Anda di halaman 1dari 20

TUGAS SENI BUDAYA

oleh :
Nama

: I Gede Komang Yuspardana

Kelas

: VIII K

No

:41

SMP NEGERI 2 TABANAN


JALAN ARJUNA NO. 11 TABANAN
2015/2016

1. Tari Tradisional Bali - Tari Cendrawasih


Seperti halnya tari merak dari Jawa Barat, tari Cendrawasih Bali menggambarkan
keindahan burung Cendrawasih yang bertebangan di angkasa. Tari Cendrawasih ditarikan
oleh 2 orang wanita dewasa. Satu memerankan burung Cendrawasih jantan dan satunya lagi
cendrawasih betina
Burung Cendrawasih yang dikenal sebagai Manuk Dewata di Bali memang memiliki karakter
yang meliuk-liuk seperti sedang menari dan juga menyanyi ketika menjelang perkawinan.
Hal ini digambarkan dalam tarian tradisional Bali ini. Tari Cendrawasih adalah hasil karya
oleh I Gde Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten Buleleng
pada 1920an. Tapi tari Cendrawasih yang sering dipertunjukan pada masa kini adalah hasil
olahan koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada
penampilan pertamanya pada 1988.

2. Tari Tradisional Bali - Tari Trunajaya


Tari Trunajaya adalah tari tradisional Bali yang menggambarkan gerakan-gerakan seorang
pemuda (Taruna) Bali yang sedang meninjak usia dewasa, penuh emosi serta berulah untuk
memikat hati seorang wanita. Tari Trunajaya termasuk tari putra dengan gerakan yang keras
yang biasanya ditarikan oleh seorang penari putri. Tari ini semula ciptaan Pan Wandres dalam
bentuk kebyar Legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gde Manik. Kreasi tarian
Trunajaya ini diciptakan untuk sebuah tari hiburan yang bisa dinikmati saat-saat perayaan
tertentu.

3. Tari Tradisional Bali - Tari Barong


Tari Barong adalah tarian tradisional Bali yang cukup terkenal. Tari Barong ini merupakan
warisan kebudayaan sebelum munculnya agama Hindu di tanah dewata. Tarian Tradisional
Bali ini ditarikan oleh 2 orang laki-laki, satu bagian kepala dan satunya lagi dibagian ekor,
sehingga kelihatanya seperti binatang berkaki empat.
Kata barong sendiri berasal dari kata bahruang yang berarti juga beruang, sehingga
penampilan badannya besar seperti binatang beruang. Ada bermacam-macam barong
seperti barong macan, barong bangkal, barong gajah, barong asu, barong landung, barong
blasblasan, barong ket (keket). Tari Barong yang sering ditampilkan pada saat ini adalah
barong ket, jenis tari barong ini memiliki kostum dan gerak tari yang lengkap, bentuknya
merupakan perpaduan antara binatang singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini
dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, dengan potongan kaca cermin yang berkilauan
dan bulunya dibuat dari serat daun perasok , ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak,
topeng muka barong dibuat dari kayu dengan sumber tempat yang angker dan keramat.
Tari Barong dipentaskan menggambarkan pertarungan yang sengit antara kebajikan yang
disimbolkan denan barong dengan kebatilan yaitu rangda, dan dipentaskan dengan penuh
sajian humor.

4. Tari Tradisional Bali - Tari Legong

Tari Legong adalah merupakan tari klasik Bali yang pada awal mulanya merupakan tarian
kraton yang hanya dipertunjukan di lingkungan keraton pada masa kerajaan Bali. Dari asal
katanya legong berasal dari kata leg yang artinya luwes dan elastis, dihubungkan dengan
tarian berarti gerakan yang lemah gemulai, kemudian gong yang artinya gamelan, sehingga
legong berarti tarian yang terikat dengan gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang
mengiringinya di kenal dengan nama Semar Pegulingan. Ciri khas lainnya penarinya
memakai kipas, kecuali penari dengan tokoh Condong.
Tari Legong ditarikan oleh 2-3 orang penari yang menghadirkan tokoh Condong, sebagai
pembuka tarian ini, tapi adakalanya tari legong ini tidak menghadirkan tokoh tersebut,
tergantung jumlah penarinya.
Dikenal beberapa macam tari Legong di Bali yang berkembang seiring waktu Legong Lasem
(Kraton), Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong Kuntul, Legong Smaradahana dan
Legong Sudarsana.

5. Tari Tradisional Bali - Tari Kecak


Siapa sih yang belum pernah melihat tari Kecak? walaupun mungkin belum pernah melihat
tarian ini secara utuh, tapi pasti pernah tahu dong cuplikan tari kecak yang kerap muncul di
iklan/media televisi?.
Tari Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai
Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak
(puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama
tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana
saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur
melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang
memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan
Sugriwa.
Tari Kecak adalah hasil karya Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter
Spies pada tahun 1930an.

6. Tari Tradisional Bali - Tari Pendet


Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura,
tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia.
Namun seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Tari Pendet menjadi
"ucapan selamat datang". Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet
dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

7. Tari Tradisional Bali - Tari Baris


Tari Baris merupakan tarian ritual tradisional Bali. Tarian yang menunjukkan keberanian para
ksatria Bali dan merepresentasikan para pejuang yang bertempur bagi raja Bali. Tarian ini
biasanya dilakukan oleh 8 sampai 40 pria yang mengenakan pakaian tradisional para pejuang
lengkap dengan ornamen pada kepala, dada dan punggung. Kostum yang dipergunakan
berbeda di setiap kabupaten karena semua kabupaten di Bali memiliki Tari Baris Khas
masing-masing.
Mula-mula gerakan penari Baris sangat hati-hati, seperti seseorang yang mencari musuhnya
di daerah yang belum ia kenal. Saat ia sampai di tengah panggung, ia mulai berjinjit, dan
dengan cepat berputar diatas satu kaki dan wajahnya menunjukkan wajah seorang pejuang
yang tengah berada di medan perang.
Tari baris adalah tarian keramat yang dipertunjukan tidak hanya untuk upacara kremasi tapi
juga saat upacara peringatan Pura dan upacara suci lainya karena dipercaya saat upacara
tersebut para dewa dewi dan leluhur turun ke dunia untuk memberi berkat. Jadi tarian ini
dipersembahkan untuk mereka sebagai pertunjukan dan juga rasa syukur.

8. Tari Tradisional Bali - Tari Panji Semirang


Tari Panji Semirang merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada
tahun 1942. Tarian ini menceritakan tentang seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana
yang pergi mengembara dengan menyamar menjadi laki-laki bernama Raden Panji.
Pengembaraan ini dilakukan setelah putri tersebut kehilangan suaminya. Namun, dalam
Babad Bali tarian ini menggambarkan putri bernama Galuh Candrakirana yang melakukan
pengembaraan untuk mencari kekasihnya yang bernama Raden Panji Inu Kertapati, dengan
menyamar sebagai laki-laki. Tarian ini ditarikan oleh perempuan dengan penampilan seperti
laki-laki, dan tentu saja tidak memiliki gerakan perempuan sama sekali dalam tarian ini

9. Tari Tradisional Bali - Tari Puspanjali

Tari Puspanjali merupakan sebuah tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok
penari putri dengan jumlah penari antara 5-7 orang. Tari Puspanjalai menampilkan gerakgerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerak ritmis yang dinamis, tarian
ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara Rejang, dan menggambarkan

sejumlah wanita yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan para tamu yang
datang ke pulau mereka.
Puspanjali diambil dari kata puspa yang berarti bunga dan anjali yang berarti menghormat /
penghormatan. Tari ini diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya (penata tari) dan I Nyoman
Windha (penata tabuh pengiring) pada tahun 1989.

10. Tari Tradisional Bali - Tari Margapati

Tari Margapati merupakan tari tradisional Bali yang diciptakan oleh Nyoman Kaler pada
tahun 1942. Kata Margapati berasal dari kata Marga yang berarti Jalan dan Pati yang berarti
kematian. Tarian Margapati ini menggambarkan kesalahan perjalanan kehidupan bagi
seseorang perempuan, karena tarian ini lebih banyak gerakan seorang laki-laki tapi ditarikan
oleh wanita.
Tari Margapati memang ditarikan oleh seorang wanita. Tarian ini banyak ditampilkan pada
acara-acara selamatan seperti acara ulang tahun perusahaan.

11. Tari Tradisional Bali - Tari Wirayudha

Tari Wirayudha merupakan tari perang yang ditarikan oleh antara 2 sampai 4 pasang penari
pria bersenjatakan tombak. Tari ini menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang
sedang bersiap-siap untuk maju ke medan perang. Para penari mengenakan hiasan kepala
berbentuk udeng-udengan, tarian yang merupakan produksi Sanggar Tari Bali Waturenggong
ini adalah ciptaan I Wayan Dibia pada tahun 1979.

12. Tari Tradisional Bali - Tari Gopala


Tari Gopala merupakan tari tradisi Bali yang menggambarkan tingkah laku sekelompok
penggamba sapi di suatu ladang / tempat penggembalaan. Gopala diambil dari kata kawi yang
berarti penggembala sapi.
Tari Gopala ini ditarikan oleh 4 sampai 8 orang penari putra. Tarian ini adalah ciptaan

bersama antara I Nyoman Suarsa (penata tari) dan I Ketut Gede Asnawa (sebagai penata
iringan) dengan gerakan tari yang humoris dengan materi gerak yang merupakan perpaduan
antara gerak-gerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan dengan gerak-gerak
baru.

1
3. Tari Tradisional Bali - Tari Topeng

Topeng telah ada di dunia sejak jaman prasejarah. Aksesoris yang digunakan dimuka ini
dipergunakan pula pada sebuah tarian yang dikenal dengan nama tari topeng. Topeng yang
digunakan bisa menggambarkan banyak karakter, baik karakter orang pada masa kini maupun

tokoh - tokoh fiktif atau orang jaman dahulu. Indonesia memiliki beberapa tari topeng, antara
lain topeng cirebon dari Jawa Barat, Topeng Malang, Topeng Reog, Topeng Ireng dan Topeng
Bali.
Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu,
karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat. Tari Topeng Bali adalah sebuah tradisi
yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat
adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa
dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.

14. Tari Tradisional Bali - Tari Condong

Tari condong adalah tari tradisional yang berasal dari istana di Bali pada pertengahan abad
ke-19. Penciptanya tidak diketahui, akan tetapi kepercayaan masyarakat yang berkembang
mengacu bahwa ada pangeran dari Sukawati sakit parah mendapat penglihatan dua gadis

cantik menari dengan anggun ditemani musik gamelan. Setelah pengeran tersebut sehat
kembali, pangeran ini mereka ulang tarian yang dia pernah lihat. Tarian ini awalnya
menceritakan kisah dua bidadari bernama Supraba dan Wilotama. Semenjak dekade 1930-an,
cerita diubah menjadi seorang raja atau ratu.
Tari Condong umumnya digunakan sebagai pendahuluan dari tari legong, tarian ini
dibawakan dengan diiringi oleh gamelan pangulingan.

15. Tari Tradisional Bali - Tari Janger

Tari Janger adalah tari pergaulan anak remaja Bali, yang diciptakan pada tahun 1930 an.
Ditarikan oleh 10 hingga 16 orang penari secara berpasangan, yaitu kelompok putri yang
dinamakan janger dan kelompok putra yang dinamakan kecak. Mereka menari sambil
menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan.
Awal mula munculnya tari janger ini berawal dari nyanyian bersaut-sautan dari orang-orang
yang memetik kopi,dimana untuk menghapuskan kelelahannya meraka menyanyi bersautsautan antara kelompok perempuan dari bentuk yang sangat sederhana ini kemudian
berkembang

dan

menjadilah

Tari

janger.

Lirik

lagunya

diadaptasikan

dari

nyanyian Sanghyang, sebuah tarian ritual. Jika dikategorikan dalam Tari Bali, Janger
termasuk Tari Balih-balihan, tarian yang memeriahkan upacara maupun untuk hiburan.
Demikian Sobat, 15 tari tradisional Bali. Tentu saja Bali tidak hanya memiliki 15 tarian
diatas, akan tetapi masih banyak tari tari kreasi seniman koreografi di Bali. Semoga 15 tari
tradisional Bali diatas dapat mewakili kekayaan tari Bali.

16. Tari Tradisional Bali - Tari Jauk Manis


Tari Jauk Manis merupakan salah satu tari Bali yang masuk kategori sebagai tari balihbalihan. Tari balih-balihan adalah jenis tarian yang bersifat non-religius dan cenderung
menghibur, sehingga tari ini sering ditarikan dalam acara penyambutan, festival, pertunjukan,
dan acara lainnya. Selain sebagai tari balih-balihan, tari jauk manis juga termasuk tari
tunggal yakni sebuah tarian yang ditarikan secara individu atau perorangan.
Tari Jauk Manis merupakan tari anonim, yaitu sebuah karya yang tidak diketahui
penciptanya. Tarian ini menggabarkan seorang raja yang sedang berkelana, sehingga tarian

ini memiliki gerakan yang beringas, berwibawa, lemah lembut dan tentunya gerakan lebih
fleksibel daripada tari Jauk Keras. Tari Jauk Manis memiliki kostum seperti tari Baris, hanya
saja tari Jauk Manis menggunakan topeng yang berwarna putih, gelungan (mahkota raja), dan
sarung tangan dengan kuku yang panjang. Secara lengkap buasana yang digunakan dalam
pementasan tari Jauk Manis yakni celana panjang berwarna putih, stewel, kamben putih, baju,
srimping, keris, awiran, lamak, badong, gelungan, dan topeng berwarna putih.
Tari Jauk Manis memiliki makna bahwa seorang raja atau pemimpin harus mampu
melindungi rakyatnya, di mana seorang raja bisa belaku beringas (tegas) sehingga ditakui
oleh musuh-musuhnya dan berlaku lemah lembut sehingga dihormati dan dikagumi oleh
rakyatnya. Hal ini dapat lihat gerakan tari Jauk Manis itu sendiri, kadang-kadang beringas
dan kadang-kadang lemah lembut. Nah itu sekilas tentang tari Jauk Manis, dan tentunya
masih banyak jenis-jenis tari Bali, baik itu yang sudah terkenal maupun yang belum diketahui
oleh kebanyakan orang karena kurangnya publikasi mengenai tarian tersebut. Silahkan
baca tempat wisata di Bali.
PENGERTIAN TARI GOPALA
Tari Gopala adalah sebuah istilah dalam bahasa Kawi yang berarti penggembala sapi.
Berbentuk tari kelompok, dan biasanya ditarikan oleh 4 sampai 8 orang penari putra , Gopala
menggambarkan tingkah laku sekelompok penggembala sapi di suatu ladang pengembalaan.
Tarian ini mengandung gerak-gerak yang humoris dengan materi gerak yang merupakan
perpaduan antara gerak-gerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan dengan
gerak-gerak baru.
Tari Gopala juga merupakan tarian yang bertemakan kerakyatan yang ditarikan
sekelompok anak-anak atau remaja Putra, dimana tarian ini digarap oleh I Nyoman Suarsa
sebagai penata tari dan I Ketut Gede Asnawa,MA sebagai penata tabuh, diambil dari
penggalan cerita pragmentari : STRI ASADHU Karya Ibu Ketut Arini,S.St. Tarian ini
diciptakan pada tahun 1983. Gopala adalah sebuah istilah dalam bahasa Kawi yang berarti
penggembala sapi. Tarian ini merupakan tari kelompok, dan biasanya ditarikan oleh 4 sampai
8 orang penari putra. Dalam tarian Gopala ini menceritakan aktivitas yang dilakukan oleh
para pengembala di ladang pertanian/sawah. Semua aktivitas tadi dituangkan kedalam bentuk
garapan tari misalnya: gerakan binatang sapi, memotong rumput, menghalau burung,
membajak sawah, menuai padi dan gerak lain-lainnya yang berhubungan dengan aktivitas
petani. Gerak tersebut di atas di olah menjadi pola garap yang berbau baru dengan nuansa

estetika kekinian. Gerakan tari ini menjadi hidup apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan semangat.

memproduksi-kostum/pakaian-untuk-tari-gopala-bali -terdiri-dari-kerudung-kain-dikepala,badong-di-leher,baju,kain-sabuk-di-pinggang,kain-bawahan.

Anda mungkin juga menyukai