AKUT (GNA)
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas 2 matakuliah
Keperawatan Anak
yang dibina oleh
1. Ibu Dr. Nurul Pujiastuti, S.Kep,Ns, M.Kes
2. Ibu Hurun Ain,S.Kep., Ns., M.Kep
Kelompok 1
Oleh
Devi Firdaus P. S (P17220194060)
Khamilanisa Nur T (P17220194065)
Nurul Afidah (P17220194061)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah tugas matakuliah Keperawatan Anak berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN ANAK PADA KASUS GANGGUAN GLOMERULO NEFRITIS AKUT
(GNA)”. Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, kami mengucapkan terimakasihkepada :
1. Ibu Dr. Nurul Pujiastuti, S.Kep,Ns, M.Kes dan Ibu Hurun Ain,S.Kep., Ns., M.Kep selaku
dosen pembimbing.
2. Orang tua yang selalu memberikan bantuan dan dorongan baik berupa material dan juga
spiritual.
3. Semua rekan-rekan yang telah membantu dan bekerja sama sehingga tersusun makalah ini.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi sempurnanya makalah. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.
Terima kasih.
Kelompok 1
2
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
1.3 Manfaat Penulisan.......................................................................................................5
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
4
5
1.3 ManfaatPenulisan
Manfaat penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
tentang apa yang dimaksud dengan Glomerulonefritis Akut (GNA), khususnya bagi
mahasiswa agar dapat lebih mudah dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan gangguan sistem perkemihan Glomerulonefritis Akut (GNA)
1. Manfaat klinis
Memberikan gambaran kepada tenaga medis mengenai gangguan sistem perkemihan
Glomerulonefritis Akut (GNA) sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk upaya
promotif dan preventif di masa yang akandatang
2. Manfaat akademis
Menambah pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut.
3. Manfaat masyarakat
1. Pelayanan Kesehatan Memberikan informasi tentang karakteristik penyakit
perkemihan dan pengembangan ilmu kesehatan khususnya ilmu keperawatan anak
dan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat Memberikan informasi pada masyarakat mengenai faktor risiko
penyakit sistem perkemihan pada anak, sehingga masyarakat dapat mengetahui
dan melakukan pencegahan.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Glomerulonefritis adalah gangguan pada ginjal yang ditandai dengan peradangan pada
kapiler glomerulus yang fungsinya sebagai filtrasi cairan tubuh dan sisa-sisa pembuangan
(Suriadi, dkk, 2001). Menurut ngastiyah (2005) Glomerulonefritis Akut (GNA) adalah suatu
reaksi imunologis ginjal terhadap bakteri/virus tertentu. Glomerulonefritis Akut (GNA)
adalah istilah yang secara luas digunakan yang mengacu pada sekelompok penyakit ginjal
dimana inflamasi terjadi di glomerulus (Brunner & Suddarth, 2001).
2.2 ETIOLOGI/PENYEBAB
Hubungan antara GNA dan infeksi streptococcus ini ditemukan pertamakali oleh Lohlein pada
tahun 1907 dengan alasan bahwa
1. Timbulnya GNA setelah terjadinya infeksi skarlatina.
2. Diisolasinya kuman streptococcus beta hemolyticus golongan A.
3. Meningkatnya titer anti streptolisin pada serum pasien.
Antara infeksi bakteri dan timbulnya GNA terdapat masa laten selama lebih kurang 10 hari.
$ari tipe-tipe tersebut diatas tipe 12 dan 25 lebih bersifat nefritogen daripada yang lain.
