Anda di halaman 1dari 47

Infeksi Yang Didapat selama

Kehamilan
By: DRA
Infeksi virus
• Cytomegalovirus
• Rubella
• Varicella zoster
• Herpes
• Hepatitis B
• HIV/AIDS

Infeksi Non Viral


• Toxoplasmosis
• Tuberculosis

Infeksi lain  PHS, infeksi vagina


2
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
HIV and women
• 51% orang yang hidup dengan HIV secara global adalah perempuan
• Kematian akibat penyakit terkait AIDS 27% lebih rendah di antara
perempuan dewasa dan anak perempuan daripada di antara lelaki
dewasa dan anak laki-laki pada tahun 2016
• HIV/AIDS penyebab utama kematian di kalangan wanita usia
reproduksi (15–49 tahun) secara global, dan mereka adalah penyebab
kematian kedua bagi wanita muda berusia 15–24 tahun di Afrika
• Anak usia 0-16 tahun yang meninggal karena HIV telah berkurang
selama 6 tahun terakhir dari 210 000 [160 000-260 000] pada 2010
menjadi 120.000 [79 000-160 000] pada tahun 2016
• cakupan obat antiretroviral diberikan kepada ibu hamil yang hidup
dengan HIV untuk mencegah penularan ke anak-anak mereka
meningkat dari 47% [38-55%] hingga 76% [60-88%] selama periode
yang sama (UNAIDS, 2017).
Next
• Pada tahun 2016, Indonesia memiliki 48.000 (43.000 -
52.000) infeksi HIV baru dan 38.000 (34.000 - 43.000)
kematian terkait AIDS.
• Pada tahun 2016 ada 620.000 (530.000 - 730.000) orang
yang hidup dengan HIV 13% (11% - 15%) mengakses
terapi antiretroviral.
• Di antara ibu hamil yang hidup dengan HIV, 14% (12% -
16%) mengakses terapi antiretroviral
• Diperkirakan 3200 (2500 - 4000) anak baru terinfeksi HIV
karena penularan ibu-ke-anak (UNAIDS Indonesia, 2016).
• Sejak 2010, infeksi HIV baru telah menurun 22% dan
kematian terkait AIDS telah meningkat sebesar 68%.
Populasi kunci yang paling terpengaruh oleh
HIV di Indonesia
• Sex workers, with an HIV prevalence of 5.3%
• Gay men and other men who have sex with
men, with an HIV prevalence of 25.8%
• People who inject drugs, with an HIV
prevalence of 28.76%.
• Transgender people, with an HIV prevalence
of 24.8%
• Prisoners, with an HIV prevalence of 2.6%
HIV and Pregnancy – Why Is It
Important?
• HIV dapat berdampak buruk pada kehamilan
atau hasil konsepsi
• Lebih dari 90% kasus HIV / AIDS pada anak-
anak disebabkan oleh MTCT (mother to child
HIV Transmission/ Ibu-ke-anak-transmisi)
• Mayoritas wanita dengan HIV adalah usia
subur
Effect of Pregnancy on HIV
• Jumlah CD4 (limfosit T-helper) menurun di
semua kehamilan karena efek dilusional;
CD4% tetap stabil pada perempuan HIV-positif
• Tingkat HIV-RNA (viral load) tetap stabil
selama kehamilan tanpa adanya pengobatan
• Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
perkembangan atau kelangsungan hidup HIV
antara wanita hamil dan tidak hamil dengan
infeksi HIV
MTCT Prevention in Low-Resource Settings
• Ubah faktor perilaku
– Dorong penggunaan kondom yang konsisten selama kehamilan &
pascapersalinan
– Mencegah penggunaan obat-obatan, alkohol dan rokok
• Identify and treat modifiable risk factors
– Skrining dan obati IMS
– Berikan suplemen vitamin A, jika tersedia
– Merekomendasikan perawatan untuk penyalahgunaan zat
• Kurangi eksposur virus
– Menghindari:
• Transfusi (hanya digunakan dalam situasi yang mengancam jiwa)
• Jangan membuat luka baru
– Bersihkan area vagina dengan disinfektan
– Mempersingkat durasi ketuban pecah
• Kurangi jumlah virus sebelum melahirkan
– ARV
– Pengobatan IMS
Anjuran selama ANC
• Perawatan antenatal dasar
• Mencegah dan mengobati infeksi oportunistik yang umum
• Rekomendasikan intervensi nutrisi
• Skrining dan obati IMS dan infeksi lainnya
• Pantau tanda dan gejala progres dari HIV / AIDS
• Penkes ttg praktik seks aman
• Hindari prosedur invasif
- Amniosentesis
- Versi cephalic eksternal
• Pertimbangkan pemberian agen ARV, jika tersedia
• Rencanakan masa depan
- Pemberian makan bayi baru lahir
- KB
- Kebutuhan perawatan jangka panjang untuk ibu, bayi baru lahir & anak-anak lainnya
• Dukungan emosional
Anjuran untuk persalinan
• Hindari prosedur invasif
- Hindari luka sayatan
- Elektroda kepala pada janin atau sampel
- Forcep/vakum
- episiotomi
• Pemberian ARV jika tersedia
• Pertimbangkan jenis persalinan (SC/PS)
• Bersihkan bayi baru lahir dengan cepat dan menyeluruh dengan lap kering untuk
mengeluarkan darah dan sekresi ibu
• Ikuti praktik pencegahan infeksi yang direkomendasikan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
- Pakai pelindung tangan dan mata
- Penanganan sampah tajam
- Buang plasenta/perawatan plasenta dg aman
- Mengolah instrumen, sarung tangan dan barang-barang lainnya dengan dekontaminasi,
pembersihan dan sterilisasi atau DTT
PNC
• Kaji penyembuhan
• Tinjau pemberian makan,
pertumbuhan, dan
perkembangan bayi baru
lahir
• Memperkuat praktik seksual
yang lebih aman
• Diskusikan pilihan kontrasepsi
• Rujuk ibu dan bayi baru lahir
untuk perawatan
berkelanjutan
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
• Identifikasi kelompok risti:
• Populasi heteroseksual:
– Pemasun (pemakai jarum suntik)
– Mempunyai multi pasangan sex
– Pekerja seks
– Riwayat mendapat transfusi
– Riwayat/ saat ini menderita PMS
• Perempuan dengan pasangan:
– Pemasun, HIV/AIDS, biseksual, multi pasangan sex
– Berperilaku berisiko: aktifitas homo/ heteroseksual  anal sex, oral
sex dll
• Anak dg ortu HIV/AIDS
Diagnosis Keperawatan
1. Peningkatan pengetahuan ttg HIV/AIDS dan
implikasi jangka panjang thd ibu dan janin
2. Risiko infeksi b/d perubahan imunitas sekunder thd
HIV/AIDS
3. Koping keluarga tdk efektif
TORCH
• Toxoplasmosis
• Other agents (including HIV, syphilis, varicella,
and fifth disease)
• Rubella
• Cytomegalovirus
• Herpes simplex
• Jika mendapatkan salah satu infeksi TORCH
saat hamil, dan itu menyebar melalui darah ke
bayi
• Jika tidak ditangani, maka akan menggangu
pertumbuhan janin (abortus/IUFD, kulit
kuning, masalah pendengaran)
INFEKSI TORCH

