Anda di halaman 1dari 2

Contoh Teks Eksplanasi (Sosial)

Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan


dalam
Interaksi Sosial
Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk
meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan
untuk mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial. Ruang
gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas. Dalam pergunjingan terpendam hasrat dan
kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang
lain dalam interaksi sosial. Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa
ini, kita kadang menyebutnya dengan pembunuhan karakter. Sebenarnya, mengapa dan
bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial?
Salah satu penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial adalah
adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian, akan
mendorong interaksi antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan
aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.
Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya,
manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar
canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di
dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan
kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak
negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain,
mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana
pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan.
Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan
tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa
ada yang tertinggal. Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan

mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di
sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara
tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial.
Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur.
Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar
kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial
antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai