31101500508
SGD 5
4. Apa saja yang perlu dirubah dari GTL sebelumnya saat pembuatan ulang?
Pada posisi kurva vonspee datar harus dibuat ulang, sehingga harus memperhatikan:
- Relining pada bagian fiting surface
- Flange dikurangi agar tidak menekan frenulum
Depresi tonjol lingual: dirubah anasir gigi dirubah sesuai dengan penyusunan gigi. Cuspid yang
depresi dirubah menjadi palatal menggantung 1 mm diatas bidang oklusal.
Relining
Adalah proses mengkoreksi adaptasi permukaan cetakan gigi tiruan (basis gigi tiruan) terhadap
mukosa pendukungnya dengan cara menambah resin akrilik baru pada permukaan tersebut tanpa
mengubah relasi oklusal gigi geliginya.
Tujuan : untuk memperbaiki adaptasi basis gigi tiruan terhadap mukosa pendukungnya.
Indikasi :
1. Ketika GT kehilangan atau kurang adaptasinya terhadap mukosa pendukungnya sedangkan
semua faktor oklusi, estetik, relasi sentrik, DVO dan material basis GT baik.
2. Hilangnya retensi GT
3. Ketidakstabilan GT
4. Food under denture (akumulasi makanan di bawah basis GT)
5. GT longgar sedikit
6. Sayap GT ‘underextended’
7. Dimensi Vertikal masih baik
8. Relasi sentrik = oklusi sentrik
9. Tepi posterior gigi tiruan rahang atas baik
10. Tepi-tepi perluasan basis cukup
11. Tepi-tepi sesuai dengan gaya otot kunyah
12. Pengucapan/susunan gigi baik
13. Kondisi jaringan tulang dan mukosa sehat
Kontraindikasi :
1. Resorbsi banyak
2. Jaringan mukosa luka
3. Kelainan pada sendi rahang
4. Estetis GT sangat jelek
5. Hubungan relasi RA & RB tidak baik
Prosedur Relining
Direct / Langsung pada mulut pasien dengan ‘SELF CURING ACRYLIC’
Cara :
1. Daerah resorpsi linggir dikurangi dan dibuat retensi (½basis lama)
2. Dengan ‘self curing acrylic’ pada daerah retensi tadi ditekankan langsung pada mulut pasien
sampai komposisi akrilik plastis lalu dikeluarkan dari mulut
3. Instruksi pasien untuk kumur dengan air dingin,sisa akrilik dibuang
4. Masukkan kembali ditunggu hingga keras ±12-15 menit), lalu poles dan siap dipakai
Kerugian :
1. Akrilik mudah porus dan warna tidak stabil
2. Mudah menimbulkan bau yang tidak enak
3. Mudah terjadi iritasi mukosa
Rebasing
Adalah proses penggantian seluruh basis gigi tiruan dengan basis gigi tiruan yang baru, dengan
tetap menggunakan anasir gigi tiruan yang lama dan tanpa merubah posisi gigi serta oklusi gigi
tiruan.
Indikasi :
1. Under extended basis gigi tiruan
2. Untuk membuat post-dam
3. Terjadi resorpsi tulang alveolar yang lokal ataupun menyeluruh
4. Gigi tiruan sudah longgar
5. Desain rangka protesa masih terletak baik pada gigi pengunyah
6. Elemen tiruan tidak aus berlebihan, patah, atau rusak
7. Bila basis gigi tiruan sudah terlihat buruk, karena pemakaian untuk jangka waktu lama
8. Relining berkali-kali
Prosedur rebasing :
1. Bagian perifer sayap gigi tiruan dikasarkan dulu
2. Membuat cetakan rahang pasien dengan menggunakan gigi tiruan lama sebagai sendok
cetaknya dan gunakan bahan cetak mukostatik yaitu Zinc Oxide Eugenol
3. Membuat model kerja dengan stone dengan cara boxing
4. Meletakkan gigi tiruan dan model kerja pada bagian atas articulator dan diberi indeks
oklusal dari gips pada bagian bawah. Jika gips sudah keras, articulator dibuka
5. Gigi tiruan dilepas dari model kerja. Bahan cetak dibuang dan di trim landasan akrilik gigi
tiruannya dan disisakan secukupnya untuk menahan geliginya
6. Membuat landasan gigi tiruan baru dari malam dan lakukan waxing
7. Uji coba dalam mulut pasien dan permeriksaan estetik, fonetik, ukur dimensi vertical
8. Setelah sesuai, lakukan flasking, packing, curing, deflasking, dan remounting
9. Gigi tiruan di poles dan pasang dalam mulut pasien
Itjingningsih. 1996. Gigi Tiruan Lengkap Lepasan. EGC : Jakarta
5. Apa saja kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi saat pembuatan gigi tiruan?
Boucher LJ and Renner RP. Treatment of Partial Edentolus Patient. St Louis-Toronto- London:
The CV Mosby Co.1982.
6. Apa saja prinsip penyusunan dari gigi artifisial?
Pemasangan Gigi Anterior Rahang Atas
Facies labialis agak ke palatal dan mengikuti lengkung bite-rim rahang atas.
3. Caninus Superior
Inklinasilabio-palatal.
Permukaan labial bagian distal lebih ke palatal dari lengkung bite-rim rahang bawah.
Pemasangan gigi anterior rahang atas sisi kanan sama dengan sisi kiri.
Pemasangan gigi anterior rahang atas sisi kanan dan sisi kiri harus simetris.
b. Tampak Poksimal
2. Protrusive Relation
Incisal edge incisivus centralis superior kanan dan kiri berkontak dengan incisal
edge incisivus centralis inferior kanan dan kiri.
2. Incisivus Lateralis Inferior
Centric Occlusion
a. Tampak Labial
b. Tampak Proksimal
3. Caninus Inferior
1. Centric Occlusion
a. Tampak Labial
b. Tampak Proksimal
2. Protrusive Relation
a. Facies incisalis atas dan bawah menunjukkan hubungan edge to edge.
3. Working Occlusion
Distal labial slope caninus inferior kanan dan kiri berkontak dengan mesio palatal slope
b.
i.
1.) Bidang horizontal, tempat disusunnya gigi-gigi premolar superior pertama dan premolar
superior kedua.
2.) Oblique plane, tempat disusunnya gigi-gigi molar superior pertama dan molar superior
kedua.
Lateral curve yang terdiri dari:
1.) Bidang yang terbentuk dari garis singgung pads occlusal bite-rim, dimana perrnukaan bukal
gigi premolar ditempatkan.
2.) Bidang dengan sudut penyimpangan 6° dari bite-rim ke arah palatal, dimana terletak
permukaan bukal gigi-gigi molar.
Tampak bukal:
pertama.
Inklinasi bucco-palatal :
a.
1.) Tonjol mesio-bukal molar superior pertama terletak pada buccal groove molar inferior
pertama.
2.) Gigi caninus superior terletak pada ruang antara tepi distal caninus inferior.
Cara pemasangan:
Potong bite-rim rahang bawah tepat di bawah molar superior pertama, kcmudian molar inferior
pertama ditempatkan sebagai berikut:
1.) Centric Occlusion
Kemudian dilakukan cek dengan menggerakkan lengan artikulator atas ke kanan dan ke kiri.
Pada gerakan lengan artikulator ke kanan maka terjadi.
2.) Working Occlusion
Tonjol mesio-distal molar pertama inferior kanan berkontak dengan antara tonjol
bukal premolar superior kedua kanan dan tonjol mesio-bukal molar superior pertama
kanan.
Tonjol mesio-bukal dan disto-bukal molar inferior pertama kiri berkontak dengan
tonjol palatinal premolar superior kedua kiri dan tonjol mesio-palatinal molar superior
pertama kiri.
2. Premolar Inferior Kedua
Inklinasi mesio-distal:
a. Tonjol buccal premolar inferior kedua terletak diantara premolar superior kedua
dan premolar superior pertama dengan ujung tonjolnya berkontak dengan
marginal ridge premolar superior kedua dan premolar superior pertama.
b. Tonjol lingual premolar inferior kedua terletak diantara tonjol palatinal premolar
superior kedua dan premolar superior pertama. Mesio-lingual ridge dari premolar
inferior kedua condong atau menarik slope distal tonjol lingual dari premolar
superior pertama.
Inklinasi buko-lingual:
Tonjol bukal premo lar inferior kedua be rada di garis central developmental
groove premolar superior kedua dan premolar superior pertama.
a- Slope tonjol disto-bukal premolar inferior kedua berkontak dengan slope tonjol
mesio-bukal premolar superior kedua.
b. Slope tonjol mesio-bukal premolar inferior kedua berkontak dengan slope tonjol
disto-bukal premolar superior pertama.
c. Tonjol lingual premolar infer ior kedua berkontak dengan area disto-lingual
premolar superior pertama dan area mesio -lingual premolar superior kedua.
Slope mesial pada tonjol bukal premolar inferior kedua berkontak dengan slope distal pada
tonjol lingual premolar superior pertama.
Dalam kasus-kasus tertentu dapat dilakukan grinding pada premolar inferior pertama.
Misalnya pada waktu working occlusion atau balancing contact, kedudukan premolar
inferior pertama terhalang oleh premolar superior pertama atau caninus superior,
sehingga bila dipaksakan dapat mendesak kedudukan kedua gigi-gigi tersebut.
1.) Centric Occlusion
Tonjol bukal premolar inferior pertama terletak diantara tonjol bukal premolar superior
kedua dan caninus superior, dengan ujung tonjolnya berkontak dengan marginal ridge
premolar superior kedua dan caninus superior.
2.) Working Occlusion
a. Tampak Bukal
a. Garis inklinasi mesio-bukal molar inferior kedua kontak dengan garis tepi pada tonjol
disto-bukal molar superior pertama.
b. Posisi dari tonjol palatinal molar inferior kedua berkontak dengan fossa, central
Tonjol molar inferior kedua berkontak dengan tonjol mesio-bukal molar superior pertama dan
tonjol-tonjol molar superior kedua.
3.) Balancing Contact
a. Tonjol mesio-bukal molar inferior kedua berkontak dengan tonjol disto-palatinal molar
superior pertama.
b. Tonjol disto-bukal molar inferior kedua berkontak dengan tonjol mesio-palatinal molar
superior kedua.
1. Lengan atas artikulator digerakkan ke arah lateral harus ada working occlusion yang diikuti
terjadinya balancing contact pada sisi yang lainnya.
2. Lengan atas artikulator digerakkan ke posterior, tidak terdapat open-bite.
3. Dengan glass plate, dilihat kembali apakah gigi-gigi rahang atas susunannya
masih memenuhi syarat.
4.) Pada setiap gerakan dari lengan artikulator, vertical pin tidak boleh terangkat.
m.
Keterangan:
Gambar 7. m.) Oklusi sentris dilihat dari pandangan A = proksimal, B =
bukal, C = lingual.
Working Occlusion adalah kontak oklusal dari gigi geligi atas dan bawah pada sisi ke arah man a ma
nd ibu la bergera k wa ktu berfungsi.
n.
7. Bagaimana pandangan islam tentang gigi tiruan yang masih dapat di relining atau rebasing
tetapi pasien ingin dibuatkan GTL ulang?
Surah Al-Isro’ Ayat 26-27
ِسكينَِ َحقَّ ِهُ ا ْلقُ ْربَى ذَا َوآَت
ْ سبيلِ َوابْنَِ َوا ْلم
َّ يرا تُبَذ ِْر َو َِل ال
ً ( تَبْذ26
َِّشيَاطينِ إ ْخ َوانَِ كَانُوا ا ْل ُمبَذرينَِ إن َ ش ْي
َّ طانُِ َوكَانَِ ال ً ُ( َكف27
َّ ورا ل َربهِ ال
Artinya : “(26) Dan Berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang ada dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghamburkan (hartamu) dengan boros.
(27) Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudaranya setan dan sesungguhnya setan
itu sangat ingkar kepada tuhannya.” (QS Al Isra : 26-27)
Isi Kandungan
Pada ayat 26, dijelaskan bahwa selain berbakti, berkhidmat dan menampakkan kasih sayang, cinta, dan
rahmat kepada kedua orang tua, kita pun hendaknya memberi bantuan kepada keluarga yang dekat
karena mereka yang paling utama dan berhak untuk ditolong. Mereka patut mendapat bantuan hidup di
tengah keluarga terdekat yang mampu karena pertalian darah. Mereka pasti ada yang hidup lebih
berkecukupan dan ada yang kekurangan sehingga kita sebagai keluarga harus saling membantu.
