Anda di halaman 1dari 16

Tari Hudoq

Tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas serta
menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari. Tarian ini erat
hubungannya dengan upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari
Hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak
tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak.

Tari Kancet Papatai / Tari Perang


Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan
musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuhsemangat dan kadang-kadang diikuti
oleh pekikan si penari.
Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah
dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi
dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian
dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan
terkenal di daerah Aceh.

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang
dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

Tari Betawi Berasal dari Jakarta

Tari Betawi dimunculkan oleh para penari tersebut untuk menarik lawan jenisnya, Ditambah
kerlingan mata sang penari yang indah memikat para tamu lelaki untuk ikutan ngibing
berpasangan di panggung atau pelataran rumah warga. Orang Betawi menyebut Tari Ngibing
Cokek.

Tari Melinting Dari Provinsi Lampung

Sejarah tari melinting dimulai pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Ratu Melinting
Pangeran Panembahan Mas. Pada waktu itu, Islam telah mulai untuk mempengaruhi tari

termasuk dari tari melinting. Tarian ini dapat ditemukan di Kecamatan Labuhan Maringgai, di
desa Meringgai dan Wana yang merupakan bagian dari Lampung Timur

Tari Pendet dari Provinsi Bali

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan dipura, tempat
ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya
dewata ke alam dunia

Tari Merak dari Provinsi Jawa Barat

Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikankehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil
darikehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Raden Tjetje Somantri.

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem.
Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken
tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa

Tari Campak dari Provinsi Bangka Belitung

Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan
bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen
padi atau sepulang dari ume (kebun).

Tari Seudati Dari Provinsi Aceh

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari
kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selainAllah, dan
Nabi Muhammad utusan Allah.

Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang
ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan
keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari Sekapur Sirih

'Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi
dan Riau.Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta
syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih
menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari Andun Dari Provinsi Bengkulu

Tari Andun merupakan salah satu tarian rakyat yang dilakukan pada saat pesta perkawinan.
Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan
diringi musik kolintang

Tari Topeng Dari Cirebon

Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara

Tari Serimpi Dari Provinsi Jawa Tengah

Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini
diiringi oleh gamelan Jawa.

Tarian ini dimainkan oleh empat orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai,
merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini,
sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta
Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri
berasal dari kata sang apati sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini
melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda

Tari Gambyong Dari Provinsi Jawa Tengah

Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali
suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat
indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan
gending.

Tari Gending Sriwijaya dari Provinsi Sumatera Selatan

Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota


Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi
Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya,
kejayaan, dan keagungan

Tari Piring

Tari Piring dikatakan tercipta daripada ''wanita-wanita cantik yang berpakaian indah,serta
berjalan dengan lemah lembut penuh kesopanan dan ketertiban ketika membawa piring berisi
makanan yang lezat untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa sebagai sajian.

Tari Reog Ponorogo Dari Provinsi Jawa Timur

Menurut cerita, kelahiran kesenian Reog dimulai pada tahun Saka 900, dilatarbelakangi kisah
tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana, Raja Kerajaan Bantarangin yang sedang mencari
calon permaisurinya. Bersama prajurit berkuda, dan patihnya yang setia, Bujangganong.
Akhirnya gadis pujaan hatinya telah ditemukan.

Tari Kecak dari Provinsi Bali

Tari adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan
terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari lakilaki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan
mengangkat kedua lengan

Tari Cakalele Dari Provinsi Maluku

Tarian Cakalele adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut
tamu agung yang datang ke daerah ini maupun untuk acara yang bersifat adat.

Tari Jangget Dari Provinsi Lampung

Tarian untuk upacara-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila
rakyat Lampung.

Tari Maengket Dari Sulawesi Utara

Maengket adalah tari tradisional Minahasa dari zaman dulu kala sampai saat ini masih
berkembang. Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian
terutama menanam padi di lading. Kalau dulu Nenek Moyang Minahasa, maengket hanya
dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka
sekarang tarian Maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan
keasliannya terutama syair/sastra lagunya

Tari Serampang Dua Belas Dari Sumatera Utara

Tari Serampang Duabelas merupakan tarian tradisional Melayu yang berkembang di bawah
Kesultanan Serdang. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan digubah ulang oleh
penciptanya antara tahun 1950-1960

Tari Remo Berasal Dari Provinsi Jawa Timur

Tari Remo berasal dari jonbang, jatim. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang
digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludrok. Namun, pada perkembangannya tarian ini
sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam
upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya
menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga.

Tari Pamonte

Tari Pomonte adalah salah satu tari daerah yang telah merakyat di Provinsi Sulawesi Tengah,
yang merupakan simbol dan refleksi gerak dari salah satu kebiasaan gadis-gadis suku Kaili pada
zaman dahulu dalam menuai padi

Tari Gong dari Kalimantan Timur

Bagi masyarakat suku Dayak Agabag, keberadaan tari gong di zaman dulu dijadikan sebagai tari
permusuhan. Di mata mereka, orang lain adalah musuh, harus diperangi. Namun, bagi Roben
Yangkat, zaman sudah berubah.

Tari Sintren dari Provinsi Jawa Tengah

Tari Sintren adalan kesenian tradisional masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Sintren adalah
sebuah tarian yang berbau mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta Sulasih dan
Sulandono.Tersebut dalam kisah bahwa Sulandono adalah putra Ki Baurekso hasil
perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih,
seorang putri dari Desa Kalisalak

Tari Bambang Cakil

Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnyaJawa
Tengah.[1] Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam
pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang.[1] Tari ini menceritakan perang
antara ksatria melawan raksasa

Tari Jaipong Dari Jawa Barat

Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal
Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk
Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi
yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu

Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang
terbuat dari anyaman bambu. Tarian Ebeg di daerah Banyumas menggambarkan prajurit perang
yang sedang menunggang kuda. Gerak tari yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh
pemain Ebeg.
Diperkirakan kesenian Ebeg ini sudah ada sejak zaman purba tepatnya ketika manusia mulai
menganut aliran kepercayaan animisme dan dinamisme. Salah satu bukti yang menguatkan Ebeg
dalam jajaran kesenian tua adalah adanya bentuk-bentuk in trance (kesurupan) atau wuru.
Bentuk-bentuk seperti ini merupakan ciri dari kesenian yang terlahir pada zaman animisme dan
dinamisme.

Rapa'i Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang berasal dari wilayah Aceh Selatan. Rapa'i
Geleng dikembangkan oleh seorang anonim di Aceh Selatan. Permainan Rapa'i Geleng juga
disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal kerjasama,
kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini
mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair yang dinyanyikan, kostum dan gerak dasar
dari unsur Tari Meuseukat.
Jenis tarian ini dimaksudkan untuk laki-laki. Biasanya yang memainkan tarian ini ada 12 orang
laki-laki yang sudah terlatih. Syair yang dibawakan adalah sosialisasi kepada masyarakat tentang
bagaimana hidup bermasyarakat, beragama dan solidaritas yang dijunjung tinggi.
Kostum yang dipakai berwarna hitam kuning berpadu manik-manik merah
Tari Ula-ula Lembing

Tari Ula-ula Lembing merupakan tarian daerah Aceh Tamiang. Tarian ini ditarikan oleh 12
orang atau lebih berputar-butar ke sekeliling panggung bagai ular. Tarian ini harus dibawakan
dengan penjiwaan yang lincah dan ceria.
Tari Likok Pulo

Tari Likok Pulo adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Aceh, Indonesia. "Likok"
berarti gerak tari, sementara "Pulo" berarti pulau. Pulo di sini merujuk pada sebuah pulau kecil di
ujung utara Pulau Sumatera yang juga disebut Pulau Breuh, atau Pulau Beras.[1]
Tarian ini lahir sekitar tahun 1849, diciptakan oleh seorang ulama tua berasal dari Arab yang
hanyut di laut dan terdampar di Pulo Aceh. Tari ini diadakan sesudah menanam padi atau
sesudah panen padi, biasanya pertunjukan dilangsungkan pada malam hari bahkan jika tarian
dipertandingkan dapat berjalan semalam suntuk sampai pagi. Tarian dimainkan dengan posisi
duduk bersimpuh, berbanjar, atau bahu membahu.
Tari sewah

Tari sewah adalah salah satu seni tari tradisonal Minangkabau yang biasanya dilakukan oleh dua
atau tiga orang penari dengan menggunakan senjata tajam yang disebut dengan sewah.[1]
Jika tarian ini dilakukan oleh dua orang penari, hanya salah seorang penari saja yang
menggunakan sewah. Sedangkan jika tarian ini dilakukan oleh tiga orang penari, maka salah
seorang penari tidak menggunakan sewah dan akan diserang oleh dua orang penari lainnya.

Dalam tarian ini, senjata sewah yang digunakan oleh penari tidak bersinggungan dengan penari
yang diserang ataupun yang tidak diserang.
Ritual Seblang

Ritual Seblang adalah salah satu ritual masyarakat Osing yang hanya dapat dijumpai di dua desa
dalam lingkungan kecamatan Glagah, Banyuwangi, yakni desa Bakungan dan Olehsari. Ritual
ini dilaksanakan untuk keperluan bersih desa dan tolak bala, agar desa tetap dalam keadaan aman
dan tentram. Ritual ini sama seperti ritual Sintren di wilayah Cirebon, Jaran Kepang, dan
Sanghyang di Pulau Bali.
Penyelenggaraan tari Seblang di dua desa tersebut juga berbeda waktunya, di desa Olihsari
diselenggarakan satu minggu setelah Idul Fitri, sedangkan di desa Bakungan yang bersebelahan,
diselenggarakan seminggu setelah Idul Adha.

Anda mungkin juga menyukai