Anda di halaman 1dari 32

Assalamu’alaikum

Warahmatullahi
Wabarakatuh
Keutamaan Kesucian
Dan
Hidup Bersih
Kelompok 6 :
1. Muhammad Esa Septian
Pengertian Kesucian & Kebersihan

 Kebersihan adalah upaya manusia untuk


memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang
kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.

 Suci (Thahir) adalah keadaan tanpa najis dan


hadast. Seperti tidak terkena najis, bebas dari
dosa, atau bebas dari suatu barang dari mutanajis,
najis dan hadas.
Manfaat Kesucian & Hidup
Bersih

Manusia perlu menjaga kebersihan dan


kesucian diri agar :
1. Sehat
2. Tidak bau
3. Tidak kotor
4. Tidak menyebarkan kotoran
5. Atau menularkan kuman penyakit kepada
orang lain
Kebersihan dan kesucian merupakan
hal yang penting dalam Islam
Buktinya Adalah :
Al-Qur’an Al-Hadist
QS. Al-Baqarah ayat 151 (HR. Muslim) Abi al-Husain Muslim
QS. Al-Baqarah ayat 222 bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim,
(Beirut: Dar al-Kutub al-„Ilmiyah,
QS. Al-Anfal ayat 11
1991), h. 203.
(HR. Tirmizi) Abi „Isa Muhammad
bin 'Isa bin Saurah al-Tirmidzī,
Jami‟ Tirmidzī, (Riyadh: Bait al-
Afkar), h. 449
(HR. Bukhari ) Kitab ke-77 Kitab
pakaian, Bab ke-63 Bab mencukur
kumis.
Al Qur’an :
 QS. Al-Baqarah ayat 151
 QS. Al-Baqarah ayat 222
 QS. Al-Anfal ayat 11
Al-Qur’an :
QS. Al-Baqarah ayat 151 yang artinya:

"Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami


kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara
kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan
mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan
Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.“

Tafsir : Bahwa Allah SWT memberitahu kita semua kalau


Islam itu ada untuk mensucikan diri kita. Maka dari itu, kamu
juga perlu terus mengingat untuk mensucikan diri berarti
kita perlu menjaga kebersihan.
Al-Qur’an :
QS. Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:

"...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang


yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.“

Tafsir :kita diingatkan untuk tetap bersih dan


suci adalah sebagian dari iman. Dengan
mensucikan diri, berarti kita menunjukkan
cinta dan pengabdian kepada Allah SWT.
Al-Qur’an :
QS. Al-Anfal ayat 11 yang artinya:

"(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk


sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah
menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan
kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu
gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu
dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)."

Tafsir : Allah SWT telah memberikan kita hujan dan air


untuk membersihkan diri. Karena itu, kita harus
mengingatkan diri sendiri bahwa air adalah hak istimewa
yang kita dapat sebagai bentuk hadiah dari Allah SWT.
Al-Hadist
(HR. Muslim) Abi al-Husain Muslim bin al-Hajjāj,
Sahīh Muslim, (Beirut: Dar al-Kutub al-„Ilmiyah,
1991), h. 203.
(HR. Tirmizi) Abi „Isa Muhammad bin 'Isa bin
Saurah al-Tirmidzī, Jami‟ Tirmidzī, (Riyadh: Bait
al-Afkar), h. 449
(HR. Bukhari ) Kitab ke-77 Kitab pakaian, Bab ke-63
Bab mencukur kumis.
Al-Hadist :
“Bersuci itu separuh keimanan.” (HR. Muslim)

Tafsir : Bahwa menjaga kebersihan dengan


thaharah atau bersuci adalah sebuah kewajiban.
Hal ini menjadi wajib karena separuh keimanan
adalah bersuci. Jadi apabila kita sebagai umat
beragama Islam ingin menjadi orang beriman
atau mukmin, maka kita harus senantiasa bersuci
guna menjaga kebersihan.
Al-Hadist :
“Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya
Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha
Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang
menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai
keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR.
Tirmizi).

Tafsir : bahwa Allah Swt menyukai hal- hal yang suci. Dimana
hal-hal yang suci ini bukan hanya kesucian dari dalam hati,
tapi juga jasmani setiap manusia. Suci tempat ibadahnya,
suci tubuhnya dari hadas dan najis, karena dengan menjaga
kesuciaan dapat memperlancar dalam mejalankan ibadah dan
juga muamalah.
Al-Hadist :
“Ada 5 macam fitrah, yaitu khitan, mencukur
bulu kemaluan, memotong kumis, memotong
kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari
dan Muslim).

Tafsir :Berkhitan, Memotong bulu kemaluan dll


bertujuan agar kotoran dan bibit penyakit yang
ada disekitarnya dapat dibersihkan.
Dalam membahas perkara
kebersihan dalam agama Islam
digunakan tiga macam istilah, yaitu:

1.Nazāfah
2.Tahārah
3.Tazkiyah
1. Nazāfah (nazīf) secara bahasa yaitu kebersihan lawan dari
kata kotor. Berasal dari kata Nazufa-yanzufu-nazāfatan.
Nazāfah yaitu kebersihan tingkat pertama, yang meliputi
bersih dari kotoran dan noda secara lahiriah dengan alat
pembersihnya benda yang bersih, antara lain air.
2.Tahārah secara bahasa yaitu menyucikan atau
membersihkan. Berasal dari kata Tahara-yathuru-tuhran wa
tahāratan.

Tahārah mengandung pengertian yang lebih luas yakni


meliputi kebersihan lahiriah dan batiniah, sedangkan
nazāfah hanya menitik beratkan pada kebersihan lahiriah
saja.

Pada kitab-kitab klasik khusunya bab al-tahārah biasanya


disandingkan dengan bab al-najasah yang selanjutnya juga
dibahas masalah air dan tanah, wudhu dan mandi, tayamum
dan lainnya.
Namun demikian, ketika Allah, menerangkan tentang
penggunaan air untuk tahārah (mensucikan) disandingkan
pula dengan kesucian secara maknawiah, dimaksud dengan
maknawiah karena kesucian dari hadas, baik hadas besar
maupun hadas
kecil, sehingga dapat melaksanan ibadah, seperti salat dan
tawaf.
3. Tazkiyah secara bahasa yaitu tumbuh atau membersihkan,
berasal dari kata zakka-yuzakki-tazkiyah. Tazkiyah
mengandung arti ganda, yaitu membersihkan diri dari
sifat-sifat (perbuatan) tercela dan menumbuhkan serta
memperbaiki jiwa dengan sifat-sifat terpuji.

Kata Tazkiyah juga digunakan untuk mengungkapkan aspek


kebersihan harta dan jiwa. Sebagai contoh, ungkapan Allah
dalam al-Qur‟an ketika menyebut zakat yang seakar
dengan tazkiyah, memang maksudnya untuk membersihkan
harta, sehingga harta yang dizakati adalah bersih dan yang
tidak dizakati dinilai kotor.
Hal-hal yang harus dilakukan
dalam menjaga dan membiasakan
hidup bersih
yaitu :
1. Kebersihan lahiriyah
*Kebersihan badan
Meliputi kulit, rambut, kuku, mulut, gigi, dan telinga. Agar kulit
menjadi bersih dan sehat maka kita bersihkan dengan cara
mandi.

*Kebersihan Pakaian
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia yang mempunyai
fungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh dari panas
dan dingin. Karena pakaian selalu melekat pada tubuh kita
maka kebersihan pakaian harus kita jaga dengan cara dicuci
dengan air yang suci dan mensucikan.
* Kebersihan makanan
Agar makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat memberi
manfaat bagi tubuh maka perlu diperhatikan tentang
kebersihannya baik secara lahir maupun hakikat asal makanan
itu. Makan dan minumlah yang halal dan thayyiban.

* Tempat tinggal
Agar kita merasa nyaman dan kerasan tinggal di dalamnya maka
rumah harus dijaga dan dirawat.

* Tempat Ibadah
Allah SWT menciptakan manusia tidak lain adalah untuk
beribadah kepada-Nya. Maka tempat yang kita gunakan untuk
beribadah harus dijaga kesuciannya dari najis.
* Tempat belajar
Sekolah sebagai tempat belajar dan mengajar harus mendapat
perhatian yang serius tentang kebersihan, kenyamanan, dan
keindahannya untuk proses pembelajaran. Sebab kelas yang
bersih dan indah akan menjadikan kegiatan pembelajaran yang
nyaman.

* Tempat umum
Tempat umum yang melayani kepentingan masyarakat seperti
rumah sakit, terminal bus, dll. Harus mendapatkan perhatian
yang serius tentang kebersihannya, seperti :
1. Mengangkat tenaga khusus yang mengurus kebersihan.
2. Mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan.
Kebersihan bathiniyah
Hati yang dipenuhi dengan niat dan pikiran yang buruk akan
melahirkan sikap dan perbuatan yang buruk. Untuk menjaga
kebersihan hati kita harus selalu mengingat Allah SWT dan rajin
berdo’a kepadanya.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan
sifat-sifat ria, takabur, sombong, dengki, iri,
dll.
Yaitu :
1. Bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT
(Taubat Nasuha).
2. Membaca Istigfar.
3. Menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi
lagi perbuatannya yang buruk.
4. Berusaha mengganti dengan perbuatan yang baik dan
terpuji.
5. Minta maaf kepada yang bersangkutan apabila mempunyai
salah sekecil apapun kepada orang lain.
Hal-hal yang harus dilakukan
dalam menjaga dan
membiasakan kesucian
1. Mensucikan najis
Islam tidak memperkenankan pemeluknya untuk menyembah
Allah SWT, bila tubuh atau pakaiannya terkena najis. Cara yang
diajarkan untuk mensucikan atau menghilangkan najis yaitu :
mencuci, mengelap, menggosok, mengesetkan, hingga
menggubah suatu wujud benda.
2. Mandi Janabah
Mandi janabah disyariatkan dalam Islam. Yang hukumnya wajib
karena seseorang berhadast besar atau berjanabah, sedangkan
yang sunnah biasanya karena menghadapi momen tertentu. Bila
dalam keadaan janabah maka mandilah.
3. Wudhu’
Selain ada syariat mandi, Islam juga mensyariatkan wudhu’,
yang frekuensinya malah lebih sering dari mandi. Hal itu karena
seorang muslim disyariatkan berwudhu sehari lima kali, pada
setiap akan mengerjakan shalat.
Perbedaan Najis, Kotor,
dan Hadast
1. Najis : Menurut bahasa artinya kotoran, sedangkan menurut istilah
syara’ yaitu suatu bentuk kotoran yang dapat mencegah sahnya
mengerjakan suatu ibadah seperti sholat, thawaf, dan sebagainya.

2. Kotor : Sesuatu yang kotor belum tentu najis. Contohnya debu.

3.Hadats : Adalah suatu kejadian atau perbuatan yang menyebabkkan


seseorang secara hokum kotor dan harus disucikan saat akan
melakukan ibadah madhah, seperti sholat dan thawaf. “bersuci dari
hadats” berarti menyuciikan badan dari hadats besar maupun dari
hadats kecil dengan cara tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat
islam.
Kesimpulan
* Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar umatnya
senantiasa hidup bersih lahir dan batin. Bersih lahir
yaitu bersih badan, bersih pakaian, bersih tempat
tinggal (rumah), dan bersih lingkungan disekitarnya
secara luas. Bersih batin yaitu hatinya bersih,
bebas dari rasa dengki, iri, benci, dendam, sikap
bermusuhan, menyakiti orang lain, dan menindas
orang lain. Orang yang bersih hatinya ditampilkan
dengan perilaku yang baik, berkata sopan dan
santun, perilaku sehari-harinya menyenangkan.
* Muslim yang baik menampilkan ajaran kebersihan ini dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, orang islam harus
tampil bersih, rumahnya bersih, tempat ibadahnya bersih,
lingkungan sekitarnya bersih, perkataannya sopan santun, dan
perilaku sehari-harinya menyenangkan.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi
Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai