KEHAMILAN
Dr Meliana Jayasaputra,SpOG
Pendahuluan
Dulu disebut penyakit kelamin (venereal
diseases)
Ternyata dapat menginfeksi bagian tubuh
lainnya disebut PMS
Sejak 1998 disebut IMS (infeksi menular
seksual), karena mencakup penyakit infeksi
asimptomatik
Pendahuluan
Pengaruh PMS dalam kehamilan
Abortus
Korioamnionitis
Prematuritas
Kematian janin
Infeksi puerpuralis
Sekuele pada neonatus
Sifilis
Etiologi : Treponema pallidum
Penularan kontak langsung
Stadium :
1. Sifilis primer pada mukosa timbul tukak,
papula, erosi, mengeras karena indurasi
2. Sifilis sekunder pd mukosa & kulit timbul
ruam, papula, pustula, disertai
pembengkakan KGB.
3. Sifilis laten tanpa gejala klinis, serologis
(+)
4. Sifilis lanjut kerusakan kulit, tulang, sistim
kardiovaskular, kelainan saraf.
Pada bayi
Sifilis konggenital infeksi transplasental pd
kehamilan > 18 minggu
Sifilis konggenital dini gejala muncul dalam 2
tahun
Sifilis konggenital lanjut gejala muncul > 2 thn
Diagnosis:
1. Sediaan lsg mikroskop : treponema
2. Antibodi dalam serum VDRL, TPHA, ELISA
Th/ Antibiotika terpilih Penisilin
Follow up uji serologi treponema tiap 2-3 bln
sampai negatif
Reaksi Jarisch Herxheimer (kontraksi uterus &
deselerasi lambat) Penisilin pd 40% wanita
hamil (Myles dkk)
GO
Etiologi : Neisseria gonorrhoeae (diplokokus
gram negatif)
Penularan kontak seksual
Gejala pd wanita
Fluor albus dan ggn BAK, iritasi rektum
asimptomatik tp berobat jk sdh komplikasi
ditemukan saat pem antenatal/KB
Infeksi dapat menjalar keatas endometritis hingga
ke pelvis pada tuba menyebabkan infertilitas
Diagnosis anamnesis, klinis, penunjang
(sediaan lsg, kultur, uji definitif, uji
betalaktamase, uji Thomson)
Pem : serviks uteri merah dg erosi & sekret
mukopurulen
Sed lsg (pewrn Gram: diplokok gram negatif
intra & ekstra selular)
Th/ gol sefalosporin Sefiksim 400 mg dosis
tunggal (terbaru)
GO pd kehamilan abortus spontan dg sepsis,
prematur, neonatal gonoblenorrhoe
(konjungtivitis), KPD, korioamnionitis, inf
puerpuralis
Konjungtivitis GO pd neonatus dpt
menyebabkan kebutaan o/k kerusakan epitel
kornea terapi perak nitrat 1% tts mata
Infeksi Genital Non Spesifik
Etiologi : Chlamydia trachomatis (terbanyak)
Penularan kontak seksual
Gej : tidak khas, asimptomatik
Pem : berupa duh tubuh genital yg kekuningan,
eksudat serviks mukopurulen
KOMPLIKASI :
IGNS pd kehamilan :
endometritis postpartum (Hoyme)
KET
Salfingitis PID (wanita tdk hamil / postpartum)
IGNS pd neonatus:
Konjungtivitis
Pneumonitis
Diagnosa:
Gej klinis
Pewrn Gram sekret serviks lekosit > 30 /
LPB
Diplokok Gram negatif (-)
Sed lsg Trichomonas vaginalis (-)
PCR pd kehamilan
Th/Eritromisin 4x500 mg / Amoksisilin
3x500mg selama 7 hr / Azithromizin 1
gram dosis tunggal
Limfogranuloma Venereum
E/ serovarian ttt Chlamydia trachomatis
Penularan kontak seksual
Klinis:
1. Stadium dini (lesi primer genital, sindr
inguinal) erosi—abses multipel
2. Stadium lanjut (sindr anorektal, elefantiasis
genital/Esthiomene) perdarahan anus—
fistel anal
Diagnosis:
1. Klinis
2. Uji GPR (Gate Papacosta Reaction)
3. Pewrn Giemsa pus
4. Uji Frei
5. Uji serologi
6. Kultur jaringan
Th/Eritromisin 4x500mg selama 21 hr /
Azitromysin multidosis slm 3 mgg
Kondiloma Akuminata
E/ HPV tipe 6 & 11
Penularan mikrolesi kulit saan kontak seksual
Klinis 3 bentuk:
1. Btk akuminata (jengger)
2. Btk papul
3. Btk datar
Giant Condyloma & papulosis Bowenoid (keganasan)
Diagnosis
1. Klinis
2. Penunjang : uji asam asetat, Kolposkopi, Histopa
Th/
1. Higiene
2. Kemoterapi (Asam trikloroasetat 80-90%
u/ wanita hamil, Krim 5-fluorourasil 1-
5%, Tingtur Podofilin 15-
25%,&Podofifitoksin 0,5% KI wanita
hamil )
3. Bedah (skapel,listrik, beku, laser)
4. Interferon (KI wanita hamil) &
immunoterapi
Trichomoniasis
E/ Trikomonas Vaginalis
Penularan kontak seksual
Hub trikomoniasis & KPD preterm & BBLR
kontroversi
Klinis:
Asimptomatik
Sekretkuning berbau & gatal pd vulva (khas)
Strawberry cervix / Kolpitis makularis
Diagnosis:
Klinis
Sediaan lsg/basah (trikomonas vaginalis,
flagella)
Kultur (diamond medium—uji DNA Probe)
Th/ Metronidazol 2 g dosis tunggal peroral
(KI wanita hamil trimester pertama)
Bakterial Vaginosis
E/Gardenella vaginalis
Penularan kontak seksual
klinis sekret wrn putih -- kuning
Diagnosis: (minimal 3)
1. Sekret yg homogen, encer (melekat pd ddg
vagina)
2. pH vagina > 4,5
3. Bau amis stlh Whiff test (pemberian KOH
10%)
4. Clue cells
Komplikasi thd kehamilan:
Persalinan prematur
Inf cairan amnion
Endometritis postpartum
Korioamnionitis
Th/ Metronidazol 3x250mg slm 7 hr/
Metronidazol 2 g dosisi tunggal / Klindamisin
2x300mg slm 7 hr (KI kehamilan trimester I)
Topikal (aman utk wanita
hamil)Metronidazol 0,75% vaginal gel /
Klindamisin 2% intravaginal 1xsehari slm 7 hr
HIV
AIDS (Acquired immunodeficiency
syndrome) sindr. dg gejala peny. inf.
oportunistik krn menurunnya sist.
kekebalan tubuh olek inf. HIV (Human
Immunodeficiency Virus)
Latar belakang masalah
Th 2004: 640.000 anak-anak dg HIV/AIDS
>90% penularan HIV mel. ibu ke bayi
mel plasenta yg infeksi/radang atau
percampuran darah & lendir ibu dg bayi
Mortalitas & morbiditas ibu hamil dg HIV
meningkat
Faktor Resiko Penularan
Ada 2 macam faktor:
1. Faktor ibu
Kadar HIV (viral load) di darah/air susu ibu
>100.000 kopi/ml (resiko tinggi)
Kadar CD4 < 200 (resiko tinggi)
2. Faktor bayi
Umur bayi prematur & baru lahir
BBLR
Luka di mulut bayi saat pemberian ASI
Faktor Resiko Penularan
Cara penularan:
Saat persalinan
Tekanan pd plasenta yg meningkat percampuran
darah ibu & bayi
Plasenta infeksi / radang
Ketuban pecah dini
Penggunaan elektrode pd kepala janin, vakum/forceps &
episiotomi
Masa pemberian ASI yg diperpendek
susu formula/mak campuran kontaminasi merusak
usus bayi
Penatalaksanaan pd kehamilan
Pemberian antiretrovirus kombinasi
dengan zidovudin
Pemeriksaan CD4 T limfosit tiap trimester
Pemeriksaan HIV RNA diperiksa 4 mggu
setelah pemberian antiretrovirus
Dalam persalinan mempercepat
persalinan misalnya dengan augmentasi
Seksio sesarea pencegahan transmisi
vertikal
Pemberian ASI tidak dianjurkan
Pencegahan
Mnrt WHO :
1. Mencegah penularan HIV pd wanita usia
reproduksi
2. Mencegah kehamilan yg tdk direncanakan pd
ibu HIV positif
3. Mencegah penularan ibu hamil dg HIV positif
ke janin
4. Beri dukungan psikologis, sosial & perawatan
pd ibu HIV +, bayi & keluarga
Pencegahan penularan HIV pd
wanita usia reproduksi
Primary prevention
Konsep “ABCD” :
• A (Abstinence) tdk berhub seks jk blm menikah
• B (Be Faithful) setia dg satu pasangan seks / tdk
berganti-ganti
• C (Condom) harus dipakai pasangan seks yg
terinfeksi HIV
• D (Drugs No) dilarang memakai narkoba
Pencegahan kehamilan yg tdk
direncanakan pd ibu HIV positif
Layanan konseling
Membatasi jumlah anak
Ibu HIV mmelakukan hub seks yg aman
Tes HIV sukarela
Sarana kontrasepsi yg aman & efektif
Aturjarak kelahiran min 2 th
Kondom
Pencegahan penularan ibu hamil
dg HIV positif ke janin
1. Pelayanan kesehatan ibu & anak yg
komprehensif
2. Layanan konseling & tes HIV sukarela
3. Pemberian obat antiretroviral
4. Konseling ttg HIV & pemberian makanan
bayi
5. Persalinan yg aman
Dukungan psikologis, sosial & perawatan
pd ibu HIV positif, bayi & keluarga