Anda di halaman 1dari 33

PANDANGAN AGAMA ISLAM TERHADAP

ISU PERSONAL HYGIENE,KESEHATAN


LINGKUNGAN,DAN SANITASI.
Nama Kelompok 6:
1.YUDA PRATAMA
2.TASYA APRIANI
3.TRI AISYAH ANUGRAH F
4.VELISSA PUTRI NOVERLI
5.YUNI FITRIANI
6.ZULIANA OLIVIA.A
Definisi Hygiene
• Hygiene adalah istilah dari bahasa Inggris yaitu ”hygiene” yang berarti : usaha
kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan
individu, maupun usaha kesehatan pribadi manusia.
• Brownell menyatakan hygiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan
melindungi kesehatan. Gosh berpendapat bahwa hygiene adalah suatu ilmu kesehatan
yang mencakup seluruh faktor yang membantu /mendorong adanya kehidupan yang
sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat. Prescott menyatakan bahwa
hygiene terbagi ke dalam dua aspek yang menyangkut individu (Personel Hygiene) dan
yang menyangkut lingkungan (Environment). Di dalam undang-undang Nomor 2 Tahun
1996, Hygiene di nyatakan sebagai kesehatan masyarakat yang meliputi semua usaha
untuk memlihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan badan, jiwa, baik
untuk umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan
hidup yang sehat, serta mempertinggi kesehatan dalam perikemanusiaan.
• Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau
masyarakat yang meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara,
dan mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan maupun
kelompok masyarakat. Hygiene bertujuan untuk memberikan dasar kehidupan yang
sehat bagi seluruh aspek kehidupan dalam rangka mempertinggi kesejahteraan
masyarakat.
Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu ’personal’ yang artinya perorangan dan
’hygiene’ berarti sehat. Personal hygiene berarti kesehatan pada seseorang atau
perseorangan. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam
memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan
psikologis. Personal hygiene atau perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar
manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan
akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh, yaitu
kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta
tingkat perkembangan.
Menurut Badri (2008) menyatakan pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan
memelihara kebersihan dan kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya.
Seseorang dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku dan kebersihan
genitalia. Seseorang juga dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila orang tersebut
dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut,
mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan
pakaiannya.
Personal Hygiene Dalam Pandangan Islam
Dalam prespektif Islam, setiap muslim selalu dituntut untuk menjaga kesucian
badanya baik dari hadast besar maupun hadast kecil. Terlebih lagi ketika akan
beribadah kepada Allah. Dalam Islam menjelaskan bahwa kebersihan itu harus
mendapatkan perhatian yang lebih, hal ini didarkan atas beberapa pertimbangan
penting. Pertama, kebersihan merupakan hal yang disukai Allah . Allah
berfirman :sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-
orang yang menyucikan diri” .(Q.S Al-Baqarah: 222). Kedua, kebersihan merupakan
pangkal kesehatan dan kekuatan. Dalam Islam senantiasa mendorong umtuk selalu
menjaga kesehatan badan dan kekuatan jasmani. Seseorang yang nersih sangat
disukai oleh Allah, badan dalam pandangan Islam merupakan amanat bagi seorang
muslim, maka ia tidak boleh membiarkan badan menjadi tempat dari penyakit.
Ketiga, kebersihan merupakan syarat bagi keindahan atau untuk tampil indah yang
disukai oleh Allah. Dalam sebuah hadist shahih dikatakan “sesungguhnya Allah
itunindah dan menyukai keindahan”.
• Allah menyerukan kepada orang beriman untuk selalu menjaga kebersihan
dan kesucian diri mereka, hal tersebut terlihat dari banyak ayat dalam al
qur’an yang terkait dengan hal tersebut, diantaranya adalah :
• 1.Kebersihan adalah sebagian dari iman
• Terdapat  hadis  yang  amat  populer  tentang  kebersihan yang berbunyi:
•  
• Artinya: “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim, Bab Fadhl
Al Wudhu, No. 223).
• Hadist ini menyatakan bahwa menerapkan kebersihan sebagai upaya
untuk beribadah dan ber-iman kepada Allah SWT. Dalam islam kebersihan
bermakna luas, mulai dari bersih hati, jiwa, harta, jasmani, dan lain
sebagainya. Terdapat 2 terms bersih jasmani atau personal hygiene yaitu
bersih dan suci. setiap muslim dalam beribadah selalu dituntut untuk
menjaga kesucian badannya baik dari hadas besar maupun hadas kecil.
2.Tentang orang yang mau bertaubat dan menjaga kebersihannya
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al Baqarah (2) ayat 222.
ٰ‫يض ۖ َواَل تَ ْق َربُوهُ َّن َحتَّى‬ِ ‫يض ۖ قُ ْل هُ َو َأ ًذى فَا ْعتَ ِزلُوا النِّ َس ا َء فِ ي ْال َم ِح‬ ِ ‫ك َع ِن ْال َم ِح‬ َ َ‫َويَ ْس َألُون‬
‫ين‬
َ ‫طه ِِّر‬َ َ‫ين َوي ُِحبُّ ْال ُمت‬ ُ ‫طهَّرْ َن فَْأتُوهُ َّن ِم ْن َحي‬
َ ِ‫ْث َأ َم َر ُك ُم هَّللا ُ ۚ ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ التَّ َّواب‬ ْ َ‫ي‬
َ َ‫طهُرْ َن ۖ فَِإ َذا ت‬
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:
“Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan
Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al
Baqarah [2]:222)

Bertaubat adalah menyucikan diri dari kotoran batin, sedangkan


menyucikan diri dari kotoran lahir adalah mandi dan
berwudhu. Manusia diperintahkan untuk selalu menjaga
kebersihan dirinya baik dari kotoran lahir maupun batin, karena
Allah menyukai orang yang selalu mensucikan diri.
• 3.Perintah mencuci tangan
• Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
 
 

• Artinya: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun dari tidur, maka


janganlah memasukan tanganmu ke dalam bejana sebelum ia mencucinya
tiga kali. Maka sesungguhnya ia tidak tahu kemana tangannya itu pada waktu
ia tidur.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
• Hadist di atas berisi anjuran untuk membasuh tangan. Membasuh tangan
juga terdapat didalam rukun wudhu yang dilakukan minimal 5 kali dalam
sehari yaitu saat akan melaksanakan sholat 5 waktu. Hal ini menunjukkan
bahwa Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan diri terutama
tangan. Ketika baru bangun tidur saja dianjurkan mencuci tangan, apalagi jika
sehabis melakukan. kegiatan yang memungkinkan tangan kita tercemar
berbagai kuman penyakit seperti setelah buang air.
4.Perintah memotong kuku
Memotong kuku juga merupakan salah satu cara menjaga
kebersihan diri. Hal ini dikarenakan banyak bakteri yang dapat
tersimpan di kuku, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
penyakit Sebagaimana sabda Rosululloh SAW yang memiliki
arti “Potonglah kukumu, sesungguhnya syetan duduk
(bersembunyi) di bawah kukumu yang panjang”.

5.Perintah membersihkan gigi


Gigi merupakan organ penting yang membantu mencerna
makanan. Bila kurang diperhatikan perawatanya, maka gigi
akan mudah mengalami kerusakan. Kerusakan pada gigi akan
mempengaruhi proses pencernaan makanan. Untuk
mengantisipasi hal ini perlu
• diperhatikan kebersihan gigi dengan merawatnya secara teratur. Hadist
dalam membersihkan gigi adalah sebagai berikut:
•  

• Artinya: “Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan


mereka untuk bersiwak setiap kali melakukan wudhu.” (HR. Al-Bukhari no.
838, Muslim no. 370 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
• Syara’ melarang seseorang melakukan shalat sedang pada mulutnya masih
terdapat sisa-sisa makanan, melainkan terlebih dahulu dibersihkan dan
berkumur tiga kali. Gigi-gigi dibersihkan dan sisa-sisa makanan yang ada
dikeluarkan, karena sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam mulut akan
membusuk, dan apabila masuk di antara gigi-gigi akan menimbulkan
infeksi yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan gigi, oleh karena itu
dilarang menelannya. Apabila ditinggalkan begitu saja, akan menimbulkan
bau yang tidak sedap dan juga mengganggu kesehatan gigi. Itulah hikmah
Rasulillah mendorong kita untuk menggunakan siwak (sikat gigi).
Bersiwak dianjurkan pada setiap waktu, tetapi lebih disunnahkan lagi ketika hendak wudhu,
shalat membaca al quran, dan setelah bangun tidur, dan ketika rasa mulut berubah. Rasa mulut
bisa berubah dikarenakan beberapa sebab, seperti karena tidak makan dan minum,
mengkonsumsi makanan-makanan yang berbau tidak sedap. Ibnu Daqiq Al-‘id berkometar,
“rahasia disunnahkan bersiwak ketika hendak menuaikan shalat adalah karena kita diperintahan
agar dalam setiap kondisi pendekatan diri (taqarrub kita kepada Allah) kita berada dalam keadaan
yang prima dan bersih untuk menunjukkan kemuliaan ibadah.

6.Hukum-hukum tentang wudhu, mandi, dan tayamum


Terdapat pada ayat Al-Qur’an surat Al Maidah (5) ayat 6 yang berbunyi :

‫وس ُك ْم َوَأرْ ُجلَ ُك ْم ِإلَى ْال َك ْعبَي ِْن ۚ َوِإ ْن ُك ْنتُ ْم‬ ِ ‫ق َوا ْم َسحُوا بِ ُر ُء‬ ِ ِ‫صاَل ِة فَا ْغ ِسلُوا ُوجُوهَ ُك ْم َوَأ ْي ِديَ ُك ْم ِإلَى ْال َم َراف‬ َّ ‫ين آ َمنُوا ِإ َذا قُ ْمتُ ْم ِإلَى ال‬َ ‫يَا َأيُّهَا ال َّ ِذ‬
‫ص ِعي ًدا طَيِّبًا‬ َ ‫ض ٰى َأوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر َأوْ َجا َء َأ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْال َغاِئ ِط َأوْ اَل َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم تَ ِج ُدوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬ َ ْ‫ُجنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ َوِإ ْن ُك ْنتُ ْم َمر‬
َ‫ج َو ٰلَ ِك ْن ي ُِري ُد لِيُطَه َِّر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعل َّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬
ٍ ‫فَا ْم َسحُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوَأ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ ۚ َما ي ُِري ُد هَّللا ُ لِيَجْ َعلَ َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َر‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
(QS. Al Maidah [5]: 6).
• 7.Perintah menggunakan pakaian yang baik
• Terdapat dalam surat Al A’raf (7) ayat 31:
• ‫ْرفِين‬ ِ ‫ْرفُوا ِإنَّهُ ال ي ُِحبُّ ْال ُمس‬
ِ ‫يَا بَنِي آ َد َم ُخ ُذوا ِزينَتَ ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َمس ِْج ٍد َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َوال تُس‬ َ
• Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raf [7]:31)
• Maksud ayat di atas, seorang muslim diperintahkan untuk memakai pakaian yang
bersih, rapi, dan tidak berlebihan, terutama ketika akan beribadah atau ke  masjid.
Maksud dari kalimat “Pakaianmu Bersihkanlah” adalah jangan memakai kembali
pakaian yang dipakai dalam berbuat kemaksiatan dan penipuan.
• 8.Perintah menjalankan fitrah
• ،‫ َوِإ ْعفَا ُء اللِّحْ يَ ِة‬،‫ب‬ ِ ‫ قَصُّ ال َّش‬:‫ط َر ِة‬
ِ ‫ار‬ ْ ِ‫ " َع ْش ٌر ِم َن ْالف‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ِ‫ قَا َل َرسُو ُل هللا‬:‫ت‬ ْ َ‫ قَال‬،َ‫َع ْن َعاِئ َشة‬
‫ َوا ْنتِقَاصُ ْال َما ِء " قَا َل‬،‫ق ْال َعانَ ِة‬
ُ ‫ َو َح ْل‬،‫ف اِإْل بِ ِط‬ ِ ‫ َو َغ ْس ُل ْالبَ َر‬،‫ار‬
ُ ‫ َونَ ْت‬،‫اج ِم‬ ِ َ‫ظف‬ ْ ‫ َوقَصُّ اَأْل‬،‫ق ْال َما ِء‬ ُ ‫ َوا ْستِ ْن َشا‬،‫ك‬
ُ ‫َوالس َِّوا‬
‫ يَ ْعنِي‬:‫ " ا ْنتِقَاصُ ْال َما ِء‬:‫ال َو ِكي ٌع‬ َ َ‫ ق‬،ُ‫ضةَ َزا َد قُتَ ْيبَة‬ َ ‫ون ْال َمضْ َم‬ َ ‫يت ْال َعا ِش َرةَ ِإاَّل َأ ْن تَ ُك‬
ُ ‫ َونَ ِس‬: ٌ‫ قَا َل ُمصْ َعب‬:‫َز َك ِريَّا‬
‫ااِل ْستِ ْن َجا َء‬
• Artinya: “Dari Aisya radiyallahu 'anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: "Ada 10 sifat dasar manusia (fitrah): Mencukur kumis, memanjangkan
jenggot, sikat gigi, istinsyaaq (membersihkan hidung dengan menghirup air),
memotong kuku, mencuci persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu
kemaluan, cebok dengan air, dan kumur-kumur".” [Sahih Muslim].
• Beberapa hadits memberi perhatian yang cukup rinci terhadap tata cara ideal bagi
seseorang muslim untuk bersuci. Di dalam hadits tersebut diterangkan mengenai
beberapa hal yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai fitrah bagi umat manusia,
sebagai satu jalan yang menjadi pilihan para nabi, menjadi kesepakatan semua syariat
sekaligus menjadi pegangan bagi orang-orang yang shaleh.
• Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti
ketundukan kita kepada ajaran agama. Khitan merupakan sesuatu yang difithrahkan
untuk manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
•  
•  
•  
• Artinya: “Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. Bersabda: Tuntunan fitrah itu ada lima
(atau: lima dari tuntunan fitrah) yaitu: khitan, mencukur bulu di sekitar kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong (menggunting) kumis”. (HR.
Bukhari Muslim).
• Seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran bahwa khitan mempunyai faedah bagi
kesehatan karena membuang anggota tubuh yang yang menjadi tempat
persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap. Air kencing mengandung
semua unsur tersebut.
• Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan
kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut.
Tujuan dan Manfaat Personal Hygiene
• 1.Untuk memenuhi prasyarat dalam pelaksaan Ibadah, misalnya sholat.
• Seperti yang sudah diketahui secara luas bahwa pelaksanaan sholat yang
sah memerlukan berbagai kondisi yang berkaitan dengan kebersihan diri,
misalnya badan dan pakaian yang digunakan harus suci; bebas dari najis
maupun hadast. Mengenai cara membersihkannya pun memiliki cara dan
tekniknya memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah beberapa hadist yang
berkaitan dengan personal hygiene:
• "Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci."(HR. Muslim dan
selainnya). Dan sabda Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, "Allah tidak akan
menerima shalat orang yang berhadats hingga dia berwudlu`."
(Muttafaqun 'alaih)
• Allah mengharamkan makan najis:
‫ون َم ْيتَةً َأ ْو َد ًما َم ْسفُوحًا َأ ْو لَحْ َم‬
َ ‫ط َع ُمهُ ِإاَّل َأ ْن يَ ُك‬ ِ ‫• {قُلْ اَل َأ ِج ُد فِي َما ُأ‬
ْ َ‫وح َي ِإلَ َّي ُم َح َّر ًما َعلَى طَا ِع ٍم ي‬
]145 :‫يرفَِإنَّهُ ِرجْ س} [األنعام‬ ٍ ‫ِخ ْن ِز‬
• Artinya: Katakanlah "Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan
kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi - Karena Sesungguhnya semua itu kotor – “. [Al-
An’am:145]
• 2.Untuk mendapatkan pahala karena telah melaksanakan kewajiban
maupun sunnah.
• Dari Aisyah r.a, Rosululloh SAW bersabda : Islam itu agama yang bersih,
maka hendaknya kamu menjadi orang yang bersih, sesungguhnya tidak
akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (H.R.Tobroni)

a.Mengenai kebersihan pakaian

• "Dan pakaianmu, maka sucikanlah." (Al-Muddatstsir:4)

• Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

• Artinya: "Bersucilah dari kencing, sebab kebanyakan adzab kubur


disebabkan olehnya."
b.Kebersihan Badan
• Bersihkanlah badan maka Allah akan membersihkan kamu. Maka sesungguhnya
tidak ada seorang ‘abdi (muslim) yang tidur dalam keadaan bersih/suci kecuali
tidur bersamanya, pada rambut-rambutnya, malaikat yang tidak ada henti-
hentinya mendoa. Ya Allah ampunilah, abdimu ini karena sesungguhnya ia tidur
dalam keadaan suci/bersih. (HR Thabrani, Ibnu Hibban).

c..Kebersihan sebelum tidur


• Tidak ada seorang Muslim yang tidur dalam keadaan suci/bersih kemudian ia
bangun (shalat malam) memohon kepada. Allah akan kebaikan di dunia dan di
akhirat. kecuali Allah memberikannya kepada orang tersebut (HR Abu Dawud).
Nabi mewariskan doa untuk selalu bersih Ya Allah bersihkanlah aku dengan
salju dan embun dan dengan air yang sejuk (HR Muslim).
• Allah mencintai orang-orang yang bersih:
]108 :‫ُّون َأ ْن يَتَطَهَّرُوا َوهَّللا ُ يُ ِحبُّ ْال ُمطَّه ِِّرين} [التوبة‬
َ ‫• {فِي ِه ِر َجا ٌل يُ ِحب‬
• Artinya: “Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang suka membersihkan
diri.dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” [At-
Taubah:108]
 
3.Untuk mendapatkan berbagai hal positif
Misalnya kesehatan dan penampilan yang baik. Berbagai ayat dan hadist yang berkaitan
dengan kebersihan, meskipun beberapa berkaitan dengan pelaksanaan Ibadah namun sudah
tidak dapat dipungkiri memberikan dampak postif bagi kesehatan dan penampilan. Salah satu
contohnya adalah hadist berikut:
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andai aku tidak khawatir akan
memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi)
Dalam hadist di atas diketahui bahwa bersiwak (menyikat gigi) merupakan hal yang
disunnahkan. Dalam faktanya menggosok gigi jelas menjaga kesehatan gigi serta
meningkatkan penampilan.
 
Hygiene Lingkungan

• Kebersihan yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran pada tempat-
tempat yang kotor (Sa’di, 2008:3). Kebersihan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di lingkungan sekitar. Kebersihan
lingkungan sangat mudah dilakukan yaitu, dengan cara menyapu, mengepel lantai,
menguras bak kamar mandi, mencuci peralatan masak dan membuang sampah pada
tempatnya.
• Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama terwujudnya hidup yang bersih,
sehat, dan nyaman. Terhindar dari berbagai macam penyakit sangat diinginkan oleh setiap
orang. Istilah lingkungan, sebagai ungkapan singkat dari lingkungan hidup merupakan alih
bahasa dari istilah asing environment (Inggris) dan al-bi‟ah (Arab). Ilmu yang mengkaji
tentang lingkungan hidup ini disebut ekologi.
• Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar baik berupa
benda hidup, benda mati, benda nyata atau abstrak, termasuk
manusia serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi
diantara elemen-elemen yang ada di alam. Menurut Otto
Soemarwoto, lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi
yang ada dalam ruang yang kita tempati yang memengaruhi
kehidupan kita. Jadi ilmu lingkungan hidup adalah ilmu yang
mempelajari tentang kenyataan lingkungan hidup, dan bagaimana
mengelolanya untuk menjaga kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
• Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup, lingkungan didefinisikan sebagai
suatu kesatuan ruang dengan benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Secara sederhana, lingkungan
manusia didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri.
• Yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan yaitu kajian yang mempelajari
hubungan interaktif antara sekelompok manusia dan berbagai perubahan komponen
lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Kesehatan lingkungan juga dapat disebut dengan suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimal sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status
kesehatan yang optimal pula. Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia (HAKLI), kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang
mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia. Kesehatan lingkungan termasuk dalam upaya pencegahan primer yang
dimaksudkan untuk menghambat perkembangbiakan, penularan, dan faktor risiko
yang berhubungan dengan penyakit.
• Ruang lingkup kesehatan lingkungan mencakup perumahan, pembuangan kotoran
manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air
limbah, dan sanitasi tempat-tempat umum.
• Maka dapat disimpulkan bahwa kebersihan dan kesehatan lingkungan yaitu upaya
menciptakan atau mewujudkan suatu lingkungan yang bersih dan sehat yang
berlandaskan pada etika lingkungan sehingga dapat mendukung kehidupan manusia.
Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan cara yang lebih efektif
dalam mencegah timbulnya berbagai penyakit daripada mencegah atau
memberantas suatu penyakit yang telah berkembang menjadi wabah.
•  
Hygiene Lingkungan Dalam Pandangan Islam
• Islam merupakan akidah pertama, bahkan norma ilmiah pertama yang
memperkenalkan dan memerintahkan prinsip kebersihan yang
diidentikkan dengan bersuci (tahārah). Salah satu cara yang dianjurkan
oleh Islam dalam memelihara kesehatan adalah menjaga kebersihan.
Sikap Islam terhadap kebersihan sangat jelas dan didalamnya terkandung
nilai ibadah kepada Allah swt. Sesungguhnya kitab-kitab syariat Islam
selalu diawali dengan bab al-tahārah (bersuci), yang merupakan kunci
ibadah sehari-hari. Sebagai contoh salat seorang muslim tidak sah jika
tidak suci dari hadas, karena kebersihan (kesucian) pakaian, badan dan
tempat dari najis merupakan salah satu syarat sahnya shalat.
• Kebersihan dalam Islam dapat disebut dengan “thaharah” yang berarti
sesuci. Suci dari hadas kecil maupun hadas besar dan juga suci dari najis.
Kebersihan dalam Islam sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw karena
dengan melakukan kebersihan akan terhindar dari beberapa penyakit
yang menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu khususnya dalam
melakukan Ibadah. Seperti halnya jika hendak melaksanakan shalat maka
pertama yang diperhatikan adalah bersuci terlebih dahulu baik dari
badan, pakaian maupun tempat.
• Kata bersih sering digunakan untuk menyatakan keadaan lahiriah suatu benda,
seperti air bersih, lingkungan bersih, rumah bersih dan lain sebagainya. Terkadang
bersih juga digunakan untuk ungkapan sifat batiniah seperti jiwa suci. Dalam
membahas perkara kebersihan dalam agama Islam digunakan tiga macam istilah,
yaitu:
• 1. Nazāfah (nazīf) secara bahasa yaitu kebersihan lawan dari kata kotor. Berasal
dari kata Nazufa-yanzufu-nazāfatan. Nazāfah yaitu kebersihan tingkat pertama,
yang meliputi bersih dari kotoran dan noda secara lahiriah, dengan alat
pembersihnya benda yang bersih, antara lain air.
• 2. Tahārah secara bahasa yaitu menyucikan atau membersihkan. Berasal dari kata
Tahara-yathuru-tuhran wa tahāratan. Tahārah mengandung pengertian yang lebih
luas yakni meliputi kebersihan lahiriah dan batiniah, sedangkan nazāfah hanya
menitik beratkan pada kebersihan lahiriah saja. Pada kitab-kitab klasik khusunya
bab al-tahārah biasanya disandingkan dengan bab al-najasah yang selanjutnya
juga dibahas masalah air dan tanah, wudhu dan mandi, tayamum dan lainnya.
Namun demikian, ketika Allah, menerangkan tentang penggunaan air untuk
tahārah (mensucikan) disandingkan pula dengan kesucian secara maknawiah,
dimaksud dengan maknawiah karena kesucian dari hadas, baik hadas besar
maupun hadas kecil, sehingga dapat melaksanan ibadah, seperti salat dan tawaf.
• lahiriah saja. Pada kitab-kitab klasik khusunya bab al-tahārah biasanya
disandingkan dengan bab al-najasah yang selanjutnya juga dibahas masalah
air dan tanah, wudhu dan mandi, tayamum dan lainnya. Namun demikian,
ketika Allah, menerangkan tentang penggunaan air untuk tahārah
(mensucikan) disandingkan pula dengan kesucian secara maknawiah,
dimaksud dengan maknawiah karena kesucian dari hadas, baik hadas besar
maupun hadas kecil, sehingga dapat melaksanan ibadah, seperti salat dan
tawaf.

