Anda di halaman 1dari 5

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

Disusun Oleh :
Doni Aldi L.Tobing (173308010016)
Herlin Nadia Tumara (173308010017)
Winda Khosasi (173308010018)
Dwi Setya Rini (173308010019)
Evi Sariyanti Pasaribu (173308010020)
Sri Yasa Hsb (173308010021)
Ervina Yulia Siregar (173308010022)
Benarivo Timothy Ginting (173308010023)
Jean Heansem Saragih (173308010024)
M.Ghozi Doohan Manurung (173308010025)
Silvia Giovani (173308010026)
Yohanes Stephen Hutajulu (173308010027)
William Limbong (173308010028)
Fredy Zuardi (173308010029)
Helen Theresia Nauli (173308010030)

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin, rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah berjudul “Otitis Media Supuratif Kronik” ini disusun dengan tujuan
untuk melengkapi tugas pada blok ketujuh semester kedua untuk mata kuliah ilmu
THT. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam proses penyusunan makalah ini. Kami berharap agar makalah yang
telah kami susu ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, 21 Juni 2018


Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................
2.1 ........................................................................................................
2.2 ........................................................................................................
2.3 .........................................................................................................
2.4 ........................................................................................................
BAB 3. PEMBAHASAN .........................................................................
3.1 ........................................................................................................
3.2
3.3 ........................................................................................................
BAB 4. PENUTUP ..................................................................................
4.1 Kesimpulan .....................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah radang kronis mukosa


telinga tengah dengan perforasi membran timpani dengan riwayat keluar sekret
dari telinga tengah lebih dari 2 bulan baik terus menerus maupun hilang timbul,
sifat sekretnya mungkin serous, mukus atau mukopurulen (Soepardi, 2001).
Otitis media supuratif kronik di dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan
istilah congek, teleran atau telinga berair. Kebanyakan penderita OMSK
menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang biasa yang nantinya akan
sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya tidak memberikan rasa sakit kecuali
apabila sudah terjadi komplikasi.

Otitis media supuratif kronik termasuk salah satu masalah kesehatan utama
yang ditemukan pada banyak populasi di dunia, dan merupakan penyebab
morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan. Penyakit ini biasa ditemukan
pada masyarakat kelas menengah ke bawah di negara-negara berkembang, dan
menyebabkan meningkatnya biaya untuk pengobatan. OMSK dapat menyebabkan
gangguan pendengaran sehingga menimbulkan dampak yang serius terutama bagi
anak-anak, karena dapat menimbulkan pengaruh jangka panjang pada komunikasi
anak, perkembangan bahasa, proses pendengaran, psikososial dan perkembangan
kognitif serta kemajuan pendidikan. Prevalensi OMSK di dunia berkisar antara 1
sampai 46 % pada komunitas masyarakat kelas menengah ke bawah di negara-
negara berkembang. Adanya prevalensi OMSK lebih dari 1% pada anak-anak di
suatu komunitas menunjukkan adanya suatu lonjakan penyakit, namun hal ini
dapat diatasi dengan adanya pelayanan kesehatan masyarakat.
Otitis media kronik terjadi secara perlahan-lahan namun dalam jangka waktu yang
lama. Dengan demikian, dalam penanganannya memerlukan suatu kecermatan
dan ketepatan agar dapat dicapai penyembuhan yang maksimal.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosa


kasus?
2. Apa diagnosa dari kasus tersebut?
3. Bagaimana anatomi dari telinga?
4. Apa saja etiologi dari kasus tersebut?
5. Apa saja klasifikasi dari kasus tersebut?
6. Bagaimana patofisiologi dari kasus tersebut?
7. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan dari kasus tersebut?
8. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus tersebut?
9. Bagaimana pencegahan pada kasus tersebut?
10. Bagaimana prognosis pada kasus tersebut?

1.3 Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu memahami apa saja pemeriksaan yang dilakukan


untuk menegakkan diagonosa kasus.
2. Mahasiswa mampu mendiagnosa kasus.
3. Mahasiswa mengetahui anatomi dari telinga.
4. Mahasiswa mengetahui apa saja etiologi dari kasus.
5. Mahasiswa mengetahui apa saja klasifikasi dari kasus.
6. Mahasiswa mengetahui bagaimana patofisiologi dari kasus.
7. Mahasiswa mengetahui apa saja komplikasi yang ditimbulkan.
8. Mahasiswa mampu memahami bagaimana penatalaksanaan dari kasus.
9. Mahasiswa mengetahui bagaimana pencegahan dari kasus.
10. Mahasiswa mengetahui prognosis dari kasus.

Anda mungkin juga menyukai