(IMS)
Pemeriksaan PMS
ANAMNESIS :
• keluhan saat datang
• keadaan umum dirasakan
• riwayat seksual (Coitus Suspectus)
– kontak seksual, di dlm/luar nikah, gonta-ganti pasang atau kontak seksual
multipel
– kontak seks dg pasangan setelah gejala
– Frekuensi & jenis kontak seks (homo/hetero)
– Cara hub seks (genito, oro, anal)
– apakah pasangan gejala sama?
• Riwayat peny dahulu yg berhub dg PMs
• Riwayat keluarga : diduga PMS yg ditularkan lwt ibu kpd bayi
• keluhan yg berkaitan dg komplikasi
• Riiwayat Alergi Obat
INSPEKSI DAN PALPASI
• Pria :
– tdp kesatuan saluran genital, organ mudah diraba
• Wanita :
– pemisahan saluran urinarius dengan genital, organ
genital tdp di rongga pelvis
posisis litotomi, dg spekulum
Penyakit Kelamin
Penyakit Menular
seksual
Flora
normal
Uretra Vagina
Trikomoniasi
Non Gonore Non Gonore
s
Kandidosis
vulvovaginal
ulkus
sifilis
Ulkus Mole/Chancroid
Herpes Genitalis
Limfogranuloma venereum
PMS dengan discharge Urethra
• Penyebab terbanyak : N. Gonorrhoe & C.
Trachomatis
• Mudah dikenali
• Gambaran klinis : eksudat dalam uretra yang
akan keluar dari mulut uretra sebagai
discharge
URETRITIS GONORE
EPIDEMIOLOGI
• USA
> 700.000 kasus baru/tahun
• Prevalensi tertinggi
– Remaja dengan seksual aktif
– Dewasa muda
– Orang afrika amerika
– MSM
FAKTOR RESIKO
Ditemukan
Coccus intraseluler
PMN
Rentan
Gram (-) terhadap
berpasangan perubahan
Neisseria lingkungan
gonorrhoe
ae
PATOGENESIS
PiLC , Opa
Perlekatan pada epitel
host
PiLC , Opa
Adhesin,
sphingomielin
Adhesin,
sphingomielin
Endositosis dan
invasi ke dalam
sel
Protease A
Mem-blok respon imun host
dengan memutus heavy
chain Ig
Protease A
LOS,
peptydoglycan
Tissue damage
LOS,
peptydoglycan
Endotoksin
lipooligosakarida
penyebaran
Endotoksin
lipooligosakarida
Faktor-faktor yang berperan dalam proses
penyebaran
Keterlambatan Perubahan
pemberian fisiologi pada
antibiotik tubuh host
Dermatitis
Trias klasik
DGI Poliarthritis
Tenosinovitis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pewarnaan Gram
Septic arthritis
Meningitis
endokarditis
Fitz-Hugh-Curtis Syndrome
TERAPI
10 % - 30 % co-infeksi dengan klamidia
Opthalmia •
Ceftriakson 25-50 mg/kgBB
Neonatorum
Wanita Hamil
Quinolon
Tetrasiklin
Wanita Hamil
Quinolon
Tetrasiklin
Wanita Hamil
Quinolon
Tetrasiklin Cefalosporin
Spectynomisin
URETRITIS NON GONORE
• Definisi :
infeksi uretra yang penyebabnya tidak dapat ditemukan
dalam pemeriksaan laboratorium
• Etiologi :
Terbanyak
1. Chlamidia trachomatis
2. Ureaplasma urealyticum
3. Trichomonas vaginalis
4. Candida albican
5. HSV
6. Tidak diketahui (20%)
Chlamydia
Infeksi ok Chlamydia
trachomatis
Di USAIMS paling
sering 21/2 x GO
Skrining pada ♀
♀ 485 per ♂ 145 per Infeksi pada ♂
100.000 100.000 tidak terdx & tidak
dilaporkan
• Prevalensi tertinggi pada usia 19-24 tahun.
Status
Usia muda sosioekonomi
Faktor yang rendah
risiko
Etiologi
• Chlamydia trachomatis organisme gram
negatif, nonmotil, intraseluler obligat
• 15 Serotipe
– A sampai C konjungtivitis kronik, endemis
– D-K infeksi sal. Urogenital
– L1-L limfogranuloma venereum
Pemeriksaan lab.
kultur
Tes antibodi fluoresen
direk
Enzim immunoassay
NAAT
Endositosis
• Perihepatitis
(Fitz-Hugh-
Curtis
syndrome)
Terapi
Azitromycin, 1 gr PO dosis tunggal
♂ asimtomatik
USA: 2-3 jt ♀
Trichomoniasis ♀ asimtomatik-
Dunia: 180 jt ♀
inflamasi vagina
Protozoa inf
epitel Inkubasi: 4-28 hr
mikroulserasi
Isolasi mikroorganisme
Neonatus bisa terinfeksi saat melewati jalan lahir dari ibu yang
terinfeksi
Pemeriksaan klinik
akteri
b
flora
a ngan
ks e imb
da
Keti
merokok
• Hub sex • KB
pertama • Pasangan intrauterin
usia dini seksual baru
atau banyak
Pembersih
vagina
Diagnosis BV kriteria Amsel
Sekret vagina homogen dan tipis
Pencegahan
Faktor risiko
Skrining Pasangan seks baru& banyak
Belum menikah
SEX Usia muda
Etnis minoritas
GO Penyalahgunaan obat
Pendidikan & sosek rendah
Chlamydia Infeksi sebelumnya
SYPHILLIS
• Etiologi :
Treponema pallidum
• Penularan
– Kontak seksual
– transplasenta
Gram negatif
Gerak
berputar
spiral
seperti tutup
botol
Treponema
Pallidum
Clinical phases of syphilis :
1. Primary stage (chancre)
2. Secondary stage (skin eruption
wt/without lymphadenopathy & organ
disease)
3. A latent period (no sign/simptom, only
reactive serologic test)
4. Tertiary stage (gumma, neurosyphilis,
cardiovasc syphilis)
Perjalanan Penyakit Tanpa Pengobatan
Sifilis Primer
Sifilis Sekunder
Sifilis Lanjut
SYPHILLIS PRIMER
• Inkubasi + 3 minggu pasca coitus suspectus
• Ulkus di genital eksterna
– Tepi ulkus meninggi dan teraba keras (Ulkus
durum/chancre), dasar bersih
– Tidak nyeri, sembuh spontan 4-6 mgg
• Lesi tunggal/multipel uk 1-2 cm
• Pembesaran limfonodi inguinal bilateral
• Jika tidak diobati akan bertahan 1-6 minggu
Primary Syphilis: Early chancre presenting as a flat,
eroden papule with raised, indurated borders &
smooth, cleaned based
SYPHILLIS SEKUNDER
• Erupsi terjadi 3-12 minggu setelah munculnya
chancre
• Gejala prodormal (+)
• Muncul ruam pada kulit, selaput lendir, dan
organ lain
• Lesi kulit simetris (makula, papul, pustul,
papuloskuamosa)
• Alopesia : Mouth eaten alopecia
• Kondiloma Lata (papul basah di daerah
lembab, warna keputihan, permukaan
datar
• Pembesaran kelenjar limfe multipel
• Splenomegali
SYPHILLIS LATEN DINI
• Stadium tanpa gejala
• Tes serologi reaktif
SYPHILLIS LATEN LANJUT
• Lesi berupa gumma
dapat terjadi di semua organ
• Dapat terjadi endarteritis obliterans
• Neurosifilis atau kardiosifilis
• Skin lesions of late benign syphilis
3 types :
1. Granulomatous nodule
2. Psoriasiform granulomatous nodules
3. Gummas
• Gumma :
– Non tender pink to dusky-red
nodules or plaques
– Diameter : mm to cm
– Scalp,forehead, buttocks,
presternal, pretibial
Batang Tidak
Gram membentu
negatif Haemophillus
k spora
ducrey
GEJALA KLINIS
Genital
♀ : * labia, klitoris, Ekstra Genital
vestibulum Bibir, lidah
* serviks & anus Jari tangan
Payudara & umbilicus
♂ : * preputium,
Konjungtiva
frenulum
* sulcus coronarius
* batang penis
Large single ulcer of the
prepurce
Ulkus mole
Ulkus mole pd wanita
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Topikal
4. Kompres NaCl
5. Aspirasi pada bubo
Ulkus Mole Ulkus Durum
1. Masa Inkubasi 1 – 7 hr (± 3 hr) 10 hr – 10 mgg (3 – 5 mgg)
2. Btk ulkus Multipel Soliter (kdg. 2)
Sgt nyeri, lunak Tidak nyeri, keras
Tepi , tak teratur Tepi teratur
Polisiklis Tidak pernah
Permukaan kotor Bersih
+ nanah Serous
3. K.G.B + 10 – 50 % Hampir slrh pend
Unilat. (kdg bilat.) Bilateral/ generalisata
Nyeri Tidak nyeri
Limfangitis Limfadenopati generalisata
Limfadenitis +
+ melunak Keras
Perforasi –
4. Lab Gram Burri
Mikroskop biasa Mikroskop lapangan gelap
5. Rx. serologis Tidak spesifik Khas: VDRL & TPHA
Limfogranuloma venereum
• Disebabkan oleh jenis Chlamydia trachomatis
• Masa Tunas : 5-30 hari setelah penularan pertama
• Gamb klinis : lesi primer ulkus dangkal, tdk nyeri, cpt
menghilang, diikuti limfadenitis inguinal unilateral dg gejala
sistemik
Beberapa bentuk spesifik
• pembesaran di bwh ligamentum inguinal (sign of Groove /
Greenbalt sign )
• terjadi pembesaran kelj femoralis, inguinal superfisial &
profunda shg nampak spt tangga (ettage bubo)
3. Inflamasi membran
mukosa (tampak kemerahan
dan bengkak)
Proctitis
Sekret mukopurulen pada
rektum
Konstipasi
tenesmus
Pelvic Inflamatory Disease (PID)
Muntah
Perdaraha
Nyeri
n
punggung
pervagina
Nyeri
perut Dispareuni
Bawah
Demam
Gejala Nyeri pada
pergerakan
PID servik
Komplikasi
Endotoksin
Adhesin, lipooligosakarida
sphingomielin
Endositosis dan
invasi ke dalam
sel Tissue damage
LOS,
peptydoglycan