Anda di halaman 1dari 17

STUDENT PROJECT

ACTIVE WRITING

SGD KU A-09
Disusun oleh :
Elionardo Pangkahila

(1602511184)

Ni Nyoman Arista Febrianti

(1602511187)

Luh Ari Devanita S

(1602511189)

I Gusti Bagus Mulia Agung P

(1602511190)

Ida Bagus Made Mahendra W

(1602511192)

Gede Odi Bayu Dharma Perkasa

(1602511195)

Ida Ayu Krisna Laksmi Utari

(1602511196)

Gusti Ngurah Prana Jagannatha

(1602511202)

I Kadek Prapta Adhi Wibawa

(1602511203)

Ni Wayan Mutiara Warmasari

(1602511204)

I Gede Bayu Adi Pratama

(1602511205)

Gede Anantha Restu Permana

(1602511206)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016

HALAMAN JUDUL

STUDENT PROJECT
ACTIVE WRITING

SGD KU A-09
Disusun oleh :
Elionardo Pangkahila

(1602511184)

Ni Nyoman Arista Febrianti

(1602511187)

Luh Ari Devanita S

(1602511189)

I Gusti Bagus Mulia Agung P

(1602511190)

Ida Bagus Made Mahendra W

(1602511192)

Gede Odi Bayu Dharma Perkasa

(1602511195)

Ida Ayu Krisna Laksmi Utari

(1602511196)

Gusti Ngurah Prana Jagannatha

(1602511202)

I Kadek Prapta Adhi Wibawa

(1602511203)

Ni Wayan Mutiara Warmasari

(1602511204)

I Gede Bayu Adi Pratama

(1602511205)

Gede Anantha Restu Permana

(1602511206)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan
tugas student project berjudul Active Writing ini. Student project ini ditulis guna
memenuhi penugasan pada blok 1 Studium Generale & Humaniora Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2016.
Dalam proses pembuatan student project ini penulis dibantu oleh berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. I. G. A. Sri Darmayani, Sp. OG dan dr. Putu Gede Sudira, Sp. S selaku
penanggungjawab dari blok Studium Generale & Humaniora
2. dr. Putu Cintya DY, MPH selaku fasilitator dari Small Group Disscussion
A-09
3. Serta dosen, teman-teman, dan semua pihak yang membantu dalam proses
penyelesaian student project ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari student project ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan rekomendasi demi
kesempurnaan student project ini. Akhir kata, penulis berharap student project ini
dapat memberi manfaat kepada semua orang.
Om Santih Santih Santih Om
Denpasar, 16 September 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

ii

i
ii
iii
1

2.1 Pengertian Menulis............................................................................


2.2 Tujuan Menulis..................................................................................
2.3 Manfaat Menulis...............................................................................
2.4 Langkah-Langkah Menulis...............................................................
2.5 Faktor yang Menyebabkan Rendahnya Minat Menulis....................
2.6 Dampak Akibat Rendahnya Minat Menulis......................................
2.7 Upaya Meningkatkan Kegiatan Menulis di Kalangan Masyarakat...
2.8 Jenis-Jenis Penulisan.........................................................................
2.8.1 Penulisan Ilmiah......................................................................
2.8.2 Penulisan Non Ilmiah..............................................................
2.9 Plagiatisme........................................................................................
BAB III SIMPULAN
3.1 Simpulan...........................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini, minat menulis masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Hal ini terlihat
dari data yang dipublikasikan oleh Scimago Journal & Country Rank pada tahun 2015 yang
menempatkan peringkat publikasi Indonesia berada pada urutan 49 dari 231 negara di dunia.
Berdasarkan data ini, Indonesia masih berada jauh di bawah negara lain seperti Singapura
yang berada pada peringkat 31 dan Malaysia pada peringkat 23 dunia.1
Rendahnya minat menulis masyarakat Indonesia ini diakibatkan oleh rendahnya minat
baca yang memengaruhi peringkat publikasi negara Indonesia. Masyarakat Indonesia
cenderung malas untuk membaca karena kegiatan membaca kurang dibudayakan di
Indonesia. Membaca dan menulis merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Apabila
masyarakat malas membaca, maka masyarakat akan minim akan informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan tulisan.
Kegiatan menulis sesungguhnya telah diberdayakan pada berbagai kesempatan. Sebagai
salah satu contoh yaitu tugas akhir mahasiswa strata-1 yang diwajibkan untuk membuat
sebuah skripsi sebagai syarat kelulusan. Dengan adanya keharusan ini, maka mau tidak mau
masyarakat

harus

mulai

membudayakan

kegiatan

menulis.

Namun

kenyataannya

keterampilan masyarakat dalam menulis belum sebagaimana yang diharapkan. Terlalu


banyak masyarakat yang tidak produktif dalam menulis atau menghasilkan tulisan namun
kualitas tulisan yang dihasilkan belum memenuhi kualifikasi yang telah dipersyaratkan
sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya pengetahuan dan keterampilan
masyarakat dalam memahami teknik-teknik atau prosedur-prosedur penulisan.2
Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dipahami oleh
masyarakat pada era seperti sekarang ini. Di era sekarang ini, sebagian besar informasi yang
tersebar di masyarakat disebarluaskan dalam bahasa tulis. Hal ini menyebabkan kemampuan
menulis yang baik sudah seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan
seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. 3 Menulis juga dapat diartikan sebagai media
bagi penulis untuk menyatakan kegundahan hatinya agar dapat dipahami oleh pembaca.
Sementara itu, ketika seseorang ingin menulis, setidaknya memperhatikan tiga hal dalam
tulisannya, yaitu : 1) unsur informatif, 2) unsur pendidikan, 3) unsur hiburan. Ketika ketiga

2
unsur itu diperhatikan oleh setiap penulis, maka akan dihasilkan karya tulis yang baik dan
dapat digemari oleh pembaca.3
Dalam dunia pendidikan, menulis sebagai salah satu keterampilan dalam berbahasa
merupakan hal yang sangat penting mengingat menulis merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan menulis mampu melatih peserta didik
dalam menuangkan gagasan secara jelas, logis, sistematis, dan sesuai dengan konteks
sehingga mampu memberi solusi terhadap proses pemecahan suatu masalah. Produk produk
tulisan yang biasanya dihasilkan oleh peserta sebagai hasil kegiatan menulis diantaranya
adalah karya tulis ilmiah, esai, cerpen, dan lain lain.
Mengingat akan pentingnya kegiatan menulis seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka perlu diadakan aktivitas yang mampu menggalakkan kembali kegiatan
menulis menjadi sebuah kebiasaan. Masyarakat hendaknya kembali melihat kegiatan menulis
menjadi suatu kegiatan yang menarik. Aktivitas tersebut diantaranya adalah sosialisasi
kepada masyarakat ataupun lomba lomba yang berkaitan dengan kegiatan menulis. Ketika
kegiatan menulis dilaksanakan secara baik dan komprehensif oleh setiap individu, maka
bukan tidak mungkin Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain, khususnya dalam
bidang kualitas pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Menulis
Menulis memiliki berbagai macam definisi. Menulis merupakan suatu ungkapan ide,
persepsi atau gagasan yang dituangkan menjadi untaian kata-kata.4

Menulis

juga

dapat

diartikan sebagai kegiatan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai media penyampai.5 Menulis tak hanya sekedar memegang pena atau menekan
keyboard computer, tetapi apabila dipahami lagi secara mendalam, terdapat sepuluh hakikat
dasar

dalam

menulis,

yaitu:

mengikat,

mengonstruksi,

menata,

memproduksi,

menggambarkan, menggali, membuang, menjabarkan, mengeluarkan, dan membagikan.6


Menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam
mengemukakan ide, perasaan, dan pemikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain
dengan menggunakan media tulisan.7 Hasil dari kegiatan menulis ini biasa disebut dengan
istilah tulisan atau karangan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama walaupun
ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian berbeda. Istilah
menulis sering dikaitkan dengan proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara itu, istilah
mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis non ilmiah.
2.2 Tujuan Menulis
Manusia melakukan kegiatan menulis karena memiliki tujuan. Banyak alasan untuk
apa orang menulis, berikut adalah beberapa alasan umum mengapa orang-orang melakukan
kegiatan menulis:
1. Menulis adalah modal pokok dalam berkomunikasi
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dikembangkan melalui empat
modal pokok, yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat modal
pokok tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan saling berkaitan satu sama lainnya.
Meskipun menulis adalah salah satu modal yang posisinya berada di baris akhir,
namun setiap modal pokok tersebut harus tetap menjadi kesatuan dengan modal dasar
lainnya secara proporsional atau sesuai dengan porsinya dan berimbang. Untuk
memperoleh keseimbangan tersebut seseorang harus mampu dan mau untuk menulis
sebanyak yang didengar, dibicarakan, dibaca, dan ditulis.
2. Menulis untuk keabadian

4
Menulis dapat membuat gagasan-gagasan penulis pada zaman dahulu masih
dapat dinikmati sampai kapanpun oleh pembacanya. Sebut saja beberapa tokoh yang
karya-karyanya baik berupa tulisan, sajak, pidato, bahkan surat pribadinya tetap
menjadi literatur dan referensi sampai sekarang. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya
adalah Ir. Soekarno, RA Kartini, Ali bin Abi Thalibra, Imam al-Ghazali, Imam
Khomeini, Isaac Newton, Adolf Hitler, Mussolini, Moh. Hatta, Chairil Anwar, Fidel
Castro, Saddam Husein, Kwik Kian Gie.
3. Menulis untuk menata pikiran
Proses penataan pikiran dilakukan saat mematangkan gagasan awal menjadi
sebuah tulisan. Gagasan awal cenderung hanya dapat dimengerti oleh diri penulis
sendiri karena belum melewati proses pematangan secara struktur kalimat dan
komponen bahasa lainnya. Oleh karena itu, apabila seseorang melakukan kegiatan
menulis, maka ia telah melakukan proses penataan pikiran, dalam hal ini adalah
gagasan awal menulis.8
Selain tujuan-tujuan yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa tujuan lain dari
kegiatan menulis. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut
1.
Tujuan penugasan (assignment purpose)
2.
Tujuan altruistik (altruistic purpose)
3.
Tujuan persuasif (persuasive purpose)
4.
Tujuan penerangan (informational purpose)
5.
Tujuan pernyataan diri (self expressive purpose)
6.
Tujuan kreatif (creative purpose)
7.
Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose).9
2.3 Manfaat Menulis
Kegiatan menulis memiliki beberapa manfaat apabila dilakukan dengan benar.
Manfat-manfaat tersebut diantaranya adalah :
1.

Kegiatan menulis adalah sarana untuk menemukan sesuatu, dalam artian dengan
melakukan kegiatan menulis dapat mengangkat ide dan informasi yang ada di alam

2.
3.

4.
5.

6.

bawah sadar pemikiran kita.


Kegiatan menulis dapat memunculkan gagasan baru.
Kegiatan menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan
berbagai konsep atau ide yang kita milki.
Kegiatan menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang.
Kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk berlatih memecahkan beberapa
masalah sekaligus.
Kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memungkinkan kita untuk menjadi
aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi.10

2.4 Langkah-Langkah Menulis

5
Dalam menulis adapun langkah-langkah yang dapat disarankan agar seseorang dapat
menulis dengan baik, mengerti, dan lebih banyak dalam mendapat informasi adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi topik yang menarik (Identify a meaningful writing idea)
Untuk memulai kegiatan menulis, hal pertama yang harus dilakukan yaitu
mengenali dan mempelajari kembali materi-materi yang telah diketahui dan
berpotensi untuk dijadikan sebagai sebuah landasan dalam menulis. Topik yang
dipilih harus mampu menarik minat pembaca untuk mau membaca tulisan yang akan
dibuat dan bermanfaat bagi masyarakat.
2. Menemukan informasi pendukung (Collect plenty of details)
Setelah menemukan topik apa yang akan ditulis, dilanjutkan dengan proses
pengumpulan informasi pendukung topik. Dalam proses pengumpulan informasi ini,
validitas dari sumber informasi menjadi titik perhatian. Informasi-informasi ini dapat
diperoleh dari mana saja, baik dari internet maupun media cetak.
3. Menjaga konsentrasi (Establish a focus)
Dalam menulis, fokus merupakan hal yang sangat penting. Apabila seseorang
kehilangan fokusnya dalam menulis, maka dalam sekejap informasi yang telah
didapat sebelumnya akan hilang sehingga menyebabkan kekaburan dalam proses
penulisan.
4. Menentukan pola penulisan (Choose a pattern of arrangement)
Pola penulisan sering juga disebut dengan kerangka penulisan. Pola ini
digunakan sebagai dasar bagi seorang penulis dalam mengembangkan ide dan
informasi dari topik yang akan ditulis.
5. Menyusun informasi yang telah didapat (Organize your information)
Tahap yang paling penting adalah tahap penyusunan informasi. Pada tahap ini,
seluruh informasi yang telah didapat disusun dengan mengikuti pola penulisan yang
telah ditentukan di tahap sebelumnya.11,12,13
2.5 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Rendahnya Minat Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh masyarakat
mengingat manfaat yang dimilikinya. Namun, pada kenyataannya minat masyarakat
Indonesia untuk menulis tergolong sangat rendah. Rendahnya minat masyarakat untuk
menulis ini didasarkan atas beberapa faktor. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya minat menulis di kalangan masyarakat:
1. Menulis merupakan kegiatan aktif sehingga kurang diminati

6
Kegiatan menulis termasuk kegiatan yang aktif sehingga memerlukan energi,
ruang, dan waktu yang lebih apabila dibandingkan dengan kegiatan membaca.
Menulis merupakan proses penyatuan ide, berbeda dengan membaca yang material
bacaannya telah tersedia. Oleh karena itu, kegiatan menulis menjadi kurang diminati
masyarakat.
2. Rasa khawatir apabila hasil tulisan dinilai kurang baik
Rasa khawatir ini timbul karena ketidakpercayaan masyarakat terhadap
kemampuannya dalam menulis. Masyarakat cenderung beranggapan bahwa
kemampuannya dalam hal menulis masih di bawah orang lain dan tidak memiliki
keyakinan bahwa tulisannya bisa diterima oleh orang banyak. Kekhawatiran yang
diakibatkan karena ketidakpercayaan seseorang terhadap tulisannya ini tentu akan
menghambat daya kreativitas dan kekritisan. Ketidakpercayaan seseorang terhadap
hasil karyanya pun akan menimbulkan tindakan yang tercela yaitu plagiatisme yang
merugikan dirinya dan orang lain.
3. Kesulitan dalam mencari ide karya tulis
Kesulitan dalam mencari ide merupakan masalah tersendiri yang sering kali
timbul ketika seseorang telah memiliki hasrat untuk menulis. Hal ini dapat terjadi jika
seseorang kurang memilki informasi tentang hal yang ingin dikaji atau tidak
mengetahui langkah-langkah maupun kerangka dasar penulisan.
4. Malas Membaca
Menulis dan membaca merupakan dua hal yang berkaitan. Sumber gagasan
dan informasi sebagai bahan tulisan hanya dapat diperoleh dengan membaca.8,12
2.6 Dampak Akibat Rendahnya Minat Menulis
Rendahnya minat menulis di kalangan masyarakat menimbulkan beberapa dampak
yang tergolong negatif. Dampak-dampak yang dapat ditimbulkan akibat rendahnya minat
menulis di kalangan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman terhadap suatu bacaan
Menulis menjadi salah satu upaya dalam memahami suatu bacaan, untuk
memahami suatu bacaan tidak hanya diperlukan membaca tetapi juga diperlukan
penulisan ulang agar dapat memahami secara jelas isi dari bacaan tersebut.
2. Berkurangnya sumber informasi
Pempublikasian suatu karya tulis menjadi salah satu bentuk sumber informasi
oleh pembaca. Berkurangnya minat menulis, maka akan berdampak pada
berkurangnya sumber informasi yang bias didapatkan.
3. Berkurangnya kemampuan penggunaan bahasa

7
Menulis membantu seseorang dalam melatih kemampuan penggunaan bahasa
artinya dengan menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang
tepat dan menggunakannya dengan benar. Rendahnya minat menulis akan berdampak
pada menurunnya kemampuan dan kualitas penggunaan bahasa yang baik dan benar.14
4. Tingkat Publikasi Negara Indonesia Rendah
Dalam menulis, khususnya menulis ilmiah, tingkat publikasi Negara Indonesia
masih berada di tingkat ke 49 dari 231 negara. Peringkat ini berada jauh di bawah
negara Singapura dan Malaysia yang berada pada tingkat ke 31 dan ke 23 dunia.1
2.7 Upaya Meningkatkan Kegiatan Menulis di Kalangan Masyarakat
Saat ini, minat menulis masyarakat mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan
karena kurangnya kreatifitas masyarakat dalam menulis. Untuk meningkatkan kegiatan
menulis di masyarakat maka diperlukan beberapa upaya agar minat menulis masyarakat
semakin bertambah. Upaya-upaya untuk meningkatkan kegiatan menulis di kalangan
masyarakat dapat dijabarkan sebagai berikut
1. Penyediaan sumber bacaan yang baik dan lengkap
Dalam menulis, diperlukan kemampuan dalam penguasaan pembendaharaan
kosakata. Hal ini dapat dilakukan melalui membaca berbagai referensi seperti bukubuku, jurnal, majalah serta bahan bacaan yang memiliki berbagai macam kosakata.
Dengan adanya sumber bacaan yang baik dan lengkap, pembendaharaan kosata kata
akan semakin baik sehingga dapat meningkatkan minat menulis di kalangan
masyarakat.
2. Memfasilitasi masyarakat melalui pelatihan
Penguasaan teknik menulis merupakan salah satu modal utama untuk menulis.
Penguasaan teknik menulis dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu pelatihan
yang mengundang seorang penulis produktif dari beberapa majalah ilmiah populer
untuk memberikan suatu bimbingan dan berbagi pengalaman sehingga memotivasi
penulis lainnya untuk menulis.
3. Pemanfaatan teknologi
Dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang
pesat. Hal ini dapat berdampak positif bagi kita semua dalam upaya meningkatkan
minat menulis. Salah satu peran teknologi, yakni sebagai media untuk mempublikasi
suatu tulisan.15 Melalui kegiatan publikasi karya tulis, penulis akan mendapatkan
suatu kritik dan saran dari pembaca sehingga hal ini dapat dijadikan acuan oleh
penulis dalam memperbaiki karya tulisnya.
4. Pengadaan lomba

8
Pengadaan lomba lomba menulis dapat membantu mengukur sejauh mana
kemampuan penulis dalam membuat suatu karya tulis. Motivasi menulis biasanya
muncul ketika masyarakat membaca pengumuman adanya lomba. Sehingga, semakin
banyaknya lomba menulis yang diadakan maka akan meningkatkan minat menulis di
masyarakat.
5. Membentuk kelompok menulis
Pembentukan kelompok menulis bertujuan sebagai media pertukaran pikiran
antar penulis sehingga dapat meningkatkan minat dan kreatifitas dalam menulis.
Dengan adanya kelompok menulis, para penulis dapat berbagi pengalaman dan
wawasannya antar sesama anggota. Dengan adanya kelompok menulis, para penulis
dapat membahas suatu topik tertentu di masyarakat yang nantinya akan dapat
menghasilkan suatu karya yang akan bermanfaat bagi masyarakat.15
2.8 Jenis-Jenis Penulisan
Menurut jenisnya, hasil dari kegiatan menulis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
penulisan ilmiah dan penulisan non ilmiah.
2.8.1 Penulisan Ilmiah
Penulisan ilmiah merupakan suatu karya tulis yang penyusunannya didasarkan pada
kajian ilmiah. Penulisan ilmiah didasarkan pada fakta umum yang dapat dibuktikan benar
atau tidaknya. Proses penyusunannya diawali dengan penelitian pustaka dan/atau penelitian
lapangan.
Penulisan ilmiah secara umum memiliki tiga karakteristik sebagai berikut:
1. Objektivitas penulis
Seluruh pendapat dan pertimbangan yang ditampilkan pada tulisan
diambil berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan keyakinan semata.
2. Ketelitian ukuran
Penulisan ilmiah sedapat mungkin memperoleh ukuran setelititelitinya. Perbedaan ukuran yang digunakan akan memengaruhi kesimpulan.
3. Tabiat penulisan yang terus menerus menuju kesempurnaan

9
Penulisan ilmiah mempertimbangkan semua fakta secara tepat ke
dalam masalah. Penulisan ilmiah bersifat agresif untuk mencari kesimpulan
dari suatu masalah. Oleh karena itu, penulisan ilmiah bersifat selalu terbuka
untuk fakta terbaru demi tercapainya kesimpulan yang benar.
Penulisan ilmiah merupakan penulisan yang didasarkan atas pengetahuan, sikap dan
cara berpikir ilmiah yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk tulisan dengan cara ilmiah
pula. Oleh karena itu, proses penulisan ilmiah harus mengikuti prosedur penulisan ilmiah
yang berlaku. Proses penulisan secara ilmiah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Memilih topik dan menentukan judul
Pemilihan topik pada penulisan ilmiah dapat dilakukan melalui
pendekatan yang berorientasi pada tiga hal, yaitu masalah, proses, dan
ekspedisi.
2. Menelaah bahan-bahan pustaka
Sumber kepustakaan pada penulisan ilmiah dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer dapat diperoleh
melalui deskripsi langsung atau orang yang benar-benar mengamati suatu
peristiwa atau karangan asli, sedangkan sumber sekunder adalah publikasi
yang ditulis pengarang atau segala jenis ringkasan sumber primer. Contoh dari
sumber primer adalah hasil penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan,
contoh dari sumber sekunder adalah biografi, buku pegangan, dan sebagainya.
3. Menentukan kerangka tulisan
Kerangka tulisan dalam penulisan ilmiah secara umum dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu:
a. Bagian awal : halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar-daftar lain
yang diperlukan
b. Bagian inti : pendahuluan, pembahasan, dan penutup
c. Bagian akhir : daftar rujukan/daftar pustaka

10
Selain proses penulisannya, bahasa dalam penulisan ilmiah pun menjadi poin penting.
Bahasa yang digunakan mengikuti ragam ilmiah sesuai EYD, tidak memuat makna konotatif,
jelas, tidak berlebihan, tidak emosional, mengutamakan penggunaan kalimat pasif, dan
konsisten. Dalam penulisan ilmiah, terdapat empat hal pokok mengenai bahasa, yaitu:
1.

Pemilihan kata hendaknya sesuai dengan tingkat kersemian tulisan (formality)

2.

Penggunaan kata secara tepat

3.

Menghindari kata-kata yang samar atau tidak jelas

4.

Menghilangkan kata-kata yang berlebihan.2

2.8.2 Penulisan Non Ilmiah


Suatu tulisan akan dianggap sebagai karya tulis non lmiah jika dapat menyajikan fakta
umum atau pribadi, sedangkan tidak dengan metoda yang baik dan benar.16 Karenanya, dalam
penulisan karya tulis non ilmiah terdapat banyak jenis metode dalam penulisannya, penulis
diberi kebebasan dalam mengembangkan tulisannya, baik dalam penggunaan bahasa maupun
susunan.3
Dalam memahami dan memproduksi suatu karya tulis non ilmiah, kita harus
mengetahui ciri-cirinya yaitu penyajian lebih bersifat subyektif, mengandung usulan dengan
efek dan kesimpulan yang diharapkan penulis, dan bersifat persusasif.16 Dalam penyajian
suatu karya tulis non ilmiah, penulis lebih banyak menyajikan pandangan terhadap suatu hal
secara subjektif, dimana penulis menyajikan fakta berdasarkan opini maupun pemikiran
sendiri tanpa adanya parameter yang pasti. Adapun jenis-jenis karya tulis non ilmiah, yakni
berita, opini, dan karya sastra.17
2.9 Plagiatisme
Plagiatisme adalah kegiatan penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan
sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan dan pendapat sendiri.
Dalam pengertian lain, plagiatisme juga disebut sebagai perbuatan sengaja atau tidak sengaja
dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit dan nilai untuk suatu karya tulis,
dengan mengutip sebagian atau keseluruhan karya tulis pihak lain yang diakui sebagai karya
tulisnya, tanpa menyebutkan sumber yang memadai. 18 Pelaku plagiatisme disebut dengan
istilah plagiator.

11
Plagiatisme termasuk dalam tindak pidana karena terkait dengan pencurian hak cipta
orang lain. Larangan terhadap tindak plagiatisme di Indonesia secara tegas diatur dalam UU
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 25 dan pasal 70) dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.19
Berdasarkan sejumlah pola dan bagaimana terjadinya, plagiatisme dapat dibedakan
menjadi empat jenis. Keempat jenis plagiatisme tersebut adalah sebagai berikut:
1. Plagiatisme total
Tindakan yang termasuk plagiatisme total adalah penjiplakan dan pencurian
keseluruhan dari suatu karya orang lain kemudian mengklaimnya sebagai karya
sendiri.
2. Plagiatisme parsial
Plagiatisme parsial adalah tindakan plagiatisme yang dilakukan oleh seorang
penulis dengan cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil
karyanya sendiri.
3. Auto-plagiasi (self-plagiarism)
Auto-plagiasi merupakan tindakan plagiatisme yang dilakukan seorang penulis
terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya.
4. Plagiatisme antarbahasa
Plagiatisme antarbahasa yaitu tindakan plagiatisme yang dilakukan seseorang
dengan cara menerjemahkan karya tulis berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
lalu menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil karyanya tanpa menyebut
sumbernya.20

BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Menulis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas untuk merangkai rangkaian huruf
atau kata sebagai wadah dalam menuangkan ide atau gagasan, kemudian disampaikan dengan
menggunakan bahasa tulis kepada pembaca. Penulis dapat mengungkapkan pikiran, perasaan,
pendapat, kehendak dan pengalamannya kepada pihak lain melalui kegiatan menulis.
Kegiatan menulis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penulisan ilmiah dan penulisan non
ilmiah. Manusia melakukan kegiatan menulis karena memiliki tujuan diantaranya sebagai
modal pokok dalam berkomunikasi, mengabdikan isi pikiran, dan belajar menata pikiran.
Apabila kegiatan menulis dilakukan dengan bersungguh-sungguh maka akan memberikan
kontribusi yang positif seperti menemukan suatu ide baru terhadap suatu pemecahan masalah,
melatih kemampuan berorganisasi, dan akan memungkinkan kita untuk menjadi aktif dalam
menggali informasi. Rendahnya minat menulis khususnya di kalangan mahasiswa perlu
mendapat perhatian dari pihak terkait, mengingat banyak dampak negatif yang ditimbulkan
dari rendahnya minat menulis. Rendahnya minat menulis juga dapat memicu berkembangnya
plagiatisme, plagiatisme adalah kegiatan penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat,
dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan dan pendapat
sendiri.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis dapat sampaikan dalam student project ini adalah
sebagai berikut.
3.2.1 Perlu adanya perkembangan terbaru lebih lanjut untuk artikel serta jurnal-jurnal
khususnya mengenai active writing.
3.2.2 Perlu adanya ulasan lebih lanjut mengenai active writing dalam upaya
menumbuhkan minat menulis dikalangan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Tabel

Peringkat

Publikasi

Negara

di

Dunia;

2016

Sep.

Tersedia

di

http://www.scimagojr.com/countryrank.php.
2. Santoso H. Kompetensi Dasar Pustakawan dalam Menulis Karya Ilmiah. Jurnal
Pustakawan Perpustakaan Universitas Negeri Malang. 2011 Apr:.
3. Rosidi I. Menulis Siapa Takut: Panduan bagi Penulis Pemula. 5th ed. Yogyakarta:
Kanisius; 2013. h. 2, 4, 92.
4. Sina PG. The Real Spirit of Learning. 1st ed. Yogyakarta: Gandhawaca, 2015. h. 59.
5. Djaja W. Jembatan Peradaban. Yogyakarta: Pusat Studi Kebudayaan UGM;.
6. Hernowo. Mengikat Makna Update : Membaca dan Menulis yang Memberdayakan.
1st ed. Jakarta: Mizan; 2009.
7. Luwi I. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas; 2011.
8. Damayanti YD. Jangan Takut Menulis. Edisi Revisi. Bandung: Pribumi Mekar; 2007.
9. Siti S. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN; 2011.
10. Arya P, Yanti. Menulis dan Manfaatnya. Jakarta: Pelitaku Sabda; 2014.
11. Kemper D, Meyer V, Rys JV, Sebranek P. Fushion : Integrated Reading and Writing.
1st ed. Boston: Cengage Learning; 2012.
12. Powell BB. Writing: Theory and History of Technology of Civilization. 1st ed.
Chicester: Wiley-Blackwell; 2012.
13. Chaer A. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
14. Alimudin Y. Pembelajaran Menulis. 2009 [diakses tanggal 18 September 2016]
tersedia di:
http://www.academia.edu/download/32165090/PEMBELAJARAN_MENULIS.docx
15. Saleh AR. Peranan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Kegemaran Membaca
dan Menulis Masyarakat. Jurnal Pustakawan Indonesia. 2016 Sep 8;6:h.57-65.
16. Haryanto AG, Ruslijanto H, Mulyono D. Metode Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa. 1st ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2000. h.8
17. Dian S. Menulis Artikel Ilmiah. Yogyakarta. 2011:h. 4-5.
18. Lako A. Plagiarisme Akademik. Semarang. 2012 Jun 25:h. 2-4.
19. Toha R, Budiman M, Armando A. Membangun di Atas Puing Integritas. 1 st ed.
Jakarta: Gerakan UI Bersih; 2012. h. 227.
20. Adi R. Aspek Hukum dalam Penelitian. 1 st ed. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia; 2015. h. 26.

Anda mungkin juga menyukai