ahli yang selalu siap memberikan bantuan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sekolah atau guru.
Seorang supervisor dapat meminta bantuannya bilamana dipandang
perlu, misalnya memberikan nasihat/ saran-saran penyelesaian
masalah. Bilamana staf ahli atau penasehat ahli itu tidak tersedia,

9
supervisor dapat meminta bantuan dari siapa pun di luar lembaga
pendidikan yang dipandang mampu, untuk membantu meningkatkan
ketrampilan dan pengetahuan guru.3
Telah jelas bahwa susunan bahan dalam supervisi merupakan
hal yang komplek. Tugas berat ini harus dikuasai oleh supervisor
dalam mengatur keoptimalan kinerjanya dan kinerja semua yang ada
dalam ruang lingkup sekolah. Kemudian dengan ditunjangnya alat-alat
yang memadai supervisor bisa lebih optimal dalam mengaturnya oleh
karena itu perlu pengembangan dan riset melalui kerja bersama untuk
saling memudahkan demi cita-cita yang akan dicapai.

C. Pelaku Dalam Supervisi

Pelaku supervisi merupakan setiap unsur yang ada di tiap sekolah


sebagai sebuah lembaga pendidikan, sedikit banyak pasti dapat disebutkan
siapa saja yang dapat dan tepat diketegorikan sebagai pelaku dalam
pembelajaran. Untuk membantu dalam bahan dan alat pada proses kegiatan
supervisi, yaitu: pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan, wali kelas, petugas bimbingan dan konseling, petugas
perpustakaan.4

1. Pengawas

Pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya


pembinaan sekolah sesuai dengan jenis dan jenjang lembaga
pendidikannya. Pengawas harus berhubungan dengan dan data yang
dikumpulkan oleh pelaku supervisi yang lain. Semua data tersebut
dikumpulkan, kemudian ditarik kesimpulannya untuk menentukan
alternative tindakan yang sekiranya tepat. Untuk dapat melaksanakan
tugas dengan sesuai bahan dan alat dalam supervisi serts melaksanakan
tugas dengan baik seperti disebutkan, pengawasan dapat

3
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, 2006, Jakarta: PT Gunung Agung.
4
Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 72

10
menyelenggarakan suatu pertemuan dengan pihak-pihak atau pelaku lain,
untuk mendiskusikan temuan-temuan yang dipandang penting. Dalam
pertemuan tersebut dapat didiskusikan hal yang terbaik kemudian
mengadakan kesepakatan bersama bagi suatu kebijakan yang sifatnya
prinsip.

2. Kepala sekolah

Kepala sekolah sebagai supervisor artinya kepala sekolah berfungsi


sebagai pengawas, pengendali, pembina, pengarah, dan pemberi contoh
kepada para guru dan karyawannya di sekolah. Salah satu hal terpenting
bagi kepala sekolah, sebagai supervisor adalah memahami tugas dan
kedudukan karyawannya atau staf di sekolah yang dipimpinnya. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai supervisor, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan melaksanakannya dengan baik. Kepala
sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya seluruh
kegiatan penyelenggaraan tersebut, tetapi juga bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekolah. Selanjutnya, tugas kepala sekolah sebagai
supervisor berarti bahwa ia harus meneliti, mencari dan menentukan
syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya.
Kepala sekolah harus dapat meneliti syarat-syarat mana yang telah ada
dan tercukupi, yang mana yang belum ada atau kurang secara maksimal.

3. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

Di dalam lembaga pendidikan formal seperti halnya sekolah, wakil


kepala sekolah bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan
paling akrab dengan seluruh kehidupan siswa. Pelakusanaan kegiatan
yang dilakukan oleh wakil kepala sekolah (wakasek) bidang kesiswaan
yang berkenaan dengan supervisi dapat bervariasi:

(1). Pada waktu ada acara memperingati hari besar atau tutupan tahun
ajaran.

11
(2). Sewaktu-waktu melakukan tugas rutin, dalam hal ini wakil kepala
sekolah (wakasek) tersebut dapat minta bantuan ketua osis atau
wakil kelas yang di dalam kegiatan sehari-hari memang sudah akrab
dengan siswa.

(3). Pada waktu upacara bendera hari senin pagi, wakasek dapat minta
“titip” kepada kepala sekolah yang bisa memberikan pidato
sambutan.

4. Wali kelas

Wali kelas adalah pesonil yang bertanggungjawab atas kemajuan


siswa di kelas tertentu. Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya
memiliki data yang lengkap tentang keadaan siswa yang terdaftar di
kelas yang bersangkutan.