TORCH (Toxoplasmosis, Other disease spt sifilis, Rubella,


Cytomegalovirus, & Herpes genitalis) penyakit infeksi yang dapat
melewati sawar uri shg menyebabkan kecacatan fisik & mental
permanen pada neonatus

Efek thd janin & neonatal


• Cytomegalovirus: sering tdk ada gejala, gejala plg serius tuli, retardasi
mental, kejang, kebutaan, abnormalitas gigi
• Rubella: terutama trim 1: abortus, tuli, retardasi mental, katarak,
kelainan jantung, PJT, mikrosefali
• Varicella zoster: trim 1: varicella kongenital, PJT, mikrosefali
• Herpes: abortus, PJT, partus prematurus
• Hepatitis B: prematuritas, BBLR, kematian neonatal, akut infeksi lahir
TOXOPLASMOSIS

• Disebabkan oleh parasit


[protozoa]  Toxoplasma
gondii.
• Semua bumil harus
diskrining toxoplasmosis.
• Peluang melewati plasenta
40% hanya ± 10% bayi dg
toxoplasmosis berat
menunjukkan tanda saat
lahir.
Sumber infeksi

Daging yang belum matang

Tanah Kotoran kucing


Asuhan Keperawatan
Pengkajian
• Masa inkubasi 10 hari
• Akut  asimptomatik, mjd myalgia, malaise, rash, splenomegaly, demam,
sakit kepala dan pembesaran limfe serviks posterior. Gejala dpt
menghilang
Diagnosis keperawatan
• Risiko perub pemeliharaan kesehatan b/d krg pengetahuan ttg cara bumil
dapat tertular toxoplasmosis
• Antisipasi berduka b/d risiko efek pd bayi dgn ibu toxoplasmosis
Intervensi  Edukasi upaya pencegahan
Tujuan
• Ibu dapat memahami toxoplasmosis  transmisi, implikasi pd janin, &
tindakan pencegahan
• Ibu menunjukkan perilaku menghindari transmisi
• Ibu dpt melahirkan bayi sehat
21
Penyakit radang
panggul
• Pelvic Inflamatory Diseases adalah suatu kumpulan
radang pada saluran genital bagian atas oleh berbagai
organisme (endometrium, tuba palofi, ovarium,
miometrium akibat dari IMS.
• Beberapa jenis bakteri yang berbeda dapat menyebabkan
PID, termasuk bakteri yang sama yang menyebabkan
infeksi menular seksual (IMS) gonore dan klamidia.
• Bakteri pertama masuk ke vagina dan menyebabkan
infeksi organ panggul
• PID bisa menjadi sangat berbahaya, bahkan mengancam
jiwa, jika infeksi menyebar melalui darah
Risk factors for pelvic inflammatory disease

• Risiko penyakit radang panggul meningkat jika


sifilis atau klamidia. Faktor-faktor lain yang dapat
menyebabkan penyakit radang panggul meliputi:
berhubungan seks dan berusia di bawah 25 tahun
berhubungan seks dengan orang yang berbeda
berhubungan seks tanpa kondom
Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)
Douching.
memiliki riwayat penyakit radang panggul
Tanda gejala
• Beberapa wanita dengan penyakit radang panggul tidak
memiliki gejala. Untuk wanita yang memiliki gejala, ini
dapat meliputi:
nyeri di perut bagian bawah (gejala yang paling umum)
nyeri di perut bagian atas
Demam
Nyeri saat senggama
 nyeri BAK
Pendarahan tidak teratur
cairan/keputihan vagina meningkat atau busuk berbau busuk
kelelahan
Tests for pelvic inflammatory disease

• Mendiagnosis PID
Tanda dan gejala
pemeriksaan panggul untuk memeriksa organ
panggul Anda
kultur serviks untuk memeriksa leher rahim
Anda untuk infeksi
tes urine untuk memeriksa urin Anda untuk
tanda-tanda darah, kanker, dan penyakit lainnya
PENCEGAHAN
• Seks yang aman
• Pemeriksaan untuk
PMS
KOMPLIKASI
• Menghindari • infertilitas
douching • kehamilan ektopik
• Kebersihan • nyeri panggul kronis
perineal • Penyebaran jauh
INFEKSI POSTPARTUM