Allah memerintahkan manusia untuk berbakti dan berbuat baik tidak hanya kepada orang tua saja,
namun masih harus berbakti kepada tiga golongan yang lain, yaitu:
1. kepada kaum kerabat
2. kepada orang miskin
3. kepada orang terlantar dalam perjalanan.
Pada ayat 27, Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros. Mereka dikatakan
sebagai saudaranya setan. Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya dalam
perkara yang tidak mengandung manfaat berarti. Ada sebuah hadis yang terkait dengan perbuatan
mubazir (boros) ini, yakni yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar. Dia berkata bahwa rasulullah telah
melintas di tempat Saad sedang mengambil wudu, kemudian rasulullah menegur Saad karena begitu
boros. Lalu Saad menanyakan apakah di dlam wudu juga terdapat boros (mubazir)
Inti kandungan dari dua ayat tersebut adalah agar kita mengatur dan membelanjakan harta kita secara
tepat, yaitu dengan membelanjakan di jalan Allah, memberikan bagian harta kita kepada yang berhak
dan tidak menghamburkan harta kita atau boros. Yang ingin saya bahas adalah bagian “dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu
adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya”. Bagian itu menerangkan tentang
peringatan dari Allah SWT agar kita tidak melakukan pemborosan, menghambur-hamburkan, dan
menyia-nyiakan harta yang kita miliki.
Pada ayat 26, secara jelas Allah melarang kita melakukan pemborosan, yaitu pada “Janganlah kamu”.
Artinya berbuat boros adalah termasuk perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Perbuatan yang dilarang Allah berarti sesuatu yang tidak baik dan tidak membawa manfaat, terlebih lagi
bila dilakukan kita akan mendapatkan dosa. Secara umum, segala bentuk pemborosan dan
penghambur-hamburan harta adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam.
Pada ayat selanjutnya yaitu di ayat 27, kita diberitahu oleh Allah SWT bahwa orang-orang yang
melakukan pemborosan dan berbuat mubadzir adalah saudara setan. Padahal setan itu sangat ingkar
kepada Tuhannya yaitu Allah SWT. Nah, kalau para pelaku pemborosan dan mubadzir itu adalah saudara
setan, berarti mereka bersaudara dengan makhluk yang ingkar atau mengkafiri Allah SWT. Mereka sama
saja melakukan perbuatan ingkar kepada Allah SWT dengan melakukan perbuatan mubadzir. Semoga
kita dijauhkan dari perbuatan mubadzir, amin.
Inti kandungan
Inti kandungan dari dua ayat tersebut adalah agar kita mengatur dan membelanjakan harta kita secara
tepat, yaitu dengan membelanjakan di jalan Allah, memberikan bagian harta kita kepada yang berhak
dan tidak menghamburkan harta kita atau boros. Yang ingin saya bahas adalah bagian “dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu
adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya”. Bagian itu menerangkan tentang
peringatan dari Allah SWT agar kita tidak melakukan pemborosan, menghambur-hamburkan, dan
menyia-nyiakan harta yang kita miliki.
Pada ayat 26, secara jelas Allah melarang kita melakukan pemborosan, yaitu pada “Janganlah kamu”.
Artinya berbuat boros adalah termasuk perbuatan yang dilarang oleh Allah. Perbuatan yang dilarang
Allah berarti sesuatu yang tidak baik dan tidak membawa manfaat, terlebih lagi bila dilakukan kita akan
mendapatkan dosa. Secara umum, segala bentuk pemborosan dan penghambur-hamburan harta
adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam.
Pada ayat selanjutnya yaitu di ayat 27, kita diberitahu oleh Allah SWT bahwa orang-orang yang
melakukan pemborosan dan berbuat mubadzir adalah saudara setan. Padahal setan itu sangat ingkar
kepada Tuhannya yaitu Allah SWT. Nah, kalau para pelaku pemborosan dan mubadzir itu adalah saudara
setan, berarti mereka bersaudara dengan makhluk yang ingkar atau mengkafiri Allah SWT. Mereka sama
saja melakukan perbuatan ingkar kepada Allah SWT dengan melakukan perbuatan mubadzir. Semoga
kita dijauhkan dari perbuatan mubadzir.
At taubah ayat 60
َّ ِين ل ِْلفقَ َراءُِ ال
ص َدقَاتُ إِنَّ َما َ علَ ْي َها َو ْالعَامِ لِينَُ َو ْال َم
ُِ ساك َ َوفِي قلوبه ُْم َو ْالم َؤلَّفَ ُِة
ِ الرقَا
ُب ِ ل َوفِي َو ْالغ
ِ ََُارمِ ين َ ِّللا
ُِ س ِبي َُّ ْن
ُِ ل َواب
ُِ س ِبي َ ّللا مِ نَُ فَ ِري
َّ ضةُ ۖ ال َُِّ ۖ ّللا
َُّ علِيمُ َو
َ َُحكِيم
Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60 yakni:
Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup.
Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
untuk hidup
Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan barunya atau kaum kafir yang merupakan pendukung kaum Muslim.
Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya
Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya.
Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
Yang dimaksud dengan kebaikan pada surah Al Baqarah Ayat 177 ini adalah beriman kepada Allah, hari
akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan senantiasa mewujudkan keimanannya di dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh-contoh dari perbuatan baik tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Memberi harta yang dicintainya kepada karib kerabat yang membutuhkannya.
b. Memberikan bantuan kepada anak yatim.
c. Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan.
d. Memberi harta kepada orang-orang yang terpaksa meminta-minta.
e. Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahaya.
f. Memjalankan ibadah yang telah diperintahkan Allah denagn penuh keikhlasan.
g. Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya sebagaimana yang tersebut dalam surah
At Taubah Ayat 60.
h. Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian.
Akan tetapi, terhadap janji yang bertentangan dengan hokum Allah (syariat islam) seperti janji dalam
perbuatan maksiat, maka janji itu tidak boleh (haram) dilakukan.
Nilai amal shaleh sangat erat kaitannya denagn iman. Sebaliknya, amal saleh bila tidak didasari dengan
iman (bukan karena Allah), maka dosa itu tidak bias ditebus dengan amal saleh sebesar apapun sehingga
perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan tidaka akan bernilai (pahala) dan sia-sia. Al Quran dalam
hal ini menyatakan sebagai berikut :
a. Orang yang mati dalam kekafiran akan dihapus amalannya.
b. Orang-orang yang musyrik akan dihapus amalannya.
c. Amal perbuatan orang0orang kafir akan sia-sia.
d. Orang kafir akan ditimpakan siksa di dunia dan di akhirat.
e. Orang kafir dan musyrik akan dimasukkan ke dalam neraka.
f. Orang yang tidak beriman kepada akhirat hanya mendapatkan kehidupan dunia saja.
Pencerminan terhadap Surah Al Isra ayat 26 - 27 dan Al Baqarah Ayat 177 dapat melahirkan
perilaku,antara lain sebagai berikut.
1. Bekerja dengan tekun untuk mencari nafkah demi keluarga.
2. Suka menabung dan tidak pernah berlaku boros meskipun memiliki banyak harta.
3. Menjauhi segala macam kegiatan yang sia-sia dan menghabiskan waktu percuma.
4. Suka bersedekah, khusunya terhadap orang yang kekurangan dimulai dari keluarga dan tetangga
terdekat.
5. Mempelajari ilmu agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
AMALAN PRAKTIS
Setiap perbuatan manusia yang dilakukan dengan sadar pasti punya tujuan. Kalau tidak untuk Allah,
maka tujuannya ialah untuk menyenangkan oran lain atau diri sendiri. Perbuatan yang diamksudkan
untuk menyenangkan orang lain akan melahirkan sanjungan dan popularitas. Sementara perbuatan yang
dimaksudkan untuk menyenangkan diri sendiri akan melahirkan ujub, riya’ dan takabbur (narsisme).
Kebajikan yang sempurna ialah perbuatan yang dilakukan atas dasar iman, cinta, ibadah, amanah, dan
sabar. Itulah yang disebut al-birr.