1. Indikasi Alveolektomi:
1. Pada prosesus alveolaris yang dijumpai adanya undercut, cortical plate yang tajam,
dan puncakridge yang tidak teratur sehingga mengganggu proses pembuatan dan
adaptasi gigitiruan.
2. Pada kasus gigi posterior yang tinggal sendiri sering mengalami ekstrusi atau
supra-erupsi. Tulang dan jaringan lunak pendukungnya berkembang berlebihan untuk
mendukung hal tersebut, sehingga bila gigi tersebut dicabut akan terlihat prosesus
alveolaris yang lebih menonjol.
3. Pada kasus pencabutan gigi multiple, apabila setelah pencabutan gigi terdapat sisi
marginal alveolar yang kasar dan tidak beraturan atau jika ridge alveolar tinggi.
4. Pada kasus dengan kelainan eksostosis, torus palatinus maupun torus mandibularis
yang besar yang dapat mengganggu fungsi pengunyahan,estetis, dan pemakaian
gigitiruan.
2. Kontraindikasi Alveolektomi:
1. Pada pasien yang memiliki bentuk prosesus alveolaris yang tidak rata, tetapi tidak
mengganggu adaptasi gigitiruan baik dalam hal pemasangan, retensi maupun
stabilitas.
2. Pada pasien yang memiliki penyakit sistemik yang tidak terkontrol yaitu penyakit
kardiovaskuler, Diabetes Mellitus (DM) dan aterosklerosis.
a. Indikasi:
- Rahang yang perlu direparasi untuk prostetik sbg stabilisasi dan retensidan estetik GT
- Adanya alveolar ridge yang runcing yang dapat menyebabkan protesatidak stabil.
b. Kontraindikasi:
DAPUS:
1. Aditya, G., 1999, Alveoloplasty Sebagai Tindakan Bedah Preprostetik,Bagian Ilmu Penyakit Gigi
dan Mulut, Fakultas Kedokteran UniversitasTrisakti.
2. Tucker. Basic Preprosthetic Surgery in Peterson et al., 1998,Contemporary Oral and
Maxillofacial Surgery. Philadelphia W. B.Saunders Co
3. Stephens W., Preprosthetic Oral and maxillofacial Surgery in Donoff B,1997. Manual of Oral
and Maxillofacial Surgery. St. Louis Mosby