KEPANITERAAN KLINIK
BLOK 3
No. RM : 12.820
NIM : 112110231
SEMARANG
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
estetika dan kesehatan pasien dengan cara merestorasi gigi geligi asli dan atau
mengganti gigi-gigi yang sudah tanggal dan jaringan rongga mulut serta
menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh
2. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTS) adalah Gigi Tiruan yang mengganti
satu atau lebih gigi, tetapi tidak seluruh gigi asli dan/atau struktur
3. Gigi Tiruan Lengkap (GTL) adalah pembuatan Gigi Tiruan Lepasan yang
Gigi tiruan lengkap (Full Denture) adalah alat yang menggantikan seluruh
gigi baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Seseorang yang telah
2
1. Terganggunya fungsi pengunyahan
otot-otot pipi karena tidak adanya penyangga, dan hilangnya oklusi sentrik. Pada
orang yang kehilangan seluruh giginya, vertikal dimensi oklusi alami akan hilang
berkontak dengan rahang atas sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi rahang atas
mandibular joint.
(GTL) diupayakan dapat menggantikan fungsi gigi dan jaringan gigi yang telah
3
3. Sifat dan material yang hampir sama dengan kondisi mulut.
oklusi sentrik sehingga mandibula menjadi protrusi dan hal ini menyebabkan
menggantikan fungsi dari gigi asli yang telah hilang dan jaringan Keberhasilan
dari pembuatan GTL ini tergantung dari retensi yang dapat menimbulkan efek
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi tiruan lengkap adalah suatu penggantian gigi-gigi asli dalam suatu
suatu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi pada suatu lengkung rahang,
dicabut karena :
diperbaiki.
b. Bila dibuatkan gigi tiruan sebagian , gigi yang masih ada akan
mengganggu keberhasilannya.
5
dimensi dan tidak adanya sentrik posisi. Sehingga jika pasien dibuatkan gigi
tiruan 1engkap maka vertikal dimensinya akan kembali dan physiological rest
(impression), yaitu suatu bentuk negatif dari jaringan mulut yang akan
dipakai sebagai basal seat protes. Retensi didapat dari gravitasi, adhesi, tekanan
atmosfer, dan surface tension. Faktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang
1) Faktor fisis :
b) Postdam area atau posterior palatal seal (khusus pada rahang atas)
3) Luasnya permukaan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting
surface)
4) Residual ridge oleh karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat
menghindari rasa sakit dan terlepasnya gigi tiruan pada saat berfungsi.
Impression adalah suatu bentuk negatif dari jaiingan mulut yang nantinya
Individual tray dibuat dari sellac base material. Jarak tepi sendok cetak dengan
6
fornik dituat 1-2 mm supaya tepi cetakan nanti tidak meruncing tetapi membulat.
Base plate adalah suatu bentuk sementara yang mewakil dasar gigi tiruan
untuk menempatkan gigi-gigi dan untuk insersi ke dalam mulut. Sedangkan bite
rim yang disebut juga tanggul gigitan dibuat diatas base plate yang telah
dihaluskan dengan menggunakan Inc delling wax. Kegunaan bite rim adalah imtuk
mancJibular relation pada pasien. Bite rim atas harus sejajar dengan garis pupil
dan bite rim hams kelihatan kira-kira 2 mm di bawal garis bibir atas dan lehernya
Vertikal dimensi disebut juga tinggi gigitan, yang ,dapat dicari dengan
pengukuran jarak pupil dan sudut mulut akan sama dengan prak hidung dengan
dagu (PM=HD). Oklusi sentrik adalah oklusi yang terjadi ketika RA dan RB dalam
relasi sentrik, yaitu keadaap di mana processus condiloideus berada pada posisi
terutama terletak dalam hal mencetak jaringan mulut. Record jaringan mulut
Sendok cetak yang dipakai adalah sendok cetak biasa (stock tray). Saat
mencetak tidak dihiraukan tertekan atau tidaknya mukosa mulut. Bahan yang
7
Disini harus diperhatikan batas jaringan yang bergerak dan tidak bergerak dan
mukosa tidak boleh tertekan. Sendok cetak yang digunakan adalah sendok
cetak individual dari bahan sellac atau self curmg acrylic resin. Bahan cetak
yang digunakan adalah alginat, plaster (xanthano), Zn-Oxyd pasta atau rubber
Artikulator mounting adalah memasang bite rim rahang alas dan rahang
expression, umur, jenis kelamin yang nantinya akan berpengaruh dalam pemilihan
ukuran, warna dan kontur gigi. Disamping itu juga perlu diperhatikan keberadaan
over bite, over jet, curve von spee, curve monson, agar diperoleh suatu
BAB III
8
DESKRIPSI KASUS
IDENTIFIKASI PASIEN :
Nama : Sutrisno
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
INFORMASI MEDIS
Golongan darah : O
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
9
Motivasi : Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan untuk
tanggal.
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Personal history
10
I. Evaluation of residual ridges
1. Arch form : Maxillary : U shape
Mandibular : U shape
2. Residual ridge form : High well rounded
3. Residual ridge relation : Normognathic
4. Interach distance : Adequate
5. Undercut location : None
6. Bony irregularities location : none
7. Retained root pieces : tidak ada
8. Mucosa : Normal
9. Vault of the palate : U shape
10. Maxillary tuberosity : Normal
II. Lip mucosa : Normal
III. Cheek mucosa : Normal
IV. Floor of the mouth
V. Tongue
Mucosa : Normal
Size : Normal
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
11
Face profile : Straight
Symmetry : Symmetrical
Lips : Averages
T.M.J : Normal
Ringkasan Pemeriksaan:
a) Rahang atas :
Anterior : rendah
b) Rahang Bawah :
Anterior : rendah
FOTO PROFIL
Tampak Depan
12
13
Tampak Samping
11
10
1.
4.
Relief dari RA dan RB : 2.
3.
14
9.
5.
6.
7.
8
Keterangan :
1
2
1 5
6 3
15
4
1
Keterangan
1. Frenulum labii inferior
2. Frenulum buccalis
3. Vestibulum buccalis
4. Retromolar pad
5. Frenulum lingualis
6. Processus alveolaris
7. Mylohyoid line
8. Vestibulum labial
PEMERIKSAAN PENUNJANG
16
BAB VI
PROSEDUR KERJA DAN PERAWATAN
17
Kunjungan I (1 Oktober 2015)
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien mengeluhkan tidak memiliki gigi sejak 13 tahun yang
lalu, pasien merasa tidak nyaman dan ingin dibuatkan gigi tiruan
Pemeriksaan Objektif :
– Kondisi rongga mulut tidak bergigi
– Palpasi tidak ada rasa sakit
– Terdapat tonjolan pada frenulum bukalis superior sinistra rahang
atas à tidak sakit ketika ditekan
– Palpasi : ( - )
– Prosessus alveolaris masih baik
Assessment :
Total Edentulous
Planning :
– Pemeriksaan lengkap
– Indikasi Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
18
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien mengeluhkan tidak memiliki gigi sejak 13 tahun yang
lalu, pasien merasa tidak nyaman dan ingin dibuatkan gigi tiruan
Pemeriksaan Objektif :
– Kondisi rongga mulut tidak bergigi
– Palpasi tidak ada rasa sakit
– Terdapat tonjolan pada frenulum bukalis superior sinistra rahang
atas à tidak sakit ketika ditekan
– Palpasi : ( - )
– Prosessus alveolaris masih baik
Assessment :
Total Edentulous
Planning :
Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
Cetak Rahang atas dan Rahang bawah
Pembuatan Model Studi
Diskusi
19
– Terdapat tonjolan pada frenulum bukalis superior sinistra rahang
atas à tidak sakit ketika ditekan
– Palpasi : ( - )
– Prosessus alveolaris masih baik
Assessment :
Total Edentulous
Planning :
Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
Pembuatan Shelac
Border Molding pada pasien
20
Kunjungan V (14 Januari Oktober 2016)
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien datang untuk melanjutkan perawatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan.
Pemeriksaan Objektif :
– Kondisi rongga mulut tidak bergigi
– Palpasi tidak ada rasa sakit
21
– Terdapat tonjolan pada frenulum bukalis superior sinistra rahang
atas à tidak sakit ketika ditekan
– Palpasi : ( - )
– Prosessus alveolaris masih baik
Assessment :
Total Edentulous
Planning :
Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
Try in Base plate dan Bite rime
MMR
22
Kunjungan VII (13 Maret 2016)
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien datang untuk melanjutkan perawatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan.
Pemeriksaan Objektif :
– Kondisi rongga mulut tidak bergigi
– Palpasi tidak ada rasa sakit
– Terdapat tonjolan pada frenulum bukalis superior sinistra rahang
atas à tidak sakit ketika ditekan
– Palpasi : ( - )
– Prosessus alveolaris masih baik
Assessment :
Total Edentulous
Planning :
Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
Try in gigi posterior
Countouring ginggiva
Kirim lab
Kunjungan VIII (5 Mei 2016)
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien datang untuk melanjutkan perawatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan.
Pemeriksaan Objektif :
– Kondisi rongga mulut tidak bergigi
– Palpasi tidak ada rasa sakit
23
– Terdapat tonjolan pada frenulum bukalis superior sinistra rahang
atas à tidak sakit ketika ditekan
– Palpasi : ( - )
– Prosessus alveolaris masih baik
Assessment :
Total Edentulous
Planning :
Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
Remounting dan Insersi
Terdapat open bite pada gigi anterior Ketika akan insersi,
dikarenakan errors occlusion pada gigi posterior rahang bawah
(terdapat traumatic occlusion pada gigi - gigi posterior, sehingga
dilakukan penggrindingan padda gigi – gigi posterior rahang
bawah
Pembuatan bite rime pada gigi posterior rahang bawah
Dilakukan cek oklusi pada bite rime gigi posterior rahang bawah
Mounting artikulator
Pemasangan Anasir Gigi posterior rahang bawah kembali.
24
Try in ulang gigi Posterior Rahang Bawah àPengiriman ke Lab
Kunjungan X (20 Mei 2016)
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien mengeluhkan tidak memiliki gigi sejak 13 tahun yang
lalu, pasien merasa tidak nyaman dan ingin dibuatkan gigi tiruan
Pemeriksaan Objektif :
– Kondisi rongga mulut tidak bergigi
– Palpasi tidak ada rasa sakit
– Terdapat tonjolan pada frenulum bukalis superior sinistra rahang
atas à tidak sakit ketika ditekan
– Palpasi : ( - )
– Prosessus alveolaris masih baik
Assessment :
Total Edentulous
Planning :
Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
Remounting
Insersi Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
25
Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
Kontrol Gigi Tiruan Lengkap Lepasan
BAB V
DISKUSI
26
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
Umi K. S,KG
112110231
Pembimbing klinik
27
drg.Teguh Tri W Sp Pros
Operator
Umi K, SKG
28
DAFTAR PUSTAKA
Basker., R. M., Davenport, J.C. and Tomlin, H. R., 1996, Perawatan Prostodontik
bagi Pasien Tak Bergigi ( terj.), Edisi III, EGC, Jakarta.
Itjingningsih, W. H., 1996, Geligi Tiruan Lengkap Lepas, Cetakan III, EGC, Jakarta,
Soelarko, R. M. dan Wachiajati, H., 1980, Diktat Prostodosia Full Denture, FKG
Unpad, Bandung.
Swenson, M. G., 1960, Complete Denture, 5 th ed., C. V. Mosby Co., Saint Louis.
29