Anda di halaman 1dari 5

Gerak Murni

1. Tari Rejang

 Asal Tari Rejang

Tari Rejang adalah tarian tradisional masyrakat Bali dalam menyambut kedatangan serta


menghibur para dewa yang datang dari Khayangan dan turun ke Bumi. Tarian rejang ini secara
khusus ditampilkan pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau keagamaan masyarakat
Hindu di Bali. Selain sebagai salah satu warisan budaya, tarian ini juga dipercaya memiliki nilai-
nilai penting di dalamnya khususnya makna spiritual, sehingga juga dipercaya sebagai tarian
yang suci dan dilakukan dengan penuh rasa pengabdian.

 Sejarah Tari Rejang


Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Rejang diperkirakan sudah ada sejak
jaman pra-Hindu. Tarian ini dilakukan sebagai persembahan suci untuk menyambut kedatangan
para dewa yang turun ke Bumi. Di kalangan masyarakat Hindu Bali, Tari Rejang ini selalu
ditampilkan pada berbagai upacara adat dan keagamaan yang diselenggarakan di pura seperti
upacara Odalan. Selain itu di beberapa tempat di Bali, tarian ini juga tampilkan setiap tahunnya,
sebagai bagian dari upacara peringatan tertentu di lingkungan desa mereka
2. Tari Legong

 Asal Tari Legong

Tari Legong berasal dari Bali.

 Sejarah Tari Legong

Pada awalnya Tari Legong dikembangkan di wilayah keraton-keraton di Bali pada abad
ke-19. Tari Legong lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan. Menurut cerita rakyat yang
berkembang, masyarakat mempercayai bahwa sang pangeran yang bernama Pangeran Sukawati
sedang bermimpi di kala pangeran terserang sakit. Pangeran bermimpi melihat 2 orang wanita
yang menari dengan anggunnya sembari diiringi oleh alunan musik tradisional gamelan.

Perpaduan antara gerakan tari dan alunan musik gamelan yang mengiringi membuat sang
Pangeran Sukawati mengilustrasikannya hingga mengajarkannya pada para wanita kerajaan
untuk menari selepas pangeran sembuh dari sakitnya. Sehingga tarian tersebut dapat dikenal
hingga saat ini dengan nama Tari Legong.
3. Tari Kembang Pucuk

 Asal Tari Kembang Pucuk

Tari Kembang Pucuk berasal dari Kabupaten Gianyar, Bali.

 Sejarah Tari Kembang Pucuk

Tari Kembang Pucuk akan menjadi maskot Kabupaten Gianyar dalam kepemimpinan
Bupati Agung Bharata dan Mahayastra, tahun 2015. Dalam Tari Kembang Pucuk, penari akan
memperlihatkan gerakan daun, bunga pusuh (belum mekar) hingga membentuk bunga mekar dan
muncul sari. Gerakan penari yang lemah gemulai akan memperlihatkan penggambaran
keanggunan dan kecantikan bunga pucuk. Kostum yang dikenakan penari terdiri dari warna
kombinasi antara hijau, merah, dan diselingi dengan warna keemasan sebagai representasi warna
dari bunga pucuk.

Gerak Maknawi
1. Tari Angguk Kulon Progo
 Asal Tari Angguk Kulon Progo

Tari Angguk adalah tarian tradisional yang berasal dari Kulon Progo  Yogyakarta .

 Sejarah Tari Angguk Kulon Progo

Menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono


dalam Serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara berkelompok oleh 15 penari wanita yang
berkostum menyerupai serdadu Belanda dan dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur,
topi pet warna hitam, dan kaus kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam.
Tarian ini biasanya dimainkan selama durasi 3 hingga 7 jam.

2. Tari Tayub

 Asal Tari Tayub

Kesenian tayub berasal dari kerajaan Jawa Kuna, pada hakikatnya merupakan bagian dari
rangkaian upacara yang bersifat religius yaitu tujuannya untuk memohon keselamatan pada
Tuhan juga sebagai ucapan rasa syukur.

 Sejarah Tari Tayub

Pada zaman Singasari, yaitu saat Tunggul Ametung menjadi raja, tari Tayub berfungsi
sebagai acara karesmen, yaitu acara yang dilaksanakan sesudah upacara penobatan. Biasanya
raja menari bersama ledhek, tradisi semacam itu berlaku pada zaman Majapahit. Namun pada
masa kerajaan Demak, acara ini ditiadakan. Mulai berdirinya kerajaan Mataram Baru yaitu
zaman raja Sultan Agung, tayub digali dan dipakai lagi sebagai bagian tradisi jumenengan di
keraton, tarian ini dilaksanakan secara turun temurun sampai keraton Surakarta Hadiningrat. Para
penari wanitanya disebut dedungik sontrang. Oleh Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati
Mangkunegara I atau lebih populer dipanggil Pangeran Samber Nyawa, tayub dijadikan kesenian
untuk menghibur para pasukan.

3. Tari Gantar

 Asal Tari Gantar

Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari
Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

 Sejarah Tari Gantar

Tari Gantar ini dahulunya hanya ditarikan pada saat upacara adat saja, menurut versi cerita
yang lain bahwa tari gantar merupakan tarian yang dilaksanakan pada saat upacara pesta
tanam padi. Properti tari sebuah tongkat panjang tersebut adalah kayu yang digunakan untuk
melubangi tanah pertanian dan bambu pendek adalah tabung benih padi yang siap ditaburkan
pada lubang tersebut. Gerakan kaki dalam tari ini menggambarkan cara menutup lubang tanah
tersebut. Muda-mudi dengan suka cita menarikan tari tersebut dengan harapan panen kelak akan
berlimpah ruah hasilnya

Anda mungkin juga menyukai