Anda di halaman 1dari 10

MACAM-MACAM TARIAN TRADISIONAL

1. PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM


a. Tari Saman

Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan


untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman
mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga
ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
b. Tari Seudati

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal


dari kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan
selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.
c. Tari Laweut

Laweut berasal dari kata Selawat, sanjungan yang ditujukan kepada


junjungan Nabi Muhammad SAW. Gerak tari ini, yaitu penari dari arah kiri atas dan
kanan atas dengan jalan gerakan barisan memasuki pentas dan langsung membuat
komposisi berbanjar satu, menghadap penonton, memberi salam hormat dengan
mengangkat kedua belah tangan sebatas dada, kemudian mulai melakukan gerakan-
gerakan tarian

d. Tari Bines

Tari Bines merupakan tarian tradisional yang berasal dari kabupaten Gayo Lues.


Tari ini ditarikan oleh para wanita dengan cara duduk berjajar sambil menyanyikan
syair yang berisikan dakwah atau informasi pembangunan. Para penari melakukan
gerakan dengan perlahan kemudian berangsur-angsur menjadi cepat dan akhirnya
berhenti seketika secara serentak.
e. Tari Didong

Didong adalah sebuah kesenian rakyat Gayo yang memadukan unsur tari, vokal,


dan sastra. Didong dimulai sejak zaman Reje Linge XIII. Kesenian ini diperkenalkan
pertama kali oleh Abdul Kadir To`et. Kesenian didong lebih digemari oleh
masyarakatTakengon dan Bener Meriah.

2. PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


a. Tari Topeng Betawi

Tari Topeng Betawi adalah tarian tradisional khas masyarakat Betawi. Gerakannya
lincah dan riang. Biasanya, tarian ini diiringi musik gambang kromong. Penarinya
menggunakan topeng kayu. Pada zaman dulu, Tari Topeng Betawi merupakan
bagian dari pertunjukan Topeng Betawi. Topeng Betawi adalah pertunjukan
gabungan antara seni drama, tarian, dan nyanyian. Mirip seperti pertunjukan teater.
b. Tari Yapong

merupakan suatu tari gembira dengan gerakan yang dinamis. Istilah Yapong ini lahir
dari bunyi lagunya ya, ya, ya, ya, yang dinyanyikan artis pengiringnya serta suara
musik yang berkesan pong, pong, pong, sehingga lahirlah “ya-pong” dan
berkembang menjadi Yapong.

c. Tari Cokek

Tari Cokek merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi tempo dulu. Dewasa


ini orkes gambang kromong biasa digunakan untuk mengiringi tari pertunjukan
kreasi baru, seperti tari Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya, di samping
sebagai pengiring tari pergaulan yang disebut tari cokek. Tari cokek ditarikan
berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tangerang ini diwarnai
budaya etnik Cina. Penarinya mengenakan kebaya yang disebut cokek. 
d. Tari Renggong Manis

Tarian ini berasal dari Betawi (DKI Jakarta), gerakan tari melambangkan keceriaan
para remaja putri  dalam  menyambut  tamu, tarian ini  biasanya sebagai tari selamat
datang. Iringan musiknya dengan Gambang Kromong yang merupakan susunan
musik populer dikalangan masyarakat Betawi.

e. Tari Ondel-ondel

Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan


dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek
moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
3. PROPINSI BALI
a. Tari Kecak

Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang
duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan
mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat
barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal
dari ritualsanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi
tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan
kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

b. Tari Legong

Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur
dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti
gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya.
Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar
Pagulingan.
c. Tari Pendet

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan


di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring
perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan
selamat datang", meski tetap mengandunganasir yang sakral-religius. 

d. Tari Barong

Tari barong adalah salah satu dari tari Bali yang merupakan peningalan
kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang adalah tari Barong. Kata barong berasal
dari kata bahruang yang berarti binatang beruang, merupakan seekor binatang
mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung.
e. Tari Belibis

Tari Belibis ini mengisahkan Prabu Angling Dharma yang dikutuk istrinya menjadi
seekor burung belibis. Dalam pengembaraannya, ia bertemu dengan sekawanan
burung belibis, namun ia tidak diterima dalam kelompok itu karena bisa berbicara
seperti manusia. Gerak tari ini menunjukkan penampilan yang menarik dan
harmonis dengan gamelan yang mengiringinya.

4. PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT


a. Tari Mpaa Lenggogo

Tari Mpaa Lenggogo merupakan sebuah tarian untuk menyambut Maulid Nabi
Muhammad SAW. Tarian ini sering dipertunjukkan pada upacara-upacara
perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja. 
b. Tari Batu Nganga

Tari Batunganga merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat yang
mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk batu dan
permohonan mereka agar sang putri dapat keluar dari dalam batu. 

5. PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR


a. Tari Perang atau Caci

Caci atau tari Caci atau adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara


sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambukdan perisai di Flores, Nusa
Tenggara Timur, Indonesia. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak
sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai
(tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja)[1] dan
ritualtahun baru (penti) , upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya,
serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.

b. Tari Gareng Lameng

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa
ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir
batin dan sukses dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai