Disusun Oleh :
Kelompok 5
KPI Kelas F
Dosen Pengampu :
Ibu Dina Nur Atika, M.Sos.I
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat “Tuhan Yang Maha Esa” yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-NYA sehingga kami dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah ini. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Dakwah Lingkungan Hidup
. Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang dengan tulus memberikan do’a,
saran dan kritik yang membangun, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN/SAMPUL JUDUL ............................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3. Tujuan Masalah ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dakwah lingkungan hidup ........................................ 3
2.2. Strategi dakwah dalam menjaga lingkungan hidup.................... 6
2.3. Dalil yang menjelaskan tentang menjaga lingkungan hidup ................ 9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari dakwah lingkungan hidup.
2. Mengetahui strategi dakwah dalam menjaga lingkungan.
3. Mengetahui macam-macam dalil tentang menjaga lingkungan
hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
Dakwah berasal dari kata da’a yad’u yang artinya mengajak, menyeru
memanggil, dan mengimbau. Menurut Abu Bakar Atjeh dakwah merupakan
seruan kepada seluruh umat manusia untuk kembali pada ajaran hidup
sepanjang ajaran Hidup Allah yang benar. Dalam konteks Islam, pengertian
dakwah merujuk pada proses menyeru, menyampaikan, mengajak manusia
kepada risalah Islam, menuju Tuhan, menuju Kebenaran, menuju jalan yang
benar yang ditentukan oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia.
1 Kurniawan, Andre. 2022. “Pengertian Dakwah dalam Islam, Pahami Jenis dan Kaedahnya”.
https://www.merdeka.com/jabar/pengertian-dakwah-beserta-jenis-dan-kaedahnya-dalam-islam-kln.html.
09.35 WIB.
8
manusia dan jasad-jasad hidup lainnya. Oleh karena itu, lingkungan hidup
tidak semata-mata dipandang sebagai penyedia sumber daya alam serta
sebagai daya dukung kehidupan yang harus dieksploitasi, tetapi juga sebagai
tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian dan keseimbangan
antara manusia dengan lingkungan hidup.2
2
Muhyiddin, H Asep. “Dakwah Lingkungan Perspektif Al-Qur`An”. Vol. 4 No. 15. Jurnal Ilmu Dakwah.
2010. Hal 818.
3Muhyiddin, H Asep. “Dakwah Lingkungan Perspektif Al-Qur`An”. Vol. 4 No. 15. Jurnal Ilmu Dakwah.
2010. Hal 814
2.2 Strategi Dakwah Dalam Menjaga Lingkungan
Dakwah lingkungan hidup merupakan suatu kegiatan yang berupaya
menyadarkan manusia yang beriman supaya menyadari bahwa masalah
lingkungan hidup tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab manusia yang
beriman, serta amanah terhadap apa yang diembannya untuk memelihara
dan melindungi alam. Dakwah mempunyai orientasi pada masalah-masalah
ibadah ijtima‟iyah (social) termasuk usaha pelestarian lingkungan hidup.
Oleh karena itu, seorang da’i hendaknya memahami ilmu lingkungan, paling
tidak secara garis besar sehingga dalam dakwahnya mereka mampu
memberikan pengertian mengenai pelestarian lingkungan hidup.4 Hal itu
mengindikasikan secara ekologis, bahwa dakwah lingkungan harus
diarahkan pada pelestarian lingkungan oleh siapapun dan kapanpun.
Allah Swt. memiliki kepedulian ekologis yang paripurna karena alam
merupakan ciptaan-Nya. Setidaknya, hal ini memberikan keseimbangan
pola pikir bahwa lingkungan yang baik berupa sumber daya alam yang
melimpah yang diberikan Allah Swt. pada manusia tidak akan lestari
dan pulih apabila manusia tidak menjaga dan melestarikannya. 5
4
Astuti, Dwi. “Strategi Dakwah Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup”. Volume 18 No. 01, Mei 2006.
Berkala Ilmiah. 2006. Hal. 51-53.
5
Muhyiddin, H Asep. “Dakwah Lingkungan Perspektif Al-Qur`An”. Vol. 4 No. 15. Jurnal Ilmu Dakwah.
2010. Hal 822 & 823.
2
3. Environomi, yakni cabang ilmu yang mnegkaji hukum, teori, dan
prinsip dalam mengelola lingkungan hidup, cabang ini sering disebut
environmental management (termasuk di dalamnya teknologi
lingkungan).6
Menurut Muhammad Ali Al-bayanuni berpendapat bahwa strategi dakwah
dibagi dalam tiga bentuk, yaitu :
1. Strategi Sentimentil (al-manhaj al-,athifi). Adalah dakwah yang
memfokuskan aspek hati dan menggerakan perasaan dan batin
mad’u agar mad’u. Memberikan mad’u nasihat yang mengesankan,
memanggil dengan penuh kelembutan, atau memberikan pelayanan
yang memuaskan merupakan beberapa metode yang dikembangkan
dari strategi ini. Strategi dakwah ini biasanya diterapkan pada mad’u
yang terpinggirkan (marginal), kaum perempuan, anak-anak, orang
yang masih awam, para mualaf, orang-orang miskin, anak yatim dan
sebagainya. Strategi ini diterapkan Nabi Muhammad saat
menghadapi kaum musyrik di Mekah dengan menekankan aspek
kemanusiaan, perhatian kepada fakir miskin, kasih sayang sehingga
mereka merasa dihormati dan di muliakan.
2. Strategi rasional (al-manhaj al-„aqli). Adalah dakwah dengan
beberapa metode yang memfokuskan pada aspek akal pikiran.
Strategi ini mendorong mad’u untuk berfikir, merenungkan, dan
mengambil pelajaran mad’u. Contohnya adalah kasus adanya nabi
palsu, kita perlu berfikir dan merenungkan apakah benar-benar ada,
padahal di dalam al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa nabi terahir
adalah Nabi Muhamad. Cara ini juga dapat juga diterapkan untuk
berdiskusi dengan orang-orang yang cerdik.
3. Strategi Indrawi (al-manhaj al-hissi). Dinamakan sebagai strategi
eksperimen atau strategi ilmiah. Ia didefinisikan sebagai sistem
dakwah atau kumpulan metode dakwah yang berorientasi pada
pancra indra dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan
percobaan. Diantara metode yang dihimpun oleh strategi ini adalah
praktik keagamaan, keteladanan, dan pentas drama. Seperti dalam film atau
pentas drama yang mengandung banyak hikmah dan faedah.
1) Modeling
Lewat kharisma yang dipancarkan oleh walisongo yang dipersonifikasikan
oleh para auliyadan kiyai, telah terjunjung tinggi dari masa ke masa.
Model walisongo yang diikuti para ulama di kemudian hari telah
menunjukkan integrasi antara pemimpin agama dan masyarakat yang
membawa mereka pada kepemimpinan yang protektif dan efektif.
2) Substantif, bukan kulit luar
Agar Islam mudah difahami oleh masyarakat Jawa pesisiran pada waktu
itu, maka Walisongo dalam berdakwah mengutamakan pendekatan
substantif, yaitu ajaran tauhid sebagai materi pokok, dengan menggunakan
elemen-elemen non-Islam. Pendekatan seperti ini dikatakan oleh
Abdurrahman Mas’ud adalah a matter of approach atau means, alat untuk
mencapai tujuan yang tidak mengurangi substansi dan signifikansi ajaran
yang diberikan. Dengan kata lain, wisdom(kebijakan), dan mau‟idhoh
hasanah adalah cara yang dipilih sesuai dengan ajaran al-Qur’an (an-Nahl,
125)
3) Dakwah Islam yang tidak diskriminatif
ُۗ س
ان ْ َ ض َوا ْل ِج َبا ِل فَا َ َب ْيهَ ا َ ْن َّي ْح ِم ْلىَ َها َوا
ِ ْ ش َف ْقهَ ِم ْى َها َو َح َملَ َها
َ اْل ْو َ ْ ت َو
ِ اْل ْر ِ سمٰ ٰى َ َاْل َماوَة
َّ ع َلى ال َ ْ ضىَا
ْ اِوَّا ع ََر
اِوَّ ٗه كَانَ َظل ْى ًما َجه ْى ًل
Artinya :
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh,
Dari keterangan di atas, sangat jelas bahwa Islam adalah agama yang
mengajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Semua larangan tersebut
untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang disebabkan karena tidak
menjaga kebersihan. Oleh karena itu, manusia tidak hanya berkewajiban
untuk mengelola lingkungan, tetapi sekaligus juga menjaga dan
memakmurkannya. Adapun cara untuk memakmurkannya bisa dimulai dari
lingkungan yang terkecil yaitu dari lingkungan keluarga.mAlam beserta
segala isinya hendaklah dipelihara dan dijaga kelestariannya dengan cara
menghentikan segala bentuk ekploitasi alam, baik itu berupa penebangan
hutan secara liar (illegal logging) dan menangkap ikan dengan cara –cara
yang tidak wajar, sehingga menyebabkan airnya tercemar dan lain-lain. Dari
pesan-pesan spiritual Nabi saw di atas, menyadarkan kepada umatnya untuk
selalu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Jika umat manusia di
bumi ini mampu mengamalkan dan mempraktekkan konsep yang diajarkan
oleh Nabi saw tersebut di atas, tentu tidak akan pernah mendengar ancaman
global warming, illegal loging, banjir, longsor, tsunami, polusi udara, dan
lain-lain.
3.1. Kesimpulan
Dakwah berasal dari kata da’a yad’u yang artinya mengajak,
menyeru memanggil, dan mengimbau. Ajakan dakwah ini mengajak,
mencondongkan, dan mendorong manusia untuk secara sukarela tunduk
kepada kehendak Allah, dengan hanya beribadah kepada-Nya dan
mengikuti segala perintah dan larangan-Nya. Terkait pengertian dakwah
ini, Ali Mahfuz menjelaskan bahwa “dakwah adalah untuk mendorong
manusia berbuat baik menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat
kebajikan, dan melarang dari yang mungkar agar mereka mendapat
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan prikehidupan dankesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.
3.2. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami selaku penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen
pengampu mata kuliah serta dari para pembaca agar kedepannya makalah
ini dapat menjadi lebihbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyowati, Nina dan Harisma, Eka. “Modul Manajemen Event JPD 2316”.
Politeknik Negeri Jakarta. 2016