ANGGOTA KELOMPOK
Ida Ketut Ariwiyasa (29/G/19)
Indah Nilla Afiyanni (30/G/19)
Komang Ratna Ningsih (31/G/19)
Luh Made Sinta Gayatri (32/G/19)
Luh Putu Intan Sari Prasanti (33/G/19)
Made Jaya Arbawa (34/G/19)
Made Yurika Ningsari (35/G/19)
Maria Jessica Anggakusuma (36/G/19)
Putu Fellicya Puspita Dharma S. (25/G/20)
AMALGAM TATTOO
Suatu pigmentasi yang sering terjadi
pada bagian mukosa rongga mulut.
Amalgam tattoo ini terjadi akibat
adanya deposit dari amalgam.
EtiologiAmalgam tattoo disebabkan
oleh implantasi material amalgam
pada jaringan di rongga mulut
Gambaran Klinis Lesi dari amalgam
tattoo ini biasanya kecil,
asimtomatik, macular, dan terkadang
tampak abu kebiruan sampai hitam.
PerawatanSebenarnya amalgam
tattoo tidak berbahaya sehingga tidak
diperlukan pengobatan.
AMELOGENESIS IMPERFECTA
Amelogenesis imperfekta (AI) adalah
penyakit keturunan berupa gangguan
pembentukan email gigi tanpa adanya
manifestasi sistemik.
Etiologi
Faktor herediter seperti autosomal dominan,
resesif, X-linked sehingga jumlah individu
yang terkena dalam suatu keluarga dapat
bervariasi.
Gambaran Klinis
Gambaran klinis yang sering terlihat
mempunyai gigi yang berwarna abnormal
antara putih opaque, kuning, coklat sampai
abu-abu
Perawatan
Terapi yang bisa diberikan yaitu : DHE,
control plak, perbaiki oral hygiene, aplikasi
fluor dan perbaikan kebiasaan makan dan
kesehatan rongga mulut.
DENTINOGENESIS IMPERFECTA
Dentinogenesis imperfecta adalah suatu
kelainan genetik yang mempengaruhi struktur
gigi, akibat terjadi gangguan pada tahap
histodiferensiasi pertumbuhan dan
perkembangan gigi.
Etiologi Herediter yang terjadi saat
embryogenesis, janin memiliki kelainan
kromosom yaitu mutasi gen phosfoprotein
sehingga menyebabkan gangguan pada
pembentukan organ yaitu organ dentin.
perawatan yang tepat sangat menentukan
keberhasilan perawatan. Terdapat bermacam-
macam restorasi yang dapat digunakan dalam
perawatan ini, seperti resin komposit untuk
gigi anterior, mahkota stainless steel untuk
gigi posterior, mahkota celluloid strip untuk
gigi sulung dan gigi tetap muda anterior,
veneer, dan overdenture untuk gigi dengan
atrisi yang luas.
ANGINA BULOSA HEMORHAGIKA
Suatu lesi pada membrane mukosa yang
muncul dengan satu atau lebih lepuhan darah
dalam rongga mulut
Etiologi yang biasanya terjadi idiopatik namun
berdasarkan penelitian munculnya lesi tersebut
apabila mengkonsumsi minuman panas dan
mengunyah yang terlalu keras cedera
traumatis.
Gambaran Klinis Bula yang terjadi dapat
tunggal atauppun multiple yang pecah secara
spontan dalam beberapa jam atau 1-2 hari,
meninggalkan ulser superfisial yang sembuh
tanpa jaringan parut dalam 5-10 hari.
Perawatan Belum ada pengobatan pada
umumnya yang diperlukan untuk ABH.
Pengobatan paliatif yang mungkin termasuk
hidroklorida benzydamine dan chlorhexidine
glukonat 0,12% -0,20% obat kumur untuk
mencegah infeksi.
(ANGIODEMA)
Suatu pembengkakan edematous yang
disebabkan meningkatnya pemeabilitas
vaskuler ,yang pada umumnya mengenai
jaringan subkutan kulit,lapisan mukosa dan
submukosa namun dapat mengenai saluran
pencernaan ataupun saluran pernapasan.
Etiologi Penyebab yang paling umum adalah
mast sel degranulation, yang memimpin ke
arah pelepasan histamine dan perubahan
klinis yang khas.
Gejala Klinis Gejala klinis dari angioneurotic
edema yaitu serangan cepat, onsetnya
sedang, jaringan membengkak, dapat soliter
atau multiple dan umumnya melibatkan
wajah, bibir, lidah, faring dan laring.
Perawatan Perawatan angioedema pada
umumnya terdiri dari obat anti alergi peroral.
ANGULAR CHEILLITIS
Angular cheilitis merupakan suatu infeksi
yang terlihat pada satu atau kedua sisi sudut
mulut.
Etiologi Agen infeksi merupakan penyebab
utama dari lesi, dimana sebagian besar adalah
candida albican dan staphylococcus aureus.
Gambaran Klinis Angular cheilitis dapat
terjadi secara bilateral ataupun unilateral pada
sudut mulut dan berupa inflamasi yang
ditandai dengan eritema dan fisur yang
menyebar dari sudut mulut ke kulit sekitarnya
Perawatan angular cheilitis mencakup
identifikasi dan mengoreksi faktor etiologi
antara lain memperbaiki gizi buruk,
memperbaiki kehilangan dimensi vertikal,
mengoreksi gangguan sistemik seperti
diabetes dan anemia, serta menjaga
kebersihan ronggga mulut yang optimal.
ANKYLOGLOSSIA
Angkyloglossia adalah suatu kondisi yang
mengacu pada pendeknya frenulum lingual
secara kongenital atau perlekatan frenulum
yang meluas hingga mencapai ujung lidah,
mengikat lidah ke dasar mulut dan
membatasi pemanjangan lidah tersebut.
Etiologi dari angkyloglossia yaitu idiopatik,
namun dapat juga dipengaruhi oleh factor
genetik.
gejala dari ankiloglosia yaitu bentuk lidah
yang seperti hati ketika diangkat, bentuk
lidah bengkok ketika dijulurkan, masalah
periodontal seperti resesi gingiva disekitar
gigi insisifus sentral rahang bawah
Perawatan Pembedahan dapat dilakukan
sebagai terapi tongue tie adalah frenektomi.
ANTIBIOTIC/DENTURE SORE MOUTH
Suatu infeksi jamur akibat dari
ketidakseimbangan dalam ekosistem
oral antara Lactobacilllus Achidophilus
dan Candida Albicans.
Etiologi Penggunaa antibiotic spectrum
luas
Gambaran Klinis Bercak merah yang
halus pada dorsal lidah, bagian tengah.
Selain pada lidah, inflamasi dapat
terjadi pada bibir dan mukosa pipi.
Perawatan
Antifungal
topikal (nystatin)
Menjaga OH
BELL’S PALSY
Bell’s palsy atau prosoplegia adalah
kelumpuhan fasialis tipe lower motor
neuron (LMN) akibat paralisis nervus
fasial perifer yang terjadi secara akut
Etiologi Terdapat lima teori yang
kemungkinan menyebabkan terjadinya,
yaitu iskemik vaskular, virus, bakteri,
herediter, dan imunologi.
Gambaran Klinis Pada awalnya, penderita
merasakan ada kelainan di mulut pada
saat bangun tidur, menggosok gigi atau
berkumur, minum atau berbicara.
Perawatan
Istirahatterutama pada keadaan akut
Fisioterapi
Operasi
BURNING MOUTH SYNDROME (BMS)
Kumpulan hejala dengan karakteristik rasa
sakit atau sensasi terbakar pada mukosa oral,
terutama pada bagian lidah. Umumnya dialami
oleh wanita yang mengalami postmenopause.
Etiologi
Faktor lokal : Kontak alergi, Gigi tiruan, Infeksi,
Xerostemia, Oral habit, Iritasi mulut yang
berlebihan, Trigeminal neuralgia
Faktor sistemik : Psikogenetik, Kecemasan,
depresi, cancerphobia Defisiensi vitamin dan
mineral
Perawatan
Pemeriksaan laboratorium : biopsy, kultur
bakteri/jamur , analisa saliva , tes alergi dan kadar
gula darah
Pemeriksaan hematologi dan imunologi
Melakukan eliminasi / mengendalikan faktor
penyebab
Iritasi lokal dihilangkan
Rasa sakit : kortiko steroid topikal
CHEMICAL/THERMAL BURN
Luka bakar kimia dapat disebabkan oleh
asam atau basa yang bersentuhan dengan
jaringan.
Etiologi Bahan-bahan kimia yang bersifat
asam dan basa
Gambaran klinisnya yaitu berwarna
kehitaman yang terutama terlihat pada
luka bakar kimia dari asam iritasi,
kemerahan, atau terbakar di daerah yang
terkena
Perawatan antibiotik, obat anti gatal,
debridement, yang melibatkan
pembersihan atau menghilangkan kotoran
dan jaringan mati, pencangkokan kulit,
yang melibatkan melampirkan kulit yang
sehat dan bagian lain dari tubuh untuk
luka bakar
CROHN DISEASE
Crohn disease adalah jenis penyakit radang usus
(IBD) yang dapat mempengaruhi setiap bagian
dari saluran pencernaan dari mulut ke anus.
Crohn disease adalah jenis penyakit radang usus
(IBD) yang dapat mempengaruhi setiap bagian
dari saluran pencernaan dari mulut ke anus.
Gambaran klinis yang biasa dijumpai adalah
merasa sagat melelahkan, sakit perut dank ram,
diare, tinja bercampur lender dan darah,
penurunan selera makan, penurunan berat badan
yang ekstrem, dema
Perawatan
Kortikosteroid : Pemberian obat-obatan
corticosteroid (misalnya prednisolone dan
hydrocortisone) untuk mengatasi inflamasi yang
terjadi.
Imunosupresan
Operasi
CROHN DISEASE
Penyakit radang usus kronis yang memengaruhi lapisan
saluran pencernaan
Perawatan :
Perawatannya sulit, terutama jika tidak ada faktor etiologi. Tujuan perawatan
adalah untuk meningkatkan penampilan dan kenyamanan klinis pasien.
HAIRY TONGUE
Pemanjangan secara abnormal dari papilla – papilla
filiformis yang membuat dorsum lidah tampak seperti
berambut. Pemanjangan papilla ini dapat putih, kuning,
coklat atau hitam
Etiologi :
Halitophobia
Etiologi :
Gejala/tampilan klinis
Gingiva tampak merah, nyeri, serta bersifat spongiosa. Dengan
berkembangnya penyakit, gingiva membengkak berwarna ungu mengkilap,
perdarahan spontan dari sulkus gingiva
Perawatan:
Kebersihan mulut yang cermat dikombinasikan dengan kumur-kumur
antimikrobial
Resep
0.12% chlorhexidine mouth rinses postoperative
Hiperplasia Gingiva
(Acute Leukemia)
HIPERPLASIA GINGIVA (OBAT OBATAN)
Etiologi:
Efek dari penggunaan obat tertentu. 25-50% px yang mengkonsumsi obat Fenitonin,
dan siklosporin. 1-10% pada px yang mengkonsumsi obat penyekat saluran kalsium
(nifedipine, diltiazem, dan amlodipine).
Gejala/tampilan klinis
Pembesaran gingiva menyeluruh dimulai dari papila interdental. Pembesaran ini
membentuk nodula yang lunak, merah, menonjol, serta mudah berdarah.
Perawatan
Perubahan terapi obat dan kontrol plak
resep
Roxithromycinatau azithromycin
Hiperplasia Gingiva
Karena obat-obatan
HIV (AIDS)
ETIOLOGI:
VIRUS HUMAN IMMUNODEFICIENCY (HIV)
GEJALA/TAMPILAN KLINIS
GEJALA PRODROMAL: FLU 2-6 MINGGU SETELAH INFEKSI; SELANJUTNYA AKAN TERJADI
LIMFADENOPATI MENYELURUH YANG PERSISTEN, DIIKUTI FASE LATEN. FASE LATEN
PADA AWALNYA TIDAK BERGEJALA. NANTINYA AKAN TIMBUL LIMFADENOPATI, INFEKSI
PERNAPASAN, PENURUNAN BERAT BADAN, DEMAM, DIARE KRONIS, LELAH, ANERGI
KULIT, KANDIDIASIS RM, HAIRY LEUKOPLAKIA, PEMBESARAN PAROTIS, DAN INFEKSI
VIRUS HERPES REKUREN.
Diagnosa banding 6. Herpes labialis rekuren
1. Gingivitis ulseratif nekrotika 7. Hairy leukoplakia
2. Periodontitis ulseratif nekrotika 8. Kondiluma akuminata;
3. Kandidiasis 9. Sarkoma kaposi
4. Eritema gingiva linear 10. Limfoma non-Hodgkin
5. Herpes zoster
Diagnosa banding
Penggunaan terapi antiretrovirus (ARV)
Resep
Terapi suportif (obat kumur iodine)
KANDIDA LEUKOPLAKIA
Etiologi:
Candida albicans
Gejala/tampilan klinis
Plak putih, tebal, kasar, iregular dengan dasar eritema. Bila dikerok ->
hilang sebagian
Diagnosa banding:
1. Leukoplakia;
2. Candidiasis pseudo-membranosa
3. Linchen planus
Perawatan:
Eliminasi faktor predisposisi, konsumsi buah sayur, vitamin A, terapi
antifungi
Resep
Ketoconazole; Nystatin
Kandidal Leukoplakia
Candidiasis pseudomembranosa
KANDIDIASIS ERITEMATUS AKUT
Etiologi
Candida albicans
Gejala/tampilan klinis
1. Eritroplakia
Perawatan
Terapi antifungi
Resep
Ketoconazole; Nystatin
Eritroplakia
Kandidiasis eritematus akut
KANDIDIASIS ERITEMATUS KRONIK
Etiologi
Candida albicans
gejala./tampilan klinis
Eritema kronis dan edema disebagian palatum di bawah prostesis maksilaris
Diagnosa banding
1. Kandidiasis eritematus akut;
2. Eritroplakia
Perawatan
1. Pencucian GT dengan NaOCl 10%;
2. Nystatin cream sebelum GT dipakai
Resep
Nystatin
Kandidiasis eritematus akut
Eritroplakia
KANDIDIASIS PSEUDOMEMBRAN AKUT
Etiologi
Candida albicans
Gejala/tampilan klinis
Plak putih (bila dikerok -> hilang seluruhnya), sakit dan kemerahan
Diagnosa banding
1. Cheek biting
2. Linchen planus
3. Leukoplakia
4. Fordyce granule
Perawatan
Terapi antifungi
Resep
Ketoconazole; Nystatin
Oral Lichen Planus affecting
the tongue & buccal mucosæ
Gejala/tampilan klinis
Ranula: pembengkakan berbentuk kubah, berwarna kebiruan,
translusen, menonjol, tidak terasa sakit, dan berdiameter <1cm.
Mukokel: pembengkakan yang kebiruan atau
bening, dapat muncul pada bibir, dasar mulut, bag. ventral
lidah, palatum atau mukosa bukal, tidak bergejala, berdiameter
<1cm, dasar lesi tidak bertangkai
Diagnosa banding
Ranula:
A. Kista dermoid;
B. Sialolithiasis
Mukokel:
A. Hemangioma;
B. Salivary gland neoplasm
Perawatan
Ranula
Ranula: eksisi atau marsupialisasi
Mukokel: marsupialisasi
Resep
Mucocel
LEUKOEDEMA
Tidak Lapisan film tipis putih 1. White sponge nevus; Tidak ada Tidak
diketahui keabuan, bilateral, tepi 2. perawatan dan memerlukan
difus. Jika mukosa Linchen planus (jika tidak ada terapi
ditarik, maka lapisan mukosa ditarik: tidak kemungkinan medikasi
hilang hilang); perubahan ke
3. Cheek arah keganasan
biting (belum tentu
bilateral)
LEUKOPLAKIA
2. Frictional
keratosis
Cheek biting
Nicotinic stomatitis
Frictional keratosis
LIKEN PLANUS ORAL
Definisi: penyakit mukokutaneus kronis yang bersifat
autoimun yang biasanya melibatkan mukosa rongga
mulut.
Resep :
Topikal : triamcinolone acetonide
Kumur : Dexamethasone
LIKENOID REACTION
Definisi :
Etiologi : Reaksi obat
Etiologi : tersumbatnya
pertumbuhan normal dari
saluran limfatik primitive
selama embryogenesis dan
tumbuhnya jaringan limfatik
pada lokasi yang salah selama
embriogenesis
LINEA ALBA
Definisi : alur horizontal pada Diagnosa banding :
mukosa setinggi bidang oklusal,
meluas, dari lip commissure
Cheek biting, cheek
sampai gigi posterior, biasanya chewing, dan frictional
berhubungan dengan tekanan, keratosis
iritasi, friksional, atau sicking
trauma.
DD : leukemia, secondary
syphilis, dipteri, traumatic
hematoma
Perawatan : perawatannya
tergantung gejala
MORSICATIO BUCCARUM
Definisi : Menggigit pipi kebiasaan
umum yang membuat meningkatnya
perubahan mukosa
b. Etiologi
radioterapi atau kemoterapi
c. Diagnosa banding
denture-related lesion
oral trush
aphthous ulcer
d. Perawatan
Asupan nutrisi yang adekuat, kontrol rasa sakit,
control mikroorganisme oral, mengatasi keluhan
mulut kering, mengatasi perdarahan oral, dan
intervensi dengan upaya terapi (oral care protocol,
agen kumur, pelindung mukosa, agen antiseptic,
agen antiinflamasi, agen topical
NECROTIZING SIALOMETAPLASIA
a. Definisi d. Perawatan
Penyakit yang jarang berupa inflamasi pada kelenjar Subakut necrotizing sialadenitis,syphilis gumma,
ludah minor infeksi jamur, neoplasma kelenjar ludah minor,
squamous cell carcinoma
b. Etiologi
Iskemi kelenjar ludah yang diawali oleh trauma e. Resep
local, manipulasi bedah, atau anetesi local R/ Betadine Gargle 190 ml flc
kemudian terjadi infark dan muncul squamous S coll or
metaplasia pada sisa duktus. Kondisi ini diyakini
disebabkan oleh trauma local sehingga terjadi
nekrosis jaringan.
