Anda di halaman 1dari 8

1.

Tari Saman (Aceh)

Tari Saman adalah tari yang berasal dari Suku Gayo. Tarian Saman biasanya di
tampilkan untuk memperingati hari-hari penting adat masyarakat Aceh. Tari saman
juga ditampilkan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhamad SAW. Beberapa
literatur menyebutkan bahwa tari Saman dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang
ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tengggara.

2. Tari Kecak (Bali)

Tari kecak termasuk jenis seni drama khas dari Bali. Tari Kecak menggambarkan
cerita tokoh Pewayangan yang bernama Ramayana.Tarian daerah yang berasal dari
Bali ini biasanya disebut sebagai tari Sanghyang yang dipertunjukkan saat upacara
keagamaan.

3. Tari Jaipong (Jawa Barat)


Tari Jaipong adalah salah satu tarian daerah yang berasal dari Jawa Barat. Tarian
Jaipong merupakan peleburan dari beberapa tradisional seperti pencak silat, ketuk
tilu, wayang golek dan lain-lain. Tarian ini sudah menjadi ikon kesenian daerah
Jawa Barat.Jaipong lahir dari sosok seniman kreatif dan bertangan dingin H Suanda
pada tahun 1976 di Karawang, Jawa Barat.Tarian ini sering dipertontonkan untuk
menyambut tamu mancanegera yang berkunjung ke Jawa Barat.

4. Tari Piring (Sumatera Barat)

Tarian ini dinamakan tari Piring karena penggunaan properti piring pada gerakan
tariannya. Dahulunya, Tari Piring dilakukan oleh para laki-laki dan perempuan untuk
membawakan sesembahan bagi para dewa sebagai wujud rasa syukur atas panen
yang melimpah.Keunikan tarian ini terletak pada gerakan penarinya yang cepat,
atraktif dan sangat indah dengan piring-piring ditangan mereka yang sama sekali
tidak terjatuh.

5. Tari Pendet (Bali)


Tarian ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal dari Bali.
Tari pendet sering ditampilkan di acara kebudayaan atau penyambutan tamyu besar.
Awalnya, tari ini merupakan tari tradisional yang menjadi bagian dari
upacara Piodalan di Pura atau tempat suci keluarga.Tarian ini melambangkan
ungkapan rasa syukur masyarakat Bali dalam menyambut para dewata-dewata yang
turun dari kayangan.

6. Tari Reog Ponorogo

Tarian daerah yang populer lainnya berasal dari Jawa Timur, tepatnya daerah
Ponorogo .Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo adalah cerita tentang raja
Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri yang bernama Dewi Ragil
Kunig.Namun, saat ditengah perjalanan sang raja dicegat oleh raja Singaborang dari
kerajaan Kediri. Pasukan raja Singaborang terdiri dari merak dan singa, sedangkaN
dipihak Ponorogo memiliki raja Kelono dan wakilnya Anom yang diwakili oleh warok.
7. Tari Barong

Selain tari Kecak dan tari Pendet, Bali juga memiliki tari Barong yang tidak kalah
populer. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan kebatilan.
Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong (Dharma) yaitu wujud penari dengan
kostum binatang berkaki empat.Sementara wujud kebatilan (Adharma )yang
dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang Rangda, yaitu sosok penari dengan
kostum yang memiliki dua taring runcing di mulutnya.Sekilas, tari barong mirip
dengan Barongsai milik rakyat Tionghoa.

8. Tari Adun (Bengkulu)

Tarian Andun adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Bengkulu. Tarian
Andun biasanya dilakukan selama pernikahan, pertempuran, atau acara tradisional
lainnya. Tarian ini biasanya dilakukan di pesta pernikahan, yaitu saat menyambut
pengantin wanita. Namun, pada masa muda tarian ini masih sangat umum karena
pada acara pernikahan pertunjukan musik biasanya lebih diinginkan daripada
mempertahankan kebiasaan mereka sendiri.
9. Tari Topeng Betawi (DKI Jakarta)

Tari Topeng Betawi marupakan tarian tradisional masyarakat Betawi di Jakarta yang
menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tarian ini merupakan kombinasi antara
tarian, musik dan nyanyian. Seperti pertunjukan teater atau opera, penari menari
dengan suara musik dan nyanyian. Tarian Topeng Betawi lebih bersifat teatrikal dan
komunikatif melalui gerakan.

10. Tari Bambangan Cakil (Jawa Tengah)

Tari Bambangan Cakil adalah tarian klasik di Jawa, terutama di Jawa Tengah.
Tarian ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan dalam pertunjukan Wayang
Kulit, adegan Perang Bunga. Tarian ini menceritakan tentang perang antara ksatria
dan raksasa.Ksatria merupakan karakter yang halus dan lembut, sementara raksasa
menggambarkan karakter yang kasar dan kasar. Dalam pertunjukan wayang kulit,
adegan perang bunga ini biasanya terjadi di tengah atau di Pathet Sanga. Perang
antara para ksatria (Bambangan) melawan raksasa sangat atraktif, dalam adegan ini
juga bisa dijadikan tempat penilaian bagi seorang dalang dalam menggerakkan
wayang.

11. Tari Monong (Kalimantan Barat)

Tari Monong merupakan tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan barat. Tari
Monong juga sering di sebut sebagai tari manang. Tarian ini merupakan tarian
penyembuhan atau tarian penolak penyakit yang di lakukan saat warganya terkena
penyakit.Tarian Monong awalnya merupakan tarian penyembuhan yang di lakukan
oleh para dukun suku Dayak dengan membacakan mantra sambil menari.

12. Tari Radap Rahayu (Kalimantan Selatan)

Tari Radap Rahayu merupakan seni klasik dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Tarian ini adalah salah satu tarian untuk menyambut tamu sebagai tanda
penghormatan. Nama Tari Radap Rahayu diambil dari kata radap atau beradap –
adap yang artinya bersama atau berkelompok. Sedangkan rahayu berarti
kebahagiaan atau kemakmuran.
13. Tari Malinting (Lampung)

Tarian melinting merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Lampung.
Tarian ini adalah tarian klasik yang diwarisi dari Kerajaan Melinting di Lampung
Timur. Tarian melinting digolongkan sebagai tarian tertua yang pernah ada, karena
diperkirakan tarian ini sudah ada sejak masuknya Islam di Indonesia, terutama di
wilayah Lampung itu sendiri.

14. Tari Cikalele (Maluku)

Cakalele merupakan salah satu tarian perang tradisional Maluku yang pakai untuk
menyambut tamu atau selama perayaan tradisional. Biasanya, tarian ini dibawakan
oleh 30 pria dan wanita. Tarian ini dibawakan berpasangan dengan iringan musik
gendang, seruling, bia (sejenis musik angin). Penari pria biasanya memakai parang
dan salawaku (perisai) sementara penari wanita menggunakan lenso (saputangan).
Penari pria memakai kostum yang didominasi warna merah dan kuning, dan
memakai tutup kepala aluminium yang disisipkan dengan bulu putih. Kostum celana
merah untuk penari pria melambangkan kepahlawanan, keberanian, dan patriotisme
Maluku.

Anda mungkin juga menyukai