Infeksi
Menular
Seksual (IMS) Oleh:
• IMS juga dapat menyebar melalui cara-cara non seksual seperti produk darah dan
transfer jaringan. Penyakit IMS juga dapat ditularkan dari ibu ke anak selama masa
kehamilan dan persalinan.
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebabnya, Infeksi menular seksual di bedakan menjadi empat kelompok
yaitu:
1 IMS yang disebabkan bakteri, yaitu: 3 IMS yang disebabkan jamur, yaitu:
Gonore, Sifilis, dan Ulkus Mole Kandidiosis genitalis.
Stadium Sifilis:
• Stadium Primer
• Stadium Sekunder
• Sifilis Laten
• Stadium Tersier
GEJALA
KLINIS SIFILIS
1.Sifilis Primer
• Lesi awal berupa papul, masa inkubasi 3 minggu.
• Papul membesar dengan ukuran 0,5 -1,5 cm kemudian ulserasi (ulkus durum)
• Ulkus durum : bulat, diameter 1-2 cm , tidak nyeri, dasar ulkus bersih tidak
ada eksudat, teraba indurasi, soliter tetapi dapat juga multipel.
• Lokasi: pria sulkus koronarius, wanita: labia mayora/minora
• Bisa disertai pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial unilateral
atau bilateral.
GEJALA
KLINIS
SIFILIS
2. SIFILIS SEKUNDER
• Lesi sekunder yang terjadi merupakan manifestasi penyebaran
Treponema pallidumsecara hematogen dan limfogen
• Lesi pada kulit, mukosa, dan organ tubuh
Lesi Kulit
1. Roseola
2. Papul skuamosa, psoriasiform, kondiloma lata
3. Pustula
Mukosa
4. Angina sifilitika eritematosa, kondiloma lata
5. Plaque muqueuses
Rambut: alopesia areata/difusa
Kuku: onikia sifilitika
GEJALA
KLINIS
SIFILIS
3. SIFILIS LATEN
• Gejala klinis (-)
• Sifilis laten terbagi menjadi dini dan lanjut, dengan batasan waktu
kisaran satu tahun.
• Tes serologi (+)
4. STADIUM Tersier
terdiri dari tiga grup sindrom yang utama yaitu neurosifilis, sifilis
kardiovaskular, dan sifilis benigna lanjut.
SIFILIS
Manifestasi klinis sifilis yang tampak pada laki-laki (kiri) dan perempuan (kanan)
SIFILIS
SIFILIS
A. Pemeriksaan T.pallidum
Serum dr lesi diperiksa dg:
Mikroskop lap.gelap
Pewarnaan Burri
B. TSS (test serologi sifilis)
2 macam:
Non treponemal (kardiolipin)
Treponemal
SIFILIS
SIFILIS
TATALAKSANA
Pengobatan Sifilis Stadium 1 dan 2
• Rekomendasi : Benzatin benzilpenisilin, 2,4 juta IU injeksi IM (pemberian
dengan dua kali injeksi ditempat berbeda)
Terapi alternative : Prokain benzilpenisilin 1,2 juta IU injeksi IM selama 10 hari
• Alternatif terapi pada alergi penisilin :
1. Hamil : Eritromisin 4x500mg oral selama 14 hari
2. Tidak hamil : Dosisiklin 2x100 mg atau;
Tetrasiklin 4x 500 mg oral selama 14 hari
SIFILIS
TATALAKSANA
Late Laten Syphilis (Sifilis Stadium Lanjut)
Rekomendasi: Benzatin benzilpenisilin, 2,4 juta IU injeksi IM, sekali seminggu
selama 3 minggu berturut-turut.
Terapi alternatif : Prokain benzilpenisilin 1,2 juta IU injeksi IM (setiap hari selama 20
hari berturut-turut)
Alternatif terapi pada alergi penisilin :
1. Hamil : Eritromisin 4x500 mg oral selama 30 hari)
2. Tidak hamil : Dosisiklin 2x100 mg oral atau; Tetrasiklin 4x500 mg selama 30 hari
SIFILIS
TATALAKSANA
Neurosyphilis
Terapi anjuran : Aquaous benzylpenicillin, 18-24 juta IU injeksi IV (pemberian
dengan 3-4 juta IU. Setiap 4 jam selama 14 hari)
Terapi alternatif : Prokain benzilpenisilin, 1,2-2,4 juta IU, injeksi IM setiap hari
dan Probenesid, 500 mg oral (4 kali sehari) selama 10- 14 hari) atau; Ceftriaxone
1-2 g IV setap hari selama 10-14 hari (apabila tidak ada penisilin)
Alternatif terapi pada alergi penisilin :
Dosisiklin, 200 mg oral (2 kali sehari) selama 30 hari, atau; Tetrasiklin, 500 mg
oral, (4 kali sehari selama 30 hari)
GONORE
1. Pewarnaan Gram
diplokokus Gram negatif intra/ekstrasel
2. Kultur
4. PCR
GONORE
Tatalaksana
1. Non-Farmakologi:
2. Farmakologi:
- Cephalosporin generasi ketiga : cefriaxone 500 mg IM + azitromycin 2 g single dose
oral. Atau antibiotik alternatif lain dapat digunakan ciprofloxacin, ofloxacin, enoxacin,
cefixime 400 mg oral, dan spectinomycin 2 g.
- Ibu hamil dan menyusui: Cefriaxone 500 mg IM dosis tunggal, atau dengan regimen
alternatif yang menggunakan spectinomycin 2 g IM sebagai dosis tunggal. Untuk ibu
hamil dan menyusui dilarang untuk menggunakan antibiotik fluoroquinolon dan
tetracycline
ULKUS MOLE
Pemeriksaan Penunjang :
• Gram staining: Batang Gram Negatif
• Pemeriksaan kultur dasar luka: Bakteri H.Ducreyi
• Tes serologi ELISA
ULKUS MOLE
TERAPI ULKUS MOLE
• Farmakologi
• Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 3 hari
• Eritromycin 4 x 500 mg selama 7 hari
• Azitromycin 1 gr/ KgBB dosis tunggal
• Rawat luka
TRIKOMONIASIS
VAGINALIS
Abnormal or Post-Coital VB
Diagnosis
1. Anamnesis
- Tanda dan Gejala
- Faktor Risiko
2. Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi: Vulva edema dan eritema, vaginal discharge warna putih-abu,
berbuih, berbau busuk.
- Inspekulo: Strawberry serviks
3. Pemeriksaan Penunjang:
- Preparat Kaca Basah: protozoit fusiformis uniseluler berflagel
- pH vagina: 5,0-7,0
- Kultur: Trikomonas
- Pap Tes: ditemukan tanpa sengaja.
- Nucleic Acid Amplification Test
TERAPI
• Non-Farmakologi:
1. Abstain dalam berhubungan
2. Edukasi pasangan untuk ikut terapi
3. Safety Sex
• Farmakologi
1. Metronidazole 2 gr PO dosis tunggal, atau
2. Tinidazole 2 gr dosis tunggal, atau
3. Metronidazole 500 mg tiap 12 jam PO selama 7 hari
Komplikasi
- Demam
- Nyeri Sendi
- Nyeri saat berkemih
- Limfadenopati pada lipat paha
- Muncul vesikel yang bergerombol dan dapat pecah menjadi
ulkus diatas makula eritema
- Nyeri di bagian lesi
Diagnosis
1. Anamnesis:
- Tanda dan Gejala
- Faktor Risiko
2. Pemeriksaan Fisik
- Limfadenopati pada lipat paha
- Vesikel multiple di mukosa anogenital (labia mayora, minora, klitoris,introitus vagina). Jika pecah,
akan terlihat ulkus.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Virologi: pewarnaan Giemsa dari kerokan dasar vesikel: multinucleated giant cell, kultur sel, dan
PCR
- Serologi tes: anti-HSV
HERPES GENITALIS
TERAPI HERPES
GENITALIS
• Non-farmakologi
- Konseling pasangan
- Safety Sex
• Farmakologi
• Acyclovir 3 x 400 mg selama 7-10 hari; atau
• Valacyclovir 2x 1 gr selama 7-10 hari; atau
• Famciclovir 3 x 250 mg selama 7 -10 hari
Condyloma
Acuminata
• Kutil anogenital biasanya asimtomatik, tetapi tergantung pada
ukuran dan lokasi anatomi. Berhubungan dengan infeksi non-
oncologenic Human Papiloma Virus type 6 dan 11
• Faktor Risiko:
-Adanya infeksi HIV
-Co-infeksi bersama oncogenic HPV (tipe 16 dan 18)
Tanda dan Gejala
Komplikasi berupa:
• Perdarahan
• Nyeri saat berhubungan seks dan
• Penyakit Radang Panggul
Penatalaksanaan Chlamydia