Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 4B

KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH (KMB)
NAMA KELOMPOK :

GUSTRI FAJRI 17031007


AZIZAH HANIA ELSANDI 18031050
SITI AULIA ELSA 18031058
DIAN PUSPITA SARI 18031061
NANCY HIDAYAH OKTARI 18031069
DWIE SUCI WAHYUNI 18031074
TENGKU ATIKA RAHMANISA 18031077
TRIA MASHITHOH APRILLIA 18031089
RAHMI DEVID NOVELIA PUTRI 18031092
SISTEM PENCERNAAN
ADA BERBAGAI MACAM PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK TERKAIT
PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN

PEMERIKSAAN USG ABDOMEN


FESES

TEST
PERNAFASAN
PEMERIKSAAN FESES
DEFINISI
Pemeriksaan feses merupakan pemeriksaan gold standart yang
dapat dilakukan untuk mendeteksik infeksi STH. Pemeriksaan
dengan bahan feses bertujuan untuk mendeteksi adanya kuman
seperti salmonela, shigella, eschericella coli, staphylococus dll.
Pemeriksaan test feses terdiri 2 :
1. Pemeriksaan lengkap
Merupakan pemeriksaan feses yang terdiri atas pemeriksaan
warna, bau, konsistensi, lendir, daran dll.
2. Pemeriksaan kultur
Pemeriksaan feses melalui biakan dengan cara toucher.
FUNGSI PEMERIKSAAN FESES
Fungsi test feses
1. Kadar natrium dan kalium dan cairan feses : untuk
menghitung osmotik gag.
2. Ph feses : bila >5,6 maka diare tersebut disebabkan
malabsorpsi karbohidrat.
3. Test darah samar : bila positif digolongin diare kronik
inflamatori
4. Pemeriksaan lemak dalam feses : diberika diet lema
100g/hari
INDIKASI PEMERIKSAAN
Dokter akan mempertimbangkan pemeriksaan feses pada kondisi-kondisi
seperti

1. Alergi atau peradangan pada saluran pencernaan. Misalnya, alergi susu


pada bayi.
2. Infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus yang
menyerang saluran cerna.
3. Perdarahan di saluran pencernaan.
4. Mengalami gejala-gejala gangguan saluran cerna, seperti mual, muntah,
perut kembung, nyeri atau kram perut, BAB berlendir, demam, serta diare.
5. Sebagai pemeriksaan penyaring kanker usus besar dengan melihat ada atau
tidaknya darah pada tinja.
6. Gangguan penyerapan gizi atau sindrom malabsorbsi.Membantu dalam
mengidentifikasi penyakit hati, pankreas, atau saluran pencernaan. Dalam
kondisi ini, dokter akan memeriksa enzim pada tinja pasien untuk
memastikan normal atau tidaknya fungsi pankreas.
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tempat penampung atau botol penampung serta
penutupnya
2. Batang lidi kapas sebagai alat untuk mengambil feses atau
spatel steril
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien terkit prosedur yang akan dilakukan
3. Anjurkan untuk buang air besar (bab) lalu ambil feses
melalui lidi kapas yang telah dikeluarkan
4. Setelah selesai, anjurkan untuk membersihkan daerah sekitar
anur, atau tampung bahan dengan spatel steril
5. Masukkan bahan pemeriksaan kedalam wadah yang telah
disediakan atau tempatkan pada wadah steril dan tutup
6. Feses jangan dicampur dengan urin
7. Jangan diberikan barium atau minyak mineral yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri
8. Berikan label nama pasien dan tanggal pengambilan bahan
pemeriksaan pada wadah
USG ABDOMEN
DEFENISI
• USG merupakan suatu diagnosis yang dilakukan diatas
permukaan kulit atau diataa rongga tubuh untuk menghasilkan
suatu ultrasound didalam jaringan.
• Ultrasonografi dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai
kelainan yang ada pada abdomen, otak, kandung kemih,
jantung, ginjal, hepar, uterus, atau pelvis.
• Selain itu, USG juga dapat digunakan untuk membedakan
antara kista dan tumor. Pemeriksaan ultrasound menggunakan
sistem gelombang suara yang menghasilkan gambaran
jaringan yang diperiksa. Pada USG ini tidak ada persiapan
khusus maupun perawatan khusus setelah pemeriksaan.
PERSIAPAN PEM. USG
ABDOMEN
1. lakukan informed consistent
2. Anjurkan untuk puasa makan dan minum 8 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan
USG aorta abdomen, kandung empedu, hepar, limfa dan pankreas
3. Oleskan jeli konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG
4. Transduser dipegang dengan tangan dan gerakan kedepan dan belakang diatas
permukaaan kulit.
5. Lakukan antara 10 sampai 30 menit.
6. Remedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah.
7. Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah masuknya
udara.
8. Pada pemeriksaan obstrektik atau (trimester pertama atau kedua), pelvis, dan ginjal
pasien dianjurkan untuk minum 4 gelas air dan tidak boleh berkemih. Sementara
untuk trimester 3, pemeriksaan pada pasien dilakukan saat kandung kemih kosong.
9. Bila pemeriksaan dilakukan pada otak, lepaskan smua perhiasan dari leher dan jepit
rambut dari kepala.
10. Bila pemeriksaan dilakukan pada jantung, anjurkan untuk bernafas secara perlahan
dan menahan nya setelah respirasi.
INDIKASI PEM. USG
Ada beberapa indikasi pemeriksaan USG pada berbagai kelainan organ tubuh,
antara lain sebagai berikut:
a. Kepala Untuk menilai jaringan otak (pada bayi sampai dengan umur 1
setengah tahun karena fontanel belum menutup)Untuk orang dewasa :
echoencephalographyb
b. Matac. Leher
c. Mammae.
d. Toraksf.
e. Organ abdomen.
f. Kehamilan.
g. Vaskuleri.
h. Muskuloskeletalj.
i. Jantung.
j. Intra operatifl.
k. Building biopsy
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
DEFINISI
• Endoskopi merupakan suatu alat yang digunakan untuk memeriksa
organ di dalam tubuh manusia visual dengan cara mengintip dengan
alat tersebut (rigid/fiber - skop) atau langsung melihat pada layar
monitor (skop Evis), sehingga kelainan yang ada pada organ tersebut
dapat dilihat dengan jelas.
• Pemeriksaan endoskopi merupakan pemeriksaan penunjang yang
memakain alat endoskop-untuk mendiagnosis kelainan-kelainan
organ di dalam tubuh antara lain saluran cerna, saluran kemih,
rongga mulut, rongga abdomen, dan lain-lain.
TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana keadaan bagian dalam saluran cerna(apakah
ada luka, daging tumbuh, kelainan bentuk saluran cerna, dll)
2. Dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan bagian dalam
(biopsy) guna pemeriksaan.
JENIS JENIS PEMERIKSAAN
ENDOSKOPI

• Endoskopi kaku (rigidscope)


• Endoskopi lentur (fiberscope)
• Video endoscope (evis scope)
• Endoskop kapsul (capsul endoscope)
JENIS ENDOSKOPI SISTEM
CERNA ATAS
1. Diagnostic
 Esofagogastrosduodenoskopi dan biopsy
 Jejunoskopi dan biopsy
 Enteroskopi dan biopsy
 Kapsul endoskopi

2. Terapeutik
 Skleroterapi dan ligasi varises esophagus
 Skleroterapi histoacryl varises esophagus
 Hemostatik endoskopi perdarahan non varises : adrenalin + aethoxysclerol, electric
 coagulation, bipolar probe, dll
 Polipektomi polip esophagus-gaster-duodenum
 Endoscopic mucosal resection (EMR)
 Terapi laser utnuk tumor, perdarahan, dll
 Dilatasi esophagus : dengah Busi Hurst atau Svary-Guillard
 Pemasangan stent esophagus
 Pemasangan percutaneous endoscopic gastrostomy (PEG)
 Pemasangan selang makanan/NGT-flocar perendoskopi
INDIKASI PEM. ENDOSKOPI
1. Untuk menerangkan perubahan-perubahan radiologis yang meragukan atau
tidak jelas, atau untuk menentukan dengan lebih pasti atau tepat kelainan
radiologis yang didapatkan pada esophagus, gaster, atau duodenum.
2. Pasien dengan gejala menetap (disfagia, nyeri epigastrium, muntah-muntah)
yang pada pemeriksaan radiologis tidak didapatkan kelainan. Bila
pemeriksaan radiologis menunjukkan atau dicurigai suatu kelainan, misalnya
tukak, keganasan atau obstruksi pada esophagus, indikasi endoskopi yaitu
memastikan lebih lanjut lesi tersebut dan untuk membuat pemeriksaan
fotografi, biopsy, atau sitologi
3. Perdarahan akut saluran cerna bagian atas memerlukan pemeriksaan
endoskopi secepatnya dalam waktu 24 jam untuk mendapatkan diagnosis
sumber perdarahan yang paling tepat
4. Pemeriksaan endoskopi yang berulang-ulang diperlukan untuk memantau
penyembuhan tukak yang jinak pada pasien-pasien dengan tukak yang
dicurgai kemungkinan adanya keganasan (deteksi dini karsinoma lambung)
5. Pada pasien –pasien pasca gastrektomi dengan gejala atau keluhan-keluhan
saluran cerna bagian atas diperlukan pemeriksaan endoskopi karena
intepretasi radiologis biasanya sulit. Iregularitas dari lambung dapat dievaluasi
langsung melalui endoskopi
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Standar persiapan alat pada kegiatan endoskopi diagnostic :
1. Skop sesuai kebutuhan ( gastroskopi, duodenoskopi )
2. Suction pump
3. Printer endoskopi dengan kertasnya
4. Monitor tv
5. Light source
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERSIAPAN PASIEN
Persiapan umum
Psikologis
Memberikan penyuluhan atau bimbingan konseling keperawatan mengenai tujuan, prosedur
dan kemungkinan yang dapat terjadi agar klien dapat membantu kelancaran
pemeriksaan endoskopi
- Administrasi
Mengisi informed consent ditanda tangani oleh klien atau keluarga
Menjelaskan perihal administrasi
Persiapan khusus :
- Endoskopi Saluran cerna bagian atas
1. Puasa, tidak makan dan minum setidaknya 6 jam sebelum tindakan pemeriksaan
2. Endoskopi
3. Gigi palsu dan kacamata harus di lepas selama proses pemeriksaan
4. Sebelum tindakan endoskopi disemprot xylocain 10%
5. Endoskopi saluran cerna bagian bawah
6. Dua hari sebelum pemeriksaan dianjurkan puasa rendah serat (bubur kecap/bubur
maizena)
7. Minum obat pencahar
REFERENSI
Aziz, A. (2008). Keterampilan dasar praktik klinik. Jakarta:
salemba medika.
Kee, Joyce. 1997. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan
Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan. Jakarta : EGC
Priyanto, A . Lestari, S (2008). Endoskopi gastrointestinal .
Jakarta: Salemba medika
Risnanto & Insani, U. (2014). Asuhan keperawatan medikal
bedah. Yogyakarta : deepublish.
Tjokroprawiro, I. (2015). Buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi 2.
Surabaya: Airilangga university.

Anda mungkin juga menyukai