Tari Legong adalah merupakan tari klasik Bali yang pada awal mulanya
merupakan tarian kraton yang hanya dipertunjukan di lingkungan keraton
pada masa kerajaan Bali. Dari asal katanya legong berasal dari kata leg
yang artinya luwes dan elastis, dihubungkan dengan tarian berarti
gerakan yang lemah gemulai, kemudian gong yang artinya gamelan,
sehingga legong berarti tarian yang terikat dengan gamelan yang
mengiringinya. Gamelan yang mengiringinya di kenal dengan
nama Semar Pegulingan. Ciri khas lainnya penarinya memakai kipas,
kecuali penari dengan tokoh Condong.
Tari Legong ditarikan oleh 2-3 orang penari yang menghadirkan tokoh
Condong, sebagai pembuka tarian ini, tapi adakalanya tari legong ini
tidak menghadirkan tokoh tersebut, tergantung jumlah penarinya.
Dikenal beberapa macam tari Legong di Bali yang berkembang seiring
waktu Legong Lasem (Kraton), Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong
Kuntul, Legong Smaradahana dan Legong Sudarsana.
Siapa sih yang belum pernah melihat tari Kecak? walaupun mungkin
belum pernah melihat tarian ini secara utuh, tapi pasti pernah tahu dong
cuplikan tari kecak yang kerap muncul di iklan/media televisi?.
Tari Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama
menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki.
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki
yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan
"cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana
saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak
seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu,
dipercaya saat upacara tersebut para dewa dewi dan leluhur turun ke dunia untuk
memberi berkat. Jadi tarian ini dipersembahkan untuk mereka sebagai pertunjukan
dan juga rasa syukur.
Puspanjali diambil dari kata puspa yang berarti bunga dan anjali yang
berarti menghormat / penghormatan. Tari ini diciptakan oleh N.L.N.
Swasthi Wijaya (penata tari) dan I Nyoman Windha (penata tabuh
pengiring) pada tahun 1989.
Tari Gopala ini ditarikan oleh 4 sampai 8 orang penari putra. Tarian ini
adalah ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa (penata tari) dan I Ketut
Gede Asnawa (sebagai penata iringan) dengan gerakan tari yang
humoris dengan materi gerak yang merupakan perpaduan antara gerakgerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan dengan gerakgerak baru.
Tari Janger adalah tari pergaulan anak remaja Bali, yang diciptakan pada
tahun 1930 an. Ditarikan oleh 10 hingga 16 orang penari secara
berpasangan, yaitu kelompok putri yang dinamakan janger dan kelompok
putra yang dinamakan kecak. Mereka menari sambil menyanyikan Lagu
Janger secara bersahut-sahutan.
Awal mula munculnya tari janger ini berawal dari nyanyian bersaut-sautan
dari orang-orang yang memetik kopi,dimana untuk menghapuskan
kelelahannya meraka menyanyi bersaut-sautan antara kelompok
perempuan dari bentuk yang sangat sederhana ini kemudian berkembang
dan menjadilah Tari janger.
Lirik lagunya diadaptasikan dari
nyanyian Sanghyang, sebuah tarian ritual. Jika dikategorikan dalam Tari
Bali, Janger termasuk Tari Balih-balihan, tarian yang memeriahkan
upacara maupun untuk hiburan.