ENDOMETRITIS
Apa itu endometritis???
• Penyebab tersering infeksi post partum
• Peradangan pada rahim
• Terjadi pada tempat penempelan plasenta dan
dapat menyebar pada seluruh bagian
endometrium
• Disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti
infeksi akibar IMS (gonore, klamidia), TB, flora
normal bakteri vagina, tindakan invasif pada
vagina/serviks, paling banyak post SC
TANDA GEJALA
• Demam PEMERIKSAAN
• Nyeri panggul DIAGNOSTIK
• Nyeri abdomen • Pemeriksaan kultur
bawah dari serviks
• Lokea banyak dan • Biopsi jaringan
berbau endometrium
• Laparaskopi
• Darah lengkap
MASTITIS
• Infeksi pada mamae, dimana adanya luka pada puting yang
luka
• Masrtitis sering terjadi pada ibu primipara
• Orgnisme yang menginfeksi : S. aureus hemolitik
• Mastitis dapat disebabkan oleh aliran susu yang buruk dari
payudara. Ketika ASI bocor ke jaringan payudara Infeksi.
• Puting susu yang lesi merupakan tanda infeksi awal, dan akan
bisa masuk ke duktus.
• Edam yang disebabkan inflamasi dapat dan bengkak akan
mengobstruksi ASI dalam lobus, menyeluruh hingga tjd
mastitis.
Tanda gejala
• Demam
• Nyeri mamae
• Bengkak
• Merah
PENATALAKSANAAN
• Kolaboratif: Pemberian Antibiotikn sesuai indikasi
• Terus menyusui atau memompa ASI (kosongkan setiap 2 hingga 3 jam). Anjurkan ibu:
Sebelum menyusui, letakkan kain hangat dan basah di atas payudara selama sekitar 15 menit
(minimal 3 kali sehari)
Memijat payudara yang terkena juga dapat meningkatkan aliran ASI
Menyusui di kedua sisi. Cobalah mulai dengan payudara sehat Anda terlebih dahulu.
Kemudian, setelah ASI Anda mengalir, susui dari payudara yang terkena sampai terasa lembut.
Kemudian kembali ke payudara yang sehat dan menyusui sampai bayi selesai.
Pompa atau berikan ASI dalam jumlah sedikit sebelum menyusui jika payudara terlalu penuh
dengan susu.
Pompa ASI dari payudara yang terkena jika sakit sakit untuk di susui.
• Berikan analgetik dan antipiretik jika diperlukan
• Istirahat dan minum yang banyak
• Jika ada terdapat nanah, bersihkan.
• Jangan menggunakan bra ketika nyeri/lecet hebat
• Gunakan batalan atau cup yang bisa menyerap darah
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
• ISK adalah infeksi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang
dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau
mikroorganisme lain.
• Faktor resiko terjadinya: kateterisasi urin,
sering dilakukan pemeriksaan panggul,
perlukaan saluran genitalia, riwayat ISK,
Tanda gejala
• Disuria
• Urgensi perkemihan
• Sering bekemih
• Warna yang tidak biasa pada urin
• Leikositosis
• Kram pada area suprapubis
• Nyeri pada punggung bawah sampai tengah
• Demam
• Anoreksia
• Malaise
patofisiologi
•   Rute infeksi
 Ascending route : Bakteri periurethral melalui uretra
bermigrasi ke atas menuju vesika urinaria yang jika terus
berlanjut dapat mencapai ureter hingga ginjal. Dapat pula
terjadi akibat aktivitas seksual atau pada pemasangan
kateter yang tidak higienis.
 Hematogenik : Sering kali disebabkan oleh Staphylococcus
aureus; Sering ditemukan pada pasien
immunocompromised
 Lymphogenic : Rute infeksi ini masih memiliki bukti
scientific yang minimal.
• Host-defence
Normalnya, ISK dapat dicegah dengan adanya proses
wash-out oleh saluran kemih sehingga bakteri-bakteri
yang ada dapat dikeluarkan melalui urin. Di dalam
urin juga terdapat pH, osmolalitas, dan kadar urea
yang dapat menghambat perkembangan bakteri.Jika
mekanisme pertahanan host tersebut terganggu,
misalkan akibat retensi urin, statis atau refluks urin,
bakteri-bakteri tersebut dapat berkembang biak dan
berkolonisasi sehingga bisa menimbulkan infeksi
penatalaksanaan
• Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan
• Mengurangi frekuensi (berkemih), urgency dan hesitancy
•  Pendidikan pasien
 Mengurangi konsentrasi patogen pada orifisium vagina (khusus pada wanita) melalui
tindakan hygnie
 Minum dengan bebas sejumlah cairan dalam sehari untuk membilas keluar bakteri
dan hindari untuk minum kopi, teh, cola dan alkohol.
 Berkemih setiap 2-3 jam dalam sehari dan kosongkan kandung kemih dengan
sempurna hal ini mencegah distensi kandung kemih yang berlebihan dan gangguan
terhadap suplai darah ke dinding kandung kemih yang merupakan predisposisi
systitis.
 jika bakteri tetap muncul dalam urin, terapi antimikrobia jangka panjang diperlukan
untuk mencegah kolonisasi area periuretral dan kekambuhan infeksi.
 Konsul ke tenaga kesehatan secara teratur untuk tindak lanjut, kekambuhan gejala
atau infeksi nonresponsif terhadap penanganan.
IBU HAMIL DENGAN COVID 19
• PenyebabCoronavirus disease 2019 (COVID-
19) , virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-COV2)

Anda mungkin juga menyukai