Disusun Oleh :
Anisa Munawaroh (21023120)
Dosen Pengampu :
Dr. Rifma, M.Pd
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, pencipta langit dan bumi, pembuat gelap dang terang.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada pemimpin kita, Nabi Muhammad
SAW. penutup para rasul, yang memberi kabar gembira dan ancaman, yang memberi
janji dan peringatan, yang dengan kehadiran beliaulah Allah menyelamatkan
manusia dari kesesatan, yang menunjuki manusia ke jalan yang lurus, jalan Allah
yang ada dilangit dan bumi, dan hanya kepada Allah-lah semua urusan akan kembali.
Dan tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah
memberi dukungan baik yang bersifat material maupun motivasi demi
terselesaikannya makalah ini. Serta kepada dosen pengampu mata kuliah umum
Administrasi dan Supervisi Pendidikan, yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah yang berjudul tersebut mulai dari awal penulisan makalah ini
penulis ucapkan terima kasih.
Kami sebagai penulis dalam makalah ini menerima kritik dan saran dari para
pembaca yang dapat membantu untuk memperbaiki makalah berikutnya menjadi
yang lebih baik dan dengan kata-kata ditulis dengan indah dan benar. Mudah-
mudahan makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam pembelajaran sekolah
di Tanah Air dalam bidang pendidikan.
Anisa Munawaroh
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia yang
merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia.Pendidikan formal adalah
salah satu focus,manusia diberikan dasar-dasar pengetahuan sebagai dasar-dasar
pengetahuan sebagai pegangan dalam menjalani hidup,dimana dalam hal ini menjadi suatu
jenjang yang memang sudah selayaknya dilalui dalam proses kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Proses dari Supervisi
Pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui proses supervise Pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perencanaan
a) Mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi atau rapat staf,
b) Mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap data yang
dikumpulkan,
c) Mengklasifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan,
d) Menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, Menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki atau
meningkatkan profesionalisme Pendidik.
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan proses dan hasil
pelaksanaan supervisi. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif. Sasaran evaluasi
supervisi ditujukan kepada semua orang yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervisi.
Hasil dari evaluasi supervisi akan dijadikan pedoman untuk menyusun program perencanan
berikutnya. Soetopo dan Soemanto (1984: 84-85) mengemukakan evaluasi berpedoman pada
tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervisi dirumuskan sesuai dengan corak dan
tujuan sekolah. Prosedur pelaksanaan supervisi menempuh tiga tahapan, yaitu pertemuan
6
pendahuluan, observasi pendidik yang sedang mengajar, dan pertemuan balikan
(Burhanuddin dkk, 2007:36).
4. Tindak Lanjut
Adapun bentuk tindak lanjut supervisi akademik dapat dilakukan melalui kegiatan
sebagai berikut:
a. Pembinaan
Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung dan tidak langsung.
1) Pembinaan Langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yangperlu perbaikan
dengan segera dari hasil analisis supervisi. Menurut Sahertian (2000) pembinaan dengan
pendekatan langsung berarti supervisor memberikan arahan langsung. Dengan demikian
pengaruh supervisor lebih dominan.
Kegiatan pembinaan langsung yang dilakukan setelah kepala sekolah selesai melakukan
observasi pembelajaran adalah pertemuan pasca observasi. Pada pertemuan ini kepala
sekolah memberi balikanuntuk membantu mengembangkan perilaku guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak menimbulkan
ketegangan, tidak menonjolkan otoritas, memberi kesempatan untuk mendorong guru
memperbaiki penampilan dan kinerjanya. Pada kegiatan ini kepala sekolah dapat melakukan
lima langkah pembinaan kemampuan guru yaitu:
Kepala sekolah menentukan kelompok guru dengan permasalahan yang seperti apa, pada
komponen yang mana, dapat diberikan tindak lanjut denganpemberian contoh, diskusi,
pelatihan, dan konsultasi. Pada setiap kegiatan tindak lanjut yang dipilih kepala sekolah
harus merumuskan latar belakangdan tujuan pemilihan kegiatan, serta target yang harus
dicapai. Hal hal tersebut di atas harus dicantumkan pada program tindak lanjut.
Program Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik Agar pelaksanaan tindak lanjut
supervisi akademik dapat berlangsung secara.efektif perlu membuat program rencana tindak
lanjut. Modul ini diharapkan membekali peserta menyusun program tindak lanjut hasil
supervisi akademik. Penyusunan program tindak lanjut diawali dengan melakukan analisis
kebutuhan peserta berdasarkan analisis hasil supervisi akademik.Analisis kebutuhan
merupakan upaya menentukan perbedaan antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang
dipersyaratkan dan yang secara nyata dimiliki. Analisis kebutuhan ini dapat dilakukan dalam
tahapan sebagai berikut:
8
B.TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Teknik supervisi merupakan cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan
supervisi. Berkaitan dengan metode dalam Dirjen PMPTK , metode dalam konteks
pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guna
merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun kelembagaan
pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang dilaksankan
oleh seorang supervisor, dan teknik yang dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh
melalui Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh
pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem
perorangan maupun kelembagaan pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-
langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seorang supervisor.
Pertama ditinjau dari banyaknya guru, terdiri dari dapat dilakukan melalui (a) teknik
kelompok adalah teknik supervisi yang dipakai oleh supervisior bila terdapat banyak
guru yang mempunyai masalah yang sama. Teknikteknik yang dapat dipakai antar
lain: rapat guru-guru, workshop, seminar, konseling kelompok, (b) teknik
perorangan, adalah teknik yang dipergunakan apabila hanya seorang guru memiliki
maslah khusus dam meminta bimbingan tersendiri dari supervisor. Dalam hal ini
teknik-teknik yang dapat digunakan antara lain: Orientasi bagi guru-guru baru,
kunjungan kelas, individual converance, dan intervisitation.
Kedua ditinjau dari cara menghadapi guru, yaitu (a) teknik langsung, misalnya
menyelenggarakan rapat guru, kunjungan kelas, 14 menyelenggarakan workshop,
dan mengadakan converence, (b) teknik tidak langsung, dapat dilakukan melalui
quesioner, buku presensi guru, jurnal mengajar, buku paket guru, bulletin board.
Ketiga secara bersamaan yaitu ditinjau dari banyaknya dan cara menghadapi guru,
dapat dilakukan dengan melalui:
a. teknik kelompok, yaitu teknik yang digunakan bersama-sama oleh supevisor
dengan jumlah guru dalam satu kelompok tertentu. Teknik-teknik itu antara
lain: pertemuan orientasi bagi guru baru, rapat guru, studi kelompok antar
guru, diskusi, tukar menukar pendapat, lokakarya, diskusi panel, seminar
pelajaran contoh, bulletin supervisi, mengikuti diklat, membaca langsung dan
simposium.
9
1. Teknik individual:
a. Kunjungan kelas
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan supervisor
ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru
menghadapi masalah/kesulitan mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan
sebenarnya mengenai kemampuan dan ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan yang
ada kemudian melakukan perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan
yang dihadapi oleh guru. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan
kelas dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
b.Observasi kelas
c.Percakapan pribadi
Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang membahas tentang
keluha-keluhan atau kekurangan yang dikuakan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana
di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya.
Menurut George Kyte yang dikutip oleh Binti Maimunah, ada dua jenis
percakapan pribadi melalui kunjungan kelas seperti Percakapan pribadi setelah kunjungan
10
kelas Setelah supervisor mengadakan kunjungan kelas dan memperoleh hasil, maka
supervisor bersamasama dengan guru mengadakan percakapan pribadi guna membahas hasil
kunjungan tersebut. Percakapan pribadi melalui percakapan biasa sehari-hari Dalam
percakapan ramah tamah seharihari dikemukakan sesuai problema kepada supervisor atau
sebaliknya.
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini dapat
memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut,yang akhirnya akan
11
memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri sendiri
merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran terbalik karena
selama ini guru hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara atau alat yang dapat
digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat daftar pandangan atau pendapat
yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di
muka kelas. Yaitu dengan menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa
perlu menyebutkan nama siswa.
2. Teknik kelompok
a. Pertemuan Orientasi Bagi Guru Baru (Orientation Meeting for New Teacher).
Pertemuan itu ialah salah satu daripada pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru
untuk memasuki suasana kerja yang baru. Pertemuan orientasi ini bukan saja guru baru tapi
juga seluruh staf guru. Hal-hal yang disajikan dalam pertemuan orientasi ini meliputi :
b.Rapat Guru
Rapat guru akan memnghasilkan guru yang baik, jika direncanakan dengan baik
dilaksanakan sesuai perencanaan dan ditindak lanjuti sesuai dengan kesepakatan yang
dicapai dalam rapat.
