Makna Tarian
Pakaian Penari
8. Rateb Meuseukat
Selain Ratoh Duek, tarian khas Aceh yang cukup mirip dengan Tari Saman
adalah Rateb Meuseukat. Ketika merujuk pada Wikipedia, Tari Saman yang
biasa menghadirkan remaja putri di pesisir berubah menjadi Ratoh Duek. Dari
Ratoh Duek kemudian berubah lagi menjadi Tari Rateb Meuseukat.
Rateb Meuseukat tumbuh sebagai tari yang hanya melibatkan kaum perempuan
saja. Jumlah penarinya tak terbatas, namun minimal 10 orang dengan seorang
syekh sebagai pemimpin. Sumber lain ada yang mengatakan pemainnya 13
orang, berjumlah ganjil tidak boleh kurang dari 10 penari.
Ratoh Duek merupakan salah satu tari daerah Aceh yang identik dengan Tari
Saman. Sekilas terlihat sama, namun tetap banyak perbedaan. Sejak UNESCO
memasukan Tari Saman dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia, sejak saat itu hanya boleh melibatkan laki-laki berjumlah ganjil.
Sementara itu, Tari Ratoh Duek merupakan tarian dengan penari wanita
berjumlah genap. Perbedaan lain adalah busana. Penari Saman menggunakan
pakaian adat Suku Gayo, adapun penari Ratok Duek hanya menggunakan
pakaian polos berwarna dengan kain songket Aceh. dan masih banyak
perbedaan lainnya.
Ratoh Duek sangat populer di luar Aceh serta sering tampil di dalam dan luar
negeri. Tari ini tersaji dalam posisi duduk berbanjar dengan pola lantai yang
tidak banyak memiliki perubahan, yakni hanya berbentuk horisontal, zig zag.
Para penarinya semuanya wanita berjumlah genap yang berjumlah 8-12 orang.
10. Tari Seudati
Seudati merupakan tarian khas Aceh yang keberadaan awalnya berasal dari
Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Utara. Tari ini dulunya bernama Ratoh yang
berarti penceritaan tentang apa saja yang berhubungan dengan aspek sosial-
kemasyarakatan. Adapun nama Seudati berasal dari shahadatayn (dua kalimat
syahadat).
Seperti halnya Tari Saman, Tari Seudat juga terkenal tidak hanya di dalam negeri,
namun juga di mancanegara. Beberapa sumber mengatakan bahwa sejarah Tari
Seudati berasal dari komunitas tarekat yang dibangkitkan Syekh Tarekat Saman.
Bahkan tarian Seudati dalam bahasa Aceh juga disebut “meusamman”