Mengapa tipe yang satu lebih bersifat nefritogen daripada yang lainnya belum diketahui
dengan jelas.Mungkin faktor iklim atau alergi yang mempengaruhi terjadinya GNA setelah
infeksi dengan kuman Streptococcus. GNA juga dapat disebabkan oleh sifilis, keracunan
(timah hitam tridion), penyakit amiloid, thrombosis vena renalis, purpur anafilaktoid, dan
lupus erimatosis
2.3 TANDA DAN GEJALA KLINIS
Hematuria (urine berwarna merah kecoklat-coklatan)
Proteinuria (protein dalam urine)
Oliguria (keluaran urine berkurang)
Nyeri panggul
Edema, cenderung lebih nyata pada wajah dipagi hari kemudian menyebar ke
abdomen dan ekstermitas di siang hari (edema sedang mungkin tidak terlihat olek
orang yang tidak terlalu mengenal anak)
Timbul gejala Gastrointestinal
Fatigue
Hipertensi terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari pertama dan akan
normal kembali pada minggu pertama
6
7
2.4 PATOFISIOLOGI
Suatu reaksi radang oada glomerulus dengan sebukan lekosit dan poliferasi sel, serta ekudasi
eritrosit, lekosit dan protein plasma dalam ruang Bowman. Gangguan pada glomerulus ginjal
dipertimbangkan sebagai suatu respon imunologi yang terjadi dengan adanya perlawanan anti
bodi dengan mikroorganisme yaitu streptococcus. Reaksi antigen dan antibodi tersebut
membentuk imun kompleks yang menimbulkan respon peradangan yang menyebabkan
kerusakan dinding kapiler dan menjadikan lumen pembukuh darah menjadi mengecil yang
mana akan menurunkan filtrasi glomerulus, insuffisiensi renal dan perubahan permeabilitas
kapiler sehingga molekul yang besar seoerti protein disekresikan dalam urine/proteinuria
2.5 KOMPLIKASI
Komplikasi glomerulonefritis akut :
Oliguri sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari. Terjadi sebagai akibat
berkurangnya filtrasi glomerulus. Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut dengan
uremia, hiperfosfatemia, hiperkalemiadan hidremia. Walaupun oliguria atau
anuria yang lama jarangterdapat pada anak, jika hal ini terjadi diperlukan
peritoneum dialisis(bila perlu).
Ensefalopati hipertensi, merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Terdapat
gejala berupa gangguan penglihatan, pusing,muntah dan kejang-kejang. Hal ini
disebabkan karena spasme pembuluh darah lokal dengan anoksia dan edema otak.
Gangguan sirkulasi berupa dipsneu, ortopneu, terdapat ronki basah, pembesaran
jantung dan meningginya tekanan darah yang bukan saja disebabkan spasme
pembuluh darah tetapi juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma.
jantung dapat membesar dan terjadi gagal jantung akibat hipertensi yang menetap
dan kelainan di miokardium.
Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia disamping sintesis eritropoietik
yang menurun.
Gagal Ginjal akut (GGA)
meninggi. Hematuria makroskopik ditemukan pada 50% penderita, ditemukan juga adanya
albumin, eritrosit leukosit, silinder leokosit dan hialin.
Albumin serum sedikit menurun demikian juga komplemen serum (globulin beta-1C) serta
ureum dan kreatinin darah meningkat. Anemia sering dijumpai pada gagal akut atau gagal
ginjal kronik. Hematuria harus diukur pada semua anak. Sebanyak 90% anak dengan
glomerulonefritis akut menunjukkan peningkatan streptozim dan penurunan komplemen C3.
Kadar C3 biasanya normal kembali dalam waktu 4-8 minggu dan steptozim dalam waktu 4-
6bulan. Uji fungsi ginjal normal pada 50% penderiBiopsi ginjal diperlukan untuk
menegakkan diagnosis penyakit glomerulus, sebelum biopsi dilakukan pengukuran besar
ginjal dan strukturnya untuk memastikan adanya dua buah ginjal dan menyingkirkan
kemungkinan tumor dan kelainan lain yang merupakan indikasi kontra biopsi ginjal.
8
9
2.8.1 PENGKAJIAN
9
10
Keluhan utama : Orang tua An.D membawa An ke rumah sakit karena mengeluh nyeri di
sekitar abdomen dan disertai kencing berdarah
B. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
1) Penyakit-penyakit waktu kecil :-
2) Pernah dirawat di rumah sakit :-
3) Obat-obatan :-
4) Tindakan (misalnya : operasi) : Tidak ada
5) Allergi : Tidak ada
6) Kecelakaan : Tidak ada
7) Imunisasi : Tidak dikaji
V. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh : Orang tua
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Anak Kandung
c. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
d. Pembawaan secara umum : Mudah bersosialisasi
e. Lingkungan rumah : Baik
10
11
11
12
12
13
13
14
Output : 500cc.
IWL : 540 cc/24 jam
Kesimpulan: -
C. Nutrisi:
Kebutuhan kalori : 1600 kkal
Bentuk/jenis nutrisi yang diberikan : makanan semi padat
Cara pemberian : oral
Frekwensi pemberian : 3x /hari
Alergi/Pantangan : Tidak ada
Nafsu makan : Lumayan baik
D. ELIMINASI URINE
Volume urine : Tidak dikaji
Warna : coklat
Frekwensi : kurang lebih 5 kali sehari
Cara BAK (spontan/kateter) : Tidak dikaji
Kelaianan pemenuhan BAK: Tidak dikaji
E. ELIMINASI ALVI
Volume feses : sedikit
Warna feses : kecoklatan
Konsistensi : Tidak dikaji
Frekwensi : 2-3 kali sehari
Darah, lendir dalam feses : darah
F. TIDUR
Jumlah jam tidur dalam 24 jam: 12 jam
Kualitas tidur (sering terbangun, rewel, tidak bisa tidur): sering terbangun
G. PSIKOSOSIAL
Hubungan orangtua dengan anak: Anak kandung
Yang mengasuh : Orangtua
X. TANDA-TANDA VITAL
a. Tekanan Darah : 110/80 x/mnt
b. Denyut Nadi : 98 x/mnt
c. Pernafasan :26 x/mnt
d. Suhu Tubuh :38,8 °C
14
15
Denver
Normal
Suspect
Untestable
(Lampirkan formulir Denver)
C. Pemeriksaan lainnya
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
15
16
3.
16
2.8.3 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNO NAMA &
TUJUAN DAN
SA INTERVEN TANDA
NO KRITERIA RASIONAL
KEPERA SI TANGA
HASIL
WATAN N
1. Nyeri Setelah Kaji - Untuk TTD
akut b/d dilakukan intensitas mengetetah
adanya tindaka nyeri ui
kerusakan keperawatan akut. pemberian
pada selama 1 x 24 Atur oobat
glomerulu jam diharapkan posisi - Untuk
s nyeri kenyaman mengurangi
berkurang : an px. nyeri di
- Px. tdk Memberik sekitar
merasakan an abdomen
nyeri terlihat edukasi - Untuk
ekspresi teknik mengurangi
wajah relaksasi rasa nyeri
tampak kepada - Mempercep
rileks px. at proses
- Skala nyeri apabila penyembuh
1-2 merasaka an .
n nyeri
Kolaboras
i dengan
dengan
dokter
dalam
pemberian
analgetik
2. Intolerans Setelah dilakukan Kaji - Memberika TTD
i aktivitas tindakan faktor n
b/d keperawatan 2 x 24 yang informasite
kelemaha jam diharapkan menimbul ntang
18
18
19
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 KESIMPULAN
Glomerulonefritis Akut (GNA) merupakan keadaan atau manifestasi utama gangguan
sistemik dengan rentang penyakit minimal sampai berat sampai berat. Glomerulonefritis
poststreptokokal Akut (APSGN, acute postsreptococcal Glomerulonefritis) merupakan
penyakit ginjal pasca infeksi yang sering terjadi pada masa kanak-kanak dan merupakan
penyakit yang menyebabkan dapat ditegakan pada sebagian besar kasus. Dapat terjadi
pada setiap tingkatan usia tetapi terutama menyerang anak-anak pada awal usia sekolah
dengan awitan paling sering terjadi pada usia 6–7 tahun. Penyakit ini jarang dijumpai
pada anak–anak usia dibawah 2 tahun. (Donna L wong, 2009)
Glomerulonefritis umumnya disebabkan oleh infeksi, yang sering terjadi pada anak-anak,
seperti infeki traktus respiratorius. Glomerulonefritis dapat terjadi secara epidemik atau
sporadik, paling sering pada anak usia sekolah yang lebih muda, antara 5–8 tahun.
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis sangat yakin masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca sekalian guna dan tujuan untuk memperbaiki kesalahan dan menutupi
kekurangan. Atas partisipasinya ribuan terima kasih kami hanturkan
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Suriadi, dkk. 2001. “Asuhan Keperawatan Anak”. Jakarta: PT. Fajar Luterpratama.
Ngastiyah. 2005.”Perawatan Anak Sakit” . Jakarta: ECG
http://www.aladokter.com/glomerulonefritis
20