Anda di halaman 1dari 30

PENYAKIT-PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI PADA

CALON PENGANTIN (CATIN)

Disampaikan pada:
Orientasi Pelayanan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Bagi Fasilitator Kesehatan Reproduksi

Jakarta, 4 Mei 2017


Penyebab Kematian Ibu di Indonesia
Sumber: Depkes

Welladatika (2014) di RSCM : Penyebab tersering kematian ibu adalah indirect causes
(44%) yang sebagian besar (40%) disebabkan oleh penyakit jantung.

Welladatika A, Ocviyanti D, Suastika AV. Telaah penyebab kematian maternal selama 5 tahun (2008-2012) di RSUPN Dr. Cipto Mangkusumo Jakarta. PIT HOGSI Makassar 2014.
Safe Motherhood

• Keluarga berencana
• Asuhan Antenatal yang
berkualitas
• Persalinan yang bersih dan
AMAN
• Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi
World Health Organization :
Preconception Care
Penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai oleh catin
HIV-AIDS
Perilaku berisiko terhadap Siapa saja yang berisiko
penularan HIV menularkan HIV
a. Hubungan seksual yang tidak aman Semua orang berisiko tertular HIV.
- Hubungan seks pranikah Risiko tinggi terdapat pada :
• Pelanggan Seksual
- Hubungan seks berganti-ganti • Pekerja Seks
pasangan • LSL (Laki-laki Seks dengan Laki-laki)
- Hubungan seks dengan • Waria
penderita HIV tanpa • HRM (High Risk Man/Laki-laki
menggunakan kondom Berisiko Tinggi)
• Pengguna narkoba suntik
b. Penggunaan narkoba suntik (Penasun)
(penasun) yang menggunakan
jarum tidak steril dan bergantian
Cara pencegahan HIV
Cara mencegah penularan HIV –AIDS dengan ABCDE
A Abstinence Tidak melakukan hubungan seksual
B Be faithful Saling setia tidak berganti-ganti pasangan
C Use Condom Gunakan kondom jika memiliki perilaku seksual berisiko

D No drugs Tidak menggunakan narkoba dan zat adiktif, tidak berbagi jarum
(jarum suntik, alat tindik, alat tato) dengan siapapun juga.

E Education Membekali informasi yang benar tentang HIV dan AIDS

• Bagi pasien yang membutuhkan tranfusi darah, hanya menerima darah yang dinyatakan bebas dari
penyakit
• Pemeriksaan HIV bagi ibu hamil pada triwulan pertama, bila hasil pemeriksaan (+) bumil minum ARV
sedini mungkin agar penularan HIV dari ibu ke janin dapat dicegah
Kapan dan bagaimana tes
HIV dilakukan
Dimana tes HIV dilakukan
- Tes HIV dilakukan segera bila Tes HIV dapat dilaksanakan di
catin mempunyai perilaku
berisiko. Hasil test HIV, dijamin fasilitas pelayanan kesehatan
kerahasiaannya seperti Puskesmas, klinik
- Untuk melaksanakan tes HIV, kesehatan dan rumah sakit
dapat berkonsultasi dengan
dokter, perawat, petugas
kesehatan atau konselor HIV
secara pribadi
- Konselor HIV akan melakukan
konseling tentang HIV, kegunaan
tes, dan apa yang akan dilakukan
terhadap hasil tes
INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
Gejala IMS
Pada Perempuan Pada Laki-laki
• Keputihan dengan jumlah yang • Kencing bernanah, sakit, perih
banyak, berbau, berwarna, dan atau panas pada saat kencing
gatal
• Gatal disekitar vagina atau anus • Adanya bintil/kutil,
luka/koreng/lecet sekitar enis
• Adanya benjolan, bintil/kuntil atau
jerawat di sekitar vagina dan anus dan selangkangan
• Adanya luka/koreng/lecet di • Pembengkakan dan sakit di buah
sekitar vagina atau anus zakar
• Nyeri di bagian bawah perut dan • Gatal di sekitar alat kelamin
atau selama berhubungan seksual
Hepatitis B
Gejala penyakit Dampak Hepatitis B bagi
kehamilan
Hepatitis B
• Ibu hamil yang terinfeksi virus
• Terlihat kuning pada sklera dan Hep B berisiko terjadi keguguran,
kulit bayi lahir sebelum waktunya
• Mual, muntah (prematur) dan kematian janin
• Kehilangan nafsu makan
• Penurunan berat badan Pencegahan Hepatitis B
• Demam
Hepatitis B dapat dicegah melalui
• Sakit kepala vaksinasi dan menghindari hal-hal
• Nyeri pada tubuh yang dapat menularkan virus
Hepatitis B.
Diabetes Melitus (DM)
TORCH
Malaria
Malaria Dalam Kehamilan
Penyakit Genetik (penyakit keturunan)
• Penyakit genetik merupakan • Jika salah satu pasangan catin
penyakit yang disebabkan oleh menderita penyakit genetik,
kelainan gen yang diturunkan maka anak yang akan dilahirkan
saat terjadinya pembuahan berpotensi untuk menderita
sperma terhadap ovum. Pada kelainan tersebut. Konseling
penyakit genetik tertentu sebelum pernikahan diperlukan
(thalassemia dan hemofilia) bisa apabila salah satu dari catin atau
terdeteksi dengan melihat garis keturunannya menderita
riwayat kesehatan keluarga penyakit tersebut.
pasangan catin.
Penyakit genetik apa saja yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan kesehatan janin
• Talasemia adalah penyakit keturunan
(kelainan genetik) akibat kelainan sel darah
merah yang mengakibatkan sel darah merah
mudah pecah (produksi hemoglobin
berkurang) sehingga membutuhkan tranfusi
darah rutin.
• Karena penampilan sebagian besar pembawa
sifat talasemia tidak dapat dibedakan dengan
individu normal, maka pembawa sifat
talasemia hanya dapat ditentukan dengan
pemeriksaan darah.
Siapa yang harus diperiksa untuk kemungkinan pembawa sifat talasemia?
Sebaiknya semua orang Indonesia dalam masa usia subur diperiksa kemungkinan
membawa sifat talasemia. Bila ada riwayat seperti di bawah ini, pemeriksaan
pembawa sifat talasemia sangat dianjurkan:
1. Ada saudara sedarah yang menderita talasemia
2. Kadar hemoglobin relatif rendah (anemia), walaupun sudah minum obat penambah
darah.
3. Ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal walaupun keadaan hemoglobin normal.

Apa risiko bila salah satu dari pasangan catin mengidap talasemia?
Karena talasemia merupakan penyakit genetik yang dapat diturunkan, bila
salah satu catin menderita atau sebagai pembawa sifat talasemia maka
keturunannya kelak berpotensi untuk mengidap talasemia baik sebagai
penderita maupun pembawa sifat. Sebelum pernikahan sebaiknya
pasangan catin yang diketahui membawa sifat talasemia melakukan
konsultasi pada dokter.
Penyakit genetik apa saja yang dapat
mempengaruhi kehamilan dan kesehatan janin
• Hemofilia adalah suatu penyakit genetik yang
menyebabkan terjadinya gangguan faktor
pembekuan darah dalam tubuh. Jika terjadi
perdarahan pada penderita hemofilia, proses
pembekuan darah akan lebih lama dibandingkan
orang pada umumnya
• Penyakit ini merupakan penyakit yang diturunkan
terkait dengan kromosom X atau kelainan
genetik yang mengkode faktor pembekuan
darah. Selain karena faktor keturunan, hemofilia
dapat terjadi karena adanya mutasi gen yang
menyebabkan kurangnya faktor pembekuan
darah.
Gejala Hemofilia adalah:
•Gejala utama hemofilia adalah perdarahan yang sulit berhenti atau
berlangsung lebih lama karena luka, cedera, operasi, cabut gigi, pasca
suntikan, dan pasca di suntik setelah di imunisasi.
•Gejala ini bisa ringan atau berat.Tingkat keparahan tergantung dari
jumlah faktor pembekuan di dalam darah.
•Selain gejala di atas dapat juga ditemukan gejala lainnya berupa
memar pada kulit bila terbentur, persendian bengkak dan nyeri,
mimisan, sering muntah, sakit kepala, cepat lelah, dan penglihatan
ganda.
Siapa saja yang dapat terserang Hemofilia
•Pada umumnya hemofilia memberikan gejala pada laki-laki
•Dapat terjadi pada wanita (sebagai carrier atau pembawa sifat)
Kesimpulan

• Kehamilan yang sehat perlu di persiapkan


dan direncanakan
• Pemeriksaan kesehatan catin sangat
dianjurkan agar dapat mendeteksi dini
penyakit-penyakit yang berisiko
mempengaruhi kehamilan
• Calon pengantin sehat akan membentuk
keluarga yang berkualitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai