Asal
Tema
Gerak tari
Musik
: Jawa Tengah
: Percintaan
: Gerak tari putra alus
: Kethuk, kenong kendhang, gong dan kemanak. Yang terdengar
jelas suaranya adalah kemanak. Ditengah tarian, larasnya
berganti slendro kemudian kembali ke laras pelog. Pada bagian
pertama diiringi Durma, lalu Retnamulya. Kadang alat
gamelannya ditambah dengan rebab, gender gambang dan
suling.
Makna tarian
: Tarian ini menggambarkan Raden Gatotkaca yg sedang
mempersiapkan diri melamar Dewi Pergiwati.
Asal
Tema
Sejarah
: Jawa Tengah
: Heroik
: Diadopsi dati adegan peperangan Perang Kembang dalam
kisah Mahabarata.
Gerak tari : Istilah Bambangan digunakan untuk menyebut para ksatria
keluarga
Pandawa, yang dalam tarinya mempergunakan ragam tari halus
yang dipakai untuk tokoh ksatria seperti Abimanyu, Sumitra dan
sebagainya. Sedangkan Cakil dibawakan dengan ragam tari
bapang.
Musik
: Tari ini mempergunakan iringan gending Srepegan, Ladrang
Cluntang Sampak Laras Slendro.
Makna tarian
: Tari ini menceritakan perang antara Ksatria Pandawa
melawan raksasa (Cakil). Ksatria adalah tokoh yang bersifat
halus dan lemah lembut, sedangkan Cakil menggambarkan
tokoh yang kasar dan bringas. Amanat yang terkandung dalam
tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan, keangkara
murkaan pasti kalah dengan kebaikan.
Tari Gambyong
Asal
Tema
Sejarah
Gerak tari
Musik
: Jawa Tengah
: Erotik
: Konon Tari Gambyong tercipta berdasarkan nama seorang
penari jalanan (tledhek) yang bernama si Gambyong yang hidup
pada zaman Sinuhun Paku Buwono IV di Surakarta (1788-1820).
Sosok penari ini dikenal sebagai seorang yang cantik jelita dan
memiliki tarian yang cukup indah. Tak heran, dia terkenal di
seantero Surakarta dan terciptalah nama Tari Gambyong.
: Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada
penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan dan kepala. Gerak kepala
dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi
dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak
mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari
tangan ,menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam
ekspresi tari Gambyong. Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan
berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.
Sebagai contoh , pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan
langkah-langkah kecil), nacah miring (kaki kiri bergerak ke
samping, bergantian atau disusul kaki kanan diletakkan di depan
kaki kiri, kengser (gerak kaki ke samping dengan cara
bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lanati). Gerak kaki
yang spsifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau
entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak
bergerak ke bawah dan ke atas. Penggarapan pola lantai pada
tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangklaian gerak, yaitu
pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak
berikutnya. Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya
dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singket ukel
karana, kengser, dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada
rangkaian gerak berjalan (sekaran mlaku) ataupun gerak di
tempat (sekaran mandheg).
: Selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Instrumen lain:
gender, kendang, kenong, kempul, dan gong.
4
Makna tarian
TARI Bondan
Asal
Sejarah
TARI Bedhaya
Asal
Tema
Sejarah
Makna tarian
: kesembilan orang penari itu melambangkan delapan
arah mata angin dengan satu pusat penjuru di tengahtengahnya. Makna filosofisnya yaitu kesembilan orang penari itu
melambangkan sembilan lubang yang ada pada tubuh manusia.
Fungsi tari Bedhaya Ketawang sebagai sarana meditasi raja,
penobatan raja dan kenaikan tahta raja atau tingalan
jumenengan
TARI Ronggeng
Asal
Tema
Sejarah
: Jawa Tengah
: Erotis
: Pergeseran mulai terjadi di zaman kolonialis. Sejak era kolonial
Portugis hingga Belanda dan Jepang, ronggeng dijadikan sebagai
hiburan di daerah perkebunan. Tak hanya bagi pekerja
perkebunan, Ronggeng merupakan hiburan bagi kaum penjajah
saat itu. Walhasil, sejak saat itulah ronggeng tak lagi sekadar
sebagai ritual adat. Sebagai hiburan, seni, ronggeng akhirnya
lebih banyak bermuatan unsur erotis, mulai dari cara berpakaian
penari, gaya tarinya, bahkan hingga perilaku di atas panggung
yang lebih memancing birahi kaum adam.
Gerak tari : Gerak tarian ronggeng lebih ekspresif bahkan mengarah ke
eksotis. Goyang, geol, gitek adalah ciri khas tarian ronggeng.
Dengan ciri khas inilah seni ronggeng menjadi identik sebagai
seni yang mampu membuat kaum lelaki bangkit libidonya,
sehingga akhirnya citra seni ronggeng menjadi sangat jelek.
Musik
: iringan gong, kendang.
Makna tarian
: Tari ronggeng sebenarnya merupakan bagian dari
upacara untuk meminta kesuburan tanah. Upacara ini dilakukan
supaya hasil pertanian warga melimpah ruah. Karena terkait
dengan kesuburan inilah, gerakan dalam tarian dengan penari
laki-laki yang disebut bajidor ini, mirip gerakan orang yang
sedang bercinta.
: Yogyakarta
: Heroik
: Beksan Gatotkaca vs Suteja merupakan bagian dari sebuah
sajian wayang wong gaya Yogyakarta dalam kisah Rebutan Kikis
Tunggrana.
Gerak tari : Gerak-gerak penari membentuk sudut (tarian putra gagah).
Perang yang terjadi berlangsung sengit sehingga lebih menarik
perhatian orang yang melihatnya.
Musik
: Iringannnya cepat dan tegas sehingga menimbulkan kesan
gagah penarinya.
Makna tarian
: Dalam tarian ini, dikisahkan perjuangan dari Gatotkaca
maupun Suteja dalam mempertahankan batas wilayah
kekuasaannya yang berupa hutan, bernama Hutan Tunggrana.
Akhirnya jalan penyelesaian yang terpaksa dipilih adalah
melakukan perang tanding. Keduanya dikisahkan melakukan
perang tanding dengan naik kendaraan berupa burung garuda.
10
Tari Angguk
Asal
Tema
Sejarah
11
12
13
Kuda Lumping
Asal
Tema
Sejarah
: Jawa Tengah
: Heroik
: Konon, tari Kuda Lumping merupakan bentuk apresiasi dan
dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran
Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi
yang menyebutkan, bahwa tari Kuda Lumping menggambarkan
kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan
Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan
bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan
Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja
Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.
Gerak tari : Dalam setiap pagelarannya, tari Kuda Lumping ini
menghadirkan 4 fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari
Senterewe, dan tari Begon Putri.
Musik
: endang, Kenong, Gong, dan Slompret
Syair
: Sajak-sajak yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya
berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan
perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang Pencipta.
Makna tarian
: Tari Kuda Lumping merefleksikan semangat heroisme
dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri.
Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif,
melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya
seekor kuda di tengah peperangan.
14
Jathilan
Asal
Tema
Sejarah
Gerak tari
: Jawa Tengah
: Heroik
: terinspirasi dari perang gerilya Diponegoro
: Para penari menggunakan property pedang yang dibuat dari
bambu dan menunggang kuda lumping. Di antara para penari
ada yang memakai topeng hitam dan putih, bernama Bancak
(Penthul) untuk yang putih, dan Doyok (Bejer/Tembem) untuk
yang hitam. Kedua tokoh ini berfungsi sebagai pelawak, penari
dan penyanyi untuk menghibur prajurit berkuda yang sedang
beristirahat sesudah perang-perangan. Ketika menari para
pemain mengenakan kostum dan tata rias muka yang realistis.
Ada juga group yang kostumnya non-realistis terutama pada
tutup kepala; karena group ini memakai irah-irahan wayang
orang. Pada kostum yang realistis, tutup kepala berupa blangkon
atau iket (udeng) dan para pemain berkacamata gelap,
umumnya hitam. Selama itu ada juga baju/kaos rompi, celana
panji, kain, dan stagen dengan timangnya. Puncak tarian Jatilan
ini kadang-kadang diikuti dengan keadaan mencapai trance (tak
sadarkan diri tetapi tetap menari) pada para pemainnya.
Sebelum pertunjukan Jatilan dimulai biasanya ada pra-tontonan
berupa tetabuhan dan kadang-kadang berupa dagelan/ lawakan.
Musik
: kendang, bendhe, gong, gender, saron, kepyak
Makna tarian
: Tarian jatilan menggambarkan peperangan dengan naik
kuda dan bersenjatakan pedang. Selain penari berkuda, ada
juga penari yang tidak berkuda tetapi memakai topeng. Di
antaranya adalah penthul, bejer, cepet, gendruwo dan
barongan.
15
Kethek Ogleng
Asal
Tema
Sejarah
Sintren
Asal
Sejarah
17
Tari Jlantur
Asal
Tema
Sejarah
: Jawa Tengah
: Heroik
: dahulu merupakan tarian penyalur semangat kepahlawanan
dari keturunan prajurit Diponegoro.
Gerak tari : dimainkan oleh 40 orang pria dengan memakai ikat kepala
gaya turki. Tariannya dilakukan dengan menaiki kuda kepang
dengan senjata tombak dan pedang.
Makna tarian
: Tarian ini menggambarkan prajurit yang akan berangkat
ke medan perang.
18