Anda di halaman 1dari 27

Beberapa Cara Mengukur Tekanan Darah Normal :

1. Pasien yang akan diukur tekanan darahnya harus dalam keadaan santai dan rileks.
2. Ikat kain tekanan darah pada bagian lengan atas kemudian tutup kunci kantup
tensimeter.
3. Pompa alat tersebut sampai milimeternya diatas 200.
4. Stetoskop bisa diletakan dibagian dalam siku-siku.
5. Setelah itu dengarkan baik-baik dan kunci tensimeter bisa dibuka secara perlahan-
lahan, jarum petunjuk tensimeter akan menunjukan angka tekanan darah pasien.

Masalah tekanan darah normal pada orang dewasa bisa dibagi menjadi dua yaitu tekanan
darah rendah dan tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi atau yang sering disebut
hipertensi sangat berbahaya bagi kesehatana anda karena bisa mengakibatkan stroke bahkan
kematian. Sedangkan untuk tekanan darah rendah yang nilai tensi darahnya dibawah normal
bisa menimbulkan berbagai gejala yang akan membuat anda merasa tidak nyaman.
Saya akan memberitahu and apa saja penyebab-penyebab tekanan darah menjadi rendah dan
tinggi, agar anda bisa mencegah hal-hal tersebut sehingga anda memiliki tekanan darah
normal pada umumnya.

Tekanan Darah Normal

Penyebab Tekanan Darah Menjadi Rendah :


 Dehidrasi bisa menjadi salah satu penyebab tekanan darah seseorang menjadi rendah,
kurangnya cairan yang didalam tubuh manusia akan menyebabkan dehidrasi.
 Pendarahan merupakan penyebab tekanan darah menjadi rendah, kehilangan darah
yang banyak akibat pendarahan secara otomatis akan membuat tekanan darah anda
menjadi rendah.
 Inflamasi organ tubuh juga bisa menyebabkan seseorang mengalami tekanan darah
rendah, organ tubuh yang mengalami peradangan bisa membuat pembulu darah
mengelilingi area inflamsi sehingga tekanan darah akan menjadi rendah.
 Otot jantung lemah merupakan faktor yang bisa membuat tekanan darah menjadi
rendah, otot jantung yang lemah karena otot jantung gagal dalam memompa aliran
darah dan itu bisa disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu.
 Penyumbatan pembulu darah adalah faktor tekanan darah menjadi rendah, pembulu
darah yang tersumbat akan menghambat aliran darah yang dipompa oleh jantung
sehingga tekanan darah seseorang bisa menjadi rendah.
 Kehamilan ternyata bisa menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi rendah
dibawah normalnya, biasanya ibu hamil akan mengalami tekanan darah yang dibawah
normal jadi ibu hamil harus rajin melakukan tensi darah ke dokter.
 Kurangnya nutrisi bisa menyebabkan tekanan darah menjadi rendah, bagi orang yang
kekurangan nutrisi didalam tubuhnya biasanya tekanan darah akan menurun secara
drastis.

Penyebab Tekanan Darah Menjadi Tinggi :


 Keturunan. Bukan hanya wajah atau harga yang bisa diturunkan ternyata penyakit
darah tinggi juga bisa diturunkan, bagi orang tua yang mengalami penyakit darah
tinggi kemungkinan bisa menurunkannya pada anak kandungnya.
 Usia. Faktor yang bisa menyebabkan darah tinggi adalah faktor usia, seiring
bertambahnya usia seseorang maka secara otomatis tekanan darahnya akan menjadi
naik.
 Garam. Orang yang menyukai asin biasanya akan rentang terkena penyakit darah
tinggi karena garam bisa menyebabkan tekanan darah tinggi cepat naik apalagi bagi
merekan yang sudah berusia tua dan penderita diabetes.
 Kolestrol. Orang yang mempunyai kolestrol tinggi biasanya akan mengalami tekanan
darah yang tinggi, kandungan lemak yang berlebihan didalam tubuh akan
menyebabkan pembulu darah menjadi menyempit dan tentunya akan mengakibatkan
tekanan darahnya menjadi naik.
 Kurang Olahraga. Orang yang tidak pernah gerak dan melakukan olahraga sangat
beresiko terkena penyakit darah tinggi, jarang melakukan olahraga akan
mengakibatkan aliran darah didalam tubuh menjadi tidak lancar sehingga tekanan
darah bisa sangat mudah untuk naik.
 Merokok.Orang yang aktif merokok akan beresiko pada tekanan darahnya, kebiasaan
meroko secara otomatis akan membuat tekanan darahnya menjadi tinggi.
 Minuman alkohol. Minum alkohol secara berlebihan juga sangat tidak baik karena
alkohol bisa menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi naik dan melebihi batas
normal.

Beberapa penyebab darah menjadi rendah dan tinggi diatas adalah kebiasaan sehari-hari yang
sering dilakukan seseorang. Jika anda tidak ingin mengalami masalah tekanan darah tinggi
ataupun renda sebaiknya anda melakukan pola makan yang sehat dan benar. Kurangi semua
jenis makanan yang banyak mengandung lemak tinggi karena selain bisa menyebabkan tubuh
anda menjadi gemuk makanan yang mempunyai kadar lemak tinggi akan mengakibatkan
tekanan darah anda menajdi naik.

Anda juga harus melakukan berbagai olahraga secara teratur, selain bisa membuat tubuh anda
menjadi bugas olahraga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah
berbagai penyakit terutama penyakit darah rendah dan penyakit darah tinggi. Olahraga akan
membuat tekanan darah normal dan tentunya melakukan olahraga secara teratur bisa
membuat tubuh anda sehat sampai usia tua nanti.
Posted in Tekanan Darah Normal | Tagged cara mengukur tekanan darah, Penyebab darah
rendah, Penyebab darah tinggi, Tekanan darah rendah dan tekanan darah tinggi, tekanan
darah yang normal | Leave a comment

Tekanan Darah
Posted by Tekanan Darah Normal

Tekanan darah menuju kepada tekanan yang dialami oleh darah pada pembuluh arteri darah
saat darah di pompa oleh jantung dan pasokan darah di sebar luaskan ke seluruh bagian
anggota tubuh manusia. Cara mengetahui tekanan darah adalah dengan mengambil dua
ukuran yang umumnya diukur dengan menggunakan alat yang disebut dengan tensimeter,
kemudian diketahui tekanan darah contoh 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan
darah atas pembuluh arteri dari denyut jantung yang disebut tekanan darah sistolik, kemudian
angka 80 merupakan tekanan darah bawah saat tubuh sedang beristirahat tanpa melakukan
aktivitas apapun yang disebut dengan tekanan darah diastolik. Cara yang paling efektif untuk
mengetahui tekanan darah seseorang secara pasti, benar dan akurat pada saat tubuh sedang
beristirahat dan dalam keadaan duduk ataupun berbaring.
Grafik tekanan darah antara wanita dengan pria
Alat untuk mengukur
tekanan darah (Tensimeter)

Tekanan darah antara orang yang satu dengan lainnya tentunya berbeda sama halnya dengan
tekanan darah orang dewasa dengan anak-anak yang tentunya berbeda pula, tekanan darah
bayi dan anak-anak lebih rendah dibanding dewasa. Hal yang mempengaruhi tekanan darah
seseorang adalah aktivitas keseharian yang dilakukannnya, pola makan, gaya hidup,
lingkungan dan faktor psikologis seseorang. Tekanan darah akan mengalami peningkatan saat
melakukan aktivitas dan akan menurun saat beristirahat, tekanan darah umunnya akan naik
atau tinggi pada pagi hari dan menurun atau rendah pada saat tidur malam hari.

Tekanan sistolik

Tekanan sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat kontraksi otot jantung.
Istilah ini secara khusus digunakan untuk membaca pada tekanan arterial maksimum saat
terjadinya kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya
kontraksi disebut systole.

Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka
pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik
pada nilai 120 mmHg.

Tekanan diastolik

Tekanan diastolik merupakan tekanan darah dimana ketika jantung tidak sedang berkontraksi
atau bekerja lebih atau dengan kata lain sedang beristirahat. Contoh tekanan darah 120/80
mmHg, yang menunjukkan tekanan diastolik adalah 80 mmHg.

Posted in Tekanan Darah, Tekanan Darah Normal | Tagged alat mengukur tekanan darah, alat
pengukur tekanan darah, alat tekanan darah, alat ukur tekanan darah, alat untuk mengukur
tekanan darah, cara mengukur tekanan darah, mengukur tekanan darah, normal tekanan
darah, pengukuran tekanan darah, tekanan darah, tekanan darah adalah, tekanan darah arteri,
tekanan darah normal, tekanan darah normal manusia, tekanan darah yang normal, ukuran
tekanan darah | Leave a comment

Tekanan Darah Normal Wanita


Posted by Tekanan Darah Normal

Tekanan darah normal wanita – tekanan darah normal wanita . Tekanan darah normal
wanita adalah tekanan yang memiliki darah antara 120 per 80. Hal inilah yang di katakan
pada darah normal. Selain dengan darah tekanan darah yang normal, ada juga tekanan darah
tinggi atau tekanan darah rendah. Bagi yang menderita tekanan darah tinggi ini, akan
mengalami beberapa gejala. Dan gejala gejalanya adalah bisa menyebabkan pusing kepala,
bisa menyebabkan sakit kepala, bisa menyebabkan sakit jantung, bisa menyebabkan mual dan
muntah, bisa menyebabkan mimisan, bisa menyebabkan kesemutan, dan bisa menyebabkan
penglihatan menjadi buram.

tekanan darah normal

Tekanan darah merupakan penyakit yang terletak di bagian dinding arteri. Tekanan darah ini
dapat di ukur dengan adanya darah diastolik dan darah sistolik. Darah diastolik merupakan
tekanan darah rendah pada dinding arteri ketika jantung sedang mengalami rileks. Dan darah
sistolik merupakan tekanan darah yang tinggi, ketika jantung bagian kiri mengalami
pergerakkan. Selain itu ada beberapa gejala pada tekanan darah normal wanita ini.

Cara mendapatkan tekanan darah normal wanita


Selain dengan pernyataan yang ada diatas, ada beberapa cara untuk mendapatkan tekanan
darah normal wanita. Dan caranya adalah :

 Dapat menghindarkan strees yang berkepanjangan

Salah satu cara untuk mendapatkan tekanan darah normal wanita adalah dengan cara
menghindarkan strees yang berkepanjangan. Biasanya strees ini, bisa di akibatkan oleh
adanya pemikiran yang terlalu di pikirkan, atau juga bisa di akibatkan oleh banyaknya
masalah pada pekerjaan. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit
datang, terutama pada penyakit darah tinggi. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi
tekanan darah Anda, agar tetap normal.

 Mengatur pola asupan makan

Salah satu cara untuk mendapatkan tekanan darah normal wanita adalah dengan cara
mengatur pola asupan makan yang baik dan benar, jika Anda tidak bisa mengatur pola
makan yang baik dan benar, ini akan menimbulkan penyakit darah tinggi atau hipertensi
datang dan muncul. Cara mengatur pola asupan makan yang bai dan benar adalah dengan
cara memakan makanan yang bergizi dan sehat. Makanan yang bergizi dan sehat adalah
makanan yang di dalamnya mengandung kandungan berupa karbohidrat, vitamin, serat, dan
protein. Atau makanan ini, juga bisa disebut dengan makanan empat sehat lima sempurna.
Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi kesehatan dengan baik dan benar, dengan
cara memakan makanan yang sehat dan bergizi, agar tekanan darah tetap normal.

 Dengan menggunakan garam yang sesuai

Salah satu cara mendapatkan tekanan darah normal wanita adalah dengan cara menggunakan
garam yang benar atau sesuai. Pada umumnya tubuh atau badan, membutuhkan asupan garam
sebanyak 500mg setiap harinya. Dan tidak boleh lebih atau kurang. Jika Anda menggunakan
garam dengan lebih, akan menimbulkan penyakit, khususnya pada penyakit darah tinggi atau
hipertensi. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi kesehatan dengan baik dan benar,
dengan cara menggunakan garam yang benar, agar mendapatkan tekanan darah yang normal.

 Dengan cara olahraga yang teratur

Sa;lah satu cara untuk mendapatkan tekanan darah normal wanita adalah dengan cara
berolahraga yang teratur. Dengan cara berolahraga yang rutin dan teratur, bisa mendapatkan
tekanan darah yang normal. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi kesehatan
dengan baik dan benar, dengan cara berolahraga yang rutin dan teratur. Agar bisa
mendapatkan tekanan darah yang normal. Yang tekanan darah ini, sangat baik untuk
kesehatan tubuh atau badan Anda.

Penyebab tekanan darah normal wanita menjadi rendah


Selain dengan pernyataan yang ada diatas, ada beberapa penyebab tekanan darah normal
wanita menjadi rendah. Dan penyebabnya adalah :

 Adanya penyakit anemia


Salah satu penyebab tekanan darah normal wanita yang menjadi rendah adalah karena adanya
penyakit anemia. penyakit anemia ini adalah penyakit yang disebabkan akibat kurangnya
darah pada tubuh atau badan. Maka dari itu, Anda harus bisa menajaga kondisi kesehatan
tekanan darah, dengan cara memakan makanan yang sehat dan bergizi. Agar tekanan darah
dapat kembali normal.

 Sering mengalami dehidrasi

Salah satu penyebab tekanan darah normal wanita hingga menjadi rendah adalah seringnya
mengalami dehidrasi. Dehidarsi ini di akibatkan oleh kurangnya cairan atau ion pada tubuh
atau badan Anda. Cara untuk menambah ion atau cairan adalah dengan cara meminum air
putih sebanyak 8 sampai 10 gelas perharinya. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondisi
kesehatan dengan baik dan benar, agar tekanan darah dapat kembali dengan normal. Yang
pada umumnya tekanan darah yang normal, sangat baik untuk kesehatan tubuh atau badan
Anda.

 Seringnya mengkonsumsi minuman alkohol

Salah satu penyebab tekanan darah normal wanita hingga menjadi rendah adalah bisa
disebabkan dengan terlalu seringnya mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol di
dalamnya. Minuman yang mengandung alkohol di dalamnya adalah minuman yang terdapat
soda di dalamnya. Maka dari itu, Anda harus bisa menjaga kondis kesehatan dengan baik dan
benar, dengan cara tidak lagi meminum minuman yang mengandung alkohol, agar tekanan
darah dapat kembali normal, yang pada umumnya tekanan darah yang normal, sangat baik
untuk kesehatan tubuh atau badan Anda.

Posted in Tekanan Darah Normal | Tagged cara mendapatkan tekanan darah normal,
penyebab Tekanan Darah Normal, penyebab tekanan darah normal menjadi rendah, tekanan
darah, tekanan darah normal | Leave a comment

Tekanan Darah Normal pada Lansia


Posted by Tekanan Darah Normal

Tekanan Darah Normal pada Lansia – Menua atau menjadi tua merupakan salah satu proses
dari menghilangnya secara perlahan-lahan dan juga secara bertahap dari kemampuan jaringan
untuk bisa memperbaiki diri atau juga mengganti dan juga bisa mempertahankan fungsi
normal dari infeksi dan juga memperbaiki terjadinya kerusakan yang dialami. Proses menua
yang terjadi adalah salah satu proses yang terus menerus dengan alami, dan dimulai dari sejak
akhir serta umumnya dialami bukan hanya manusia saja. Namun dialami oleh semua orang.
Tekanan Darah Normal pada Lansia

Tekanan Darah Normal pada Lansia


Tekanan darah merupakan tekanan yang ditimbulan dari dinding arteri. Dan tekanan sistolik
merupakan tekanan darah saat terjadinya suatu kontraksi pada otot jantung. Hal ini secara
khusus bisa digunakan untuk bisa merujuk pada tekanan arterial maksimum disaat terjadi
suatu konttaksi pada lobus ventrikular kiri dan juga pada jantung.

Semakin tua usia seseorang, maka tekanan darah normal mereka juga akan semakin
mengalami peningkatan. Jika mereka sudah mengalami tekanan darah normal yang
meningkat maka hal ini akan beresiko besar terjadinya masalah penyakit yang bisa
membahayakan kesehatan. Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah
satu jenis penyakit yang bisa menyerang usia lanjut. Hipertensi ditandai dengan
terjadinya peningkatan tekanan darah diastolik dan juga sistolik yang biasanya bersifat
intermiten atau yang biasanya menetap. Penyakit tekanan darah normal pada lansia yang bisa
dibedakan menjadi dua hipertensi dengan terjadinya peningkatan diastolik juga sistolik,
kebanyakan hal ini bisa ditemukan pada pertengahan pada penyakit hipertensi sistolik di usia
65 tahun. Penyakit tekanan darah diastolik yang mengalami peningkatan sebelum di usia 60
tahun dan juga mengalami penurunan setelah usia 60 tahun pada tekanan sistolik yang
mengalami peningkatan seiring dengan usia yang semakin bertambah.

Tekanan darah normal pada lansia yang mengalami peningkatan jika sistoliknya mencapai
140 mmHg ke atas atau juga tekanan diastoliknya 90 mmHg ke atas. Dan penyakit hipertensi
banyak ditemukan dengan jumlah kasusnya 60-70% untuk populasi yang usianya 65 tahun ke
atas. Dan bahkan lansia yang usiany diatas 80 tahun biasanya sering mengalami penyakit
hipertensi persisten, dengan tekanan sistoliknya mencapai menetap diatas 160 mmHg. Selain
itu, penyakit tekanan darah tinggi yang banyak ditemukan dan bersifat khas pada lansia
adalah isolated systolic hypertension, dimana tekanan dari sistoliknya saja yang mengalami
peningkatan, yakni diatas 140 mmHg, tetapi tekanan diastolik masih dalam keadaan normal
atau stabil.

Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa masalah tekanan darah tinggi atau penyakit
hipertensi, yakni adalah tekanan darah sistolik yang lebih dari sekitar 140 mmHg atau
tekanan darah diastolik yang lebih dari sekitar 90 mmHg. Hal ini adalah suatu hal yang
normal untuk orang tua dan juga tidak perlu diberikan obat hipertensi.

Tekanan darah normal pada lansia mengalami peningkatan karena :

1. Pengerasan pada pembuluh darah, yang khususnya terjadi adalah pembuluh darah
nadi atau arterial. Hal ini disertai dengan terjadinya pengurangan dari elastisitas dari
otot jantung atau yang disebut dengan miokard.
2. Sensitivitas baroreseptor untuk pembuluh darah yang mengalami pengurangan akibat
dari rigiditas pembuluh darah arteri. Akibat dari hal ini maka pembuluh darah yang
tidak berfluktuasi dengan baik dan segera sesuai dengan terjadinya suatu perubahan
pada curah jantung.
3. Dan selain itu juga fungsi ginjal yang mengalami penurunan. Ginjal dalam keadaan
yang normal mempunyai peranan untuk bisa mengatur tekanan darah, yakni adalah
lewat sistem renin-angiostensin-aldosteron. Dan jika tekanan darah sistemik
mengalami penurunan, ginjal akan menghasilkan renin lebih banyak lagi supaya bisa
mengubah angiotensinogen yang bisa menjadi angiotensin II, zat yang bisa
menimbulkan suatu vasokonstriksi untuk pembuluh darah. Akibat dari tekanan darah
yang mengalami peningkatan. Pada lansia, regulasi dari sistem renin-angiotensin-
aldosteron yang juga sudah kurang baik.

Salah satu penyebab dari tekanan darah normal pada lansia mengalami peningkatan adalah
karena merokok. Merokok adalah salah satu hal yang bisa mengakibatkan terjadinya
peninggian pada tekanan darah. Perokok berat yang bisa dikaitkan dengan peningkatan pada
kejadian penyakit hipertensi mailigna serta resiko dari terjadinya penyakit stenosis arteri
renal yang mengalami penyakit arteriosklerosis.

Selain itu, penyebab tekanan darah normal pada lansia mengalami peningkatan adalah akibat
dari mengonsumsi makanan yang mengandung garam berlebihan akan menyebabkan resiko
dari terjadinya penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kadar dari sodium yang sangat
direkomendasikan dalam menu sehari-hari adalah tidak lebih dari sekitar 100 mmol dalam
seharinya. Mengonsumsi makanan yang mengandung natrium berlebihan bisa
mengakibatkan konsentrasi dari natrium yang ada didalam cairan ekstraseluler
mengalami peningkatan. Untuk bisa menormalkan cairan intraseluler yang ditarik menuju
keluar, sehingga volume cairan ekstraseluler mengalami peningkatan. Meningkatnya dari
volume cairan ekstraseluler tadi bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan pada volume
darah, sehingga akan berdampak dari terjadinya penyakit hipertensi.

Dan selain itu, banyaknya penelitian yang sudah membuktikan mengenai minuman yang
mengandung alkohol akan menyebabkan kerusakan jantung dan juga organ-organ tubuh yang
lain, dan salah satunya adalah pembuluh darah. Kebiasaan untuk minum minuman yang
mengandung alkohol dengan berlebihan adalah salah satu faktor dari pemicu terjadinya
penyakit hipertensi.

Tekanan Darah Normal pada Lansia

Posted in Tekanan Darah Normal | Tagged penyebab Tekanan Darah Normal, Tekanan Darah
mengalami peningkatan, tekanan darah normal, Tekanan Darah Normal alami, tekanan darah
normal manusia, Tekanan Darah Normal pada lansia, Tekanan Darah tinggi, tekanan darah
yang normal | Leave a comment

Tekanan Darah Normal Orang Dewasa


Posted by Tekanan Darah Normal

Tekanan darah normal orang dewasa biasanya mencapai rata-rata 120/80 (100/60)
sampai 140/85 mm Hg, hal ini biasanya tidak terlalu berarti. Namun,jika tekanan bawah
atau diastole lebih dari 100, maka biasnaya memerlukan pengobatan. Pada orang dewasa,
tekanan darah rendah mencapai 90/60 sampai 110/70 itu berarti orang ini normal dan usia
hidup seorang wanita akan menjadi lebih panjang. Dan juga jarang mengalami suatu
gangguan jantung.

Cara mengukur tekanan darah normal orang dewasa adalah :

1. Pasien harus dalam keadaan santai. Jika pasian melakukan olahraga, marah, atauu
kebingungan hal ini akan menaikkan tekanan darah normal sehingga memberikan
nilai baca yang palsu.
2. Ikatkan kain ttekanan pda bagian lengan atas dan kemudian tutup kunci untuk katup
tensimeter.
3. Pompa terus kemudian sampai aiatas 200 milimeter.
4. Stetoskop diletakkan pada bagian di dalam siku-siku.
5. Kemudian dengarkan baik-baik dan kuncilah tensimeter dibuka pelan-pela, jarum
petunjuk pada tensimeter akan menunjukkan angka pada saat terdengar suara pulsa
denyutan jantung.

Tekanan darah yang normal bisa dibaca dengan bacaan pertama denyutan jantung. Ini adalah
suatu kontraksi otot jantung yang mendesak darah yang masuk pada arteri. Pada orang
normal, biasanya sekitar 110-120 mm. Kunci tensimeter terus, kemudian dibuka dengan
pelan-pelan. Dan bacaan kedua adalah saat denyutan jantung mulai terdengar samar-samar
atauu juga menghilang. Ini biasanya dinamakan dengan diastole, biasanya terjadi normal
pada 60-80 mm.
Tekanan darah normal orang dewasa dibagi menjadi dua, yakni tekanan darah tinggi dan
tekanan darah rendah. Tekanan darah tinggi atau yang biasanya disebut dengan penyakit
hipertensi yang bisa menimbulkan banyak masalah misalnya adalah penyakit jantung, ginjal
dan juga penyakit pembuluh darah otak atau penyakit stroke.

Sedangkan tekanan darah rendah adalah tekanan darah yang nilainya dibawah nilai normal,
hal ini dinilai sebagai penyakit darah rendah atau hypotension. Syarat dari pengukuran darah
rendah ini adalah dilakukan pada saat bangun tidur dan belum melakukan aktivitas apapun.

Posted in Tekanan Darah, Tekanan Darah Normal | Tagged alat mengukur tekanan darah, alat
pengukur tekanan darah, alat tekanan darah, alat ukur tekanan darah, alat untuk mengukur
tekanan darah, cara mengukur tekanan darah, ciri ciri tekanan darah rendah, mengukur
tekanan darah, nilai normal tekanan darah, normal tekanan darah, pengukuran tekanan darah,
satuan tekanan darah, tekanan darah adalah, tekanan darah arteri, tekanan darah rendah,
ukuran tekanan darah | Leave a comment

Tekanan Darah Tinggi


Posted by Tekanan Darah Normal

Seseorang dikatakan menderita penyakit tekanan darah tinggi bila nilai tekanan darah
sistoliknya diatas 40 mm Hg dan diastoliknya diatas 90 mm Hg. Dalam istilah kedokteran
penyakit tekanan darah tinggi ini disebut dengan nama hipertensi. Meskipun batasannya
sudah jelas, nilai mutlak dari batasan hipertensi terus mengalami perubahan. Pengalaman
klinis membuktikan bahwa tekanan darah normal yang dahulu ditetapkan agak tinggi ternyata
masih mendapatkan resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

Naiknya tekanan darah berkaitan erat dengan emosi terutama emosi yang negatif, misalnya
cemas, takut, dan perasaan marah yang berlebihan. Meskipun emosi hanya muncul sebentar
tetap akan menyebabkan energi terkuras. Energi yang hanya membuat orang tegang itu
menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Meningkatnya
tekanan d arah ditandai dengan gehala-gejala seperti pusing, muka merah, sakit kepala,
tengkuk terasa pegal, dan tiba-tiba keluar darah dari hidung. Mengatasi tekanan darah tinggi
sedini mungkin adalah hal yang bagus untuk kesehatan.
Tekanan darah tinggi yang tidak segera diatas dapat mengakibatkan serangan jantung,
ginjal, pendarahan pada selaput bening mata (retina) dan yang paling ditakutkan adalah
terjadinya kelumpuhan yang disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak (stroke). Stroke
bisa bersifat sementara atau permanen berupa terganggunya kemampuan berbicara,
penglihatan, keseimbangan tubuh dan perasaan. Serangan stroke bisa merupakan lanjutan dari
hipertensi namun dapat juga merupakan gejala awal serangan hipertensi.

Gejala penyakit tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh faktor genetik sebenarnya sudah
ada sejak usia antara 20-30 tahun tetapi biasanya baru muncul pada usia 50 tahunan. Jika
salah satu orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernag mendapatkan serangan
setroke sebelum usia 70 tahun, kemungkinan terjadi stroke pada anak adalah 1:3. Jika kedua
orang tuanya menderita tekanan darah tinggi, resiko meningkat menjadi 3:5. Namun, jika
kedua orangtua mempunyai harapan hidup hingga usia 80 tahun, resikonya akan mengecil.

Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama tanpa perawatan yang baik dapat
mengakibatkan kerusakan ginjal. Sebaliknya, berbagai jenis penyakit ginjal yaitu nefritis dan
glomerulonefritis dapat menimbulkan tekanan darah tinggi.

Posted in Tekanan Darah | Tagged alat mengukur tekanan darah, alat pengukur tekanan
darah, alat tekanan darah, alat ukur tekanan darah, alat untuk mengukur tekanan darah, cara
mengukur tekanan darah, ciri ciri tekanan darah rendah, mengukur tekanan darah, nilai
normal tekanan darah, normal tekanan darah, pengukuran tekanan darah, tekanan darah
adalah, tekanan darah rendah | Leave a comment

Tekanan Darah Normal Dewasa


Posted by Tekanan Darah Normal

Tekanan darah (TD) diukur dalam torr singkatan dari torricelli, satuan tekanan yang
sebelumnya dikenal sebagai milimeter air-raksa. Tekanan darah normal pada
kebanyakan orang dewasa sehat berkisar antara 90/50 dengan 140/90 mmHg.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada orang dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivits fisik.

Tekanan akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan akan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah satu hari juga berbeda-beda paling tinggi di waktu pagi hari dan
paling rendah pada saat tidur malam hari.

Darah yang dipompa keluar jantung mempunyai kekuatan dan kecepatan mengalir tertentu.
Kekuatan ini diteruskan ke pembuluh nadi. otot pembuluh nadi bersifat elstis sehingga
pembuluh nadi juga ikut berdenyut. Jadi, denyutan jantung dapat diketahui melalui denyutan
yang terjadi pada pembuluh nadi.

Denyutan jantung secara normal terjadi sebanyak 70 kali setiap menit. Jumlah denyut jantung
dapat dipengaruhi oleh beberap faktor seperti usia, jenis kelamin, jenis kegiatan, berat badan
dan kondisi kesehatan.
Posted in Tekanan Darah, Tekanan Darah Normal | Tagged alat mengukur tekanan darah, alat
pengukur tekanan darah, alat ukur tekanan darah, alat untuk mengukur tekanan darah,
pengukuran tekanan darah, tekanan darah yang normal, ukuran tekanan darah | Leave a
comment

Ciri Ciri Tekanan Darah Rendah


Posted by Tekanan Darah Normal

Seseorang yang memiliki tekanan darah rendah yakni 90/80 mmHg, umumnya dapat dilihat
gejala dan cirinya secara fisik, ciri umum yang terlihat dari seseorang yang memiliki tekanan
darah rendah adalah pandangan kabur, terlihat seperti kebingungan, sering merasa pusing,
tubuh menjadi lemah, merasa mual ingin muntah dan ciri lainnya yang dapat dilihat oleh
kasat mata.

Seseorang yang memiliki tekanan darah yang rendah umumnya tidak mampu untuk berdiri
dan atau duduk terlalu lama, karena akan timbul rasa pusing ketika ia beranjak dari posisi
sebelumnya, contoh ketika duduk terlalu lama, lalu langsung berdiri tekanan darah akan
memacu jantung lebih cepat secara tiba-tiba, tekanan darah akan meningkat secara cepat
kemudian kepala terasa kunang-kunang atau pusing, bahkan beberapa diantaranya sampai
menimbulkan pingsan. Seseorang yang mempunyai tekanan darah rendah membutuhkan
waktu beberapa saat untuk mengembalikan tekanan darah kembali normal.

Tekanan darah rendah yang sangat berat memiliki hubungan yang sangat erat dengan shock.
Ketika seseorang mengalami shock, tekanan darah akan mengalami penurunan atau rendah
yang mengakibatkan aliran oksigen ke organ utama pada tubuh tidak dapat terkendali secara
optimal, terutama pada otak. Bila aliran darah pada otak, tak mampu berjalan dengan normal
maka timbul gejala seperti pusing, mengantuk dan kebingungan.

Gejala atau ciri dari tekanan darah rendah pada mereka yang berusia muda mungkin belum
terlihat secara signifikan atau pada saat awal terkena shock, namun pada mereka yang berusia
lanjut atau tua yang mengalami tekanan darah akan tampak gejala seperti terlihat orang yang
kebingungan.

Seseorang yang sering mengalami shock berat hingga pingsan akan memberikan dampak
negatif hingga kehilangan tingkat kesadaran, meskipun gejala shock yang terjadi bervariasi.
Tekanan darah rendah yang mengakibatkan shock disebabkan oleh volume darah dalam
tubuh rendah (kehilangan banyak darah) sehingga jantung melemahkan fungsi kerjanya
(gagal jantung).

Ciri-ciri dari tekanan darah yang menimbulkan shock yang mudah dikenal dan terlihat
:

1. Kulit menjadi berkeringat dan keluar keringat dingin


2. Kepala menjadi pusing
3. Jalannya denyut nadi terkadang cepat dan terkadang lemah
4. Bernapas dengan sangat cepat
5. Ketika pembuluh darah sedang ber-relaksasi dari shock, kemudian awalnya seseorang akan
merasakan rasa hangat dan memerah, kulit akan menjadi dingin dan berkeringat, kemudian
timbul rasa kantuk yang begitu hebat tidak tertahan. Namun disaat inilah jantung dan tekanan
darah akan kebali normal.

Posted in Tekanan Darah, Tekanan Darah Normal | Tagged ciri ciri tekanan darah rendah,
tanda-tanda tekanan darah rendah, tekanan darah rendah | 1 Comment

Tekanan Darah Rendah


Posted by Tekanan Darah Normal

Tekanan darah rendah atau dalam bahasa medis disebut dengan hipotensi (hypotension)
merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada dibawah tekanan darah
normal, tekanan darah rendah yakni 90/60 mmHg. Ukuran tekanan darah seseorang dilihat
dari segi berat badan, tingkat aktivitas yang dilakukan sehari-hari, tinggi badan, dan kondisi
kesehatan tubuh secara umum. Ukuran tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg.

Dibawah ini merupakan tabel tekanan darah manusia


Sebagian orang mungkin memiliki tekanan darah yang berada pada 110/90 mmHg atau
bahkan 100/80mmHg namun mereka yang memiliki tekanan darah tersebut belum atau jarang
menunjukkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal tersebut dirasakan biasa saja. Namun
apabila tekanan darah rendah yang kemudian mengalami gejala seperti sering berkemih
namun kurang minum, sering berkeringat, kurang tidur dan kurang istirahat, serta mengalami
nyeri haid atau ketika sedang menstruasi mengalami perdarahan berlebih sehingga memaksa
tekanan darah mengalami penurunan atau rendah.

Seseorang yang memiliki tekanan darah yang rendah, akan sering mengalami keluhan seperti
cepat merasa lelah, pusing, sering menguap, pandangan kabur atau kurang jelas (samar-
samar), tidak kuat berdiri lama atau duduk lama dsb. Bila dilakukan pemeriksaan tampak
wajah terlihat pucat, terasa lemah, denyut jantung lemah yang disebabkan pasokan darah
tidak maksimum di transfer ke seluruh jairngan tubuh.

Posted in Tekanan Darah, Tekanan Darah Normal | Tagged alat pengukur tekanan darah, alat
ukur tekanan darah, alat untuk mengukur tekanan darah, cara mengukur tekanan darah,
mengukur tekanan darah, nilai normal tekanan darah, pengukuran tekanan darah, satuan
tekanan darah, tanda-tanda tekanan darah rendah, tekanan darah, tekanan darah adalah,
tekanan darah normal, tekanan darah normal manusia, tekanan darah normal pada anak,
tekanan darah rendah, ukuran tekanan darah | 1 Comment

Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor zat
makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna, menghantarkan
hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan secara umum untuk
memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan
hidup dan berfungsi secara optimal.

Kecepatan aliran darah yang melewati sebagian besar jaringan dikendalikan oleh respon dari
kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung dan sirkulasi selanjutnya dikendalikan
untuk memenuhi curah jantung dan tekanan arteri yang sesuai agar aliran darah yang
mengalir di jaringan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

Sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu, sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru. Karena sirkulasi
sistemik menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan tubuh kecuali paru, dapat juga disebut
sirkulasi besar atau sirkulasi perifer.

Bagian fungsional sirkulasi, fungsi arteri adalah untuk mentransport darah ke jaringan di
bawah tekanan yang tinggi. arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem
arteri dan berfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan di lepaskan
ke kapiler. Aeteriol memiliki dinding otot yang kuat seingga dapat menutup arterio secara
total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat. Fungsi
kapiler adalah untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan
lainnya antara darah dan cairan interstisial. Untuk dapat melakukan peran ini, dinding kapiler
bersifat sangat tipis dan memiliki banyak pori-pori kapiler yang sangat kecil, yang permeable
terhadap air dan zat bermolekul lainnya. Venula mengumpulkan darah dari kapiler dan secara
bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar. Vena berfungsi sebagai saluran untuk
mengangkut darah dari venula kembali ke jantung yang sama pentingnya juga, vena berperan
sebagai penampung darah utama ekstra.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Denyut Jantung dan Tekanan Darah

Sistem kardiovaskular bekerja menjaga homeostasis tubuh. Berbagai faktor dapat mempengaruhi
kerja sistem kardiovaskular ini. Faktor- faktor tersebut dikenali dan dikendalikan oleh tubuh melalui
refleks baroreseptor arterial dan mekanisme pengaturan keseimbangan cairan oleh ginjal
(perubahan tekanan darah arteri). Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kerja sistem
kardiovaskular diantaranya adalah gravitasi, olahraga, usia, jenis kelamin, akselerasi, dan aktivitas
respirasi.1

1. PENGARUH GRAVITASI

a. Pengaruh perubahan posisi tubuh

Seperti halnya benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu, aliran darah pun akan semakin cepat
mengalir bila posisi seseorang sedang berdiri, artinya tekanan darah tidak hanya berhubungan
dengan aliran dan resistansi, tapi juga gravitasi. Berbeda jika posisi seseorang sedang berbaring,
dimana gravitasi dapat diabaikan. Lihat gambar berikut yang menjelaskan tentang perbedaan antara
kedua posisi tersebut :1

Pada orang yang berdiri, terjadi perbedaan tekanan kardiovaskular antara jantung dengan bagian
tubuh yang tidak selevel dengan jantung. Pada gambar B, semua tekanan intravaskular di kaki
meningkat sekitar 90 mmH (arteri dan vena). Hal ini karena gravitasi itu memberikan efek yang sama
terhadap tekanan arteri dan vena pada satu level. Meskipun perbedaan tekanan arteri dan vena
tidak berbeda dari posisi berbaring, peningkatan tekanan pembuluh pada ekstrimitas bawah ketika
berdiri memiliki dua efek langsung yaitu :

1. Peningkatan tekanan vena menyebabkan peningkatan volume vena periferal sebanyak 500 ml pada
dewasa normal.

2. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler menyebabkan tingginya laju filtrasi transkapiler.


Aktivasi refleks simpatis juga ikut berperan saat transisi dari posisi berbaring ke posisi berdiri.
Gambar C menunjukkan bagaimana vasokonstriktor dari aktivasi simpatis hanya efektif dalam
memperbaiki efek dari gravitasi pada ekstrimitas bawah. Konstriksi arteriol dapat menyebabkan
sedikit penurunan tekanan pada kapiler jika dibandingkan pada gambar B.

Pada kenyataannya refleks normal kardiovaskular tidak dapat mempertahankan posisi berdiri tanpa
adanya peran pompa otot rangka. Seseorang yang tetap bertahan dalam posisi berdiri tanpa
kontraksi yang intermiten dari otot rangka kaki, maka orang tersebut akan kehilangan kesadaran
dalam 10-20 menit karena terjadi penurunan aliran darah ke otak yang merupakan akibat dari
penurunan volume darah pusat, stroke volume, curah jantung dan tekanan arteri.

Efektivitas dari pompa otot rangka dalam mengarusbalikkan darah vena yang berkumpul dan
formasi edema pada ektrimitas bawah selama berdiri dapat dilihat pada gambar D. Segera setelah
kontraksi otot rangka, baik vena dan pembuluh limfa relatif kosong karena sistem katup satu arah
pembuluh-pembuluh tersebut dapat mencegah aliran balik cairan yang telah terdorong (Gambar E).

Hal yang terpenting adalah berat dari cairan vena dan limfa akan ditahan oleh katup one-way yang
tertutup. Hal ini mengakibatkan tekanan vena lebih rendah secara drastis segera setelah kontraksi
otot rangka dan kembali meningkat secara bertahap ketika vena terisi kembali dengan darah dari
kapiler. Jadi, tekanan kapiler dan laju filtrasi transkapiler secara drastis juga turun setelah kontraksi
otot rangka. Kontraksi otot rangka yang periodik dapat menjaga nilai tekanan vena. Berikut adalah
refleks penyesuaian kardiovaskular terhadap posisi berdiri :1

Akibat dari penurunan input baroreseptor ke pusat kardiovaskular adalah refleks untuk
meningkatkan tekanan darah dengan menurunkan aktivitas parasimpatis jantung dan peningkatan
aktivitas simpatis. Denyut jantung dan kontraktilitas kardia juga meningkat, ketika arteri dan vena
mengalami konstriksi di kebanyakan organ sistemik.1
Denyut jantung dan resistansi total perifer lebih tinggi ketika seseorang berdiri dibanding berbaring.
Sebaliknya stroke volume dan curah jantung menurun dibawah nilai ketika posisi berbaring selama
berdiri. Tekanan rata-rata arteri seringkali meningkat ketika seseorang berubah posisi dari berbaring
ke berdiri. 1

Jika seseorang tetap berdiri, pompa venanya tidak bekerja, maka terjadi peningkatan tekanan vena
dengan dipengaruhi efek gravitasi 90 mmHg dalam waktu 30 detik. Tekanan pada kapiler juga
meningkat, sehingga menyebabkan filtrasi cairan keluar dari sistem sirkulasi ke ruang jarinbgan,
sehingga menyebabkan kaki membengkak dan volume darah turun. Selain itu, 10-20% volume darah
dapat menghilang dari sistem sirkulasi dalam 15-30 menit pada keadaan berdiri.2

a. Pengaruh “long-term bed rest” atau gravitasi nol


Sistem kardiovaskular pada individu yang istrirahat lama dapat mengalami perubahan adaptif yang
mirip dengan individu yang berada di luar angkasa. Perubahan tersebut disebabkan karena
perubahan perpindahan cairan dari ekstrimitas bawah ke atas. Akibatnya antara lain distensi kepada
dan vena leher, edema wajah, kekakuan nasal, dan penurunan ukuran betis. Selain itu, peningkatan
volume darah sentral menstimulasi mekanoreseptor kardiopulmo, yang menginduksi fungsi renal
melalaui jalur neural dan hormonal untuk menurukan kerja simpatis dan menginduksi kehilangan
cairan. Seseorang akan mengalami penurunan berat badan dalam beberapa hari dan akan menjadi
hipovolemik.

Ketika pasien yang posisinya sering tidur tiba-tiba mencoba untuk berdiri (atau ketika seorang
astronot mulai memasuki atmosfer bumi) respon normalnya terhadap gravitasi tidak efektif, hal ini
terjadi karena volume sirkulasi menurun. Selama berdiri, darah berpindah dari central venous pool
ke vena perifer, stroke volume turun, dan orang tersebut akan pusing dan mungkin pingsan karena
penurunan tekanan darah yang tiba-tiba. Fenomena ini disebut dengan hipotensi postural atau
ortostatik. Pengembalian keadaan intoleransi ortostatik ini ke keadaan yang normal dapat
memerlukan waktu beberapa hari hingga minggu. Penjelasan hipotensi ortostatik akan dijelaskan
pada poin berikutnya lebih detail.1

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi perubahan kardiovaskular tersebut adalah pada
pasien yang keadaan tidur lama dapat diberikan olahraga duduk yang intermiten sifatnya. Hal ini
bertujuan untuk memicu mekanisme retensi cairan. Pada orang yang berada di luar angkasa juga
dapat dilakukan olahraga yang sama, kemudian dapat ditambahkan peralatan tekanan negatif
ekstrimitas bawah, dan diet air serta garam. 1

b.

Hipotensi postural

Pada beberapa orang, berdiri mendadak menyebabkan penurunan tekanan darah, pusing,
penglihatan kabr, dan bahkan pingsan. Hipotensi jenis ini memiliki banyak sebab. Kelainan ini juga
terjadi pada pasien yang mendapatkan obat simpatolitik, diabetes, sifilis yang menyebabkan
kerusakan di sistem saraf simpatis. Penyebab lainnya adalah kegagalan otonom primer yang dapat
dilihat pada tabel 1 dibawah ini:3

Kegagalan otonom terjadi pada berbagai penyakit yang salah satunya disebabkan oleh defisiensi
kongenital dopamin beta hidroksilase, yaitu norepinefrin dan epinefrin sedikit diproduksi atau tidak
diprosuksi sama sekali. Refleks baroreseptor juga tidak normal pada pasien hipoaldosteronisme
primer. Namun pasien ini umumnya tidak mengalami hipotensi postural karena volume darah
mereka dapat bertambah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan curah jantung walau
terjadi perubahan posisi.3

1. PENGARUH OLAHRAGA

a. Pengaruh olahraga akut

Olahraga fisik merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi sistem kardiovaskuler.
Perubahan tersebut juga dipengaruhi tipe olahraga fisik (apakah dominan olahraga dinamik-ritmik-
isotonik atau statik-isometrik), intensitas dan durasi olahraga, umur individu, dan tingkat kebugaran
individu. Keadaan sistem kardiovaskular yang berubahan yang terjadi pada remaja normal yang tidak
terlatih dalam merespon olahraga dinamik seperti berlari dapat dilihat pada gambar 3. Perhatikan
bahwa denyut jantung dan curah jantung sangat meningkat selama olahraga dan tekanan arteri rata-
rata serta tekanan darah juga meningkat secara signifikan. Perubahan ini memperlihatkan
kebutuhan metabolik otot rangka dengan meningkatkan aliran darah ke otot rangka.1

Sebagai tambahan, otot yang berkontraksi dapat mengkompresi pembuluh darah jika kontraksinya
melebihi 10% tegangan maksimum. Jika tegangan lebih dari 70%, maka aliran darah akan terhenti
sama sekali.Namun diantara kontraksi, aliran darah akan sangat meningkat sehingga aliran darah per
satuan waktu di suatu otot yang berkontraksi secara ritmik meningkat hingga 30 kali lipat.3
Mekanisme lokal yang mempertahankan sejumlah besar aliran darah otot saat berolahraga adalah
penurtunan Po2 jariangan , peningkatan Pco2 dan akumulasi K+ serta metabolit vasodilator lain,
suhu yang meningkat pada otot yang aktiif juga berperan memvasodilatasikan pembuluh darah.
Dilatasi sfingter prakapiler dan arteriol menyebabkan peningkatan 10-100 kali lipat jumlah kapiler
yang terbuka, dan jarak rerata antar darah dan sel aktif dan juga jarak difusi O2 akan sangat
berkurang. 3

Banyak penyesuaian terhadap olahraga disebabkan oleh aktivitas simpatis, yang mekanismenya
dapat dilihat pada gambar 4. Salah satu dari faktor utama yang berhubungan dengan stres berasal
dari korteks otak yang kemudian memicu pusat kardiovaskular medula melalui jalur
kortikohipotalamik. Pengaruh jalur tersebut sering disebut dengan perintah pusat yang bekerja pada
neuron bagian sistem baroreseptor arterial. Pengaruh dari sistem tersebut adalah membuat tekanan
rata-rata arterial menjadi lebih tinggi dibandingkan nilai normalnya. 1

Selain itu, teradapat juga jalur pengaktifan di pusat kardiovaskular yang berasal dari kemoreseptor
dan mekanoreseptor di otot rangka yang aktif. Input seperti itu juga berkontribusi pada peningkatan
aktivitas simpatis dan tekanan rata-rata arteri yang berlangsung selama olahraga. 1
Faktor utama yang mempengaruhi sistem kardiovaskular selama olahraga adalah penurunan
resistansi perifer total karena akumulasi vasodilator metabolik dan penurunan resistansi vaskular
pada otot rangka yang aktif. Seperti yang terlihat pada gambar 4, resistansi perifer total yang turun
merupakan pemicu yang kuat untuk aktivitas simpatis melalui refleks baroreseptor arterial. 1

Meskipun tekanan rata-rata arteri berada diatas normal selama olahraga, penurunan resistansi
perifer menyebabkan tekanan darah yang naik tersebut menjadi turun dibawah level yang telah naik
tersebut. Jika bukan karena refleks baroreseptor arterial, penurunan resistansi perifer total yang
terjadi selama olahraga akan menyebabkan tekanan rata-rata arterial turun dibawah nilai normal. 1

Aliran darah kutaneus dapat meningkat selama olahraga meskipun peningkatan secara umum pada
vasokonstriksi simpatis disebabkan refleks termal. Refleks temperatur yang biasanya teraktivasi
selama olahraga berfungsi untuk mengurangi kelebihan panas yang diproduksi oleh otot rangka yang
aktif. Pada awal ketika mulai berolahraga, terjadi penurunan aliran kutaneus karena vasokonstriktor
simpatis namun kemudian terjadi peningkatan aliran kutaneus setelah temperatur tubuh mulai naik.
1

Selain dari peningkatan aliran darah otot rangka dan kulit, aliran darah koroner juga meningkat
selama olahraga. Hal ini disebabkan karena peningkatan vasodilator metabolik lokal dari arteri
koroner akibat dari kerja jantung dan konsumsi oksigen miokardial.1

Pompa otot rangka juga merupakan faktor penting dalam memicu kembalinya arus balik vena
selama olahraga dinamik, sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan tekanan vena yang
drastis. Faktor lain yang memicu arus balik vena adalah pompa respirasi. Pergerakan respirasi yang
meningkat selama olahraga meningkatkan efektivitas pompa respirasi sehingga meningkatkan arus
balik vena dan pengisian jantung. 1

Respon kardiovaskular sistemik terhadap olahraga bergantung pada jenis kontraksi yang dominan di
otot, yakni isometrik atau isotonik. Pada kontraksi otot isometrik, frekuensi denyut jantung
meningkat. Selain itu setelah beberapa detik kontraksi dimulai, olahraga isometrik ini akan
menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat tajam, namun curah jantung tidak
banyak berubah, serta aliran darah berkurang akibat kompresi pembuluh darah. 3

Pada olahraga isotonik, juga terjadi peningkatan frekuensi denyut jantung, namun perbedaanya
terjadi peningkatan yang mencolok pada curah jantung, yaitu dapat terjadi peningkatan curah
jantung 35 L/menit. akibatnya tekanan darah sistolik hanya meningkat sedang, sementara diastolik
biasanya tidak berubah atau menurun. Pada olahraga isometrik, otot dikontraksikan secara tonik
dan dapat meningkatkan resistensi perifer total dan peningkatan aktivitas simpatis otot. Sedangkan
pada isotonik justru sebaliknya, terjadi penurunan resistansi perifer.3
a. PENGARUH OLAHRAGA KRONIK
Olahraga fisik yang dikondisikan memiliki efek yang bermanfaat untuk sistem kardiovaskular.
Meskipun perubahan juga dipengaruhi tipe olahraga, intensitas, dan durasi olahraga, umur, dan
tingkat kebugaran masing-masing individu. Secara umum, olahraga yang diulang-ulang dalam jangka
wkatu yang lama dihubungkan dengan peningkatan kapasitas kerja individu.1

Perubahan kardiovaskular tersebut dapat dalam hal peningkatan volume darah, penurunan denyut
jantung, peningkatan volume stroke jantung, dan penurunan tekanan darah arteri saat beristirahat.
Selama olahraga, seseorang yang terlatih akan dapat menerima beban kerja dan curah jantung
dengan denyut jantung yang lebih rendah dan volume stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan
orang yang tidak terlatih. Perubahan ini menghasilkan penurunan secara umum kebutuhan oksigen
miokardial dan peningkatan cardiac reserve (berpotensi untuk meningkatkan curah jantung) yang
dapat menjadi respon ketika stres. Pembesaran ruang ventrikel seringkali dihubungkan dengan
olahraga endurance sedangkan peningkatan masa myokardial dan ketebalan dinding ventrikel lebih
dhubungkan dengan olahraga statis (kekuatan). Perubahan struktur ini meningkatkan kapabilitas
miokardium. 1

Penebalan dinding ventrikel dihubungkan dengan peningkatan intensitas olahraga yang


mengandalkan kekuatan. Perubahan struktur tersebut dapat memperbaiki kapabilitas pemompaan
miokardium. Jika berhenti dari program olahraga tersebut, maka akan terjadi perubahan struktur
dengan cepat.1

Olahraga merupakan pengkondisian fisik yang secara signifikan mengurangi insiden dan mortalitas
dari penyakit jantung. Meskipun belum ada studi yang memaparkan keuntungan secara spesifiknya,
namun terdapat korelasi yang posistif antara orang-orang yangg tidak aktif bergerak dengan insiden
serta intensitas penyakit jantung koroner. Keuntungan dari berolahraga juga ternyata terdapat
perbaikan dalam kapasitas kerja fisik, persentase lemak tubuh, serum lipid, dan terdapat perasaan
dalam keadaan sehat, serta peningkatan kualitas hidup. 1

Tetapi, pembesaran ruang ventrikular dan hipertrofi miokardial bukan merupakan suatu tanda
perbaikan cardiac performance, bisa jadi hal tersebut merupakan respon adaptif terhadap keadaan
patologi dimana dalam keadaan yang ekstrim mungkin tidak dapat membantu. 1

Baik pada keadaan istirahat maupun berolahraga, atlet yang terlatih memiliki isi sekuncup yang lebih
besar dan frekuensi denyut jantung yang lebih rendah dibanding orang yang tidak terlatih dan para
atlet ini cenderung memiliki ukuran jantung yang lebih besar. Latihan dapat meningkatkan konsumsi
oksigen maksimum (VO2max) yang dipicu oleh olahraga. VO2max rerata adalah sekitar 38
ml/kg/menit pada pria sehat yang terlalu banyak aktivitas dan sekitar 29 ml/kg/menit pada wanita
sehat yang aktif. Angka ini lebih rendah pada orang yang tidak aktif. VO2max adalah hasil dari curah
jantung maksimum dan ekstraksi dengan latihan.3
Perubahan yang terjadi pada otot-otot rangka dengan latihan adalah peningkatan jumlah
mitokondria dan enzim yang berperan pada metabolisme oksidatif. Jumlah kapiler meningkat,
dengan membaiknya distribusi darah ke serabut otot. Efek akhirnya adalah ekstraksi O2 yang lebih
sempurna dan akibatnya pembentukan laktat yang lebih kecil untuk beban yang sama. Peningkatan
aliran darah ke otot menjadi berkurang dan karena hal ini, frekuensi denyut jantung dan curah
jantung kurang meningkat dibandingkan dengan orang yang tidak terlatih. Hal ini merupakan alasan
mengapa olahraga berguna bagi pasien penyakit jantung.3

1. PENGARUH UMUR
Variabel usia juga mempengaruhi sistem kardiovaskular. Neonatus normal memiliki denyut jantung
istirahat (resting heart rate) yang tinggi (rata- rata 140/menit) dan tekanan darah arteri yang rendah
(rata- rata 60/35 mmHg). Perubahan yang cepat terjadi hingga tahun pertama, yaitu denyut jantung
120/menit dan tekanan darah arteri 100/65 mmHg. 1

Perubahan juga terjadi pada pembuluh darah, diantaranya berkurangnya densitas kapiler di
beberapa jaringan dan meningkatnya total resisten pembuluh darah perifer. Perubahan- perubahan
ini menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dan tekanan darah arteri rata- rata.1

Perubahan tekanan darah yang diinduksi oleh baroreseptor arterial akan berkurang fungsinya seiring
bertambahnya usia. Hal ini dikarenakan berkurangnya akitivitas aferen dari baroreseptor arterial
karena kekakuan arteri (arterial rigidity) yang meningkat. Selain itu, jumlah norepinefrin yang
bekerja di saraf simpatis juga akan berkurang semakin bertambahnya umur.1

2. PENGARUH JENIS KELAMIN

Pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap sistem kardiovaskular hanya sedikit didokumentasikan.
Perempuan yang premenopause memiliki masa ventrikel kiri yang lebih kecil dibandingkan dengan
laki-laki pada umur yang sama, yang berarti, merefleksikan cardiac afterload yang lebih rendah. Hal
ini terjadi akibat tekanan darah arterial yang rendah, aortic compliance lebih besar, dan kemampuan
untuk menginduksi vasodilator lebih tinggi. 1

Perbedaan ini diperkirakan dihubungkan dengan efek protekif dari estrogen dan dapat menurunkan
risiko penyakit kardiovaskular pada perempuan premenopause. Setelah menopause, perbedaan
tersebut tidak berarti lagi, karena kenyataannya pada perempuan tua dengan penyakit jantung
iskemi sering menunjukkan prognosis yang lebih buruk dibandingkan laki-laki. Terdapat juga
perbedaan yang dihubungkan dengan jenis kelamin dalam hal elektrik kardia. Yaitu pada perempuan
memiliki denyut jantung intrinsik yang lebih rendah dan interval QT yang lebih panjang dibanding
laki-laki. Perempuan seperti itu lebih memiliki risiko yang besar berkembang menjadi sindrom QT
panjang dan torsades de pointes. Selain itu, perempuan juga memiliki risiko dua kali lebih besar
dibanding laki-laki dalam atrioventrikular nodal re-entry tachycardias.1
Akan tetapi, yang perlu digaris bawahi adalah bahwa dalam proses fisiologik kardiovaskular yang
paling dasar, tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin. Jadi, individu yang berbeda
memiliki respon dasar fisiologis yang sama. 1

3. PENGARUH AKTIVITAS RESPIRASI

Aktivitas fisik yang berhubungan dengan inspirasi dan ekspirasi mempunyai efek yang besar pada
aliran darah balik dan curah jantung (cardiac output). Selama inspirasi normal, tekanan intratoraks
berkisar 7 mmHg, dimana diafragma berkontraksi dan rongga dada mengembang.1 Tekanan ini
meningkat dengan jumlah yang sama selama ekspirasi. Selama pernapasan berlangsung, tidak hanya
pergerakan udara keluar masuk paru yang terjadi, namun tekanan yang dihasilkan juga
ditransmisikan ke dinding- dinding vena besar di rongga dada dan mempengaruhi aliran balik vena
dari perifer ke jantung. Fenomena ini disebut juga pompa respirasi (respiratory pump).1

Selama inspirasi, tekanan intratoraks berkurang sehingga tekanan di vena sentral juga berkurang.
Hal ini menyebabkan aliran balik vena (vena return) dan volume vena sentral meningkat sehingga
pengisian jantung kanan meningkat. Sesuai hukum Starling, keadaan ini juga meningkatkan stroke
volume dan cardiac output di jantung kiri. Hal ini akan meningkatkan tekanan darah arteri dan
merangsang baroreseptor arterial. Proses inspirasi yang mengurangi tekanan intratoraks juga
merangsang baroreseptor di pembuluh darah dan dinding jantung. Rangsangan yang diterima oleh
kedua reseptor akan mengaktivasi medullary cardiovascular centers untuk menurunkan tekanan
darah yaitu dengan meningkatkan kerja parasimpatis dan menurunkan kerja simpatis.1

1.

PENGARUH AKSELERASI

Gaya yang bekerja pada tubuh sebagai akibat akselerasi sering dinyatakan dalam satuan g, yaitu 1 g
adalah gaya gravitasi pada permukaan bumi. G positif adalah gaya akibat percepatan yang bekerja
pada sumbu tubuh longitudinal, dari kepala sampai kaki; Sedangkan g negatif adalah gaya akibat
akselerasi yang bekerja pada arah yang berlawanan. Ketika terpajan oleh g posistif, darah ‘terlempar’
ke bagian bawah tubuh. Tekanan arteri di kepala berkurang, begitu juga dengan tekanan intrakranial
dan vena dan hal ini menyebabkan penurunan aliran ke kepala. Curah jantung dipertahankan untuk
beberapa saat karena darah diambil dari cadangan vena pulmonalis dan karena daya kontraksi
jantung menguat. Namun pada percepatan melebihi 5 g, pengelihatan akan menjadi gelap dalam
waktu sekitar 5 detik, sebelum kemudian kehilangan kesadaran. Efek g positif dapat bekerja secara
efektif jika digunakan baju antigravitasi yang dapat memberikan gaya yang setara dengan g posistif.
Hal ini mengurangi pengumpulan darah di vena. 3

Besaran g negatif menyebabkan peningkatan curah jantung, tekanan arteri serebrum, kongesti berat
pada pembuluh kepala dan leher, ekimosis di sekitar mata, nyeri berdenyut yang berat pada kepala,
dan akhirnya gangguan mental. Walaupun terjadi peningkatan hebat pada tekanan arteri serebrum,
pembuluh di otak tidak robek karena biasanya terjadi peningkatan tekanan intrakranial sehingga
menujang dinding pembuluh. Toleransi terhadap gaya g yang menembus tubuh jauh lebih besar
dibandingkan terhadap g longitudinal. Manusia dapat mentoleransi 11 g yang bekerja dengan arah
penggung ke dada selama 3 menit dan 17 g yang bekerja dengan arah dada ke punggung selama 4
menit.3

DAFTAR PUSTAKA
1. 1. Mohrman D, Jane H. Cardiovascular physiology. Sixth edition. USA: McGraw-Hill Companies, Inc; 2006.
p.185-203
2. 2. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC; 2007. hal.178

3. 3. Ganong W. Review of medical physiology. 21st ed. USA: McGraw-Hill Companies, Inc; 2003. p.651-656

Anda mungkin juga menyukai