Tujuan teknik supervisi rapat guru yang dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 212)
dan Pidarta (2009 : 171) adalah sebagai berikut :
Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah
guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti MIPA, Bahasa, IPS dan
sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi
ngobrol hal – hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang akan dibahas dalam
kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu.
d. Diskusi
Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi kelompok yang digunakan supervisor
untuk mengembangkan berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai
masalah atau kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain.
Melalui teknik ini supervisor dapat membantu para guru untuk saling mengetahui,
memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bersama – sama akan
berusaha mencari alternatif pemecahan masalah tersebut (Sagala 2010 : 213). Tujuan
pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan masalah – masalah yang dihadapi
guru dalam pekerjaannya sehari – hari dan upaya meningkatkan profesi melaluii diskusi.
e.Workshop
Workshop dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi
dati sejumlah petugas pendidikan yang sedang memecahkan maslah melalui percakapan dan
bekerja secara kelompok maupun bersifat perorangan.
Ciri-ciri dari workshop ini antara lain, (1) masalah yang dibahas bersifat “life cntered” dan
muncul dari peserta sendiri (guru latih; (2) selalu menggunakan secara maksimal aktivitas
mental dan fisik dalam kegiatannya, sehingga tercapai taraf pertumbuhan profesi yang lebih
tinggi dan lebih baik dari semula trjadi perubahan yang berarti pada diri mereka setelah
mengikuti kegiatan ini,;(3) metode yang digunakan dalam bekerja adalah metode pemecahan
masalah, musyawarah, dan penyelidikan; (4) diadakan berdasarkan kebutuhan bersama;
menggunan narasumber yang member bantuan yang besar dalam mencapai hasil; (5)
13
senantiasa memelihara kehoidupan seimbang disamping memperkembangkan pengetahuan,
kecakapan, dan perubahan tingkah laku.
Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” adalah suatu teknik perjumpaan dimana
guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang
sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan
yang lain.
3. Teknik Langsung
Teknik Langsung Adalah seorang supervisi secara pribadi dan langsung berhadapan
dengan orang yang disupervisi, baik secara individual maupun secara kelompok. Contoh:
Kunjungan kelas (classroom visitation), Observasi kelas (classroom observation), Pertemuan
atau rapat (meeting), Diskusi kelompok (group discussion), dan lain-lain. Teknik supervisi
langsung menurut Glickman and Gordon (1995) dipergunakan ketika:
a) Ketika guru berada pada tingkat perkembangan yang sangat rendah dalam melaksanakan
tugasnya.
b) Ketika guru tidak memiliki kesadaran, pengetahuan, atau ketika guru cendrung mematuhi
pengawas.
c) Ketika guru tidak memiliki keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan pengawas
dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
e) Ketika supervisor memiliki komitmen memecahkan berbagai isu sementara guru tidak.
Dan ketika berbagai keputusan tidak menjadi perhatian guru, sementara guru menyukai
supervisor membuat keputusan (Glick, 1995).
Teknik Tidak Langsung Adalah seorang supervisor tidak secara langsung (Indirect
Method) menghadapi atau berhadapan dengan orang orang yang disupervisi tetapi
mempergunakan berbagai alat atau media komunikasi. Contohnya: melalui radio, televisi,
surat, papan pengumuman, dll.(Afriansyah, 2019).
14
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Teknik supervisi merupakan cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan
supervisi. Berkaitan dengan metode dalam Dirjen PMPTK , metode dalam konteks
pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guna
merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun kelembagaan
pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang dilaksankan
oleh seorang supervisor, dan teknik yang dilaksanakan dalam supervisi dapat ditempuh
melalui Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh
pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem
perorangan maupun kelembagaan pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-
langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh seorang supervisor.
B.SARAN
Makalah ini merupakan karya tulis berdasarkan himpunan material yang diambil dari
berbagai buku dan jurnal. Oleh karena itu, jika ada kesalahan dalam penulisan dan dalam
penyajian bahan maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
terwujudnya kebenaran yang kita kehendaki semua dan demi kesempurnaan penyelesaian
makalah.
15
PETA KONSEP
16
DAFTAR PUSTAKA
Sahertian. (2008). Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta. Nasution, I.
(2021). Supervisi Pendidikan. Medan: CV. Pusdikra Mitra Jaya
Afriansyah, H. (2019). Proses dan Teknik Supervisi.Retrieved mei 16, 2023, from E Learning UNP
website: http://elearning.unp.ac.id/mod/book/view.php? id=99776&chapterid=1831
17
18