BLOK 17 Modul 3
“Perawatan Pada Periode Gigi Bercampur”
Kelompok 6
Tutor : drg. Nelvi Yohana, Sp. Ort
Ketua: Afifah Fitri Amalia (1911412030)
Sekretaris Papan : Ghina Wahyuni (1911413012)
Sekretaris Meja : Mifthahul Khoir (1911412023)
Nama Anggota : Mutiara Nabila Berlianti (1911413006)
Afifah Fitri Amalia (1911412030)
Yogi Firwandi (1911411018)
Yoana Zahra Yuzandra (1911412007)
Rahmawina Warlin (1911411022)
Rahima Fathin (1911411020)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pada modul 3 ini.
Laporan tutorial ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini .
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
tutorial ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tutorial ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Seorang ibu membawa anaknya Raffi usia 10 tahun ke dokter gigi spesialis untuk
konsultasi keadaan gigi anaknya yang tidak normal. Ibunya menjelaskan sering melihat mulut
anaknya terbuka. Pemeriksaan intra oral menunjukkan gigi anterior maksila protrusive , jarak
gigit 8,5 mm, tumpang gigit 4 mm, gingivitis marginalis anterior, crossbite gigi posterior.
Relasi molar menunjukkan tonjol mesio bukal molar satu atas terletak antara mesio bukal
molar satu bawah dan tepi distal tonjol bukal premolar dua bawah. Dari hasil analisa
sefalometri didapatkan hubungan skeletal kelas II. Dokter gigi spesialis ortodonti
menganjurkan perawatan interseptif modifikasi pertumbuhan dengan peranti myofungsional
activator.
Terminologi:
1. Piranti myofungsional
- Piranti pengobatan disfungsi otot wajah dan mulut.
- Digunakan pada perawatan interseptif, Piranti ini hanya efektif pada anak yang
sedang bertumbuh kembang
2. Perawatan interseptif
- prosedur dimana gigi dikembalikan ke fungsi yang normal
3. Gingivitis marginalis
- Gingivitis marginalis yaitu peradangan gingiva pada marginal merupakan awal
dari penyakit periodontal
4. Hubungan skeletal kelas II
- ANB besar dari normal
- Hubungan rahang atas lebih ke anterior daripada rahang bawah
- Juga disebut retrognati
Langkah III : Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior
knowledge.
Analisis Rumusan Masalah :
1. Apa saja indikasi dari perawatan gigi bercampur?
- Maloklusi
- Premature loss
- Pasien kooperatif
- Edukasi bad habbit
- Kelainan skeletal karena keturunan
- Trauma
10. Bagaimana perhitungan analisis ruang pada kasus periode gigi bercampur?
- Metode moyers
- Metode huckaba
- Metode nance
13. Apa saja kemungkinan piranti yang digunakan pada periode gigi bercampur?
- Labial bow
- T spring
- Z spring
- Adam clamer
- C retractor
Orthodonti preventif : space maintener
14. Apa saja bad habbit yang dapat mengakibatkan maloklusi pada masa gigi bercampur
dan penatalaksanaannya?
- Mouth breathing
- Menjulurkan lidah
- Menghisap jempol
- Minum menggunakan dot pada usia diatas 5 tahun
Penatalaksanaan :
- KIE
- Menghilangkan etiologi : bad habbit
- Perawatan preventif
- Perawatan interseptif
15. Apa saja yang termasuk pada perawatan modifikasi gigi masa pertumbuhan?
- Piranti Myofungsional activator
- Bionator
- twin block
Ortu sering
melihat mulut
anaknya terbuka
pemeriksaan
objektif penunjang
IO sefalometri
Pada periode gigi bercampur proses pergantian gigi decidui dengan gigi
permanen kadang terjadi gangguan yang mengakibatkan oklusi atau relasi rahang
tidak serasi. Adanya kontak prematur dapat mengakibatkan problem terhadap gigi
dan mandibula sehingga terjadi relasi dan fungsi abnormal. Identifikasi gangguan
hubungan oklusal dapat dilakukan dengan mengamati gerakan membuka-menutup
mulut dari posisi membuka lebar kemudian menutup dalam oklusi dan dalam
kedudukan posisi istirahat (Rest). Apabila di dalam gerakan terlihat relasi mid-line
rahang tidak serasi atau pada TMJ teraba gerakan yang tidak lancar (Smooth) berarti
terdapat relasi dan fungsi rahang abnormal yang kemungkinan disebabkan adanya
gangguan oklusal.
2. Perawatan cross-bite anterior pada mixed dentition .
Adalah hal yang umum bila I2 rahang atas erupsi sedikit lebih lingual dari pada I1
rahang atas yang akan terkoreksi oleh karena tekanan oklusi atau lidah. Apabila tidak
dapat terkoreksi secara fisiologis, dilakukan tindakan ortodontik interseptik.
Indikasi : -Linguoversi I2 rahang atas dengan ruang cukup -Kecenderungan Klas III
ringan (Herediter) -Kecenderungan cross-bite anterior pada penderita dengan profil
straight face (lurus) oleh karena overjet yang minimal (< 2 mm) Cara perawatan:
a. Dengan alat Tongue Blade (T.B)
1. Buat tongue blade selebar gigi atau geligi yang Palatoversi
2. Letakkan tongue blade pada incisal incisivus rahang bawah tanpa tekanan
3. Dengan tumpuan tepi incisal incisivus rahang bawan, tongue blade diputar
ke atas dan ke depan menyentuh facies lingual gigi rahang atas yang
palatoversi, penderita disarankan menggigit dengan tekanan yang tetap.
4. Durasi 1-2 jam/hari, dalam 10-14 hari
5. Disarankan ortodontis mengawasi
3. Perawatan diastema anterior
4. Perawatan kebiasaan jelek (Bad Habbit)
5. Latihan otot (Myofunctional Therapic)
6. Pencabutan seri (Serial Ectraction)
Perawatan Preventif
Perawatan ini adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menjaga yang semestinya menjadi
oklusi normal pada waktu tertentu. Perawatan ini membutuhkan kemampuan untuk menilai
dento fasial normal, perkembangan, pertumbuhan dan penyimpangan dari arah normal. Pada
perawatan ini, dituntut untuk mengeliminasi kebiasaan local yang melibatkan struktur
dentofasial antara lain malnutrisi, memelihara bentuk gigi dengan restorasi yang tepat,
penggunaan space maintainer setelah gigi desidui premature loss.
Space maintainer
Definisi:
Alat untuk mempertahankan ruang akibat gigi premature loss.
Fungsi :
- Mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang terjadi akibat pencabutan dini
- Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini
- Memperbaiki fungsi pengunyahan akibat pencabutan dini
- Memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini
Kontra indikasi:
- Pasien tidak kooperatif, serta kerja sama antara orang tua dan pasien tidak baik
- Oral hygiene yang buruk
- Risiko karies yang tinggi
- Adanya ruangan yang berlebih untuk erupsi gigi permanen
- Hipodontia
- Gigi permanen penggantinya tidak ada
- Jika tidak ada tulang alveolar yang menutupi mahkota gigi yang akan erupsi serta ada
ruang yang cukup untuk gigi tersebut erupsi
- Kekurangan ruang yang sangat banyak untuk erupsi gigi permanen sehingga
memerlukan tindakan pencabutan dan perawatan orthodontic
Klasifikasi
- Semi fixed (semi cekat)
a. Distal shoe
Alat yang mengatur jarak gigi desidui molar kedua yang udah hilang sebelum erupsi
gigi molar pertama permanen. Gigi molar pertama permanen yang belum erupsi akan
mengalami mesial drifting jika gigi molar pertama desidui mengalami premature loss.
Fungsinya untuk menuntun erupsi molar pertama permanen ke posisinya yang normal
dalam lengkung rahang.
Kontraindikasinya : diabetes pasien yang tidak terkontrol, pasien
immunocompromised, pasien yang alergi, blood dyscrasias
Kekurangannya : pemasangan hanya bisa menggantikan satu gigi, tidak ada fungsi
oklusal yang diperbaiki karena kekuatannya kurang.
b. Band and loop
Alat yang digunakan untuk mengatur jarak dari satu gigi. Alat ini tidak memperbaiki
fungsi oklusal dari kehilangan giginya, dan juga harganya relative tidak mahal.
Indikasinya: premature loss pada gigi molar pertama desidui, premature loss pada gigi
molar kedua desidui bersebelahan dengan gigi molar pertama permanen yang telah
erupsi, dan juga bila gigi penyangga dalam keadaan sehat.
Kontraindikasi : crowding berat dan kekurangan ruangan yang banyak, dan resiko
karies yang tinggi
c. Crown and loop
Prinsipnya kurang lebih sama dengan band and loop.
Indikasinya : bila ada karies yang luas pada gigi penyangga sehingga tidak
memungkinkan untuk penggunaan band, mahkota ssc dapat digunakan sebagai
restorasi akhir dari mahkota dan loop diletakkan pada permukaan bukal dan lingual.
- Cekat
a. Lingual holding arch
digunakan untuk mempertahankan ruang posterior pada gigi desidui.
Alat ini sering disarankan ketika gigi hilang di kedua kuadran yang sama. Alat ini
juga termasuk dalam kelompok peralatan kontrol ruang yang tidak hanya mengontrol
gerakan anteroposterior tetapi juga mampu mengontrol dan mencegah distorsi
lengkung. Alat ini cukup estetis karena wire berada di lingual.
b. Nance’s holding arch
Alat yang digunakan pada maksila dengan kehilangan gigi posterior yang multiple
pada kedua sisi dan dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Alat ini
dibuat dengan menggunakan wire yang dihubungkan dengan akrilik dan band pada
molar pertama permanen
Kontraindikasi:
Pasien tidak kooperatif
Pasien alergi dengan bahan akrilik
Pasien epilepsy
Keuntungan:
Mudah dibersihkan
Menjaga dan mengembalikan dimensi vertical
Dapat digunakan tidak setiap waktu
Ruang dapat dibuat untuk gigi permanen yang akan erupsi tanpa menggunakan
alat
Merangsang erupsi gigi permanen
Membantu mencegah kebiasaan lidah mendorong bagian yang akan erupsi.
Kerugian :
Dapat hilang atau rusak oleh pasien
Pasien tidak kooperatif tidak dianjurkan menggunakan alat jenis ini
Keterbatasan pertumbuhan rahang lateral, jika ada clasp akan terlalu
mencengkram
Jika tidak tepat dapat mengiritasi jaringan lunak.
4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan perawatan modifikasi
pertumbuhan.
Modifikasi pertumbuhan
Gambar: Aktivator
2. Bionator
Kadang-kadang disebut piranti Balters sesuai dengan penemunya. Prinsipnya hampir
seperti aktivator tetapi kurang bulky sehingga lebih disukai. Lempeng bagian palatal
dibuang dan masih terdapat sayap lingual untuk menstimulasi mandibula agar
diposisikan ke anterior serta adanya lempeng akrilik di antara gigi-gigi atas dan
bawah untuk mengontrol dimensi vertikalnya. Pemakaian selama 24 jam sehari sangat
dianjurkan. Seperti yang terlihat pada gambar.
Gambar. Bionator
C. Removable Tissue-Borne
Satu-satunya piranti fungsional tipe removable tissue-borne adalah functional corrector
atau functional regulator ciptaan Rolf Frankel sehingga piranti ini dikenal sebagai piranti
Frankel. Seperti yang terlihat pada gambar. Piranti ini terdiri atas akrilik dengan kerangka
dari kawat, didesain untuk mengurangi gerakan gigi yang tidak diinginkan dan mengatur otot
yang terletak dekat dengan gigi dan menempatkan rahang dalam letak yang dikehendaki.
Sayap akrilik lingual menempatkan mandibula ke depan sedangkan bantalan akrilik di labial
dan sayap akrilik yang lebar di bukal (buccal shield) menahan tekanan dari bibir dan pipi.
Pemakaian piranti Frankel dimulai bertahap 2-3 jam tiap hari pada minggu-minggu pertama,
kemudian dipakai semalaman tiap hari sampai akhirnya selama 24 jam tiap hari kecuali pada
saat makan. Ada empat tipe piranti Frankel :
1. FR I untuk mengoreksi maloklusi Klas I dan Klas II Divisi 1
. Analisa Ruang
Analisis ruang sangat diperlukan untuk membandingkan ruangan yang tersedia
dengan ruangan yang dibutuhkan untuk normalnya keteraturan gigi. Adanya ketidakteraturan
atau crowding dapat disebabkan karena kurangnya tempat. Analisis dapat dilakukan dengan
secara langsung menggunakan model study atau menggunakan komputer yang lebih mudah.
Adapun analisis yang dapat dilakukan dengan cara manual ataupun komputer adalah :
A. Menghitung ruang yang tersedia, yaitu dengan mengukur lengkung gigi dari M1 – M1
melalui titik kontak dari gigi posterior dan tepi insisal dari gigi anterior. Terdapat 2 cara,
yaitu :
1. Adanya pembagian lengkung gigi ke dalam segmen-segmen yang kemudian diukur
mengukur lebar dari mesiodistal pada gigi dari titik kontak ke titik kontak yang kemudian
dijumahkan (Sulandjari,2008).
Apabila jumlah lebarnya gigi permanen lebih besar dari jumlah ruangan yang tersedia, maka
dapat menyebabkan crowding dikarenakan kurangnya tempat. Apabila sebaliknya, ruang
yang tersedia lebih besar daripada ruangan yang dibutuhkan, maka dapat menyebabkan
terjadinya celah antar gigi dikarenakan kelebihan ruangan (Sulandjari,2008).
Leeway space memiliki peranan penting dalam periode gigi campuran, dimana leeway space
dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan ruang pada saat periode tumbuh kembang gigi.
Oklusi pada periode gigi campuran bersifat sementara dan tidak statis, sehingga dapat
menyebabkan resiko berkembangnya maloklusi. Leeway space merupakan ruangan yang ada
karena terdapat perbedaan lebar dari mesiodistal gigi pada pergantian gigi caninus, molar
pertama dan molar kedua desidui yang akan digantikan dengan gigi caninus, premolar
pertama dan premolar kedua permanen. Besarnya Leeway space pada setiap individu sangat
bervariasi. Menurut Nance (1947), besarnya Leeway space pada rahang atas adalah sekitar
0,9 mm pada setiap sisi, dan 1,7 mm pada rahang bawah. Menurut Proffit (1993) besarnya
Leeway space pada rahang atas adalah sekitar 1,5 mm sedangkan rahang bawahnya adalah
sekitar 2,5 mm. Berdasarkan penelitian lainnya menyebutkan untuk rahang adalah adalah
sekitar 1,1 mm dan 2,4 mm untuk rahang bawah (Ulfa,2009).
Pada saat tanggalnya molar kedua desidui, erupsinya molar pertama permanen cenderung
kearah mesial dan memanfaatkan adanya Leeway space. Diperlukan adanya tindakan
Orthodontik agar tidak berkembangnya maloklusi, salah satu yang dapat dilakukan adalah
pemasangan space maintener. Pemasangan space maintener berfungsi untuk menjaga agar
tidak terjadi pergeseran gigi keruang yang kosong sehingga gigi permanen dapat menempati
tempat yang cukup ketika erupsi. Hilangnya atau tanggalnya gigi desidui tidak selalu dapat
dilakukan pemasangan space maintener, terdapat beberapa kondisi yang tidak
memungkinkan, yaitu :
1. Apabila gigi insisiv desidui yang lepas sebelum waktunya, dikarenakan gigi caninus
hampir tidak mengalami pergeseran kearah mesial.
2. Apabila pergeseran gigi ke ruang yang kosong dapat memperbaiki oklusi normal dari
3. Apabila pergeseran ke ruang yang kosong dapat memperbaiki crowded gigi anterior
(Ulfa,2009).
Pada periode gigi campuran terdapat perbedaan antara ruang yang tersedia
(available space) dan ruangan yang dibutuhkan (required space) untuk gigi caninus dan
premolar yang belum erupsi. Diperlukan adanya analisis ruang pada bidang ortodonsia agar
oklusi normal tetap tejadi dan normalnya pertumbuhan serta perkembangan wajah. Terdapat
3 metode yang biasanya digunakan untuk memperkirakan lebar mesiodistal gigi caninus,
premolar pertama, dan premolar kedua yang belum erupsi, yaitu :
3. Kombinasi pengukuran gigi yang telah erupsi dengan penggunaan radiografi bagi gigi
Dasar analisis pada metode Moyers adalah dengan adanya korelasi antara lebar mesiodistal
gigi insisiv permanen rahang bawah terhadap gigi caninus dan premolar yang belum erupsi,
baik untuk rahang atas maupun rahang bawah. Metode Moyers adalah salah satu metode yang
sering digunakan untuk memprediksi gigi caninus dan premolar yang belum erupsi.
Penggunaan gigi insisiv permanen rahang bawah dikarenakan erupsinya yang paling awal,
dan jarang memiliki variasi bentuk dan ukuran jika dibandingkan dengan gigi insisiv rahang
atas, selain itu mudah untuk dukur. Moyers menyarankan dengan penggunaan tabel
probabilitas pada level 75 % yang dijadikan acuan karena dianggap sebagai level yang aman
dari maloklusi, contohnya diastem dan crowded. Pada metode Moyers ini harus diperhatikan
mengenai panjang lengkung dan ukuran dari gigi geliginya.
3). Ukur ruang yang ada pada setiap lengkung dari gigi caninus, premolar pertama dan kedua.
4). Gunakan daftar probabilitas Moyers untuk rahang bawah dan jumlah lebar dari gigi insisif
yang terletak pada kolom bagian atas, dan lihat lebar jumlah caninus, premolar pertama dan
kedua yang terletak dikolom bagian bawah.
1. Metode Nance
Terdapat hubungan antara jumlah mesiodistal gigi desidui dengan gigi permanen.
Tujuan metode ini untuk mengetahui apakah gigi permanen yang akan erupsi
memiliki cukup ruang, kelebihan ruang atau kekurangan ruang. Gigi yang dapat
dipakai untuk metode ini adalah gigi caninus, molar pertama dan kedua desidui yang
akan digantikan dengan gigi caninus, premolar pertama dan kedua permanen. Leeway
space untuk rahang atas adalah 0,9 mm dan untuk rahang bawah adalah 1,7 mm
(Sulandjari,2008).
2. MetodeHuckaba
Tujuan metode ini adalah untuk mengkompensasi dikarenakan adanya
pembesaran bayangan gigi pada rontgen foto. Adapun rumus yang dapat digunakan :
x=y
x’ y’
dimana :
bersama-sama di dalam rongga mulut. Adanya dua tingkatan fase, yaitu pada saat erupsinya
molar pertama permanen sekitar umur 6-7 tahun dan adanya pergantian gigi caninus, molar
pertama dan kedua desidui pada umur 9-11 tahun (Vander,1984).
1. Prosedur kerja
0. Ukur dan jumlahkan lebar mesiodistal keempat gigi insisif permanen rahang
atas dan bawah pada model study.
1. Prediksikan jumlah mesiodistal gigi caninus, premolar pertama dan kedua
dengan menggunakan tabel probabilitas Moyers.
2. Ukurlah ruang yang ada pada region caninus premolar dari distal insisif
lateralis sampai pada mesial molar pertama permanen.
3. Bandingkan ruang yang ada dengan ruang yang diperkirakan pada tabel
probabilitas Moyers (Ulfa,2009).
