Anda di halaman 1dari 11

Menangkal Penyakit Dengan Bertharah

Disusunnya Makalah ini guna memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah Fiqih Ibadah

Dosen pengampu : Ulul Huda, M.SI.

Disusun Oleh :

Nabila Fikriya Hidayah (1917402203)

PENDIDKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 3

BAB 2 PEMBAHASAN 5

BAB 3 KESIMPULAN 10

DAFTAR PUSTAKA 11

2
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan kebersihan dan kesucian
(thaharah). Hal ini sebagaimana difirmankan Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat 222
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang suka bertaubat dan suka
menyucikan diri.” Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda : “ Sesungguhnya Allah
adalah Maha baik lagi menyukai kebaikan. Dia adalah Maha bersih lagi menyukai
kebersihan. Dia adalah Maha dermawan lagi menyukai kedermawanan. Maka
bersihkanlah halaman rumah-rumah kalian, dan jangan menyerupai kaum
Yahudi.”(HR.Tirmidzi)
Pada hakikatnya, tujuan bersuci adalah agar umat Islam terhindar dari kotoran yang
menempel di badan, sehingga secara sadar atau tidak sengaja membatalkan rangkaian
ibadah kita kepada Allah SWT.
Namun yang terjadi sekarang adalah, banyak umat Islam hanya mengetahui
bersuci itu sebatas membasuh badan dengan air tanpa mengamalkan rukun-rukun
bersuci lainnya sesuai syariat Islam. Thaharah mempunyai makna yang luas tidak
hanya sebatas berwudhu saja, thaharah adalah menyucikan diri, pakaian , dan tempat
shalat dari hadats dan najis menurut syariat Islam. Bersuci dari hadats dan najis adalah
syarat sahnya seorang muslim dalam mengerjakan ibadah tertentu. Dari pengertian
tersebut pengertian thaharah sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari
fungsi thaharah, tidak hanya suci dari hadats dan najis juga bermanfaat dari segi
kesehatan. Thaharah membuktikan bahwa Islam sangat mementingkan kesehatan,
kebersihan dan kesucian.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis bermaksud untuk
memaparkan penjelasan lebih rinci tentang thaharah dengan gaya hidup sehat. Dengan
demikian umat Islam lebih mengetahui makna bersuci dan mulai mengamalkannya
untuk peningkatan kualitas hidup dan ibadah yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Thaharah berdampak pada kesehatan manusia?
2. Apalagi saja manfaat Thaharah untuk kesehatan manusia?

3
C. Tujuan
1. Dapat memahami Thaharah berdampak pada kesehatan.
2. Dapat memahami manfaat Thaharah untuk kesehatan manusia.

4
Bab II

Pembahasan

A. Thaharah berdampak pada kesehatan


Thaharah diambil dari bahasa yang berasal dari kata ‫ طهور‬artinya suci atau
bersih. Menurut istilah, thaharah adalah bersuci dari hadats, baik hadats besar maupun
hadats kecil dan bersuci dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat dan benda-
benda yang terbawa atau terdapat pada badan.
Media untuk thaharah ini antara lain adalah air mutlak (air laut, air telaga, air sungai,
air hujan, air salju, embun, air zam-zam) dan tanah yang suci diatas bumi, pasir, batu,
dan tanah berair.
Adapun bentuk-bentuk Thaharah yaitu wudhu, tayammum, mandi wajib dan
istinja'.
Bentuk thaharah contohnya adalah wudhu yang secara etimologi memiliki arti
mempergunakan air pada anggota tubuh tertentu dengan maksud untuk membersihkan
dan menyucikan. Adapun secara syara', wudhu adalah membersihkan anggota tubuh
tertentu melalui suatu rangkaian aktivitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah,
kedua tangan dan kaki serta menyapu kepala.
Secara praktis, wudhu merupakan wujud dari gerakan-gerakan membasuh dan
mengusap sebagian anggota tubuh. Wudhu adalah praktik melemaskan otot-otot
tertentu dari kontraksi atau ketegangan. Gerakan-gerakan wudhu mengajarkan
harmonisasi dan kelenturan, dua hal yang sangat menyehatkan tubuh fisik kita.
Dan bentuk-bentuk Thaharah yang lainnya juga berdampak bagi kesehatan manusia
karena sesuai dengan pengertiannya bahwa thaharah adalah bersuci dan
membersihkan diri untuk menghilangkan najis dan hadats, berthaharah adalah bentuk
perhatian Islam terhadap kesucian, kebersihan dan kesehatan karena Islam adalah
agama yang sempurna, agama yang sangat memperhatikan kebersihan, kesucian serta
kesehatan.
Sehingga dengan berthaharah, hidup sehat dan bersih kita akan terhindar dari
berbagai penyakit, dengan demikian kita dapat bekerja dan beribadah dengan lancar
dalam rangka menunaikan kewajiban kita sebagai hamba Allah yang bertakwa
kepada-Nya.

5
B. Manfaat Thaharah bagi kesehatan manusia
Hikmah dan manfaat thaharah sangatlah banyak, tidak hanya berhubungan
dengan masalah ibadah semata, tetapi banyak mengandung hikmah dan manfaat yang
lebih mendalam dan luas. Secara umum manfaat thaharah mencakup manfaat jasmani
yaitu kesehatan badan seseorang dan manfaat ukhrawi bagi thaharah fisik.
Manfaat dari Wudhu bagi kesehatan fisik dari bagian-bagian wudhu adalah sebagai
berikut:
1. Berkumur-kumur
Berkumur-kumur ketika melakukan wudhu memiliki manfaat berikut :
a. Menghilangkan bau mulut

Berkumur-kumur ketika melakukan wudhu, dapat menghilangkan bau


mulut yang tidak sedap. Dengan berkumur-kumur ditambahkan dengan
menyikat gigi, mulut menjadi segar dan gigi pun terhindar dari berbagai
penyakit.

b. Mencegah penyakit pilek dan virus Corona

Penelitian kedokteran modern membuktikan bahwa berkumur dengan air


setiap hari dapat mencegah penyakit demam dan pilek pada diri seseorang.
Dan juga berkumur dapat membersihkan tenggorokan dari bakteri, virus dan
mikroba sebelum ia menyebar dan menimbulkan penyakit, serta mencegah
dari potensi terkena penyakit pilek, demam dan virus Corona.

c. Menjaga kesehatan gigi

Berkumur atau membasuh mulut tiga kali setiap berwudhu ditambah


dengan menggunakan siwak merupakan cara yang paling baik untuk
menghilangkan sisa-sisa makanan yang terselip pada gigi. Hal ini merupakan
salah satu prinsip perlindungan yang paling pokok dalam menjaga kesehatan
gigi.

d. Pencegahan dini dari penyakit periodontitis

Membersihkan mulut dengan cara menggosok gigi atau berkumur-kumur


ketika wudhu ini, dapat menghilangkan plak yaitu lapisan tipis dan transparan
dipermukaan gigi yang melekat erat pada gigi, sehingga menghindarkan
seseorang dari penyakit periodontitis yaitu gusi tampak memerah, lunak,

6
mengkilat karena bengkaknya, dan mudah berdarah, bahkan dari peradangan
dan kadang-kadang bernanah. Jika proses sudah cukup jauh, peradangan itu
sudah mencapai dentin yang banyak ujung saraf perasa. Penderita akan
merasakan ngilu jika minum atau makan makanan yang panas, dingin ataupun
manis.

2. Istinsyàq
Istinsyàq adalah memasukkan air ke dalam hidung serta mengeluarkannya saat
berwudhu.

Dengan melakukan istinsyàq sebanyak tiga kali disaat berwudhu, maka


mikroba bakteri serta virus yang berada dalam hidung akan ikut keluar. Seperti
yang sudah diketahui, bahwa kebanyakan penyakit disebabkan mikroba yang
masuk melalui hidung dan tenggorokan, kemudian pindah ke dalam tubuh
sehingga timbullah penyakit. Ini merupakan penemuan kedokteran yang terdapat
dalam hikmah istinsyàq disaat berwudhu agar hidung terbebas dari bakteri, virus,
dan penyakit.

Dengan melakukan istinsyàq, juga akan menghindarkan seseorang terserang


penyakit sinusitis yaitu peradangan rongga-rongga udara disekitar hidung.
3. Membasuh wajah
Membasuh wajah dengan air ketika wudhu, juga dapat mencegah munculnya
jerawat pada diri seseorang. Jerawat terkadang muncul secara tiba-tiba dan tidak
dapat dihindari, terutama bagi mereka yang berjenis kulit wajah kering dan
berminyak. Oleh sebab itu, dengan membasuh air ke wajah setiap Wudhu akan
membuat kulit muka tidak terlalu kering dan kulit yang berminyak pun hilang dan
bersih dari kotoran yang menempel pada kulit wajah.
Air wudhu yang dibasuhkan ke wajah, juga akan menyegarkan kulit wajah dan
lebih jauh hal ini akan berpengaruh pula pada mata sehingga menjadi lebih fresh
dan tidak terasa melelahkan serta dapat menyembuhkan sakit mata.
4. Membasuh tangan
Membasuh tangan ketika wudhu akan menghilangkan kotoran yang ada pada
tangan. Dengan demikian sangat besar manfaatnya untuk menghilangkan debu,
mikroba ataupun berbagai macam bibit penyakit. Sebab banyak sekali penyakit '

7
besar' yang sering dialami oleh seseorang seperti penyakit kulit hingga diare
berawal dari kotoran yang ada pada tangan.
Manfaat lain dari membasuh tangan hingga siku ketika Wudhu adalah untuk
menghilangkan keringat dari permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak
yang dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yang ideal
untuk berkembang biak bakteri.
5. Mengusap kepala
Mengusap kepala ketika wudhu yaitu mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi dan pusing kepala. Sebab air dingin yang diusapkan ke kepala akan
berpengaruh baik untuk aktivitas dan kebugaran seseorang, dan dapat
menghilangkan penyakit kepala serta kelelahan otak.
Manfaatnya bagi rambut adalah membuat rambut menjadi lebih bersih dan terasa
segar.
6. Mengusap dua telinga
Mengusap dua telinga berguna untuk menghilangkan debu yang menempel,
atau kotoran dari udara yang menumpuk dan menempel, pada zat lilin yang
dikeluarkan telinga. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan lemahnya
pendengaran atau bahkan peradangan telinga yang bila menyebar ke bagian dalam
dapat menjadi pusat keseimbangan tubuh.
7. Membasuh kaki
Membasuh kaki ketika wudhu akan membuat kaki terasa nyaman dan segar,
melemaskan otot-otot kaki yang tegang. Bahkan apabila ketika membasuh kaki
disertai memijat secara baik, dapat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman
karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Dengan cara
memijat kaki ketika wudhu secara tidak langsung telah memijat syaraf-syaraf
yang menghubungkan ke seluruh tubuh. Dan juga merupakan salah satu cara agar
kaki menjadi lebih cantik. Dan membasuh antara sela-sela jari dengan baik dapat
mencegah tumbuhnya jamur dan mencegah perkembangan biakannya.
Manfaat ukhrawi bagi thaharah fisik, pertama semua orang yang memiliki ghirah
agama sepakat dapat melakukan tugas(thaharah) ini, tidak memandang kaya atau
miskin, orang desa atau kota. Kedua, thaharah dapat mengingatkan akan nikmat
Allah yang telah menghilangkan kotoran dari diri mereka. Ketiga, dengan melihat
seorang mukmin melaksanakan perintah Allah, beramal shaleh mencari keridhaan,
mengerjakan perintah secara sempurna sesuai dengan syariat yang ada, akan

8
memupuk keimanan, melahirkan rasa diawasi Allah sehingga setiap kali ia
melakukan thaharah dengan niat mencari keridhaan Allah SWT. Keempat,
kesepakatan seluruh kaum muslimin untuk melakukan thaharah dengan cara dan
sebab yang sama dimanapun mereka berada dan berapapun jumlahnya, serta
kesepakatan umat dalam beramal adalah sebab terjalinnya keterkaitan antar hati,
semakin kompak dalam beramal akan semakin kuat persatuan.

Kandungan air dan tanah sebagai media thaharah.


a. Air
Persyaratan air untuk berwudhu, yakni tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna, sebenarnya sejalan dengan persyaratan pengadaan air bersih. Batasan
jumlah air 2 qullah dapat ditafsirkan sebagai perkiraan minimum air tergenang
yang masih mampu untuk mengatasi polusi. Adapun air mengalir masih
diperbolehkan dalam volume yang lebih kecil lagi karena terpenuhinya aerasi
untuk kebutuhan reaksi-reaksi oksidasi dan penguapan zat-zat yang lebih valotil
daripada air.
Air merupakan pelarut universal, proses pembersihan oleh air merupakan proses
pelarutan zat yang dianggap sebagai pengotor atau polutan. Zat-zat yang tergolong
elektrolit dan zat-zat yang lain yang polar dapat dihilangkan melalui proses
pelarutan air.
b. Tanah
Adapun tanah, jika dipertimbangkan sebagai representasi senyawa-senyawa
aluminosilikat, memiliki kemampuan untuk membersihkan kotoran seperti najis
berat yang berasal dari air liur anjing, termasuk kandungan mikroorganisme-
mikroorganisme yang ada di dalamnya, dan zat-zat yang lain merupakan
kandungan keringat yang merupakan medium dan makanan bagi tumbuhnya
mikroorganisme-mikroorganisme patogen. Tanah dengan kandungan keringat
dapat didekati pemahamannya dengan cara kerja bedak talk ( magnesium silikat)
yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme-mikroorganisme.
Partikel-partikel tanah yang terdispersikan dalam air memiliki kemampuan untuk
mengikat zat-zat berwarna dan gula terlarut. Adapun kandungan ion-ion
anorganik, secara umum sudah diketahui mampu diabsorpsi tanah maupun debu
tanah.

9
BAB 3
Kesimpulan
Thaharah diambil dari bahasa Arab yang berasal dari kata ‫ طهور‬artinya suci, atau
bersih. Menurut istilah, thaharah adalah bersuci dari hadats, baik hadats besar maupun hadats
kecil dan bersuci dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang
terbawa atau terdapat pada badan.
Thaharah berdampak bagi kesehatan, contohnya wudhu adalah wujud dari gerakan-
gerakan membasuh atau mengusap anggota tubuh. Wudhu adalah praktik melemaskan otot-
otot tertentu dari kontraksi atau ketegangan. Gerakan-gerakan wudhu mengajarkan
harmonisasi dan kelenturan, dua hal yang sangat menyehatkan tubuh fisik.
Bentuk-bentuk thaharah seperti wudhu, tayamum, mandi wajib dan istinja. Sedangkan
media untuk thaharah adalah air mutlak serta tanah. Manfaat thaharah bagi kesehatan, bukan
hanya fisik namun juga ukhrawi. Contohnya manfaat wudhu bagi kesehatan,
1. Berkumur-kumur bermanfaat untuk:
a. Menghilangkan bau mulut
b. Mencegah pilek dan virus Corona
c. Menjaga kesehatan gigi
d. Pencegahan diri dari penyakit periodontitis.
2. Istinsyàq bermanfaat agar hidung terbebas dari bakteri, virus, dan penyakit.
3. Membasuh wajah bermanfaat untuk mencegah munculnya jerawat, membuat
kulit muka tidak terlalu kering dan kulit yang berminyak pun hilang serta
menghilangkan kotoran yang menempel di wajah.
4. Membasuh tangan bermanfaat untuk menghy debu, mikroba, ataupun berbagai
macam bibit penyakit.
5. Mengusap kepala bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi dan pusing kepala. Manfaat bagi rambut terasa lebih bersih dan
segar.
6. Membasuh kaki bermanfaat untuk kaki merasa nyaman dan segar,
melemaskan otot-otot kaki yang tegang.

10
Daftar Pustaka
Sunaryo, Agus. Hermawan. Enjang Burhanudin Yusuf. 2016. Modul Buku Tulis Al-
Qur’an & Pengetahuan dan Pengamalan Ibadah (PPI) IAIN Purwokerto. Purwokerto. UPT
Ma'had al-Jami'ah IAIN Purwokerto.

Suhendar, Dede. 2017. Kandungan air dan tanah untuk thaharah. Fikik(Fiqh) Air dan
Tanah dalam Taharah(thaharah) Menurut Perspektif Ilmu Kimia. 10(1), 170-187.

Maaniyah, Aisyah. 2010. Thaharah sebagai kunci Ibadah.


ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id. (diakses 27 November 2017)

Rumaisha, Azizah. Ibadah Bersuci (Thaharah) dan Gaya Hidup Sehat.


https://docplayer.info/168570742. Ibadah-bersuci-toharoh-dan-hidup sehat.html

Hasanah, Uswatun. 2018. Manfaat Wudhu bagi Kesehatan. Urgensi Wudhu dan Relevansinya
bagi Kesehatan (Kajian Ma'anil Hadits) dalam Perspektif Imam Musbikin. 3(2), 216-229.

11

Anda mungkin juga menyukai