Anda di halaman 1dari 4

1.

Tari Reog Ponorogo

Sejarah kesenian reog berasal dari cerita rakyat. Ada lima versi cerita yang berkembang namun
yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu. Diceritakan bahwa Ki
Ageng Kutu yang merupakan seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabumi pada abad ke-15.
Ia melakukan pemberontakan karena murka akan pemerintahan raja yang korup dan terpengaruh
kuat dari istri raja majapahit yang berasal dari cina.  Ia lalu meninggalkan sang raja dan
mendirikan perguruan bela diri. Namun sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan
pasukan kerajaan, maka ia membuat pertunjukan seni Reog yang merupakan sindiran kepada raja
Kertabumi dan kerajaannya.

Tokoh di Tarian Reog Ponorogo ialah Jathil, Warok, Barongan (Dadak Merak), Klono
Sewandono, Bujang Ganong (Ganongan). Tokoh ini lah yang menjadikan Inspirasi pada Tarian
Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo merupakan tarian tradisional Jawa Timur yang popularitasnya mendunia.
Seni asli Ponorogo ini masih kental dengan hal-hal yang berbau mistis.

Kesenian ini biasanya dipentaskan dalam berbagai upacara adat dan acara pernikahan. Terdapat
dua hingga tiga jenis tarian yang ditampilkan, dengan tarian utamanya adalah penampilan penari
dengan memakai topeng kepala singa. Uniknya penari mampu membawa topeng yang memiliki
berat sekitar 50-60 kilogram.  Tarian pertama dibawahkan oleh 6-8 penari pria yang gagah
dengan pakaian serba hitam dan mukanya dipoles dengan warna merah. Penari ini
melambangkan sosok singa yang pemberani. Tarian selanjutnya dibawakan oleh 6-
8 penari perempuan yang menaiki kuda.29 Des 2020

Tari reog ponorogo dibawakan dengan iringan berbagai alat musik, seperti kendang, demung,


saron, peking, gong, kempul, dan slenthem. Dalam seni tari reog ponorogo, terdapat
berbagai tokoh penari, seperti warok, jathi, klono sewandono, ganong, dan singo
barong.

2. Tari Thengul

Tari Thengul merupakan tari tradisional asli Bojonegoro, Jawa Timur. Tari ini terinspirasi dari
kesenian wayang Thengul yang berkisah tentang cerita rakyat seperti cerita wayan gedhog. Tari
Thengul biasanya dipentaskan oleh penari secara berkelompok dengan gerakan, ekspresi dan
kostum yang menyerupai Wayang thengul. Tari Thengul merupakan tari tradisional asli
Bojonegoro, Jawa Timur. Tari ini terinspirasi dari kesenian wayang Thengul, yang berkisah
tentang cerita rakyat seperti cerita wayang gedhog (cerita tentang kerajaan majapahit) dan juga
wayang menak (cerita panji dan cerita para wali).

Tari Thengul di ciptakan sebagai upaya untuk melestarikan wayang Thengul yang hampir punah.
Saat ini pemerintah kabupaten bojonegoro terlihat sangat gencar mengenalkan tari Thengul pada
masyarakat luas.

Tari Thengul biasanya ditampilkan di acara-acara hajatan atau acara budaya yang di gelar
Pemerintah Bojonegoro. Namun, kini tari Thengul tampil pada event Thengul International
Folklore Festival 2019 yang berskala Internasional.

 pengiring tari Thengul. Dengan musik yang menghentak-hentak, para penari semakin
bersemangat menghentakkan kaki dan menari mengikuti iringan musik. Ditambah dengan
gerakan siku yang kaku dan kepala menoleh ke kanan dan ke kiri yang menjadi ciri khas tari
Thengul.

Tarian khas Bojonegoro ini tampil dengan jumlah penari sekitar 246 orang.


3. Tari Gandrung

Tari Gandrung merupakan tari tradisional khas Banyuwangi. Tarian ini dilakukan sebagai wujud
syukur masyarakat setelah panen.Pertunjukan Tari Gandrung disajikan dengan iringan musik khas
perpaduan budaya Jawa dan Bali.

Tari Gandrung ini sering dipentaskan mulai dari acara perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh
belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya. Tari tradisional ini juga menjadi
kebanggaan masyarakat Banyuwangi yang tak hanya terkenal di Indonesia, bahkan sudah mendunia.
4. Tari Remo

Tari Remo merupakan tarian tradisional asal Jombang Jawa Timur. Tarian ini berkisah tentang
perjuangan seorang pangeran di medan perang. Pada zaman dahulu tarian Remo yang khusus
dilakukan oleh penari laki-laki. Tarian tradisional ini juga digunakan sebagai pembuka dalam
pertunjukan Ludruk.

Namun, kini tari Remo ditarikan oleh perempuan, sehingga menimbulkan gaya tari lainnya, yaitu
Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan dan banci. Seiring berjalannya waktu, mulai bergeser
menjadi tarian menyambut tamu, terutama tamu negara.

Selain itu, tarian ini sering ditampilkan dalam festival seni daerah sebagai upaya melestarikan budaya
Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai