Anda di halaman 1dari 1

Alat pelindung diri tenaga kesehatan.

Berdasarkan pedoman dari Chinese Obstetricians and Gynecologists Association (COGA) yakni
gynecologic universal and hierarchical precautions yang diekstrapolasi dari teknik aseptik
standar atau steril terkait COVID-19, maka dikeluarkan prinsip pencegahan penularan covid 19
untuk tenaga medis dalam merawat dan memeriksa pasien ginekologi. Tindakan pencegahan
tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :

• Pencegahan primer : tenaga medis yang bekerja di klinik ginekologi rawat jalan atau bangsal
rawat inap harus memakai tutup kepala sekali pakai, masker bedah medis, pakaian kerja, dan
sarung tangan lateks sekali pakai jika perlu.

• Pencegahan sekunder: tenaga medis yang berinteraksi dengan pasien yang masih diinvestigasi
terkait COVID 19 atau pengasuh yang sempat kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi
positif maka petugas kesehatan harus memakai tutup kepala sekali pakai, kacamata atau face
shield, masker pelindung medis (N95), pakaian pelindung atau pakaian isolasi kedap air sekali
pakai, handscoon latex sekali pakai, dan penutup sepatu sekali pakai jika perlu.

• Pencegahan tersier: Tenaga medis yang bertugas di bangsal isolasi dengan melakukan tindakan
operasi ginekologi, perawatan ginekologi darurat, prosedur invasif pada pasien dengan dugaan
infeksi termasuk penyedotan dahak, pengambilan sampel saluran pernapasan bagian bawah,
intubasi trakea dan trakeotomi. Petugas kesehatan harus memakai tutup kepala sekali pakai,
kacamata atau face shield, masker pelindung medis (N95), pakaian pelindung, handscoon latex
sekali pakai, dan penutup sepatu sekali pakai.

Qiu L, Morse A, Di W, Chai W, Zhu L. Management of gynecology patients during the


coronavirus disease 2019 pandemic: Chinese expert consensus. American journal of
obstetrics and gynecology. 2020 May 13;223(1):4-5.

Anda mungkin juga menyukai