5. Petugas Bimbingan Konseling

Dalam deskripsi tugas, kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh


petugas Bimbingan dan Konseling di sekolah ada tiga hal, yaitu: (1)
bimbingan pribadi, (2) bimbingan studi, (3) bimbingan karir. Yang
selama ini dilakukan oleh konselor baru terbatas pada bimbingan pribadi,
khususnya mengenai anak bermasalah.

6. Petugas Perpustakaan

Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah ditunjuk dan diserahi


tanggung jawab pengelola perpustakaan, dapat membantu peningkatan
prestasi siswa melalui pemanfaatan bahan koleksi perpustakaan. Ada dua
pendekatan untuk mengembangkan pemberdayaan pepustakaan, yaitu
sebagai berikut.

a. Mengembangkan bahan koleksi perpustakaan

Petugas perpustakaan (dan staff sekolah lain) dapat


mengembangkan bahan koleksi melalui cara-cara yang tidak

12
konvensional. Yang dimaksud dengan cara konvensional adalah
menambah bahan koleksi dengan membeli buku baru dari toko buku.
Cara seperti itu tentu saja baik, tapi besar kendalanya karena dana
sebagai sarana pengadaannya sangat susah didatangkan. Untuk
mengatasi kendala tersebut disarankan cara-cara yang inkonvesional,
antara lain:

1) Menghimpun lembaran dakwah atau iklan

2) Mengumpulkan majalah bekas

3) Mengumpulkan kliping

4) Menghimpun majalah dinding

5) Minta bantuan dari siswa dan lembaga lain

b. Menggalakkan pemanfaatan bahan koleksi

Penguasaan konsep ilmu oleh siswa yang hanya dilakukan lewat


buku paket dan sedikit tambahan penjelasan dari guru,
kadang-kadang sudah mencukupi bagi penguasaan konsep-konsep
tertentu, tapi masih sangat belum mencukupi bagi konsep-konsep
lain yang perkembangan penerapan di masyarakat sangat cepat
maju.

Pelaku-pelaku supervisi yang telah dijelaskan di atas, tidak bisa berdiri


sendiri-sendiri. Artinya, harus ada kerja sama antara satu dengan yang lain,
saling membantu dalam pengumpulan data dan pelaksanaan supervisi. Antar
tiap pelaku supervisi memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. Untuk
itu, walaupun tugas mereka masing-masing, mereka tetap harus memiliki
pemikiran dan tujuan yang sejalan. Dengan begitu pelaksanaan supervisi
akan berjalan dengan baik dengan mengoptimalkan bahan dan alat bantu
supervisi.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh


supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Tujuan supervisi pendidikan
adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti serta menyadari
tujuan-tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan utama supervisi adalah
memperbaiki pengajaran dan memberikan bantuan teknis dan bimbingan
kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas
kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar
mengajar.

Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat,


maka kita dapat mengetahui apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas
organisasi yang bersangkutan. 1). Pengertian bahan menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau
diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk
mengajar, memberi ceramah atau sesuatu yang menjadi sebab (pangkal) atau
sikap (perbuatan). 2). Pengertian Alat Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), adalah benda yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang
fungsinya untuk mempermudah pekerjaan. lalu bagaimana dengan alat
supervisi pendidikan, Alat supervisi pendidikan adalah alat-alat bantu yang
dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan
dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru orang yang disupervisi
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu
pendidikan khususnya.

Sumber data supervisi juga dikenal dengan sasaran supervisi, yaitu sesuatu
yang dituju oleh pelaku supervisi yang sedang mengumpulkan data. Secara
garis besar sasaran dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu person, paper dan

14
place. Alat-alat bantu supervisi meliputi yaitu : Perpustakaan profesional dan
perpustakaan sekolah, Buku kurikulum, buletin pendidikan, dan penasehat
asli. Telah jelas bahwa susunan bahan dalam supervisi merupakan hal yang
komplek. Tugas berat ini harus dikuasai oleh supervisor dalam mengatur
keoptimalan kinerjanya dan kinerja semua yang ada dalam ruang lingkup
sekolah. Untuk membantu dalam bahan dan alat pada proses kegiatan
supervisi, yaitu: pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan, wali kelas, petugas bimbingan dan konseling, serta petugas
perpustakaan.

B. SARAN

Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara


benar dan baik serta tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan
tujuan sekolah dapat tercapai dengan baik pula.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki serta dikoreksi Oleh
karenanya, kami sangat mengharapkan kepada dosen pengampu dan
teman-teman sekalian untuk memberikan kritik dan saran agar kita dapat
membenahi segala kesalahan, kekeliruan, serta kekurangan yang ada pada
makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. 2006. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asf, Jasmani dan Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru
dalam Kinerja Peningkatan Kerja Pengawas Sekolah dan Guru. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses 15 November 2020.


Nawawi Hadari, Administrasi Pendidikan, 2006, Jakarta: PT Gunung Agung.
Purwanto, Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai