Disusun Oleh :
Doni Aldi L.Tobing (173308010016)
Herlin Nadia Tumara (173308010017)
Winda Khosasi (173308010018)
Dwi Setya Rini (173308010019)
Evi Sariyanti Pasaribu (173308010020)
Sri Yasa Hsb (173308010021)
Ervina Yulia Siregar (173308010022)
Benarivo Timothy Ginting (173308010023)
Jean Heansem Saragih (173308010024)
M.Ghozi Doohan Manurung (173308010025)
Silvia Giovani (173308010026)
Yohanes Stephen Hutajulu (173308010027)
William Limbong (173308010028)
Fredy Zuardi (173308010029)
Helen Theresia Nauli (173308010030)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin, rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah berjudul “Otitis Media Supuratif Kronik” ini disusun dengan tujuan
untuk melengkapi tugas pada blok ketujuh semester kedua untuk mata kuliah ilmu
THT. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam proses penyusunan makalah ini. Kami berharap agar makalah yang
telah kami susu ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Otitis media supuratif kronik termasuk salah satu masalah kesehatan utama
yang ditemukan pada banyak populasi di dunia, dan merupakan penyebab
morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan. Penyakit ini biasa ditemukan
pada masyarakat kelas menengah ke bawah di negara-negara berkembang, dan
menyebabkan meningkatnya biaya untuk pengobatan. OMSK dapat menyebabkan
gangguan pendengaran sehingga menimbulkan dampak yang serius terutama bagi
anak-anak, karena dapat menimbulkan pengaruh jangka panjang pada komunikasi
anak, perkembangan bahasa, proses pendengaran, psikososial dan perkembangan
kognitif serta kemajuan pendidikan. Prevalensi OMSK di dunia berkisar antara 1
sampai 46 % pada komunitas masyarakat kelas menengah ke bawah di negara-
negara berkembang. Adanya prevalensi OMSK lebih dari 1% pada anak-anak di
suatu komunitas menunjukkan adanya suatu lonjakan penyakit, namun hal ini
dapat diatasi dengan adanya pelayanan kesehatan masyarakat.
Otitis media kronik terjadi secara perlahan-lahan namun dalam jangka waktu yang
lama. Dengan demikian, dalam penanganannya memerlukan suatu kecermatan
dan ketepatan agar dapat dicapai penyembuhan yang maksimal.
1.2 Rumusan Masalah