• Apakah terapi?
a. Azithromycin 1 g dosis tunggal
b. Benzatin penicilin G 2,4 juta unit
c. Ciprofloksasin 500 mg dosis tunggal
d. Acyclovir 5 x 200 mg
e. Amoksisilin 3 x 500 mg
SKDI -. Sistem Integumen
Penyakit : Alat Kelamin Pria
No. - (Ulkus Molle)
Tingkat Kemampuan -
Dx : Ulkus Molle adalah penyakit infeksi pada alat kelamin yang
akut, setempat disebabkan oleh Haemophillus ducreyi.
Ulkus: kecil, lunak, tidak ada indurasi, bergaung, kotor (tertutup
jaringan nekrotik dan granulasi)
PATOGENESIS :
• Masa inkubasi : 1-3 hari
• Port d’entrée merah papul pustula pecah ulkus
• Ulkus :
Multiple
Tidak teratur
Dinding bergaung
Indurasi +
Nyeri (dolen)
Kotor
• Ulkus berbentuk kecil, lunak pada perabaan, tidak
terdapat indurasi, berbentuk cawan, pinggir tidak rata,
sering bergaung dan dikeliingi halo yang eritematosa.
• Ulkus sering tertutup jaringan nekrotik, dasar ulkus
berupa jaringan granulasi yang mudah berdarah, dan
pada perabaan terasa nyeri.
• Tempat predileksi pada laki-laki ialah permukaan
mukosa preputium, sulkus koronarius, frenulum penis,
dan batang penis. Dapat juga timbul lesi di dalam
urethra, skrotum, perineum, atau anus. Pada wanita
ialah labia, klitoris, fourchette, vestibuli, anus, dan
serviks.
Ulkus mole
Tatalaksana ulkus mole
•Obat sistemik
–Azitromycin 1 gr, oral, single dose.
–Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi IM.
–Siprofloksasin 2x500 mg selama 3 hari.
–Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
–Amoksisilin + asam klavulanat 3x125 mg selama 7 hari.
–Streptomisin 1 gr sehari selama 10 hari.
–Kotrimoksasol 2x2 tablet selama 7 hari.
• Tranmisi
Karena candida merupakan flora normal, transmisi dari orang ke orang kurang
berperan dalam menimbulkan penyakit. Hal yang merupakan faktor predisposisi
untuk candidiasis vulvovaginitis adalah :
a. Kondisi diabetes mellitus
b. Immunosuppresi
c. Penggunaan antibiotik
d. Hamil
e. Penggunaan kateter
Tanda dan gejala
a. Wanita :
Pruritus vulva
• Sekret berwarna putih (Cottage cheese appearance)
berbau seperti susu yang busuk
• Dysuria
• Dyspareunia
b. Pria :
Radang
• Gatal
• Kemerahan
Diagnosis
• a. Preparat KOH 10% ditemukan pseudohifa,
blastospora
b. Kultur pada medium untuk jamur SDA (Saboraoud
Dextrose Agar) dan BHI (Brain Heart Infusion) agar
c. Identifikasi Germ tube (Germ tube akan terbentuk
setelah beberapa jam inkubasi di dalam serum)
*Nb :
Pseudohifa terbentuk pada suhu ruangan (20 derajat
celsius), germtube terbentuk pada suhu tubuh (37
derajat cesius)
Tatalaksana
a. Clotrimazole 1% cream, atau suppositoria intravagina
(tablet dimasukan intravagina) 5gram, 7-14 hari
b. Miconazole cream / suppositoria intravagina (100mg 1x/hr
slama 7 hari)
c. Nystatin
d. Fluconazole 150mg dosisi tunggal
e. Terapi untuk candidiasis rekuren :
•Clotrimazole, 100mg suppositoria intravagina 1x seminggu
•Fluconazole , 150mg per oral 1x seminggu
*Fluconazole termasuk obat kategori C untuk kehamilan,
sehingga penggunaannya harus hati-hati
Sumber :
A Owen MK. Clenney TL. Management of Vaginitis. Am Fam Physician. 2004 Dec 1;70(11):2125-2132
b. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing
25
• Prmpuan, 27 thn, ke IGD krna Pingsan, stlah
makan di kantin. PF, TD : tdak terukur, badan ada
urtikaria.
• Penatalaksanaan?
a. Amniodaron
b. Sulfas Atrofin
c. Adrenalin
d. Dopamin
e. Efedrin
SKDI 12 : Sistem Integumen
Penyakit : Penyakit Kulit Alergi
No. - (Syok Anafilaktik)
Tingkat Kemampuan -
Anafilaksis merupakan reaksi
alergi sistemik yang berat,
dapat menyebabkan kematian,
terjadi secara tiba-tiba
sesudah terpapar oleh alergen
atau pencetus lainnya
What is anaphylaxis?
Anaphylaxis is a severe, life-threatening, generalized or systemic hypersensitivity
reaction
Anaphylaxis
Human anaphylaxis
Immunologic Non-Immunologic
Idiopathic
* Reaksi ringan dapat dibagi lagi, disertai atau tidak ada angiodema
Penyebab anafilaksis ( termasuk reaksi anafilaktoid )
Obat Exercise
Makanan Echinococcal cyst
Zat tambahan pada obat/makanan Summation anaphylaxis
Alat bantu pekerjaan(e.g. Underlying disease
latex)
Complement factor 1-inactivator
Racun binatang deficiency
Aeroallergens Systemic mastocytosis
Seminal fluid Idiopathic (?)
Contact urticariogens
Physical agents (cold, heat,
ultraviolet radiation)
Ring J, Brockow K & Behrendt. History and classification of anaphylaxis. In Anaphylaxis. Novartis Foundation 2004:12
Penatalaksanaan anafilaksis
1. Hentikan pencetus, nilai beratnya dan berikan terapi yang sesuai
Minta bantuan
Pasang infus
BILA HIPOTENSI
Akses i.v.tambahan (jarum 14G atau 16G pada orang dewasa) utk infus NaCl fisiologis.
NaCl fisiologis bolus atau infus 20 mL/kg diberikan secepatnya bila perlu dengan
tekanan
Penatalaksanaan anafilaksis
2. Bila respons tidak adekuat, keadaan mengancam kehidupan, atau memburuk:
Mulai dengan adrenalin sesuai dengan panduan/protocol rumah sakit
ATAU
Ulang adrenalin i.m setiap 3-5 menit
Epinephrine
1-adrenergic 2-adrenergic
1-receptor 2-receptor
receptor receptor
Intramuscular
epinephrine 8 2 minutes
(Epipen®)
5 10 15 20 25 30 35