Program pertama adalah Program Jaminan Hari Tua (JHT) yang bertujuan untuk menjamin
peserta agar menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total
tetap, atau meninggal dunia. Manfaat dari JHT sendiri adalah berupa uang tunai sebesar nilai
akumulasi iuran beserta dengan hasil pengembangannya. Iuran yang harus dibayarkan untuk
program JHT dari BPJS Ketenagakerjaan ini adalah sebesar 5,7% dari total gaji, rinciannya
adalah sebanyak 3,7% ditanggung oleh perusahaan sedangakan 2% ditanggung oleh pekerja.
Program kedua adalah Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Tujuan dari Jaminan
Kecelakaan Kerja ini adalah menjamin peserta agar memperoleh pelayanan kesehatan dan
juga santunan uang tunai jika menderita penyakit akibat kerja dan mengalami kecelakaan
kerja. Iuran yang wajib dibayarkan untuk JKK adalah senilai 0,24 % hingga 1,74 %
tergantung dari tingginya resiko kerja. Iuran untuk JKK sepenuhnya merupakan tanggungan
perusahaan.
3. Program Jaminan Kematian
Selanjutnya adalah Program Jaminan Kematian (JKM). Tujuan dari program JKM sendiri
adalah memberikan santunan kematian yang dibayarkan pada ahli waris dari peserta yang
meninggal dunia buka karena kecelakaan kerja. Iuran yang harus dibayarkan untuk JKM
adalah untuk peserta penerima upah sebesar 0,3% dari total gaji, sedangkan untuk peserta
yang tidak menerima upah sebesar Rp6.800,00.
Program dasar keempat adalah Program Jaminan Pensiun. Program ini bertujuan untuk
mempertahankan kelayakan hidup peserta pada kehilangan atau berkurangnya penghasilan
karena memasuki usia pensiun atau karena mengalami cacat total tetap. Iuran yang harus
dibayarkan untuk Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan adalah sebesar 3% dari
total gaji yang diberikan. Rinciannya adalah 2% ditanggung oleh perusahaan dan 1%
ditanggung oleh pekerja.
Khusus untuk praktek dokter/praktek dokter gigi yang ingin menjadi dokter BPJS atau tempat
prakteknya menjadi faskes tk1 bpjs, maka persyaratannya adalah sebagai berikut:
2. Setelah melakukan pendaftaran, faskes akan menerima email aktivasi dan username
password untuk akses aplikasi HFIS Online dan mengisi profil serta self assesment pada
aplikasi
Health Facilities Information System (H.F.I.S).
Aplikasi HFIS ini merupakan aplikasi berbasis website yang dapat dipergunakan melalui
internet
public oleh semua calon faskes yang akan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan pada website
BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id
Berikut ketentuannya sesuai Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada JKN.
Dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut dan asuhan berorientasi masyarakat melalui unit keluarga, berfungsi sebagai kontak
pertama (Gate Keeper); lingkup garapannya sehat dan sakit; melaksanakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut menyeluruh, mengutamakan promotif-preventif, bekerja proaktif,
berbasis faktor risiko dan rujukan; menjaga kesinambungan dan holistik; bertanggung jawab
menjaga dan memelihara keehatan gigi dan mulut keluarga binaannya; menerapkan
IPTEKDOKGI yang benar; serta memperhatikan kendali mutu dan biaya (Tajudin, 2009).
Prinsip pelayanan :
Tindakan/ terapi menyeluruh (gimul sbgai bagian dari kshtn secara utuh)
individu + program asuhan kesehatan klrga
Dilaksanakan seDilandasi kebutuhan slrh anggota klrga
RP & asuhan yang komprehensif 5 tingkat pencegahan
cara profesional
Sesuai dgn prosedur standar baku evaluasi peningkatan mutu pelayanan
Rekam Medik Dental arsip keluarga
Promotif, preventif, kuratif, disability limitation, rehabilitatif disusun secara rinci, trmsuk
rujukannya informed consent jdwl terapi disetujui bersama
Profesional mengacu pada bukti klinik & epidemiologi yang ada