Anda di halaman 1dari 5

7. prosedur penatalaksanaan aveolektomi?

eknik untuk alveolektomi maksila dan mandibula:


1.

Jika kasus salah satu dari gigi yang tersisa baru dicabut, mukoperiosteum harus dicek
untuk memastikan bahwa telah terdapat kedalaman minimum sebesar 10mm.Dari
semua tepi gingival yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.
2. Pastikan bahwa insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak alveolar pada titik
di pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis,
yaitu gigi paling distal yang akan dicabut, menuju ke lipatan mukobukal pada sudut
45
0
setidaknya 15mm. tarik insisi ke area dimana gigi tersebut sudah dicabut
sebelumnya.
3. Angkat flap dengan periosteal elevator dan tahan pada posisi tersebut dengan jari
telunjuk tangan kiri atau dengan hemostatyang ditempelkan pada tepi flap atau
dengan tissue retactor.
4.

Bebaskan tepi flap dari darah menggunakan
suction apparatus
, dan jaga dari seluruh
area operasi.
5. Letakkan
bone shear
atau
single edge bone-cutting rongeur
dengan satu blade pada
puncak alveolar dan blade lainnya dibawah undercut yang akan dibuang, dimulai pada
regio insisivus sentral atas atau bawah dan berlanjut ke bagian paling distal dari
alveolar ridge pada sisi yang terbuka
eknik untuk alveolektomi maksila dan mandibula:
1.

Jika kasus salah satu dari gigi yang tersisa baru dicabut, mukoperiosteum harus dicek
untuk memastikan bahwa telah terdapat kedalaman minimum sebesar 10mm.Dari
semua tepi gingival yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.
2. Pastikan bahwa insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak alveolar pada titik
di pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis,
yaitu gigi paling distal yang akan dicabut, menuju ke lipatan mukobukal pada sudut
45
0
setidaknya 15mm. tarik insisi ke area dimana gigi tersebut sudah dicabut
sebelumnya.
3. Angkat flap dengan periosteal elevator dan tahan pada posisi tersebut dengan jari
telunjuk tangan kiri atau dengan hemostatyang ditempelkan pada tepi flap atau
dengan tissue retactor.
4.

Bebaskan tepi flap dari darah menggunakan
suction apparatus
, dan jaga dari seluruh
area operasi.
5. Letakkan
bone shear
atau
single edge bone-cutting rongeur
dengan satu blade pada
puncak alveolar dan blade lainnya dibawah undercut yang akan dibuang, dimulai pada
regio insisivus sentral atas atau bawah dan berlanjut ke bagian paling distal dari
alveolar ridge pada sisi yang terbuka
eknik untuk alveolektomi maksila dan mandibula:
1.

Jika kasus salah satu dari gigi yang tersisa baru dicabut, mukoperiosteum harus dicek
untuk memastikan bahwa telah terdapat kedalaman minimum sebesar 10mm.Dari
semua tepi gingival yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.
2. Pastikan bahwa insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak alveolar pada titik
di pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis,
yaitu gigi paling distal yang akan dicabut, menuju ke lipatan mukobukal pada sudut
45
0
setidaknya 15mm. tarik insisi ke area dimana gigi tersebut sudah dicabut
sebelumnya.
3. Angkat flap dengan periosteal elevator dan tahan pada posisi tersebut dengan jari
telunjuk tangan kiri atau dengan hemostatyang ditempelkan pada tepi flap atau
dengan tissue retactor.
4.

Bebaskan tepi flap dari darah menggunakan
suction apparatus
, dan jaga dari seluruh
area operasi.
5. Letakkan
bone shear
atau
single edge bone-cutting rongeur
dengan satu blade pada
puncak alveolar dan blade lainnya dibawah undercut yang akan dibuang, dimulai pada
regio insisivus sentral atas atau bawah dan berlanjut ke bagian paling distal dari
alveolar ridge pada sisi yang terbuka
eknik untuk alveolektomi maksila dan mandibula:
1.

Jika kasus salah satu dari gigi yang tersisa baru dicabut, mukoperiosteum harus dicek
untuk memastikan bahwa telah terdapat kedalaman minimum sebesar 10mm.Dari
semua tepi gingival yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.
2. Pastikan bahwa insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak alveolar pada titik
di pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis,
yaitu gigi paling distal yang akan dicabut, menuju ke lipatan mukobukal pada sudut
45
0
setidaknya 15mm. tarik insisi ke area dimana gigi tersebut sudah dicabut
sebelumnya.
3. Angkat flap dengan periosteal elevator dan tahan pada posisi tersebut dengan jari
telunjuk tangan kiri atau dengan hemostatyang ditempelkan pada tepi flap atau
dengan tissue retactor.
4.

Bebaskan tepi flap dari darah menggunakan
suction apparatus
, dan jaga dari seluruh
area operasi.
5. Letakkan
bone shear
atau
single edge bone-cutting rongeur
dengan satu blade pada
puncak alveolar dan blade lainnya dibawah undercut yang akan dibuang, dimulai pada
regio insisivus sentral atas atau bawah dan berlanjut ke bagian paling distal dari
alveolar ridge pada sisi yang terbuka
eknik untuk alveolektomi maksila dan mandibula:
1.

Jika kasus salah satu dari gigi yang tersisa baru dicabut, mukoperiosteum harus dicek
untuk memastikan bahwa telah terdapat kedalaman minimum sebesar 10mm.Dari
semua tepi gingival yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.
2. Pastikan bahwa insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak alveolar pada titik
di pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis,
yaitu gigi paling distal yang akan dicabut, menuju ke lipatan mukobukal pada sudut
45
0
setidaknya 15mm. tarik insisi ke area dimana gigi tersebut sudah dicabut
sebelumnya.
3. Angkat flap dengan periosteal elevator dan tahan pada posisi tersebut dengan jari
telunjuk tangan kiri atau dengan hemostatyang ditempelkan pada tepi flap atau
dengan tissue retactor.
4.

Bebaskan tepi flap dari darah menggunakan
suction apparatus
, dan jaga dari seluruh
area operasi.
5. Letakkan
bone shear
atau
single edge bone-cutting rongeur
dengan satu blade pada
puncak alveolar dan blade lainnya dibawah undercut yang akan dibuang, dimulai pada
regio insisivus sentral atas atau bawah dan berlanjut ke bagian paling distal dari
alveolar ridge pada sisi yang terbuka
Teknik untuk alveolektomi maksila dan mandibula:

1. Jika kasus salah satu dari gigi yang tersisa baru dicabut, mukoperiosteum harus dicek untuk
memastikan bahwa telah terdapat kedalaman minimum sebesar 10mm.Dari semua
tepi gingival yang mengelilingi area yang akan dihilangkan.

2. Pastikan bahwa insisi telah dibuka mulai dari midpoint dari puncak alveolar pada titik di
pertengahan antara permukaan buccal dan lingual dari gigi terakhir pada satu garis,
yaitu gigi paling distal yang akan dicabut, menuju ke lipatan mukobukal pada sudut 0
45 setidaknya15mm.tarikinsisikeareadimanagigitersebutsudahdicabut sebelumnya.

3. Angkat flap dengan periosteal elevator dan tahan pada posisi tersebut dengan jari telunjuk
tangan kiri atau dengan hemostat yang ditempelkan pada tepi flap atau dengan tissue
retactor.

4. Bebaskan tepi flap dari darah menggunakan suction apparatus, dan jaga dari seluruh area
operasi.

5. Letakkan bone shear atau single edge bone-cutting rongeur dengan satu blade pada puncak
alveolar dan blade lainnya dibawah undercut yang akan dibuang, dimulai pada regio
insisivus sentral atas atau bawah dan berlanjut ke bagian paling distal dari alveolar
ridge pada sisi yang terbuka.

6. Bebaskan mukoperiosteal membrane dari puncak alveolar dan angkat menuju lingual,
sehingga plate bagian lingual dapat terlihat. Prosedur ini akan memperlihatkan banyak
tulang interseptal yang tajam.

7. Hilangkan penonjolan tulang interseptal yang tajam tersebut dengan end-cutting rongeurs.

8. Haluskan permukaan bukal dan labial dari alveolar ridge dengan bone file. Tahan bone file
pada posisi yang sama sebagai straight operative chisel , pada posisi jari yang sama,
dan file area tersebut pada dengan gerakan mendorong.

9. Susuri soket dengan small bowl currete dan buang tiap spikula kecil tulang atau struktur
gigi atau material tumpatan yang masuk ke dalam soket. Ulangi prosedur ini pada sisi
kiri atas dan lanjutkan ke tahap berikutnya.

10. Kembalikan flap pada posisi semula, kurang lebih pada tepi jaringan lunak, dan ratakan
pada posisi tersebut dengan jari telunjuk yang lembab.
11. Catat jumlah jaringan yang overlapping, yang notabene bahwa tulang dibawahnya telah
dikurangi, yang akhirnya meninggalkan tulang yang lebih sedikit dilapisi oleh
jaringan lunak.

12. Dengan gunting, hilangkan sejumlah mukoperiosteum yang sebelumnya terlihat overlap.

13. Ratakan jaringan lunak tersebut kembali ketempatnya menggunakan jari telunjuk yang
lembab, perkirakan tepi dari mukoperiosteum, lalu catat apakah ada penonjolan tajam
yang tersisa pada alveolar ridge. Operator dapat merasakannya dengan jari telunjuk.

14. Jika masih terdapat penonjolan dari tulang yang tersisa, hilangkan dengan bone fie.

15. Jahit mukoperiosteum kembali ketempatnya. Disarankan menggunakan benang jahitan


sutra hitam kontinyu nomor 000. Walaupun demikian, jahitan interrupted juga dapat
digunakan jika diinginkan

8. komplikasi paska alveolektomi?

Dalam melakukan suatu tindakan bedah, tidak terlepas dari kemungkinan terjadinya
komplikasi, demikan pula halnya dengan tindakan alveolektomi. Efek yang dialami pasien
setelah tindakan alveolektomi biasanya dapat berupa

1. Pembengkakan yang umumnya terjadi pasca operasi. 2. Rasa sakit dan ngilu pada tulang
alveolar.
3. Parastesi.
4. Peradangan di daerah jahitan.
5. Lepasnya jahitan.
6. Perdarahan.
7. Hematoma.
8. Resorpsi tulang berlebihan.
9. Timbulnya rasa tidak enak pasca operasi (ketidaknyamanan). 10. Proses penyembuhan
yang lambat.
11. Osteomielitis

Tetapi semua hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan prosedur operasi serta
tindakan-tindakan pra dan pasca operasi yang baik

Daftar pustaka : De
Haantjes van Het Oosten in Apr 02, 2011, under Ilmu
Bedah Mulut (Oral Surgery)

Anda mungkin juga menyukai