DISUSUN OLEH :
8. Mardiangra D 18031070
1. Marchtia Lyora S 18031052
9. Tri Yuda Juniansyah 18031071
2. Helvyora Alda K 18031053
10. Gina Tambunan 18031072
3. Hanaa Nabilla 18031054
11. Tri Zulfiandi 18031079
4. Cut Siti Nurhafizah 18031055
12. Tria Masithoh A 18031089
5. Dian Puspita Sari 18031061
13. Reka Apriliani 18031090
6. Siti Nurasiah 18031064
14. Ayu Pratiwi 18031091
7. Nancy Hidayah Oktari 18031069
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya
sehingga makalah kami ini dapat diselesaikan. Makalah ini sangat diperlukan sebagai bahan
belajar bagi mahasiswa/mahasiswi yang membaca, dan sebagai tugas pelengkap tugas dari
dosen bagi kelompok kami. Kami mengucapkan terimakasih atas terselesaikannya makalah
ini, terutama kepada dosen pembimbing. Makalah ini telah kami buat dengan sebaik-
baiknya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan dan
kelemahan, oleh sebab itu kami minta maaf kepada dosen pembimbing dan pembaca, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah berikutnya.
Kelompok 1B
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2. Tujuan......................................................................................................................4
1.3. Manfaat....................................................................................................................4
BAB IV PENUTUP
3.1. Simpulan .................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi
kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu kesehatan
masyarakat (American PublicHealthAssociation, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus
pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta
kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang dicipakandimana orang bisa menjadi
sehat. Meskipun praktik yang dilakukan berada pada berbagai jenis organisasi dan
masyarakat, semua perawat kesehatan komunitas berfokus pada populasi. Populasi dapat
didefinisikan pada mereka yang hidup pada area geografis yang spesifik (contoh :
tetangga, komunitas, kota atau negara) atau mereka kelompok etnik atau ras khusus yang
mengalami beban berlebihan dari outcome kesehatan yang rendah. (Effendi, F.,
&Makhfudli. 2015).
Perawat kesehatan komunitas bisa bekerja sama dengan komunitas dan populasi
untuk mengurangi resiko kesehatan dan meningkatkan, mempertahankan serta
memperbaiki kembali kesehatan. Perawat kesehatan komunitas melakukan advokasi
pada tingkat sistem untuk merubah kesehatan. Perawat kesehatan komunitas harus
memahami dan menerapkan konsep dari berbagai area. Perawat komunitas juga harus
mengaplikasikan konsep pengorganisasian dan pengembangan komunitas, koordinasi
perawatan, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ilmu kesehatan masyarakat.
(Effendi, F., &Makhfudli. 2015).
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk Memahami dan Mengetahui Asuhan keperawatan Komunitas Pada
Populasi Yang Mengalami Gangguan Jiwa
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk MengetahuiDefinisi Gangguan Jiwa
2. Untuk MengetahuiPenyebab dan Faktor Risiko GangguanJiwa
3. Untuk MengetahuiTanda dan Gejala GangguanJiwa
4. Untuk MengetahuiJenis-jenis GangguanJiwa
5. Untuk MengetahuiPencegahan GangguanJiwa
6. Untuk MengetahuiStrategi Jiwa Masyarakat
7. Untuk MengetahuiAsuhanKeperawatanKomunitasJiwaMasyarakat
1.3. Manfaat
Makalah ini dapat menambah informasi dan wawasan khususnya dibidang keperawatan
komunitas mengenai asuhan keperawatan komunitas pada populasi yang mengalami
gangguan jiwa.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku seseorang yang secara khas
berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distres) atau hendaya (impairment) di dalam
satuatau lebih fungsi yang penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku,
biologik, dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan antara orang itu tetapi
juga dengan masyarakat
Gangguan jiwa merupakan deskripsi sindrom dengan variasi penyebab. Banyak
yang belum diketahui dengan pasti dan perjalanan penyakit tidak selalu bersifat kronis.
Pada umunya ditandai adanya penyimpangan yang fundamental, karakteristik dari pikiran
dan persepsi, serta adanya efek yang tidak wajar atau tumpul (Hanik, 2015).
2.2 Penyebab Gangguan Jiwa
Manusia bereaksi secara keseluruhan-somato-psiko-sosial. Dalam mencari
penyebab gangguan jiwa, unsur ini harus diperhatikan. Gejala gangguan jiwa yang
menonjol adalah unsur psikisnya, tetapi yang sakit dan menderita tetap sebagai manusia
seutuhnya.
1. Faktor somatik (somatogenik), yakni akibat gangguan pada neuroanatomi,
neurofisiologi, dan neurokimia, temasuk tingkat kematangan dan
perkembangan organik, serta faktor pranatal dan perinatal.
2. Faktor psikologik (psikogenik), yang terkait dengan interaksi ibu dan anak,
peranan ayah, persaingan antarsaudara kandung, hubungan dalam keluarga,
pekerjaan, permintaan masyarakat. Selain itu, faktor intelegensi, tingkat
perkembangan emosi, konsep diri, dan pola adaptasi juga akan memengaruhi
kemampuan untuk menghadapi masalah. Apabila keadaan ini kurang baik,
maka dapat mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu, dan rasa bersalah
yang berlebihan.
3. Faktor sosial budaya, yang meliputi faktor kestabilan keluarga, pola mengasuh
anak, tingkat ekonomi, perumahan, dan masalah kelompok minoritas yang
meliputi prasangka, fasilitas kesehatan, dan kesejahteraan yang tidak
memadai, serta pengaruh rasial dan keagamaan. (Hanik, 2015)
2.6 Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah Interaksi yang kompleks antar unsur somati spsikologis dan
sosial budaya.Gejala-gejala ini sebenarnya menandakan dekompensasi proses adaptasi dan
terdapat terutama pada pemikiran perasaan dan perilaku.
Respon emosi dari seseorang sesaat atau ekspersi keluar sebagai pengalaman priba di pasien
dan sebagai respon emosi terhadap kejadian eksternal dan internal.Misalnya :
1. Gembira
2. Senang
3. Cinta
4. Kagum
5. Takut
6. Khawatir
7. Curiga
8. Sedih
9. Marah
10. Depresi dan lain-lainnya.
f. GangguanPersepsi
1. Halusinasi
2. Ilusi
3. Derpersonalisasi
4. Deralisasi
2.4 Jenis – Jenis Gangguan Jiwa
Berikut ini akan diuraikan berbagai jenis gangguan jiwa dan gejala yang ditampakkan
oleh penderitanya.
1. Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi
a. Depresi : seorang yang mengalami depresi biasanya merasa rendah diri, sedih,
marah, atau tidak berharga. Ini merupakan gangguan pada emosi dan hampir setiap
orang pernah mengalaminnya. Dalam kondisi tersebut dikaitkan sebagai suatu reaksi
normal dari suatu peristiwa kehilangan sesuatu onjek yang dicintai, misalnya orang
yang dicintai, harta benda, jabatan, pekerjaan. Tetapi ada waktu tertentu di mana
keadaan depresi mulai mengacaukan kehidupan dan kemudian menimbulkan
berbagai masalah. Contoh, setiap orang pernah merasakan sedih , tetapi hampir
sebagaian besar mampu melaluinya dalam hidup dan perasaan sedih itu hilang.
Kemudian mulai mempengaruhi kehidupan sehari –hari dan membuat seseorang sulit
bekerja atau mengurus anak di rumah. Jika kondisi ini mulai mengnggu kehidupan
dan baru hilang dalam waktu yang lama, maka dapat dipastikan seseorang menderita
gangguan depresi
b. Kecemasan (Ansietas) : merupakan sensasi perasaan takut dan gelisah, yang seperti
halnya depresi, perasaan ini dianggap normal dalam beberapa situasi. Contoh,
seorang siswa yang akan menghadapi ujian dia dapat merasakan gelisa dan tegang,
tetapi iya masih mampu mengatasinya. Sama dengan depresi, kecemasan akan
menjadi suatu penyakit apabila hilang dalam waktu yang lama, yaitu biasanya lebih
dari dua minggu.
Gangguan cemas yang sering terjadi adalah
1) Panik. Ini adalah keadaan ketika kecemasan muncul tiba – tiba dengan
tingkat serangan yang berat, biasanya hanya berlangsung beberapa menit.
2) Fobia. Ini adalah dimana penderitanya merasa takut (sering disertai panik),
hanya pada keadaan tertentu seperti tempat ramai, dalam bis, tempat tertutup,
dan pada situasi sosial tertentu seperti bertemu dengan orang lain.
c. Gangguan Jiwa Berat (Psikosis)
Psikosis menggambarkan suatu derajat keparahan bukan menunjukan gangguan
spesifik, sering disertai disabilitas kognitif fan emosi sehingga kemampuan berfungsi
normal sangat terganggu. Gangguan ini ditandai dengan terjadinya gangguan
perilaku dan pikiran yang aneh atau tidak biasa.
1) Skizofrenia. Ini merupakan gangguan jiwa berat yang biasanya pada usia
dewasa muda. Penderita dapat menjadi agresif atau menarik diri, berbicara
sendiri, atau bicara yang tidak berhubungan ujung dan pangkalnya. Penderita
merasa curiga kepada orang lain dan percaya pada hal – hal yang tidak biasa
seolah – olah pikiran mereka dirasuki kekuatan di luar kendali mereka.
Penderita mungkin mengalami halusinasi seperti mendengar suara –suara
yang tidak dapat didengar oleh orang lain.
2) Gangguan Bipolar. Jenis gangguan biasanya disertai dengan adanya dua
kutub ekstrim yaitu mood yang meningkat (mania) dan mood yang rendah
(depresi). Penyakit ini biasanya muncul pada usia dewasa muda dan dapat
dikenali karena adanya fase manis
d. Gangguan Psikosis Akut. Psikosis akut secara sepintas tampak sama dengan
skizofrenia. Perbedaannya adalah psikosis akut muncul secara tiba –tiba dan
durasinya singkat, karena itu hampir semua penderita psikosis akut ini dampat
sembuh total dalam satu bulan, dan tidak memerlukan pengobatan jangka panjang.
Psikosis akut disebabkan oleh peristiwa berat yang sangat menekan seperti kematian
orang yang dicintai, selain itu penyakit medis atau gangguan pada otak yang berat
dapat juga menyebabkan psikosis, dan kondisi ini disebut Delirium.
e. Gangguan Jiwa pada Lanjut Usia
1) Depresi yang sering disertai dengan rasa kesepian, sakit secara fisik,
ketidakmampuan dan kemiskinan berfikir.
2) Demensia atau pikun yang ditandai dengan gejala
Melakukan hal – hal yang penting seperti nama teman –teman atau
saudara
Tersesat ditempat-tempat yang biasa dikenal
Mudah tersinggung atau mudah marah
Menarik diri atau tampak tertekan
Tertawa dan menangis tanpa sebab
Sulit mengikuti pembicaraan
Berbicara kasar atau tidak masuk akal
Dan tidak tahu hari atau dimana ia berasal saat ini
Ayuningtyas,D. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan
Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1):1-10
Nasriati, R. 2017. Stigma dan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ). Jurnal ilmiah ilmu-ilmu kesehatan, 15(1)
Nihayati, H., E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
Nuryati & Lily, K. (2018). Klasifikasi dan Kodefisika Penyakit dan Masalah Terkait III Anatomi
Fisiologi, Patofisiologi, Terminologi Medis dan Tindakan Pada Sistem Panca Indra, Saraf dan
Mental. Buku Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Kemenkes RI.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI