Definisi MMR
2. Peran dimensi vertikal pada pembuatan GT
Terdapat dua jenis dimensi vertikal yang dapat diukur, yaitu dimensi vertikal oklusal, DVO (occlusal
vertical dimension) dan dimensi vertikal fisiologis, DVF (rest vertical dimension).DVO adalah jarak
vertikal rahang saat gigi-geligi beroklusi.Sedangkan DVF adalah jarak vertikal saat otot-otot pembuka
dan penutup mandibula dalam kondisi istirahat pada tonic contraction, di mana gigi-geligi tidak saling
berkontak.Oleh karena itu, DVF selalu lebih besar daripada DVO Selisih antara DVF dengan DVO
disebut freeway space atau interocclusal gap atau interocclusal clearance. Besar rata-rata freeway space
yang dianggap normal adalah 2 sampai 4 mm.
Dimensi vertikal istirahat (DVF), didefinisikan sebagai tinggi wajah pada saat mandibular dalam
keadaan istirahat, posisi ini dipengaruhi oleh otot pengunyahan, berbicara, penelanan, dan benafas,
sangatlah penting untuk menentukan ukuran dari dimensi vertikal istirahat karena akan berfungsi sebagai
acuan utama dalam menetukan dimensi vertikal oklusi pasien, pada pasien yang mengalami kehilangan
gigi pada kedua rahang dan akan dilakukan perawatan complete denture, maka keadaan mandibulanya
akan bergeser pada posisi habitual rest, sangatlah penting dalam pembuatan complete denture pengukuran
yang dilakukan adalah menggunakan dimensi vertikal istirahat, bukan menggunakan posisi habitual rest.
Posisi istirahat fisiologis harus ditentukan sebelum menentukan dimensi vertikal istirahat dari mandibula,
posisi keadaan istirahat fisiologis ini dapat dilihat ketika adanya gerakan fungsional seperti menelan atau
membasahi bibir, dimana mandibular akan berada pada posisi istrahat fisiologis sebelum akhirnya
berpindah ke posisi habitual rest, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika menetukan posisi
istirahat fisiologis, seperti :
a. gravitasi, dalam penentuan posisi istirahat fisiologis, pasien diintruksikan agar posisi kepala tegak lurus
dan pandangan kedepan agar reid’s base line dapat parallel dengan lantai.
instruksikan pasien untuk merilekskan keadaan mental otot otot pada wajahnya, karena rasa gugup dan
tegang pada otot dapat mempengaruhi dari posisi istirahat fisiologisnya.
b. Keberadaan dari penyakit neuromuscular dapat mempengaruhi dari posisi istirahat fisiologis
c. Pasien tidak dapat mempertahankan posisi istirahat fisiologis dalam waktu lama, oleh karena itu
pengukuran harus dilakukan secepatnya
Dalam menentukan ukuran dimensi vertikal istirahat (DVF) ada beberapa cara, yaitu :
- Kehilangan tulang alveolar dan ketinggian linggir di bawah landasan gigi tiruan lepasan rahang
bawah
- Gangguan estetik
Estetik menjadi buruk karena pada pasien tidak tampak gigi-gigi anterior rahang atas, akan tetapi
gigi-gigi anterior rahang bawah justru lebih banyak terlihat dan dataran oklusal turun untuk
membebaskan gigi-gigi posterior rahang bawah.
- Penurunan tinggi dimensi vertikal
terjadi ketidaksesuaian dataran oklusal dan pasien dapat mengalami kehilangan dimensi vertikal
yang sesuai.
5. Identifikasi keluhan utama yang berhubungan dengan prosthodonsia
6. Tujuan pemeriksaan fisik
7. Kondisi anatomis normal dan abnormal
8. Teknik pemeriksaan fisik prosthodontik
2. Ukuran
Ukuran panjang normal untuk 6 gigi anterior RA, bagian cervical overlap terhadap alveolar
ridge ± 3 mm, dan bagian incisal terlihat ± 2 mm dari tepi bawah bibir atas → untuk menunjang
estetika ( rest posisi / gum smile ).
3. Warna
Dapat disesuaikan dengan warna kulit, rambut dan mata. Ada 3 warna yang dominan :
• KUNING → rambut pirang, mata biru, kulit terang.
• ABU-ABU KEBIRU-BIRUAN → rambut gelap, mata coklat, kulit gelap.
• OPAL (PUTIH KEBIRUAN) → rambut putih, mata coklat, kulit putih.
• PASIEN BESAR & TEGAP → WARNA GELAP.
4. Susunan gigi
Gigi depan atas gigi depan bawah gigi belakang atas gigi belakang bawah
18. Elemen gigi dan jenisnya