PENDIDIKAN
MAKALAH
SUPERVISI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai satu acuan, petunjuk bagi pembaca dalam sejarah peradaban
islam.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
baik secara teknis maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan
demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan
setimpal kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua
bantuan itu sebagai ibadah. Amin ya Rabbal alamin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9
B. SARAN .................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana yang paling strategis dalam tidak ada sistem
nilai yang berkembang dalam kehidupan. Proses Pendidikan tidak hanya
memberikan pengetahuan dan pemahaman peserta didik, namun lebih diarahkan
pada pembentukan sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik, mengingat
perkembangan komunikasi, informasi dan kehadiran media cetak maupun
elektronik tidak selalu membawa pengaruh positif bagi peserta didik.
Guna mencapai semua itu maka dalam pelaksanaan tugas pendidik perlu
adanya supervise, maksud dari supervisi disini adalah agar pendidik mengetahui
dengan jelas tujuan dari pekerjaannya dalam mendidik. Ini tidak lain membantu
pendidik agar lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam Pendidikan dan
menghindarkan dari pelaksanaan Pendidikan yang tidak relevan dengan tujuan
Pendidikan. Setiap pelaksaan program Pendidikan memerlukan adanya
pengawasan atau supervisi.
Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi Pendidikan, supervisi
merupakan bagian dari proses administrasi dan manajemen. Kegiatan supervisi
melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada disekolah sebagai fungsi terakhir,
yaitu penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan. Dengan supervisi,
akan memberikan inspirasi untuk Bersama-sama menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan dengan jumlah lebih banyak, waktu lebih cepat, cara lebih mudah, dan
hasil yang lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri. Sehingga agar pelaksanaan
supervisi ini berjalan efektif dan efesien, maka perlunya bahan dan alat pembinaan
dalam supervisi pendidikan. untuk itu makalah ini akan membahas tentang bahan
dan alat pembinaan supervisi Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1
1. Apakah pengertian dari bahan dan alat pembinaan supervisi
pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Material atau bahan adalah zat atau benda dari sesuatu yang dapat dibuat
darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahan adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau
pegangan, untuk mengajar, memberi ceramah atau sesuatu yang menjadi sebab
(pangkal) atau sikap (perbuatan).
Untuk kegiatan supervisi ada hal yang berkenaan dengn bahan yaitu
Inti pengertian supervise adalah upaya meningkatkan kualitas kegiatan sekolah
berdasarkan data yang lengkap, komperhensif, rinci, dan actual. Peningkatan
kualitas tersebut dilakukan dengan memberikan pembinaan kepada personel
sekolah.
3
Peningkatan kualitas tersebut dilakukan dengan memberikan pembinaan
kepada personel sekolah.Dari pengertian tersebut dapat di tarik kesimpulan
bahwa di dalam supervise terdapat dua kegiatan pokok yaitu:
a) Mengumpulkan Data
b) Melakukan Pembinaan
Seberapa pun tinggi kemampuan seorang pengawas, tentu tidak akan sanggup
mengumpulkan data seperti yang di kehendaki. Bukan ada maksud untuk
memandang pengawas sebagai pejabat yang kurang mampu, tetapi memang tugas
pengawas sungguh berat, apa lagi kalau harus membina semua guru bidang studi
atau mata pelajaran.
Data yang berhasil di terima oleh pengawas atau kepala sekolah mungkin di
berikan kepada orang lain yang membutuhkan atau di gunakan sendiri olehnya,
dengan alasan memang dia sendiri itulah yang lebih tepat menggunakannya.
Ada dua hal yang berkenaan dengan data yang di gunakan sebagai bahan untuk
pembinaan dalam proses supervisi, yaitu :
4
peroleh pada pengamatan kelas oleh pengawas dan kepala sekolah saja, tetapi
bermacam-macam bentuk, yang selengkapnya adalah sebagai berikut :
a) Data tertulis yang terdapat di dalam berbagai arsip dan dokumen yang di
miliki oleh sekolah, baik yang di simpan di kantor tata usaha, oleh guru mata
pelajaran, oleh wali kelas, dan oleh siswa sendiri. Angket yang di isi oleh
responden juga sebagai data tertulis
b) Data berbentuk suara dan makna bahasa yang di keluarkan oleh siapa saja
yang di sengaja oleh pelakunya dalam bentuk pidato, pembicaraan santai,
pendapat atau usul, sanggahan atau bantahan, dan dapat juga berupa
jawaban ketikan orang yang bersangkutan di wawancarai oleh
pewawancara.
c) Data berbentuk gambara atau grafis yang di tangkap oleh indra penglihatan,
antara lain berupa gambar gerak orang ( misalnya gaya mengajar guru dan
prilaku siswa ketika akan rmengikuti pelajaran di kelas), gambar benda mati
( misalnya suasana buku yang ada di perpusakaan dan alat-alat yang di tata
dilaboraturium).
5
Adapun keterangan untuk masing-masing jenis sumber data yang di maksud adalah
sebagai berikut:
Data yang mungkin di ambil dari sumber yang berupa orang adalah data
yang berupa informasi, penjelasan, uaraian, pendapat, atau usul dan saran
mengenai kegiatan pembelajaran yang sudaha atauu sedang berlangsung.
Personel yang dapat di hubungi dalam pengumpulan data supervisi akademik
antara lain kepala sekolah dan wakil-wakilnya, guru, wali kelas, karyawan dan
karyawati, dan yang paling utama adalah siswa sendiri yang langsung
merasakan dampak dari pembelajaran maupun semua upaya yang di lakukan
oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Sumber data yang berupa orang dapat memberikan data berupa keterangan,
usul, uraian, tentang persepsi atau pendapat rangsangan dari pihak lain. Selain
karna di minta, seseorang juga dapat memberikan keterangan berupa ide,
gagasan, hasil pemikiran, yang keluar dari lubuk hati dan mencerminkan
kepribadian individu yang bersangkutan, keluhan dan sebagainya berwujud
tulisan atau lisan.
2) Dokumen
6
pekerjaan ulangan permata pelajaran. Dokumen yang sudah di
kerjakan dan di simpan oleh petugas Bimbingan dan Konseling
dengan rapi dapat di masukkan kedalam dokumen individu siswa
karena kegiatannya langsung pada siswa yang bersangkutan.
b) Dokumen tentang komponen ketenagaan, yaitu guru dan personel
yang lain antara lain buku induk pegawai, surat-surat lamaran,
kumpulan surat keputusan daftar gaji dan lain sebagainya.
3) Tempat atau Lokasi
Dua istlah yaitu “tempat atau “lokasi” dalam pembicaraan sasaran
atau sumber data dalam supervise akademik ini sudah cukup jelas. Dalam
kunjungan kelas, sebagai sumber data adalah “tempat” bukan personel guru
karena pengawas mengumpulkan data tentang gerak-gerik atau kinerja guru
di depan kelas bukan mewawancarai guru. Demikian juga tentang gaya
kepala sekolah dalam memimpin rapat, data yang di perlukan di ambil dari
pengamatan waktu rapat berlangsung.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), alat adalah benda yang
digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang fungsinya untuk mempermudah
pekerjaan. Lalu bagaimana dengan alat supervisi pendidikan? Alat supervisi
pendidikan adalah alat-alat bantu yang dipergunakan dengan maksud untuk
memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan penguasaan
pengetahuan oleh guru/orang yang disupervisi sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya. Agar
kegiatan supervisi pendidikan berjalan dengan lancar, seorang supervisor dapat
menggunakan alat bantu tersebut. Alat-alat bantu supervisi antara lain :
7
di pertahankan dan di jaga dengan baik, karena sewaktu-waktu akan
sangat berguna. Dengan kata lain perpustakaan harus terus di
kembangkan tidak saja dengan menghimpun buku-buku akan tetapi
juga koleksi lain seperti : Koran, majalah-majalah, brosur, bulletin
dan lain-lain khususnya yang berhubungan dengan perkembangan
pendidikan. Supervaisor juga harus berusaha memberikan motivasi
kepada guru-guru agar selalu berminat untuk membaca di
perpustakaan guna perkembangan keterampilan dan
pengetahuannya.
b) Buku Kurikulum/Rencana Pelajaran dan Buku Pegangan Guru.
Setiap guru yang bertugas pada sebuah lembaga pendidikan harus
mengetahui program yang akan di laksanakan, baik secara
keseluruhan (garis-garis besarnya) maupun secara mendetail tentang
program yang berkenaan denga bidangnya. Program suatu lembaga
pendidikan pada umumnya telah tersusun didalam buku yang di
sebut kurikulum/rencana pelajaran yang berisi jenis kegiatan yang
dapat di lakukan untuk mencapai tujuan sekolah. Berdasarkan
kurikulum seorang guru juga harus di lengkapi dengan buku
pegangan di bidangnya. Agar dapat menjalankan tugas-tuganya
denganbaik.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kami menyadari bahwa tentunya makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari makalah diatas.