Oleh
: Ratu Amelia
1210342032
Hubungan rahang bawah terhadap rahang atas ketika gigi geligi atau
oklusal rim dioklusikan
Diukur sewaktu gigi dalam oklusi sentrik
Dimensi vertikal oklusi mengacu pada panjang wajah yang ditentukan oleh
jumlah pemisahan rahang. Penentuan DV penting untuk pembuatan semua
restorasi. Banyak teknik telah digunakan untuk pengukuran dimensi vertikal
oklusi pada pasien edentulous dan edentulous. Ini berkisar dari menggunakan
catatan ekstraksi pra penggunaan menelan, posisi rahang fungsional diperoleh
terkait dengan fonetik, dan radiografi cephalometri dan evaluasi pasta
radiopak di fornix vestibular. Tidak ada metode penentuan dimensi vertikal
yang diterima secara umum atau benar-benar akurat pada pasien edentulous.
Tidak ada keuntungan yang signifikan dari salah satu teknik selain kebutuhan
biaya, waktu, dan peralatan. Ini adalah hasil akhir yang penting. Ini harus
memuaskan ke dokter gigi dan pasien dari sudut pandang estetika dan tidak
menyebabkan perubahan degeneratif dari sudut pandang fungsional. Terlepas
dari teknik, dimensi vertikal oklusi harus ditentukan dengan hati-hati oleh
dokter gigi untuk kesuksesan prostesis.
Cara penetapan dimensi vertikal ada dua, yaitu secara mekanik dan
fisiologis.
a) Metode Mekanik
1. Ridge relation :
a. Jarak antara papila insisivum dari insisivus mandibula
Papila insisivum sering digunakan untuk mengukur dimensi
vertikal pasien karena merupakan daerah yang stabil dan
tingkat resorpsinya minimal. Jarak papila insisivus dari insisal
edge insisivus mandibula sekitar 4 mm. Insisial edge insisiv
sentral maksila rata-rata 6 mm dibawah papila insisivum. Jadi,
rata-rata vertical overlapnya sebesar 2mm.
b. Keparalelan linggir
Pada sebagian besar pasien, gigi hilang dalam interval yang
tidak beraturan dan residual alveolar ridge tidak lagi paralel.
2. Pengukuran dari gigi tiruan sebelumnya
b) Metode Fisiologis
1. Physiologic rest position
Pencatatan rahang dalam keadaan physiological rest
position menunjukan suatu indikasi untuk dimensi vertikal relatif yang
benar. Hal ini bisa jadi bukan petunjuk yang pasti, namun bila
digunakan dengan metode lain, dapat membantupenentuan relasi
vertikal rahang bawah terhadap rahang atas.Cara yang dianjurkan
adalah pasien diminta untuk memposisikan keadaan istirahat saat
tanggul gigitan telah ditempatkan, dengan posisi tegak dan kepala tidak
didukung. Setelah tanggul gigitan dimasukkan ke dalam mulut pasien,
pasien kemudian diminta untuk menelan dan meletakkan rahangnya
dalam keadaan istirahat. Saat terjadi relaksasi, dengan perlahan bibir
agak dibuka untuk melihat besarnya jarak antara kedua tanggul
gigitan.Pasien harus membiarkan dokter gigi memisahkan bibir tanpa
bantuan atau tanpa pergerakan rahang atau bibir. Jarak inter-oklusal
pada saat posisi istirahat hendaknya berkisar antara 2-4 mm bila dilihat
dari regio premolar.
Jarak antar rahang dan posisi istirahat dapat diukur dengan
menempelkan plester atau titik dengan pensil tinta pada wajah. Bila
perbedaan lebih besar dari 4 mm, dapat dikatakan bahwa dimensi
vertikal saat oklusinya terlalu kecil; Bila kurang dari 2 mm, dimensi
vertikalnya terlalu besar. Tanggul gigitan disesuaikan hingga dokter
gigi tersebut puas akan besar jarak antar rahang. Hal ini penting karena
jarak interoklusal yang cukup terjadi saat rahang bawah berada pada
keadaan physiological rest position.
Dimensi vertikal = Physiological Rest Free Way Space
P.F.N. (posisi fisiologis nonaktif) dapat digunakan sebagai petunjuk
untuk memperoleh dimensi vertikal pada pembuatan gigi tiruan
lengkap. Posisinya diambil waktu wax bite block/tanggul gigit malam
dimasukkan ke dalam mulut tanpa mengganggu posisi istirahat; bibir
penderita dibuka perlahan-lahan untuk melihat apakah ada ruang bebas
antar tanggul gigit malam atas dan bawah; yang biasanya 2-4 mm
2. Fonetik
Uji fonetik dimensi vertikal akan lebih baik dengan
mendengarkan suara yang dihasilkan daripada mengobservasi
hubungan antar gigi selama berbicara. Produksi suara ch, s dan j
dihasilkan dari pertemuan tertutup gigi anterior. Saat penempatan
benar, gigi insisif bawah akan bergerak ke depan ke posisi hampir
langsung dibawah dan hampir menyentuh insisif sentral atas. Bila jarak
terlalu besar, artinya bahwa dimensi vertikal saat oklusi yang
B. RELASI SENTRIK
Relasi sentrik dapat didefinisikan sebagai hubungan antara rahang atas dan
rahang bawah dimana kondilus berada pada kedudukan yang tidak
tegang dan
KEPUSTAKAAN
D. L. Sarandha, Sarandha D. L., Zakir Hussain . 2008 . Textbook of Complete Denture
Prosthodontics. India : Jaypee
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3279190