Analisis Tanaka-Johnston
Tanaka-Johnston pertama kali memperkenalkan analisisnya pada tahun 1974. Analisis
Tanaka-Johnston merupakan pengembangan dari perhitungan regresi Moyers untuk
memprediksi lebar mesiodistal gigi kaninus, premolar pertama, dan premolar kedua
permanen yang akan erupsi. Analisis Tanaka-Johnston dikembangkan dari 506 sampel yang
berasal dari keturanan Eropa Utara. Analisis Tanaka-Johnston memiliki koefisien korelasi
sebesar 0,63 untuk maksilla dan 0,65 untuk mandibula. Sedangkan standard error of estimate
yang dimiliki adalah 0,86 mm untuk gigi rahang atas dan 0,85 mm untuk gigi rahang bawah.
Analisis ini tidak membutuhkan foto radiografi maupun tabel sehingga mudah dihafal dan
praktis digunakan. Analisis ini menggunakan lebar mesiodistal keempat gigi insisivus
mandibula dalam perhitungannya. Dalam analisis Tanaka-Johnston, setengah dari jumlah
lebar mesiodistal keempat gigi insisivus mandibula dihitung. Kemudian ditambahkan 10,5
mm untuk memprediksi jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus dan premolar yang akan erupsi
pada mandibula dalam satu kuadran. Pada maksila rumus ditambahkan 11,0 mm untuk
memprediksi jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus dan premolar pada maksila dalam satu
kuadran. Setelah itu, jumlah lebar gigi pada seluruh rahang dijumlahkan dan dibandingkan
dengan ruang yang tersedia pada rahang (space available).5,8-10,27,29
Rumus analisis Tanaka-Johnston dapat dilihat pada rumus di bawah ini.
Rumus :
• Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Mandibula dalam satu
kuadran
lebar mesiodistal keempat insisivus mandibula : 2 dan di tambah 10,5 mm
• Perkiraan Lebar Mesiodistal Kaninus dan Premolar Permanen Maksila dalam satu
kuadran lebar mesiodistal keempat insisivus mandibula : 2 dan di tambah 11,0 mm.
6. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan jenis piranti pada perawatan
gigi bercampur.
b) Pegas T
FUNGSI : MENGGERAKKAN GIGI MOLAR, PREMOLAR DAN
CANINUS KE bukal
DIAMETER : 0.5 MM
Bumpher Spring FUNGSI : MENGGERAKKAN GIGI POSTERIOR KE
BUKAL DIAMETER : 0.6 MM
e) Lingual Spring
FUNGSI : MENOLAK GIGI TERAKHIR
( MOLAR ) KE BUKAL DIAMETER : 0.8 MM
f) Labial Bow
FUNGSI :
AKTIF : MENARIK GIGI ANTERIOR ke palatal
PASIF : MEMPERTAHANKAN LENGKUNG RAHANG DAN SEBAGAI
RETENSI
DIAMETER : AKTIF : 0.7 MM PASIF : 0.8 MM
Daftar Pustaka
Vegesna, et.al., 2014. Occlusal Characteristics and Spacing in Primary Dentition: A
Gender Comparative Cross-Sectional Study. Hindawi Publishing Corporation
International Scholarly Research Notices Volume 2014, Article ID 512680, 7 pages
http://dx.doi.org/10.1155/2014/512680
Chandranee KN, Chandranee NJ, Nagpal D, Lamba G, Choudhari P, Hotwani K.
Modified angle's classification for primary dentition. Contemp Clin Dent 2017;8:617-
20.
Aztecortholab. 2002. Space regainer and space regainer laboratory.retrived at
http://www.aztecortholab.com/appliances.htm
Cameron C Angus and Richard P Widmer.2003. Handbook of Pediatric Dentistry Second
Edition. Mosby Elsevier. China.
Omar A. Bawazir. 2009. Evaluation of Space Mainteiners Febricated by Dental Students : A
Retrospective Study. Pakistan Oral & Dental Journal Vol 29, No. 2 (December 2009)