Kelas
: V.b
Tarian topeng Panji
akan berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para
leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Pada awalnya, tari Radap Rahayu adalah tarian yang memiliki fungsi sebagai penolak
bala dan bersifat ritual bagi masyarakat Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada
upacara seperti kehamilan, perkawinan, dan kematian. Tari Radap Rahayu sebagai tari penolak
bala dan tari meminta keselamatan berasal dari peristiwa di mana kapal Perabu Yaksa berisi
patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan majapahit. Ketika sampai di
Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan.
Perahu oleng dan nyaris terbalik.
Situasi itu membuat patih Lambung Mangkurat memuja Bantam yaitu meminta
pertolongan pada yang maha kuasa agar kapal diselamatkan. Tak lama, turun tujuh bidadari ke
atas kapal kemudian mengadakan upacara beradap-adap. Akhirnya kapal selamat dan para
bidadari kembali ke kayangan. Hal itu ditandai dengan gerakan awal dan akhir tarian Radap
Rahayu yaitu gerak terbang layang. Kini tari Radap Rahayu lebih dilakukan saat acara-acara
penyambutan tamu-tamu sebagai tanda penghormatan.
8. Tari Tambun dan Bungai (Kalimantan Tengah)
Tari tambun dan bungai, berasal dari daerah palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tarian
ini merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai dalam mengusir
musuh yang akan merampas hasil panen rakyat. Tambun dan bungai adalah pejuang di
Kalimantan Tengah. Tambun dan Bungai adalah tokoh legenda suku dayak ot Danum yang
tinggal di tengah pulau Kalimantan khususnya wilayah Kabupaten Gunung Mas. Tambun dan
Bungai adalah saudara dari ayah mereka yang merupakan adik-kakak. Kedua orang ini,
Tambun dan Bungai memiliki perasaan yang sama yaitu jika salah satu diantara mereka
bersedih maka yang satu akan ikut merasakan kesedihan yang sama dialaminya. Keduanya
memiliki karakter dan sifat yang sama. Mereka memiliki watak yang cerdas, lemah lembut,
peramah, suka menolong sesama, sedikit menerima banyak memberi, cepat kaki ringan
tangan, bijaksana, dan pantang menyerah untuk membela kebenaran. Salah satu peristiwa
penting yang memjadikan Tambun dan Bungai sebagai pejuang di Kalimantan Selatan adalah
mereka selalu menang dalam pertempuran melawan musuh yang akan merampas tanah dan
panen masyarakat setempat. Mereka akhirnya mendapat gelar dari Nyai Undang raja di
Pematang Sawang yaitu gelar Tumenggung Tambun Terjun Ringkin Duhung dan
Tumenggung Bungai Andin Sindai. Atas semua perjuangan Tambun dan Bungai, banyak
orang yang menciptakan kebudayaan untuk mengenang Tambun dan Bungai salah satunya
adalah Tarian Tambun dan Bungai.
9. Tari Gong (Kalimantan Timur)
Tari Gong merupakan salah satu ekspresi seni masyarakat Dayak yang mendiami
Kalimantan Timur. Tari Gong adalah tari yang mengekspresikan tentang kelembutan seorang
wanita dengan menari di atas Gong dengan gerakan yang lemah lembut dan penuh
keseimbangan. Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan
tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat
musik Sapeq ( alat musik yang dipetik seperti kecapi). Penari Gong menggunakan busana
berupa baju manik dan Taah ( pakaian khas wanita yang terdiri dari kain beludru yang dihiasi
manik-manik, yang dipakai dengan cara dililitkan pada pinggang, yang masing-masing ujung
tali dililitkan dan berhenti di pusar ), serta perlengkapan lainnya yang digunakan Lavung
( Topi yang dibuat dari rotan dan terdapat corak-corak sesuai dengan corak baju dan Taah),
dan kalung yang terbuat dari manik-manik yang berwarna dan gigi atau taring Macan, dan
bulu burung Enggang yang dikenakan di kedua belah tangan penari. Kesederhanaan tari Gong
terlihat pada gerak dan musik. Gerak pada tari Gong hanya beberapa segmen tubuh saja yang
bergerak, serta bentuk gerakannya diulang- ulang pada saat penari menuju Gong, saat berada
di atas Gong dan turun dari Gong. Tari Gong memiliki gerak kaki yang sederhana dalam
melangkah dan ayunan tubuh dan tangan yang lemah lembut. Kostum yang digunakan sangat
mewah karena terbuat dari manik-manik yang dirangkai menjadi motif motif binatang
seperti motif Kalung Aso (Naga Anjing), pola permainan musik yang mendukung tarian ini
datar tidak terjadi pergantian iringan dari awal hingga akhir tari.
LAGU DAERAH
1. SANSARO
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Sumatera Barat / Padang
2. POTONG BEBEK ANGSA
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Timor Timur / Timor Leste
3. TUTU KODA
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. HELELE ALA DE TEANG
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Nusa Tenggara Timur
5. ESA MOKAN
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Sulawesi Utara / Minahasa
6. SI PATOKAAN
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Sulawesi Utara
7. BURUNG TANTINA
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Maluku / Ambon
8. SARINANDE
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Maluku / Ambon
9. SOLERAM
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Riau
10. PEPAYA MANGGA PISANG JAMBU
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Riau.
11. KAMPUANG NAN JAUH DI MATO
Kampuang nan jauh di mato
12. BUNGONG JEUMPA
Lagu Daerah Nusantara Provinsi Nanggro Aceh Darussalam
13. KICIR-KICIR
Lagu Daerah Nusantara Provinsi DKI Jakarta
14. JALI-JALI
Lagu Daerah Nusantara Provinsi DKI Jakarta