• 3. Tazkiyah secara bahasa yaitu tumbuh atau membersihkan, berasal dari


kata zakka-yuzakki-tazkiyah. Tazkiyah mengandung arti ganda, yaitu
membersihkan diri dari sifat-sifat (perbuatan) tercela dan menumbuhkan
serta memperbaiki jiwa dengan sifat-sifat terpuji. Kata Tazkiyah juga
digunakan untuk mengungkapkan aspek kebersihan harta dan jiwa. Sebagai
contoh, ungkapan Allah dalam al-Qur’an ketika menyebut zakat yang seakar
dengan tazkiyah, memang maksudnya untuk membersihkan harta,
sehingga harta yang dizakati adalah bersih dan yang tidak dizakati dinilai
kotor.
• Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap
ramah lngkungan. Sikap ramah lingkungan yang diajarkan oleh agama
Islam kepada manusia dapat dirinci sebagai berikut :
• Agar Manusia Menjadi Pelaku Aktif dalam Mengolah Lingkungan serta
Melestarikannya
• Di dalam Al-Quran surat Ar Ruum ayat 9 Allah SWT berfirman :

• Artinya : “Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi


dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang
sebelum mereka. orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri)
dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak
dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka
rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah
sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang
berlaku zalim kepada diri sendiri.“
• Pesan yang dapat diambil dari surat Ar Ruum ayat 9 di atas adalah agar manusia
tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang dikhawatirkan
terjadinya kerusakan serta kepunahan sumber daya alam, sehingga tidak
memberikan sisa sedikitpun untuk generasi mendatang. Untuk itu Islam
mewajibkan agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah lingkungan serta
melestarikannya. Mengolah serta melestarikan lingkungan tercermin secara
sederhana dari tempat tinggal (rumah) seorang muslim.

• Rasulullah SAW menegaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh


Thabrani: Dari Abu Hurairah: “Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang
mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas prinsip
kebersihan. Dan tidak akan masuk surga, kecuali orang-orang yang bersih” (HR.
Thabrani). Dari Hadits di atas memberikan pengertian bahwa manusia tidak boleh
kikir untuk membiayai diri dan lingkungan secara wajar untuk menjaga kebersihan
agar kesehatan diri dan keluarga/masyarakat kita terpelihara. Demikian pula,
mengusahakan penghijauan di sekitar tempat tinggal dengan menanamkan
pepohonan yang bermanfaat untuk kepentingan ekonomi dan kesehatan,
disamping juga dapat memelihara peredaran udara yang kita hisap agar selalu
bersih, bebas dari pencemaran. Dalam sebuah Hadits disebutkan : “Tiga hal yang
menjernihkan pandangan, yaitu menyaksikan pandangan pada yang hijau lagi asri,
dan pada air yang mengalir serta pada wajah yang rupawan” (HR. Ahmad).
• B.Agar manusia tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan
• Manusia merupakan agen utama perusak lingkungan. Dengan bertambahnya
populasi manusia, maka perubahan lingkungan yang berimbas kepada
kerusakan lingkungan sulit untuk dihindarkan. Selain bertambah dalam
jumlah, aktivitas manusia juga bertambah cepat dengan diciptakannya
teknologi yang mampu mempercepat kerja dan memperbesar hasil.
Pertambahan kecepatan aktivitas tersebut ternyata sekaligus mempercepat
proses kerusakan lingkungan pula. Di dalam surat Ar Ruum ayat 41 Allah SWT
memperingatkan bahwa terjadinya kerusakan di darat dan di laut akibat ulah
manusia.

• Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).”
• Dan di dalam Q.S Al A’raf ayat 56 yang berbunyi :

• Artinya : “Dan janganlah kamu membuat kerusakan


di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
• Serta dalam Q.S Al Qashash ayat 77 menjelaskan sebagai
berikut :

• Artinya : “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan


Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
• Ketiga firman Allah SWT ini menekankan agar manusia berlaku ramah
terhadap lingkungan (environmental friendly) dan tidak berbuat kerusakan di
muka bumi ini. Di dalam Hadits lainnya ditambah dengan membuang hajat di
tempat sumber air. Dari keterangan di atas, jelaslah aturan-aturan agama
Islam yang menganjurkan untuk menjaga kebersihan dan lingkungan. Semua
larangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah agar tidak mencelakakan
orang lain, sehingga terhindar dari musibah yang menimpahnya. Islam
memberikan panduan yang cukup jelas bahwa sumber daya alam merupakan
daya dukung bagi kehidupan manusia, sebab fakta spritual menunjukkan
bahwa terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, serta bencana alam
lainnya lebih banyak didominasi oleh aktifitas manusia. Allah SWT telah
memberikan fasilitas daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia.

• Agar Manusia Selalu Membiasakan Diri Bersikap Ramah Terhadap Lingkungan


• Allah SWT berfirman dalam Q.S Huud ayat 117 :

• Artinya : “Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri


secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.”
• Fakta yang terjadi selama ini membuktikan bahwa Surat Huud ayat 117 benar-benar
terbukti. Perhatikan bencana alam banjir di Jakarta, tanah longsor yang di daerah-
daerah di Jawa Tengah, tumpukan sampah dimana-mana, polusi udara yang tidak
terkendali, serta bencana alam di daerah atau di negara lain membuktikan bahwa
Allah tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, melainkan penduduknya
terdiri dari orang-orang yang tidak berbuat kebaikan terhadap lingkungan. Dengan
adanya kepedulian terhadap lingkungan memberikan dua pahala sekaligus, yakni
pahala surga dunia berupa hidup bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih,
indah dan hijau, dan pahala surga akhirat kelak di kemudian hari. Untuk mendapatkan
dua pahala tersebut seorang manusia harus peduli terhadap lingkungan, apalagi
manusia telah diangkat oleh Allah sebagai khalifah. Hal ini dapat dilihat pada surat Al-
Baqarah ayat 30.

• Artinya :” Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya


Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui."
Kebersihan sangat diperhatikan dalam Islam baik secara fisik
maupun jiwa, baik secara tampak maupun tidak tampak.
Dianjurkan pula agar memelihara dan menjaga sekeliling
lingkungan dari kotoran agar tetap bersih. Kebersihan sangat
erat hubungannya dengan kesehatan. Karenanya dengan
kebersihan dan kesehatan dapat terwujud individu dan
masyarakat yang sehat jasmani, rohani, dan sosial, sehingga
mampu menjadi umat pilihan dan khalifah Allah untuk
memakmurkan bumi. Kesehatan merupakan salah satu rahmat
dan karunia Allah yang sangat besar yang diberikan kepada
umat manusia, karena kesehatan adalah modal pertama dan
utama dalam kehidupan manusia. Tanpa kesehatan manusia
tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugas serta
kewajibannya yang menyangkut kepentingan diri sendiri,
keluarga dan masyarakat maupun tugas dan kewajiban
melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
• Manfaat Hygiene Lingkungan

• Lingkungan secara bahasa yunani yaitu oikos artinya habitat tempat tinggal atau
rumah tempat tinggal. Secara istilah lingkungan berarti suatu tempat tinggal seluruh
alam semesta sehingga terjadi hubungan timbal balik atau interaksi. (Asdiqoh, 2011 :
3). Lingkungan merupakan tempat seluruh ekosistem atau habitat yang dapat
berhubungan timbal balik antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Lingkungan
terdiri dari dua golongan, yaitu lingkungan biotik (hidup) dan abiotik (benda mati).
• Tempat yang kotor akan menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, kita semua
perlu memahami manfaat kebersihan. Terlebih anak-anak juga perlu diajarkan untuk
mencintai lingkungannya, dimulai dari hal-hal yang kecil, seperti membuang sampah
pada tempatnya, tidak menginjak tanaman seenaknya, menanam tanaman,
membersihkan kamar tidur secara teratur dan masih banyak hal-hal kecil yang bisa
diajarakn.
• Kebersihan lingkungan memberikan manfaat bagi lingkungan terhadap tempat, air,
udara, dan sampah. Lingkungan menjadi nyaman untuk ditempati, terhindar dari
berbagai macam penyakit, bebas polusi udara sehingga udara menjadi bersih dan
segar. Air yang bersih akan bermanfaat khususnya untuk air minum, terbebas dari
sampah yang bau, dan menjadikan lingkungan yang hijau sehingga enak dipandang
mata. Selain itu, kebersihan lingkungan dan menjaga lingkungan dapat mencegah
terjadinya bencana-bencana besar yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu
sendiri.
Kesimpulan
• Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau masyarakat yang meliputi
semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara, dan mempertinggi tingkat kesehatan jasmani
maupun rohani baik perorangan maupun kelompok masyarakat. Hygiene bertujuan untuk memberikan
dasar kehidupan yang sehat bagi seluruh aspek kehidupan dalam rangka mempertinggi kesejahteraan
masyarakat.
• Dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang
meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta
kebersihan dan kerapihan pakaiannya.Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama terwujudnya
hidup yang bersih, sehat, dan nyaman. Terhindar dari berbagai macam penyakit sangat diinginkan oleh
setiap orang. Kebersihan dan kesehatan lingkungan yaitu upaya menciptakan atau mewujudkan suatu
lingkungan yang bersih dan sehat yang berlandaskan pada etika lingkungan sehingga dapat mendukung
kehidupan manusia.
• Personal hygiene dalam pandangan islam sesuai dengan Al Quran dan Hadits meliputi (1) Kebersihan
sebagian dari iman, (2) Orang bertaubat dan menjaga kebersihan, (3) Perintah mencuci tangan, (4)
Perintah memotong kuku, (5) Perintah membersihkan gigi, (6) Wudhu, mandi, dan tayyamum, (7)
Mengenakan pakaian yang baik dan bersih, (8) Perintah menjalankan fitrah.
• Hygiene lingkungan dalam pandangan islam sesuai dengan Al Quran dan Hadits meliputi : (1) menjadi
pelaku aktif dalam mengolah lingkungan serta melestarikan, (2) tidak berbuat kerusakan terhadap
lingkungan, (3) selalu membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungan.
• Manfaat personal hygiene adalah (1) untuk memenuhi prasyarat dalam pelaksaan Ibadah, misalnya sholat,
(2) mendapatkan pahala karena telah melaksanakan kewajiban maupun sunnah, (3) mendapatkan
berbagai hal positif.
• Manfaat hygiene lingkungan adalah lingkungan menjadi nyaman untuk ditempati, terhindar dari berbagai
macam penyakit, bebas polusi udara sehingga udara menjadi bersih dan segar.
Saran
• Dari segi hygiene perorangan harus
diperhatikan betul utamanya dalam
pelaksanaan ibadah sholat dan ibadah yang
lainnya, supaya ibadah kita tercatat sebagai
amal solih kita karena jika kita dalam
berthaharah (hygiene personal) salah maka
ibadah kita dapat tidak sah.

Anda mungkin juga menyukai