NIM : 173308010030
Pengukuran wajah
Melihat hubungan posisi kepala terhadap posisi insisivus sentralis dan jarak dagu ke
hidung.
Relasi Rahang
Papilla incicivum-Insisivus RB
Jarak papilla insisivum ke gigi anterior RB : 4 mm dan ke Insisal edge insisivus RA : 6
mm pada gigi asli Jarak.
Jarak over bite: 0.5 -2 mm
Jarak over jet: 1.2 mm
Bervariasi untuk setiap pasien
Tdk bs digunakan pd kasus resorpsi yg parah
Kesejajaran Linggir
Gaya oklusal pada gigi tiruan mengakibatkan rahang bergerak lebih anterior atau
posterior.
Kehilangan gigi >ridge tidak sejajar (pola rsorpsi RA/RB berbeda) >mandibular lebih
ke depan.
B. Metode Fisiologis
Istirahat Fisiologis
Merupakan indikasi pengukuran DVO >Perbedaan DVI – DVO = Free Way Space >
Jarak antara bite rim atas dan bawah pd saat istirahat fisiologis (2-4mm).
Tidak bisa hanya menggunakan 1 meode ini saja, sebaiknya di gabung dengan
metode yang lain > DVO yg tepat.
Posisi pasien harus relaks, kepala tegak dan tidak terdukung.
Harus mendapatkan posisi DVI yg tepat.
Fonetik
Mengucapkan huruf : Ch, S, J (closest speaking space) > jarak bite rim RA-RB 1 mm.
Kalau jarak >>> : DVO terlalu kecil; kalo gigi berkontak : DVO terlalu besar.
Estetik
Membandingkan kulit bibir dengan kulit wajah diatasnya (seharusnya sama).
Posisi anteroposterior gigi akan mempengaruhi relasi vertikal rahang
>mempengaruhi tonus kulit.
Kontur bibir bergantung dgn struktur intrinsik dan dukungannya. > kontur labial
oklusal rim harus dapat menggantikan struktur dukungan jaringan aslinya
>mensimulasikan posisi gigi anteroposteriordan kontur basis gigitiruan.
Jika profil anterior tidak terdukung , maka estetik akan cenderung untuk
meningkatkan DVO utk mendukung bibir > Tinggi wajah >>>>.
Penelanan
Posisi RB pada saat awal akan menelan akan menjadi panduan DVO > Gigi
berkontak ringan.
Dapat menelan dengan baik lidah menyentuh palatum.
B. Metode Fungsional
1. Teknik Needles-house
Menggunakan oklusal rim dengan 4 jarum metal yang akan membuat jejak apabila mandibular
digerakan.
2. Teknik Patterson
Menggunakan campuran dari plaster dan coburundum yang ditempatkan pada parit yang telah
dibuat pada oklusal rim, pergerakan dari mandibular akan meninggalkan bekas kurva pada
campuran plaster dan coburundum.
C. Metode Static
Metode ini banyak digunakan karena :
Stabil, Lebih mudah dan Dapat diulang- ulang.
Syarat bahan yang digunakan untuk pencatatan RS adalah :
Bahan yang soft / lunak tapi tidak boleh terlalu kental > agar dapat memandu RB ke
posisi sentrik.
Kaku dan kuat untuk mempertahankan hubungan oklusal rim RA-RB dan
mendukung model pada saat penanaman di articulator
Tandai pd oklusal rim RB : tanda sudut mulut kanan – kiri dan 2/3 retromolar pad
kemudian oklusal rim RA dilunakkan dan oklusikan dgn oklusal rim RB
Buat takik berbentuk “V” (Kedalaman 3-4 mm) bilateral MI dan P2 pd oklusal rim RA
dan anterior > tempatkan pd rongga mulut
Buat bentuk ” Box / kotak “ pd oklusal rim RB (2-3 mm) > Masukkan bahan pencatat
pada Box tsb
Posisikan kepala pasien tegak, kepala didukung dan posisi yg nyaman > Menuntun
pasien ke posisi RS dengan menstabilkan Basis RB menggunakan 4 jari sedangkan jari
jempol dan telunjuk menuntun RB ke posisi sentrik
Pastikan pasien dan basis GT tdk bergerak saat bahan setting
Bila menggunakan bahan wax dapat memungkinkan operator untuk memandu RB
membuka dan menutup berulang kali sampai didapat posisi RS yg akurat
Buang bahan pencatat yang berlebih pada saat mengeluarkan bahan pencatat + OR dari
dalam mulut
Pastikan basis posterior tidak berkontak RA-RB
Keakuratan pencatatan hubungan RS diperiksa berulang-ulang sebelum penanaman ke
artikulator
Apabila terjadi kesalahan pencatatan RS , akan terdeteksi pada saat pasang percobaan >
remounting
D.L. Saranda. 2007. Textbook of Complete Denture Prosthodontics: Jaypee Brothers Medical Publisher.
Nallaswamy Deepak. 2003. Textbook of Prosthodontics: Jaypee Brothers Medical Publisher.
Rahn O. Arthur, Ivanhoe R. john, Plummer D. Kevin. 2009. Textbook of Complete Dentures: People’s
Medical Publishing house-USA.