c. Diagnosa Banding
Subakut necrotizing sialadenitis,syphilis gumma,
infeksi jamur, neoplasma kelenjar ludah minor,
squamous cell carcinoma
NECROTIZING ULCERATIVE
STOMATITIS/PERIODONTITIS
a. Definisi c. Diagnosa Banding
Merupakan penyakit imunosupresi parah yang Ulcer pada gingiva yang disebabkan herpes
mempengaruhi struktur periodontal, yang ditandai simplex virus, herpes zoster dan cytomegalovirus
dengan adanya kehilangan perlekatan dan
kehilangan tulang. d. Perawatan
Primer : antibiotic, manajemen rasa sakit,
b. Etiologi suplemen nutrisi
Idiopatik. Predisposisi : OH yang buruk, penyakit Maintenance : menghilangkan penyebab,
periodontal sebelumnya, merokok, infeksi virus, mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut
stress psikologis dan malnutrisi
ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA
a. Definisi
Lesi putih mukosa (penebalan epitel) menimbulkan
lipatan-lipatan tegak vertical yang putih terutama
terletak pada tepi lateral lidah. Lesi seperti
plak,/beludru, permukaan kasar, batas tidak jelas,
tidak bias dikerok.Dinamakan hairy leukoplakia
karena kupasan seperti rambut dari lapisan
permukaan parakeratotik terbukti ada secara
histologis.
b. Etiologi
Epstein-Barr Virus
c. Diagnosa Banding
Leukoplakia
frictional keratosis
d. Perawatan
Sistemik : terapi antiviral sistemik
Lokal : podophyllum resin 25% solution
ORAL MELANOMA MALIGNA
a. Definisi d. Perawatan
Tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit Eksisi bedah (stadium I dan II)
dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada Elective Lymph Node Dessectio (ELND)
mukosa mulut interferon a 2b
kemoterapi
b. Etiologi kemoterapi perfusi
sinar matahari terapi radiasi
nevi(tumor jinak melanosit)
trauma mekanis berkepanjangan
faktor genotip
c. Diagnosa Banding
nevus pigmentosus, blue nevus, keratosis sebaroik,
karsinoma sel basal jenis nodula dan berpigmen,
penyakit bowen, Dermafibroma, granuloma
piogenikum, sublingual, hematoma
SIRCUMVALATA DAN FOLIATE PAPILLA
PROMINENT ( ENLARGED)
a. Definisi
Penonjolan atau pembesaran pada papilla
sircumvalata dan papila foliate
b. Etiologi
lingual papilitis
Infeksi virus
Merokok
Gangguan gastrointestinal
Iritasi lidah
c. Diagnosa Banding
-
d. Perawatan
Dapat hilang sendiri tanpa perawatan, perawatan
suportif dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan
mulut dan kumur-kumur
PAPILOMA DAN KONDILOMA
a. Definisi
papiloma adalah tumor jinak yang berasal dari
sel epitel
kondiloma akuminata adalah infeksi menular
seksual dengan kelainan berupa fibroepitelioma
pada kulit dan mukosa
b. Etiologi
papiloma : Human Papilloma virus (HPV)-6
dan 11
kondiloma : Human papilloma virus (HPV)-6
dan 11
c. Diagnosa Banding
papiloma : verucciform xanyhoma, condyloma
acuminatum, focal epithelial hyperplasia
kondiloma : molluscum contagiosum,
Rhabdomyolysis, papiloma
d. Perawatan
Bedah eksisi
PEMFIGUS DAN PEMFIGOID
a) Definisi
Pemfigus merupakan kelainan autoimun berupa bulla atau vesikel di kulit ataupun mukosa, berasal dari
lapisan suprabasal epidermis dan disebabkan oleh proses akantolisis, secara imunopatologi terdapat
imunglobulin yang menyerang sel keratinosit. Pemfigus dibagi menjadi 2 kelompok utama, yaitu
pemfigus vulgaris dan pemfigus Foliaceus. Pada pemfigus vulgaris, bulla muncul dari lapisan
suprabasal epidermis, sedangkan pada pemfigus foliaceus,bulla muncul pada lapisan
Pemfigoid bulosa (P.B) adalah penyakit autoimun kronik yang ditandai oleh adanya bula subepidermal
yang besar dan berdinding tegang diatas kulit yang eritematosa, atau disebut juga dengan penyakit
berlepuh autoimun
b) Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui
Kelainan Autoimun
c) Diagnosa Banding
Lupus Eritematosus tipe Bulosa
Dermatitis Herpetiformis
Eritema Multiforme Tipe Bulosa
Pemfigus vulgaris
Pemfigoid bulosa
d) Perawatan
PEMFIGUS PEMFIGOID
KARAKTERISTIK
VULGARIS BULOSA
UMUR: ≥ 50 tahun ≥ 60 tahun
Daerah lipatan, sela
Mukosa mulut, wajah,
PREDILEKSI: paha, aksila, jarang di
dada, sela paha
mulut
Bula utuh, dinding
Bula lembek, dinding
tegang, letak
TEMUAN kendur, letak
subepidermal,
PEMERIKSAAN: intraepidermal,autoantibo
autoantibodi IgG dan
di IgG
komplemen
Prednison
Prednison 40-60 mg/hari, 1mg/kgBB/hari atau
obat imunosupresan, bila lebih pada fase initial,
PENGOBATAN :
kronik sering kemudian tappering off
ketergantungan steroid dalam beberapa bulan
sampai tahun
Diagnosa Banding :
Acanthosis nigrikans
Malignancy
disorder of oral pigmentation/oral melanoma
iatrogenik oral pigmentation
lentigo melanoma maligna
Terapi :
Oral kortikosteroid.
Dokter mungkin meresepkan fludrocortisone untuk
menggantikan aldosteron.
Jika Anda muntah dan tidak dapat melanjutkan obat-
obatan oral, maka suntikan mungkin diperlukan.
PIGMENTASI FISIOLOGIS DAN
PATOLOGIS
Etiologi
Keadaan tersebut merupakan keadaan fisiologis yang diakibatkanbertambahnya melanin, yaitu suatu
pigmen yang terletak dalam lapisan basalmukosa dan lamina propria
Diagnosa Banding :
Smoker’s Melanosis
Penyakit Addison
Terapi :
Dental Health Education yaitu penyuluhan
pada pasien bahwa garis coklat kehitaman pada
gusinya adalah merupakan suatu varian normal
yang tidak perlu dikhawatirkan atau berbahaya
dan pasien diinformasikan bahwa tampilan gusi
seperti itu adalah biasa di kalangan orang Asia
(Indonesia)
Post Herpetic Neuralgia (PHN)
Definisi
• merupakan nyeri persisten yang muncul setelah
ruam herpes zoster telah sembuh (biasanya
dalam 1 bulan).
Etiologi
• disebabkan oleh infeksi virus herpes zoster. Virus
varisella zoster merupakan salah satu dari
delapan virus herpes yang menginfeksi manusia.
Gejala Klinis
• nyeri yang hebat menetap seperti terbakar, nyeri tajam atau
menusuk hilang timbul serta sensitif terhadap sentuhan ringan.
Terapi
• Anti depresan
• Analgesik opioid (narkotik) dosis kecil
• Kortikosteroid
• Anti konvulsan, Obat ini digunakan untuk mengatasi spasme otot
yang berat dan efek sedasi pada neuralgia.
• Vaksin
PRIMARY HERPETIC
GINGIVOSTOMATITIS (PHGS)
Definisi
• Bentuk tersering dari infeksi virus herpes simpleks
tipe 1 pada rongga mulut → sering dijumpai pada
anak dan jarang pada orang dewasa.
Etiologi
• Disebabkan oleh infeksi awal dengan virus herpes
simpleks Tipe I
Faktor Predisposisi
• Penurunan imunitas,
• terjadinya epidemi pada pergantian musim,
• defisiensi nutrisi,
• memiliki penyakit sistemik tertentu
(imunokompromis).
Gejala Klinis
• Beberapa vesikel kecil pertama kali hadir pada kulit perioral,
batas vermillion bibir dan mukosa mulut.
• Vesikula segera pecah menjadi daerah yang besar, nyeri
ulserasi.
• Gingiva terasa nyeri, eritematosa, dan bengkak
Terapi
• Pemberian antipiretik, dan analgesik.
• Agen antivirus sistemik dapat diresepkan pada tahap awal
untuk mempersingkat durasi gejala dan pelepasan virus.
PTEKIE/PURPURA/HEMATOMA
DEFINISI
Petekie : perdarahan fokal berukuran sebesar pentul
Purpura : multipel, berbentuk tidak beraturan atau lesi ungu oval (2-5 mm atau lebih
besar)
Hematom : ekimosis meliputi daerah yang luas → Ekimosis (memar) : purpura
konfluen; semuanya menunjukkan perubahan warna berurutan -merah, ungu, coklat
- ketika eritrosit yang terekstavasasi terurai dalam jaringan.
ETIOLOGI :
disebabkan oleh trauma atau bisa jadi merupakan manifestasi penyakit sistemik
(amyloidosis)
GEJALA KLINIS :
Terdapat bercak kemerahan pada mukosa rongga mulut berbatas difus dengan
bentuk tidak teratur dan ukuran bervariasi berdasrkan penyebabnya, kadang disertai
pembengkakan dan rasa nyeri
Terapi :
Pengobatan pertama dapat diberikan obat kortikosteroid untuk meningkatkan jumlah
platelet, apabila pengobatan tidak berhasil dokter merekomendasikan splenectomy
XEROSTOMIA
Definisi
• Keadaan di mana mulut kering akibat pengurangan atau
tidak adanya aliran saliva.
Etiologi
• Xerostomia terjadi ketika jumlah air liur yang menggenangi
selaput lendir mulut berkurang.
• Akibat penurunan volume atau perubahan komposisi saliva
(menjadi pekat, penurunan pH dan kehilangan komponen
organik–inorganik).
Gejala Klinis
• Mengeringnya selaput lendir, mukosa mulut menjadi
kering, mudah mengalami iritasi dan infeksi.
Terapi
• Pendekatan umum terapi pasien hiposalivasi dan xerostomia
adalah terapi paliatif yang berfungsi untuk mengurangi gejala dan
mencegah terjadinya komplikasi oral.
SIFILIS STADIUM 1, 2 & 3
Definisi
• Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Treponema pallidum, sangat kronik dan bersifat sistemik.
Etiologi
• Penyebab Sifilis ialah Treponema pallidum, yang termasuk
ordo Spirochaetales, familia Spirochaetaceae dan genus
Treponema
SINDROMA BECHET
Definisi
• Proses inflamasi multisistemik yang tidak diketahui
etiologinya, manifestasi klinis berupa ulkus oral rekuren, ulkus
genital, lesi kulit, lesi mata, dan berbagai sistem organ lain.
Patogenesis
• Cedera Vascular, hiperfungsi neutrofil, dan respon autoimun
merupakan karakteristik dari penyakit behcet. Biopsi pada
penyakit ini mengkonfirmasi adanya lesi vasculitis, termasuk
ulkus oral dan genital, eritema nodosum, posterior uveitis,
epididimitis, enteritis, dan lesi sistem saraf pusat
Terapi
• Pemberian Steroid topikal untuk kasus ringan. Steroid
sistemik, ciclosporin, dan obat imunosupresif lainnya,
thalidomide, colchicine, dapsone untuk kasus yang parah
SINDROMA PEUTZ-JEGHER
Definisi
• Kelainan yang diturunkan secara genetik, jarang
terjadi, memiliki ciri khas berupa pigmentasi
mukokutaneus dan poliposis instestinal.
Etiologi
• Penyebab dari keadaan ini adalah diturunkan secara
autosomal dominan.
Terapi
• Perawatan suportif dan pada beberapa kasus juga
diperlukan tindakan bedah.
SINDROMA SJORGEN
Definisi
• Penyakita autoimun sistemik yang terutama
mengenai kelenjer eksokrin dan biasanya
memberikan gejala kekeringan persisten dari mulut
dan mata akibat gangguan fungsional kelenjer saliva
dan lakrimalis
Etiologi
• Penyebab Sindroma Sjorgen sampai saat ini masih
belum diketahui secara pasti.
Terapi
• Pemberian steroid dan obat imunosupresif, saliva,
dan air mata buatan.
SINDROMA STEVEN JOHNSON
Definisi
• Merupakan bentuk eritema multiforme berat yang
terutama melibatkan membran mukosa.
Etiologi
• Penyakit ini biasanya dipicu oleh penggunan obat-obatan.
Gejala Klinis
• Gejala prodromal berkisar antara 1-14 hari berupa demam,
malaise, batuk, korizal, sakit menelan, nyeri dada, muntah,
pegal otot dan atralgia yang sangat bervariasi dalam derajat
berat dan kombinasi gejala tersebut
Terapi
• Pemberian steroid sistemik dan antibiotika
dipertimbangkan untuk kasus yang berat.
SMOKER MELANOSIS
Definisi
• Merupakan pigmentasi melanin yang abnormal dan jinak
pada mukosa mulut.
Etiologi
• Kandungan nikotin yang terdapat pada rokok.
Terapi
• Tidak ada perawatan yang dianjurkan. Dengan
menghentikan kebiasaan merokok dapat membuat
kondisi pigmentasi mukosa menjadi normal kembali.
RECURRENT APTHOUS
STOMATITIS (RAS)
Suatu peradangan yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa ulser putih kekuningan.
Ulser ini dapat berupa ulser tunggal maupun lebih dari satu.
Etiologi :
Belum diketahui secara pasti.
Bersifat multifaktorial : pasta gigi dan obat kumur sodium lauryl sulphate (SLS), trauma, genetik,
gangguan immunologi, alergi dan sensitifitas stres, defisiensi nutrisi, hormonal, merokok, infeksi
bakteri, penyakit sistemik
Gejala Klinis :
Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari yang memiliki ciri-
ciri seperti ulser dangkal berbentuk bulat atau oval, berwarna putih kekuningan
Terapi :
Memberikan edukasi
Instruksi, agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dengan menghindari faktor penyebab
Pengobatan untuk mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan.
STOMATITIS HERPETIKA
Gingivostomatitis herpetika primer ditandai dengan lesi ulser pada lidah, bibir,
mukosa gingiva, palatum durum dan molle.
Etiologi: infeksi HSV-I (Herples Simplex Virus) penularan melalui droplet atau
kontak langsung dengan lesi
Faktor predisposisi: sistem imun yang buruk, seringkali menyertai kondisi infeksi
akut seperti pneumonia, meningitis, influenza, tifus, infeksi mononukleusis dan
kondisi stress
Epidemiologi: anak-anak usia (6 bln – 6 th), dewasa (±20 tahun), lansia (±70
tahun)
Gambaran klinis: berupa demam yang muncul tiba-tiba, anoreksia, nyeri iritasi
dan nyeri yang intens pada rongga mulut. Mukosa kemerahan dan edematous
disertai dengann timbulnya lesi di dalam rongga mulut baik pada permukaan
mukosa bergerak maupun tidak bergerak. Lesi awal berupa vesikula yang dengan
cepat akan pecah, menyatu sehingga membentuk ulserasi besar yang sangat perih.
DDx: penyakit ulseratif oral yaitu herpangina, candidiasis oral, hand-foot-and-
mouth disease, stomatitis apthosa, erythema multiforme, dan desquamative
gingivitis
Terapi:
Supportive care (self-limiting disease)
Acyclovir untuk menghambat replikasi virus)
Terapi:
Identifikasi & menghilangkan sumber alergen
Terapi antihistamin dikombinasikan topical anastesi
Kortikosteroid untuk menghilangkan simptom
STOMATITIS NIKOTINA
Stomatitis Nikotina atau smoker’s palate merupakan salah satu
kelainan pada mukosa mulut sebagai akibat kebiasaan pengunaan
tembakau dalam jumlah besar dan waktu yang lama
Etiologi: panas yang dihasilkan dari menghisap pipa dan cerutu yang
berkepanjangan
Gambaran Klinis: sering berupa keratosis
pada palatum durum. Mula-mula dengan
gejala kemerahan yang difus, kemudian
menjadi keabuan dan kemungkinan
mengalami pengerutan pada waktunya,
terlihat banyak papula. Adanya
micronodules dengan inti yang berwarna
merah, ini merepresentasikan innflamasi
dan dilatasi pada orifice duktus kelenjar
minor
DDx: leukoplakia, discoid lupus erythematosis, candidiasis,
lichen planus
Terapi: Menghilangkan faktor penyebab (merokok atau
menghisap cerutu) dengan penyembuhan setelah ± 2 minggu.
Konsultasi untuk program “berhenti merokok”. Terapi medikasi
(jika perlu).
ORAL SUBMUCOUS FIBROSIS
(OSMF)
OSMF merupakan kondisi dimana terdapat jaringan fibrosis pada
mukosa.Walaupun kadang didahului atau disertai pembentukan vesikel, kondisi
ini selalu berkaitan dengan reaksi inflamasi yang diikuti oleh perubahan
fibroelastis pada lamina propria dengan atrofi epitel yang menyebabkan kekakuan
pada mukosa oral sehingga menyebabkan trismus dan kesulitan saat makan.
Etiologi: belum diketahui secara pasti, tetapi penelitian menunjukkan kerentanan genetik
dan respon fibroblastik terhadap kebiasaan mengunyah pinang (arecanut)
Gambaran Klinis: Gejala awal sensasi terbakar, mulut kering, mukosa oral memucat
dan ulserasi.
Penentuan Dx:
Fibrous band yang dapat di palpasi
Tekstur mukosa keras dan kasar
Mukosa pucat disertai gambaran histopatologis OSMF
Pemeriksaan histopatologis melalui biopsi memberikan
diagnosis yang yang lebih pasti dan penting dilakukan
berkaitan dengan hubungan OSMF dengan kanker mulut.
DDx: linchen planus, scleroderma dan squamous cell carcinoma.
Perawatan:
Menghilangkan kebiasaan mengunyah pinang
Terapi suportif: diet protein tinnggi, kaya Vit B, D, E, iodine
Kortikosteroid & ekstrak plasenta: menurunkan pembentukan
kolagen
Fisioterapi: heat therapy
Operasi: reseksi fibrosis
TRIGEMINAL NEURALGIA
Suatu keluhan serangan nyeri wajah satu sisi yang berulang. Disebut
Trigeminal neuralgia, karena nyeri di wajah ini terjadi pada satu atau
lebih saraf dari tiga cabang saraf Trigeminal.
Etiologi: kompresi oleh salah satu arteri yang mengalami
pemanjangan seiring dengan perjalanan usia, tumor
Epidemiologi: lebih sering pada wanita dan lansia, jarang mengenai
usia <35th
Gambaran Klinis: tic convulsive ditandai dengan kontraksi
selisih dari otot muka yang disertai nyeri yang hebat. Distribusi
nyeri bersifat unilateral dan berlangsung selama beberapa detik
hingga satu menit. Tic convulsive yang disertai nyeri hebat lebih
sering dijumpai di daerah sekitar mata.
DDx: Neuralgia postherpetikum, migraine neuralgia
Perawatan: Pemberiaan obat obatan seperti antikonvulsan,
suntikan botox atau, antispasmodic agent
ULCUS DECUBITUS
Pressure ulcer/ bedsores adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan
aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol,dimana
kulit tersebut mendapatkan tekanan.
Etiologi: trauma mekanik, dapat disebabkan oleh benda asing, malposisi gigi,
supraposisi gigi, sisa akar yang tajam, ataupun perforasi radiks gigi sulung,
trauma kimia, dan trauma termal.
Gambaran Klinis: sering terjadi di lateral lidah, biasanya setelah
cedera di mana pasien sangat menggigit lidah. Ulser juga terdapat
pada mukosa bukal, di bibir, dan kadang-kadang di palatum. Lesi
biasanya tunggal dan sembuh tanpa berbekas.
Perawatan:
Menghilangkan faktor penyebab
Kumur chlorhexidine, analgesik
TRAUMATIC ULCER
Traumatic ulcer adalah hilangnya seluruh ketebalan epitel sehingga
jaringan ikat dibawahnya terbuka yang disebabkan oleh peradangan yang
menembus membran mukosa yang disebabkan oleh trauma.
Etiologi: tekanan karena menggigit mukosa, iritasi gigi tiruan, cedera
sikat gigi, ke gigi tajam atau lesi karies tajam, cedera pada mukosa oleh
iritan eksternal
Gambaran Klinis: Ulkus tunggal, warna kuning keabu-abuan,
sedikit cekung, sekitarnya berwarna kemerahan. Mempunyai
riwayat trauma seperti tergigit sendiri saat tidur, berbicara, atau
makan, trauma mekanik baik sebab dari ekstra oral (benturan
dengan benda lain), maupun dari intra oral (malposisi gigi),
trauma kimia dan suhu.
DDx: Stomatitis apthosa rekuren.
Perawatan:
Menghilangkan faktor penyebab
Corticosteroid topikal, Aloclair gel
Kumur chlorhexidine
ULKUS TUBERKULOSIS
Definisi: ulkus tuberculosis merupakan lesi ulseratif. Pada TB
rongga mulut dijumpai pembesaran kelenjar limfe daerah
preaurikular, trismus, trakheitis dan laryngitis. Tipe lesi
tuberkulosis rongga mulut adalah granuloma, fissure, glossitis dan
ulkus.
Etiologi: Mycobacterium tuberculosis
Etiologi
Virus atau infeksi bakteri (termasuk HSV)
Reaksi alergi terhadap pasta gigi, obat kumur, penyegar napas, pewarna
dalam permen, gigi palsu
Penyakit seperti anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa dan defisiensi
vitamin B lainnya, oral lichen planus7
Jika lesi berwarna merah terang, dapat disebabkan oleh kekurangan
vitamin B kompleks
Antibiotik spektrum luas, Infeksi jamur, gastritis
Perawatan
Menjaga kebersihan mulut.
Epidemiologi : kelompok usia yang dominan adalah 30-50 tahun, dan perempuan
lebih sering terkena dibandingkan laki-laki
Perawatan:
• Analgetik / TCA • Mengatasi stres, depresi dan gangguan
• Fisioterapi tidur.
• Trycylic antidepresan • Auriculotemporal nerve block
ADENOCARCINOMA
Sel kanker yang muncul pada sel organ yang menghasilkan cairan atau kelenjar
yang paling sering ditemukan di paru – paru dan usus besar
Perawatan:
• Eksisi Lesi
• Perbaikan gigi tiruan hingga memiliki kecekatan
yang baik namun tidak memberi tekanan berat
terhadap mukosa untuk mencegah iritasi yang
lebih berat lagi
OPEN WOUND INTRAORAL
Luka terbuka yang disebabkan trauma fisik pada rongga mulut meliputi bibir,
frenulum, mukosa, palatum, lidah dan gingiva
Etiologi : dapat terjadi akibat tergigitnya bibir atau pipi secara tidak sengaja,
dan dapat juga dikarenakan oleh benda asing.
Etiologi : dapat terjadi akibat terkena benda tajam dan benda tumpul, serta
menghantam permukaan kasar dan keras
Perawatan:
Pembersihan luka agar terhindar dari
infeksi dengan lembut menggunakan,
Saat melakukan irigasi, biarkan larutan
mengalir dari area yang kurang
terkontaminasi ke area yang paling
terkontaminasi. Luka diyakini kurang
terkontaminasi dari pada kulit
disekitarnya.
Penjahitan pada luka sobek
ABSES INTRAORAL
Rongga patologis yang berisi akumulasi pus yang terdapat pada gigi atau
gingiva dan disebabkan oleh infeksi bakteri
Gejala Klinis :
• Rasa sakit dengan tekanan
regional yang ekstrem yang
tidak mampu ditangani dengan
obat analgesic biasa dan secara
nyata mengganggu pada waktu
makan, tidur maupun saat
beraktivitas sehari-hari;
• pembengkakan pada ekstra oral; Perawatan:
• Insisi atau drainase
• adanya tanda radang.
• Pemberian antibiotik
SIALADENITIS BAKTERI DAN
SIALADENITIS VIRUS
Radang kelenjar ludah yang dapat bersifat akut maupun kronis yang terlihat sebagai
pembengkakan kelenjar ludah dan menimbulkan sakit akut yang diikuti dengan
keluarnya pus
Faktor Predisposisi: paling sering terjadi pada kelenjar parotis, biasanya terjadi pada pasien
dengan umur 50-an sampai 60-an, pada pasien sakit kronis dengan xerostomia, pasien dengan
sindrom Sjögren, dan pada mereka yang melakukan terapi radiasi pada rongga mulut.
Perawatan:
• Pemberian antibiotic (untuk
• Istirahat selama
Sialadenitis Bakteri)
pembengkakan kelenjar saliva
• Terapi pembedahan
• Kompres air hangat
• Meningkatkan kebersihan gigi
dan mulut
SIALOLITHIASIS
Penyakit penyumbatan sekresi air saliva oleh karena adanya batu pada
kelenjar saliva yang berasal dari akumulasi debris dalam lumen duktus
yang terdeposisi garam kalsium
Perawatan:
• Pemberian antibiotik
• Nyeri dihilangkan dengan NSAID
• Diet kaya protein dan cairan asam untuk menghindari pembentukan batu
lebih lanjut pada kelenjar saliva
• Bedah (untuk kasus diameter batu besar dan lokasi sialolith sulit)
• Minimal Invasive (Sialendoskopi & Extracorporeal Shock Wave
Lithotripsy)
FLABBY RIDGE
kondisi jaringan lunak yang berlebih diatas alveolar ridge akibat dari tulang
alveolar yang telah mengalami resorbsi yang banyak, digantikan oleh jaringan
fibrous.
Etiologi
• Perubahan soket tulang alveolar saat pencabutan,
• Trauma pemakaian gigi tiruan,
• Penurunan sisa tulang alveolar secara bertahap,
• Kebiasaan dan lama pemakaian gigi tiruan,
• Berbagai tekanan yang menyimpang dan
berlebihan
• Perubahan dalam profil jaringan lunak dan fungsi
sendi temporomandibula
• Perubahan dalam perbandingan relatif dari kedua
rahang
Perawatan:
• Pendekatan konservatif (denture harus dilepas dari mulut minimal 8 jam setiap hari
sebelum membuat cetakan baru),
• Pendekatan prostetik (teknik mencetak gigi tiruan dan pembedahan)
MALIGNANT NEOPLASMA
Pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas, dimana
pembelahan sel sudah tidak terkontrol, penyebarannya meluas, dan sel
tidak akan berhenti membelah selama masih mendapat suplai makanan.
MALIGNANT NEOPLASMA OF
TONGUE
Perawatan:
• Pengobatan
Etiologi
• Konsumsi tembakau (baik
(sitostatika) dikunyah ataupun dihisap )
• Pembedahan serta • Konsumsi alkohol berlebih
penyinaran (radiasi) • Oral Hygiene buruk
• Penyinaran dengan • Trauma kronik
pembedahan.
Penegakkan diagnose : dengan melakukan biopsy berupa kultur lesi dan pemeriksaan
foto rontgent pada mandibula dan thorax.
MALIGNANT NEOPLASMA OF GUM
Gejala Klinis :
• Gusi sering berdarah,
• Luka di gusi tidak kunjung sembuh,
• Kesulitan mengunyah makanan,
• Gusi meradang hingga bengkak,
• Kesulitan berbicara,
• Mengalami suara serak berkepanjangan, nyeri pada gusi
Etiologi : Merokok dan konsumsi alkohol berlebih
Perawatan: Pembedahan dan penyinaran (radiasi)
MALIGNANT NEOPLASMA OF
FLUOR OF MOUTH
Etiologi
• Konsumsi tembakau Perawatan:
(baik dikunyah ataupun • Exsisi tumor
dihisap ) • Radiasi
• Virus HPV (Human • Laser
Papilloma Virus tipe 16 • Electrodesiccation
dan 18 ) • Kemotherapi
• HIV
MALIGNANT NEOPLASMA OF PALATE
Etiologi
• Konsumsi tembakau
Perawatan:
• Konsumsi alkohol berlebih •
Pembedahan
• Infeksi HPV • Radiasi dan
• Oral Higiene buruk
kemoterapi
Perawatan:
• Pembedahan,
• Observasi,
• Kemotherapy (bila diperlukan)
BENIGN NEOPLASMA OF LOWER JAW
BONE
tumor jinak odontogenik pada mandibula yang mempunyai kecenderungan tumbuh ekspansif dan
progresif, hingga menimbulkan deformitas wajah.
Gejala
• Kelenjar getah bening teraba,
• Jika keras dan tidak nyeri kemungkinan penyebab keganasan,
• Jika terjadi bilateral, dapat digerakkan, tidak nyeri dan
berbatas tegas disebabkan oleh virus,
• Jika konsistensinya lunak dan nyeri biasanya disebabkan oleh
inflamasi karena infeksi
Perawatan : Pemberian antibiotic (untuk infeksi akibat bakteri), aspirasi dan biopsi